Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199577 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Halim Ishak
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16796
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Naufal
"Penelitian ini membahas tentang dua indikator pengukur pertumbuhan ekonomi yaitu Produk Domestik Bruto (PDB) dan Indeks Kesejahteraan Ekonomi Berkelanjutan (IKEB) serta hubungannya dengan konsumsi energi menggunakan metode estimasi seemingly unrelated regression dan three-stage least square. Penelitian ini menggunakan kerangka model persamaan fungsi produksi Cobb-Douglass sebagai dasar pembentukan model. Penelitian ini menggunakan data dari Benua Asia yang diwakilkan oleh 46 negara dan 2 zona ekonomi independen dengan jangka waktu dari 1970 hingga 2019. Hasil dari penelitian ini menemukan hubungan dua arah yang positif antara konsumsi energi dan pertumbuhan produk domestik bruto dalam kedua metode estimasi (feedback hypothesis). Selain itu, penelitian ini juga menemukan hasil yang berbeda dalam estimasi hubungan antara IKEB dan konsumsi energi, dimana dengan metode estimasi seemingly unrelated regression, ditemukan hubungan dua arah yang negatif (negative feedback hypothesis), namun dengan metode estimasi three stage least square, ditemukan hubungan satu arah dari konsumsi energi yang mempengaruhi IKEB (negative growth hypothesis). Kesimpulan dari penelitian ini adalah PDB memiliki hubungan positif yang kuat dengan konsumsi energi, dan IKEB dapat mendorong konservasi energi.

This research discusses about two indicators for measuring economic growth which is the Gross Domestic Product (GDP) and The Index of Sustainable Economic Welfare (ISEW), and their relationship with energy consumption using the seemingly unrelated regression and the three-stage least square estimation method. This research uses The Cobb Douglas Production Function as the base for the regression model. The data used is gathered from Asia which is represented by 46 Countries and 2 Economically Independent Zones from 1970 until 2019. This research found a positive multi-directional relationship between GDP growth and energy consumption (Feedback Hypothesis). Also, this research found two findings from different estimation method for the ISEW, which is by using the seemingly unrelated regression, there is a negative multi-directional relationship between the ISEW growth and energy consumption (Negative Feedback Hypothesis). But when using the three-stage least square estimation method, this research found that there is a unidirectional relationship between the ISEW and energy consumption (Negative Growth Hypothesis). The conclusion of this research is that the GDP has a strong positive relationship with energy consumption, and The ISEW could help boost energy conservation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triyanto
"Penelitian ini mencoba untuk mengukur pengaruh determinan dari sosio-ekonomi dan demografi terhadap konsumsi energi rumah tangga di Indonesia. Di dalam penelitian ini membagi konsumsi energi menjadi dua bagian yaitu konsumsi listrik dan konsumsi Liquid Petroleum Gas LPG rumah tangga. metode analisis yang digunakan Ordinary Least Squares OLS, data sampel berjumlah 555.446 rumah tangga untuk analisis konsumsi listrik dan 403.244 rumah tangga untuk konsumsi LPG yang tersebar di 34 provinsi, data tersebut diambil dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional SUSENAS tahun 2016 dan 2017.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa mayoritas determinan faktor sosio-ekonomi dan demografi berasosiasi positif terhadap konsumsi energi sektor rumah tangga. Pendapatan rumah tangga adalah faktor yang paling menentukan konsumsi energi listrik tangga di samping faktor nonekonomi lainnya seperti lokasi tempat tinggal jumlah ruangan rumah dan jumlah anggota rumah tangga.

This study attempts to find the influence of the determinants of socio-economic and demographic on household energy consumption in Indonesia. This study divides energy consumption into two section, that is electricity consumption and Liquid Petroleum Gas LPG consumption. The analytical method used is Ordinary Least Squares OLS, the sample data is 555,446 households for electricity consumption analysis and 403,244 households for LPG consumption, spread in 34 provinces in Indonesia, the data conducted by National Social Economic Survey SUSENAS BPS years 2016 and 2017.
