Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72427 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endah A. Akmal
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16815
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Yudhiana Widiyastuti
"Industri perhotelan yang menyediakan jasa akomodasi merupakan salah satu komponen dan industri pariwisata yang terus berkembang dewasa ini. Peningkatan peranan sektor Pariwisata dalam perekonomian nasional mendorong terjadinya peningkatan yang pesat dan jumlah hotel yang dibangun di Indonesia. Dampak dari semakin banyaknya hotel baru yang berdiri adalah meningkatnya persaingan antara hotel-hotel yang ada. Hal ini berarti bahwa setiap perusahaan yang bergerak dalam industri perhotelan, termasuk Hotel Santika Bandung, harus berusaha untuk menetapkan strategi pemasaran yang tepat dan usaha promosi yang terencana dan berkesinambungan untuk dapat bertahan, berkembang dan bersaing. Hotel Santika Bandung lebih menekankan pada pelaksanaan bentuk promosi personal selling yaitu melalui tenaga penjual atau sales executive, dengan tujuan untuk mempertahankan segmen pasar utama Hotel Santika Bandung yaitu perusahaan-perusahaan yang mempunyai jaringan bisnis di sekitar Bandung. Hal ini juga sesuai dengan jenis Hotel Santika Bandung yaitu business hotel. Para tenaga penjual Hotel Santika Bandung malaksanakan program sales call dalam usaha untuk memberikan informasi tentang keberadaan hotel dan untuk mencari konsumen yang potensial. Sales call merupakan usaha untuk berkomunikasi secara langsung dengan konsumen yang bertujuan untuk memberikan informasi yang bersifat pribadi kepada konsumen, tentang produk dan pelayanan hotel yang ditawarkan. Kegiatan sales call Hotel Santika Bandung ke perusahaan-perusahaan bertujuan agar perusahaan-perusahaan tersebut tetap menjalin kerjasama bahkan meningkatkan kerjasama yang telah ada. Selain itu juga untuk mencari perusahaan sebagai calon pelanggan barn, yang diharapkan mampu meningkatkan tingkat hunian kamar Hotel Santika Bandung. Kegiatan sales call ini dimulai dengan mencari dan menentukan perusahaan yang dipilih serta menghubungi contact person perusahaan tersebut. Pada saat pelaksanaan sales call, tenaga penjual melakukan proses sales call yang meliputi opening, discussing client needs, relating needs to feature and benefit, summarizing dan diakhiri dengan closing. Langkah selanjutnya adalah memonitor dan menganalisa sales call report untuk mengetahui prospek dan pelaksanaan sales call tersebut. Dalam melaksanakan kegiatan sales call, Hotel Santika Bandung membagi perusahaan-perusahaan yang dikunjungi kedalam 4 (empat) tingkatan yaitu unaware and ancommitted, unaware and interested, aware and uncommitted dan aware and committed. Hotel Santika Bandung juga menjalankan kegiatan sales call ke agen perjalanan yang bertindak sebagai perantara, untuk menjalin kerjasama yaitu berupa kontrak harga atau pemberian discount bagi agen perjalanan yang mendatangkan tamu untuk menginap di Hotel Santika Bandung. Selama ini pelaksanaan kegiatan sales call para tenaga penjual Hotel Santika Bandung telah berjalan dengan cukup baik dan berhasil mempertahankan bahkan meningkatkan tingkat hunian kamar Hotel Santika Bandung. Keadaan ini menjadikan Hotel Santika Bandung mampu bersaing dalam iklim persaingan industri perhotelan di Bandung yang semakin ketat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19086
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Romauli
"Industri pariwisata dan juga teknologi yang berkembang di Indonesia harus dimanfaatkan oleh para pelaku industri perhotelan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dari product related factors dan channel related factors terhadap purchase intention, dengan information search intention sebagai faktor mediasi. Responden dari penelitian ini adalah mereka yang sudah berumur minimal 17 tahun. Data-data yang didapatkan dari responden akan diolah dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa product related factors tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap information search intention dan juga purchase intention. Selain itu, temuan lainnya adalah channel related factors tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap purchase intention.

The tourism industry and also a growing player in global technology should be exploited by the perpetrators of the hospitality industry. This study aims to analyze the influence of product related factors factor and channel related factors towards purchase intention, with information search intention as a mediating factor. Respondents of this study are those aged at least 17 years. The data obtained from the respondents will be processed using the method of Structural Equation Modeling (SEM).