The results of this study shows that socio-economic and demographic determinants have a positive relationship with household energy consumption. Household income is the most determining factor energy consumption by household besides other non-economic factors other non-economic factors such as location of residence, number of rooms and number of household members."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T54448
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paskalis Pudyastowo
"Penelitian ini menggunakan data panel tingkat perusahaan untuk mengidentifikasi bagaimana dampak dan mekanisme berlangsungnya pengaruh aglomerasi industri terhadap intensitas energi padda sektor manufaktur di 6 provinsi di Pulau Jawa. Model pada penelitian ini menggunakan metode regresi panel data fixed effect serta two-stage least squares dan data pada rentang waktu 2010-2019. Topik penelitian ini menjadi penting dikarenakan upaya konservasi energi perlu dilakukan sebagai bagian untuk menjaga pertumbuhan ekonomi nasional, berkontribusi menjaga ketahanan energi nasional, serta mendukung pertumbuhan manufaktur sebagai sektor andalan. Sektor manufaktur sebagai konsumen energi nasional terbesar kedua menjadi patut diperhatikan terlebih pertumbuhannya yang diprediksi akan pesat di masa yang akan datang dapat berdampak banyak terhadap konsumsi energi nasional. Penerapan konservasi energi dapat terjadi bersamaan dengan pertumbuhan pusat-pusat aglomerasi manufaktur baru seperti pembangunan KEK yang sedang masif. Penelitian ini menggunakan data mencakup provinsi di Pulau Jawa karena sektor manufaktur nasional yang relatif masih terpusat di Pulau Jawa. Hasil dalam penelitian ini adalah aglomerasi industri signifikan berdampak negatif terhadap intensitas energi baik secara langsung maupun melalui mekanisme kualitas sumber daya manusia dan investasi mesin dan bangunan pada sektor manufaktur terkait.

This study uses company-level panel data to identify the impact and mechanism of the ongoing influence of industrial agglomeration on energy intensity in the manufacturing sector in 6 provinces in Java Island. The model in this study uses the panel data fixed effect and two-stage leasts quares method and data in the 2010- 2019 timeframe. This research topic is important because energy conservation efforts need to be carried out as part of maintaining national economic growth, contributing to maintaining national energy security, and supporting manufacturing growth as a promising sector. The manufacturing sector, as the second largest national energy consumer, deserves attention, especially since its growth is predicted to grow rapidly in the future, which can have a large impact on national energy consumption. The application of energy conservation can occur simultaneously with the growth of new manufacturing agglomeration centers such as the development of the SEZ which is currently massive. This study uses data covering provinces on the island of Java because the national manufacturing sector is still relatively concentrated on the island of Java. The results in this study are industrial agglomeration that has a significant negative impact on energy intensity, both directly and through the mechanism of human resource quality and machine and building investment in the related manufacturing sector."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryam Jamilah
"Pariwisata memberikan dampak positif terhadap perekonomian. Namun, pada saat yang sama beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa pariwisata membawa dampak yang beragam terhadap kualitas lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara investasi sektor pariwisata, konsumsi energi terbarukan, dan sektor yang berkaitan erat dengan pariwisata terhadap emisi CO2 pada periode 2000 – 2017 dengan menggunakan studi kasus di Indonesia. Dengan menggunakan metode distributed lag melalui pendekatan Koyck, penelitian ini menemukan bahwa secara statistik, investasi pada sektor pariwisata berkorelasi positif dan signifikan terhadap emisi CO2. Di samping itu, konsumsi energi baru dan terbarukan, yang merupakan variabel kontrol dalam penelitian ini berkorelasi negatif signifikan terhadap emisi CO2. Temuan ini mengonfirmasi bahwa kebijakan investasi yang ada di Indonesia masih belum ramah lingkungan (pollution haven). Dengan demikian, komitmen untuk melakukan transisi dari sumber energi konvensional ke sumber energi yang terbarukan dan lebih ramah lingkungan, khususnya pada sektor pariwisata, harus lebih ditingkatkan agar investasi yang masuk ke Indonesia dapat menyeimbangkan dampak penurunan kualitas lingkungan (peningkatan emisi CO2) di Indonesia.