These results indicate that the product related factors does not have a significant impact on both information search intention and purchase intention. In addition, other findings are channel related factors does not have a significant influence on purchase intention.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59016
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Trade liberalization and economic crisis generate greater challenges in agricultural development in Indonesia. Despite the remaining high tariff rate on Indonesian agricultural products as stated in the WTO agreement, this country applied low import tariff rates of 0-5 % during the 1998-2004 for almost all its agricultural product,except for rice and sugar which are increased to 25-30%...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Newindraty
"ABSTRAK
Era Industrialisasi dan Globalisasi mendorong berkembangnya fenomena restoran fastfood di seluruh dunia. Adanya restoran-restoran fastfood ini membawa dampak pada pilihan pola makan individu tertentu di mana terdapat restoran-restoran ini. Salah satu tempat makan ini adalah Kentucky Fried Chicken (KFC). Restoran KFC telah menyebar hampir diseluruh dunia, termasuk Indonesia. Di Indonesia, dewasa ini KFC telah memiliki 115 cabang outlet dan dalam menjalankan usaha ini, KFC mencoba memasarkan produknya segmen pasar, khususnya unit keluarga (Bapak, Ibu, anak). KFC memasarkan produknya adalah dengan promosi iklan dan promosi penjualan. keseluruh Penelitian ini bertujuan untuk melihat kebijakan promosi yang dipilih oleh KFC dan kemudian menggali pendapat remaja tentang promosi yang dilakukan tersebut. Metode yang digunakan adalah metode survey sample dengan pendekatan kuantitatif pada populasi remaja di kelima wilayah DKI Jakarta, yakni pada murid-murid sekolah Tingkat Menengah Atas atau Perguruan Tinggi, dengan penarikkan sampel jatah (quota sampling) sebanyak 200 responden. Tipe penelitian merupakan penelitian deskriptif dimana data primer yang terkumpul melalui kuesioner, maupun data sekunder yang kemudian variabel-variabelnya dijabarkan kembali. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam proses promosi tersebut Remaja (anak berusia 15-25 tahun) merupakan segmen yang sangat potensial untuk penjualan KFC. Walau mayoritas remaja belum memiliki pendapatan sendiri, uang saku yang mereka miliki biasanya dihabiskan untuk makanan. Tetapi remaja DKI Jakarta, merasa bahwa promosi yang dilancarkan KFC sampai saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan mereka sepenuhnya. Remaja-remaja ini menginginkan promosi yang menawarkan keuntungan harga, promosi yang menawarkan hadiah yang berguna untuk mereka, dan mereka ini menginginkan iklan yang lucu dan menarik. Jadi, promosi yang dijalankan KFC kurang mengena pada segmen remaja yang mana sesungguhnya merupakan konsumen yang sangat potensial. Akibatnya, Efek komunikasi dan promosi yang dilandasi Product Life Cycle tidak efektif. Alangkah baiknya bila di waktu mendatang KFC dapat menciptakan promosi yang dapat mengimbangi keinginan KFC dan keinginan remaja."
1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardhian Yoga Oetoro
"Saat ini, salah satu isu penting yang secara terus menerus menjadi perhatian para pelaku bisnis adalah tingkat efisiensi dan efektifitas dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dalam perkembangan usaha suatu perusahaan, berbagai upaya dilakukan untuk mencapai tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi yang optimal, dan salah satunya adalah dengan lebih memfokuskan diri pada core competence perusahaan sehingga tercipta suatu keunggulan kompetitif di kalangan perusahaan tersebut. Konsekuensi logis dari strategi tersebut adalah keputusan pimpinan perusahaan atau manajemen untuk mengalihdayakan atau menyerahkan proses - proses yang bukan core competence perusahaan tersebut ke pihak lain. Aktivitas yang dikenal dengan istilah outsourcing ini telah menggejala di seluruh dunia dan telah terbukti dapat meningkatkan daya saing usaha secara signifikan.
Di dalam negeri sendiri fenomena ini sudah ada dan diterapkan sejak lama. Bidangbidang usaha yang telah menerapkan konsep ini pun beragam, mulai dari Teknologi Informasi, Logistik, Sumber Daya Manusia dan industri-industri besar pada umumnya. Dalam hal ini industri AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) merupakan indstri yang pemainnya sangat beragam di Indonesia. Salah satu kekuatan mereka dalam merebut "kue" konsumennya adalah efisiensi. Dengan memiliki efisiensi yang baik, mereka dapat membangun suatu konsep produk yang dapat memberikan keuntungan maksimal bagi mereka, karena mereka bermain dalam lingkup yang luas sebanding dengan target pasarnya yang tersebar merata dimana saja. Selain itu mereka juga harus didukung pola distribusi yang mumpuni. Karena keberadaan produk mereka sangatlah dituntut oleh konsumen mereka. Dan juga proses komunikasi yang mereka sampaikan dalam memasarkan produk AMDK tersebut. Tidaklah mudah untuk merebut hati para konsumen tersebut, konsep komunikasi yang diterapkan haruslah efektif dan dapat membangun persepsi konsumtif mereka. Banyak sudah pemain di industri ini yang merasakan sulitnya "menari" dalam industri ini, walaupun dapat bersaing dalam kualitas dan harga, namun faktor komunikasi dari produk tersebut juga sangat menentukan hasil akhirnya. Karena faktor komunikasi produk ini dirasakan sangat penting dalam kelangsungan produk tersebut, maka PT.X (Sebuah pemain asli Indonesia yang sudah lama bermain dalam indusrti AMDK ini, dengan salah satu produk andalannya, Teh dalam kemasan botol) tidak main-main dalam mengkomunikasikan produk andalannya tersebut. Sadar akan sulit dan pentingnya akan konsep komunikasi itu, inaka mereka sepakat untuk bennitra dengan salah satu Biro iklan di Indonesia, PT. Matari Advertising (Matari Ads), dan hubungan kemitraan tersebut terus berjalan sampai sekarang. Dengan kerjasama ini, PT. X mempercayakan semua kegiatan komunikasi dan promosinya melalui PT Matari Adv. secara berkesinambungan. Dengan hal tersebut maka PT. X dapat lebih berkonsentrasi dalam core competence mereka, yakni pengembangan dalam memproduksi minuman kemasan tersebut.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18250
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Tania
"Secara garis besar, skripsi ini membahas mengenai efektivitas promosi (biaya iklan) dalam dua perusahaan (Indosat dan Telkomsel) pada Industri Telekomunikasi Seluler. Pengaruh promosi merupakan bukti nyata dari persaingan dan dengan mengetahui efektivitas promosi maka dengan sendirinya akan diketahui juga persaingan diantara kedua perusahaan ini. Efektivitasnya akan dilihat menggunakan profitabilitas sebagai proksi dari kinerja perusahaan karena profitabilitas merupakan ukuran dari kinerja operasional perusahaan. Selain promosi yang menggunakan proksi biaya iklan untuk mengetahui efektivitas perusahaan digunakan juga faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Oleh sebab itu penulis juga memasukkan beberapa variabel yang diduga turut mempengaruhi profitabilitas, yaitu biaya gaji (salary), aktiva tetap dan usia erusahaan.
Penelitian ini memfokuskan penelitiannya pada dua perusahaan terbesar pada industri telekomunikasi yakni Indosat dan Telkomsel. Untuk melihat pengaruh promosi (biaya iklan), biaya gaji (salary), aktiva tetap dan usia perusahaan, terhadap profitabilitas perusahaanperusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2000-2005 Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa terdapat hubungan positif antara variabel biaya iklan (advert) dengan kinerja perusahaan (ROA, Rev/Aset dan NPM). Sementara hubungannya dengan variabel lain berbeda-beda, hal ini bergantung dari variabel dependen (kinerja perusahaan).
Kesimpulan lainnya adalah biaya iklan mungkin bukan merupakan variabel terbaik untuk menggambarkan persaingan yang terjadi pada industri telekomunikasi seluler, tetapi cukup dapat memberi gambaran persaingan yang terjadi pada industri telekomunikasi seluler. Dari hasil penelitian maka dapat terlihat adanya persaingan antara Indosat dan Telkomsel di dalam industri walaupun tidak terlalu jelas tergambarkan pada penelitian kali ini. Pada akhirnya biaya iklan cukup efektif menggambarkan persaingan di Indosat dan Telkomsel pada industri telekomunikasi seluler.
Marginally, this scripts study to regarding promotion effectiveness (advertising expense) between two company (Telkomsel and Indosat) in Telecommunication Cellular Industry. Influence Promotion represent real evidence from emulation and given the promotion effectiveness hence by itself will know also emulation both of this company. ffectiveness will be seen to use profitability as proxy from company performance because profitability represents size measure from company operational performance. Besides promotion using advertising expense proxy to know company effectiveness used also other factors able to influence company profitability. On that variable, writer include some anticipated variable partake to influence profitability, that is salary expense (salary), fixed asset and company age.
This research focused its research beween two biggest company in Telecommunication Cellular Industry namely Indosat and Telkomsel. To see promotion influence (advertising expense), salary expense (salary), fixed asset and company age, is noted by company rofitability in Indonesia Stock Exchange (BEI) in the year 2000-2005.