The tourism industry contributes positively to economic growth. However, numerous studies show that tourism can have diverse impacts on environmental quality. This study focuses on exploring the correlation between investment in the tourism sector, the consumption of renewable energy, and the contribution of tourism-related sectors to CO2 emissions within the period 2000–2017 using a case study in Indonesia. By employing the distributed lag method with the Koyck approach, this study found that investment in the tourism sector in Indonesia has a statistically positive and significant correlation with CO2 emissions. Conversely, renewable energy consumption, as the control variable, exhibits a significant negative correlation with CO2 emissions. The findings suggest that the existing investment policies in Indonesia are still not environmentally friendly (supports the pollution haven hypothesis). Thus, it is essential to prioritize the commitment to make the transition from conventional energy sources to renewable and more environmentally friendly energy sources, especially in the tourism sector, so that the investment coming into Indonesia aligns with environmental sustainability."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Victor Widiputra
"Intensitas konsumsi energi (IKE) merupakan komponen penting dalam proses audit energi. Nilai IKE yang diperoleh dari hasil audit energi digunakan sebagai acuan untuk menentukan tingkat keefisienan pemakaian energi di suatu gedung. Perhitungan nilai IKE menggunakan perbandingan antara energi yang digunakan dengan luas total bangunan gedung tanpa memperhitungkan area dengan kepadatan energi rendah. Standar IKE yang ada saat ini hanya mengelompokkan suatu gedung komersial sesuai fungsi gedungnya saat ini, mengakibatkan penyamarataan karakteristik pada gedung yang memiliki kebutuhan energi berbeda. Hal ini terjadi khususnya pada hotel di mana kebutuhan akan faktor kenyamanan dipenuhi dengan menggunakan banyak peralatan pengkonsumsi energi. Dalam tesis ini diajukan metode perhitungan IKE dengan memperhitungkan luas area dengan menggunaan persamaan baru yaitu EUI= (TE-EL)/(GFA excluding carpark-LL-ADxAK)x(168/JK) serta proses pengambilan data untuk memperoleh data yang diperlukan.

Energy usage intensity (EUI) is the most important component in energy auditing process. The value of the EUI will be used as a milestone to determine the efficiency level of energy usage in a building. The calculation of EUI is done by dividing the total of energy use in a building with the total gross floor area on a building without considering the area with low energy density. The standard for EUI in recent time divides the EUI for building based on its function. The problems are for the same type of building, there are differences in energy needed for it to be fully functional based on its need of energy. This is true espescially for hotel where the need of comfort is compensated by a lot of energy-consuming tools. In this thesis, a method to calculate EUI with low energy density area considered is proposed. The calculation is done by using the formula EUI= (TE-EL)/(GFA excluding carpark-LL-ADxAK)x(168/JK) steps to create some clusters based on temperature and energy need of hotels are also proposed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44678
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triani Septiana
"Penelitian ini bertujuan menganalisis apakah kosumsi tenaga listrik mempunyai dampak yang berbeda pada pertumbuhan ekonomi kelompok provinsi berdasarkan produktivitas. Penelitian ini menggunakan analisis data panel untuk 25 provinsi yang diklasifikasikan menjadi 3 kelompok: (i) kelompok provinsi dengan produktivitas tinggi (terdiri dari Provinsi DKI Jakarta), (ii) kelompok provinsi dengan produktivitas tinggi-menengah (terdiri dari 13 provinsi), (iii) kelompok provinsi dengan produktivitas menengah-rendah (terdiri dari 11 provinsi) selama periode 1996-2011.
Hasil estimasi panel memperlihatkan bahwa: (i) dampak konsumsi tenaga listrik terhadap PDRB pada kelompok provinsi dengan produktivitas menengah-rendah bernilai lebih tinggi daripada dampak konsumsi listrik terhadap PDRB pada kelompok provinsi dengan produktivitas tinggi-menengah, (ii) dampak konsumsi tenaga listrik terhadap PDRB pada Provinsi DKI Jakarta bernilai lebih tinggi daripada dampak konsumsi tenaga listrik terhadap PDRB pada kelompok provinsi dengan produktivitas menengah-rendah.
Melalui perhitungan Technical Elasticity of Substitution (TES), diketahui bahwa pada Provinsi DKI Jakarta hubungan yang terbentuk diantara faktor input investasi kapital dengan konsumsi listrik adalah substitusi dan hubungan yang terbentuk diantara faktor input tenaga kerja dengan konsumsi listrik adalah komplementer. Sedangkan pada kelompok provinsi dengan produktivitas tinggi-menengah dan kelompok provinsi dengan produktivitas menengah-rendah, hubungan yang terbentuk diantara faktor input investasi kapital dengan konsumsi listrik adalah komplementer.

The objective of this study is to analyze whether electricity consumption has different effect on economic growth of group provinces by productivity. By employing data panel analysis, it classifies 25 Indonesian provinces into (i) group of high productivity provinces (consist of DKI Jakarta), (ii) group of high-middle productivity provinces (consist of 13 provinces), (iii) group of middle-low productivity provinces (consist of 11 provinces) with observation period 1996-2011.
Referring to panel data estimation result, it shows that (i) the effect of electricity consumption to output in group of middle-low productivity provinces is higher than effect of electricity consumption to output in group of high-middle productivity provinces, (ii) the effect of electricity consumption to output in DKI Jakarta is higher than the effect of electricity consumption to output in group of high-middle productivity provinces.
Through Technical Elasticity of Substitution (TES), the result shows the relation between capital investment and electricity consumption as substitution and relation between employment and electricity consumption as complementary in DKI Jakarta. For group of high-middle productivity provinces and group of middle-low productivity provinces, the TES shows that relation between capital investment and electricity consumption as complementary.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42413
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asriani Sri Wahyuni
"Studi ini mengkaji hubungan jangka panjang antara konsumsi energi, emisi karbon dan pendapatan di Indonesia. Alat analisis yang digunakan adalah VECM dan menggunakan variabel harga sebagai variabel kontrol. Selain mengestimasi dengan VECM, dilakukan pula analisis dengan menggunakan IRF dan dekomposisi varians.
Hasil studi membuktikan adanya hubungan jangka paujang antara ketiga variabel tersebut. Ketiga variabel tersebut akan mengalami penyesuaian jika terjadi shock dalam jangka pendek. Karena adauya hubungau jaugka panjaug tersebut, maka dibutuhkan kebijakan energi yang akan mendorong peningkatan emisi karbon, tetapi juga meminimalkan tingkat emisi karbon di Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T32067
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atina Saraswati
"Upaya pengurangan intensitas energi merupakan masalah energi yang sangat penting Indonesia. Pembangunan ekonomi regional Indonesia yang tidak merata mengarah ke kesenjangan yang terkait dengan intensitas energi regional. Namun, berbagai penelitian sebelumnya sangat sedikit yang mempertimbangkan intensitas energi Indonesia kesenjangan intensitas energi regional di Indonesia dan efek spasialnya. Penyerapan investasi asing langsung yang membawa teknologi maju ke Indonesia berdampak penting pada intensitas energi Indonesia. Analisis penelitian ini apakah investasi asing langsung dapat mengurangi intensitas energi regional, menggunakan data panel dari 33 provinsi pada periode 2008-2015. Sehubungan dengan penelitian sebelumnya yang belum dipertimbangkan Ketergantungan spasial, penelitian ini menitikberatkan pada metode statistik spasial. Berdasarkan Uji Moran menemukan bahwa provinsi dengan intensitas energi tinggi cenderung demikian cluster dengan provinsi yang juga memiliki intensitas energi tinggi
jika tidak. Hasil empiris dengan menggunakan model spasial Durbin menunjukkan bahwa dampak limpahan investasi asing langsung pada provinsi itu sendiri dan dampaknya limpasan spasial dari provinsi tetangga memiliki hubungan yang positif signifikan terhadap intensitas energi. Hasil ini bisa disebabkan oleh salah satunya
penanaman modal asing langsung di Indonesia yang masih didominasi oleh kegiatan ekonomi di sektor padat energi. Berdasarkan analisis, tingkatkan aliran masuk Investasi asing langsung belum menjadi cara yang efektif untuk mengurangi
Intensitas energi regional Indonesia. Demikian penelitian ini menunjukkan
bahwa jika kebijakan tersebut untuk meningkatkan arus masuk investasi langsung asing negara-negara di Indonesia dalam rangka mendongkrak perekonomian memang diperlukan disertai dengan pemilihan arus masuk dan pelaksanaan investasi asing langsung peraturan tentang penggunaan energi

Efforts to reduce energy intensity are a very important energy problem for Indonesia. Indonesia's uneven regional economic development leads to gaps related to regional energy intensity. However, very few previous studies have considered Indonesia's energy intensity, regional energy intensity gaps in Indonesia and their spatial effects. The absorption of foreign direct investment that brings advanced technology to Indonesia has an important impact on Indonesia's energy intensity. This research analyzes whether foreign direct investment can reduce regional energy intensity, using panel data from 33 provinces in the 2008-2015 period. In connection with previous studies that have not considered spatial dependence, this study focuses on spatial statistical methods. Based on Moran's test, it is found that provinces with high energy intensity tend to be in a cluster with provinces that also have high energy intensity if not. The empirical results using the Durbin spatial model show that the impact of foreign direct investment spillover on the province itself and its impact on spatial runoff from neighboring provinces has a positive relationship.