Conclusion from this research, there is a positive relation among advertising expense variable (advert) with company performance (ROA, Rev/Aset and NPM). While the relation with other variable different each other, this matter hinge from dependent variable (company performance). Other conclusion is advertising expense possible not such a best variable to depict emulation that happened at Telecommunication Cellular Industry, but enough can give emulation picture that happened at Telecommunication Cellular Industry. From result of research hence earning seen the existence of emulation between Indosat and Telkomsel in industry although do not too clear depicted in this research. In the end effective to advertising expense enough depict emulation in Indosat and Telkomsel at telecommunication Cellular Industry
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
6687
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Talitha Vinka Marginata
"ABSTRACT
Pariwisata di Kabupaten Garut memiliki potensi yang sangat baik. Potensi tersebut sedang dikembangkan oleh pemerintah daerah dan pemerintah pusat sehingga Kabupaten Garut diharapkan dapat menjadi destinasi wisata unggulan di Provinsi Jawa Barat maupun tingkat nasional. Perkembangan pariwisata tersebut dilengkapi dengan perkembangan pembangunan hotel yang ada. Hotel merupakan salah satu objek pajak daerah yang dipungut oleh pemerintah Kabupaten Garut. Dengan potensi pariwisata yang ada, diharapkan pajak hotel dapat menjadi penopang pendapatan daerah. Namun, pada tahun 2017 penerimaan Pajak Hotel menurun dan tidak mencapai target. Tentu kondisi tersebut tidak sejalan dengan perkembangan pariwisata di Kabupaten Garut. Penelitian ini memfokuskan pada penetapan target pajak hotel dan implementasi kebijakan pajak hotel di Kabupaten Garut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan termasuk ke dalam jenis penelitan deksriptif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukan bahwa penetapan target melibatkan beberapa pihak dan implementasi kebijakan Pajak Hotel di Kabupaten Garut dilakukan dengan dua upaya untuk memudahkan Wajib Pajak Hotel dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Selain itu, terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh Kabupaten Garut dalam melakukan implementasi Pajak Hotel di Kabupaten Garut.

ABSTRACT
Tourism in Garut Regency has a very good potential. The potential is being developed by the local government and central government, so is expected to become a leading tourism destination in West Java Province and national level. The development of tourism is complemented by the development of existing hotel. Hotel is one of the object local taxes collected by the government of Garut Regency. With the existing tourism potential, it is hoped that hotel tax can become the regional revenue support. This research focuses on the determination of hotel tax target and the implementation of hotel tax policy in Garut Regency. This study uses qualitative approach with descriptive design by compiling all the collected data which was done through in depth interviews and literature study. The result of this study shows that target setting involves several participants and the implementation of hotel tax policy in Garut Regency is done in two ways to facilitate the Hotel Taxpayer in fulfilling their tax obligations. In addition to that, there are some obstacles faced by Garut Regency in implementating the hotel tax policy in Garut Regency. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London: John Wiley & Sons, 2001
647.94 HOT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Annisa
"Penelitian ini tentang evaluasi kebijakan ekpansi atau perluasan basis pajak hotel yang mencankup seluruh persewaan ruangan di hotel yang berada di DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk untuk menganalisis evaluasi kebijakan ekspansi basis atau perluasan basis pajak hotel yang mencakup seluruh persewaan ruangan di hotel sesuai dengan Undang- Undang No. 28 tahun 2009 tentang pajak daerah. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui perpajakan yang sesuai dengan objek persewaan ruangan di hotel. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi, dan studi literatur. Dari hasil evaluasi kebijakan perluasan atau ekspansi basis pajak hotel dapat diketahui tujuan dan maksud dari kebijakan tersebut dari berbagai sudut pandang. Serta peneliti dapat mengkaji masalah serta kendala yang timbul dalam proses implementasi kebijakan ekspansi basis pajak hotel.

The research about Evaluation The Hotel Tax Base Expansion of Rental Room in Hotel. This research purpose to analyze the evaluation of the hotel tax base expansion policy in all room rental at the hotel which in The Law of Local tax and Local Charges Number 28 Year 2009. This research uses qualitative approach with data-collection techniques such as in- depth interview, observation and literature studies. In the results of the evaluation of the expansion tax base includes hotel room rentals at hotel according The Law of Local tax and Local Charges Number 28 Year 2009. From evaluated the hotel tax base expansion, researcher can find goals from hotel tax base expansion policy. And also researcher can find the problems in implementation process of the hotel tax base expantion."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S45085
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>