significant to energy intensity. This result could be caused by one of them
foreign direct investment in Indonesia which is still dominated by economic activities in the energy-intensive sector. Based on the analysis, increasing the inflow of foreign direct investment is not yet an effective way to reduce it
Indonesia's regional energy intensity. Thus this research shows that if the policy is to increase the inflow of foreign direct investment of countries in Indonesia in order to boost the economy, it is indeed necessary, accompanied by the selection of inflows and the implementation of foreign direct investment, regulations on energy use
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bally Jan Kamanjaya
"Pemanasan global merupakan isu yang sekarang sedang marak di dunia yang dimana pemanasan global akan berpengaruh tidak hanya menaikan suhu di permukaan bumi namun juga mengubah dari sisi cuaca, bencana yang meluas serta berkurangnya oksigen pada atmosfer sehingga hal tersebut dapat mengancam keberlangsungan hidup manusia. Pemanasan global dipengaruhi oleh naiknya kadar CO2 di atmosfer sehingga dengan naiknya kadar CO2 tersebut mempengaruhi dari ketebalan lapisan ozon dan juga CO2 yang tinggi akan mengakibatkan efek Gas Rumah Kaca. Indonesia saat ini menempati peringkat 24 di seluruh dunia pada tahun 2020 sebagai peringkat kinerja performa pengurangan CO2 serta kinerja kontribusi Indonesia dalam mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Peringkat ini berdasarkan Climate Change Performance Index (CCPI) dimana hal ini sebagai instrument penilaian yang telah disepakati dalam kesepakatan Paris Aggreement. Sebagai langkah lanjut untuk menigkatkan peringkat Indonesia dalam hal kontribusi terhadap pengurangan emisi GRK serta mencapai tujuan yang terkandung dalam Paris agreement yang telah di setujui indonesia, maka pemerintah melakukan kebijakan-kebijakan penting untuk mencapai tujuan tersebut. Kebijakan tersebut salah satunya ialah menetapkan pajak karbon yang akan mulai berlaku tahun 2022 dimulai dari pembangkit dan industry dan selanjutnya gedung serta terakhir sector transportasi. Sehingga dari kebijakan itu perlu dilakukan sebuah solusi terutama untuk gedung dan solusinya ialah Green Building. Green Building sendiri merupakan salah satu konsep untuk melakukan Energi Saving pada saat pengoperasiannya. Untuk melakukan Energy Saving maka harus dilakukan beberapa langkah salah satunya efisiensi konsumsi energi pada gedung. Standarisasi untuk Energi Saving sendiri berdasarkan kriteria Green Building yang telah ditetapkan oleh Green Building Council Indonesia (GBCI). Dimana kriteria tersebut diantaranya 1). Dry Bulb Temperature and Humidity Condition, 2). Room Lighting Levels. 3). Water Used Efficiency. 4). Utilization of alternative water resources, 5). The efficiency of energy usage dan terakhir 6). natural lighting. Hasil dari penilaian tersebut akan diberikan berupa Platinum, Gold Plus, dan terakhir Gold."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>