Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161160 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Susatio Soedigno
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1981
S16539
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
[Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia], 1985
S17399
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sarung
"Penelitian ini memberikan gambaran mengenai pengaruh sistem manajemem mutu ISO 9000 bagi industri konstruksi di Indonesia dalam menyukseskan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3), dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan dan kesiapan untuk mampu bersaing di pasar global.
Penelitian dilakukan terhadap tingkat kesesuaian aspek-aspek pelaksanaan ISO 9000 dengan persyaratan K3 dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja No, PER051MEN/1996 dengan keberhasilan program K3 pada proyek konstruksi.
Survey dilakukan pada jenis proyek sipil berat/infrastruktur, konstruksi industri dan bangunan gedung dengan mengukur keberhasilan program K3, yang meliputi aspek manusia dan aspek ekonomi terhadap kasus K3.
Penelitian ini menemukan model regresi limier yang menunjukkan elemen 4.02 mengenai sistem mutu, elemen 4.09 mengenai pengendalian proses, elemen 4.13 mengenai pengendalian produk tidak sesuai merupakan aspek-aspek dari pelaksanaan ISO 9000 yang berperan menurunkan kasus K3 dan kerugian ekonomi akibat kasus K3."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T7265
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
TA3482
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Daulay, Rasyid
"Pembangunan yang berkelanjutan hanya dapat menjadi kenyataan jika menerapkan metode produksi yang menghasilkan lebih sedikit limbah dan emisi. Dengan pengurangan emisi dan limbah dapat menghemat biaya produksi dan bahan baku yang terbuang.
Timbulnya pencemaran sebagai dampak dari kegiatan pembangunan dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Sebagian besar usaha untuk menjaga kelestarian lingkungan adalah dengan melakukan kontrol pada pencemaran setelah timbul. Pendekatan ini mempunyai kekurangan yaitu tidak dapat menyelesaikan masalah pencemaran. Pendekatan manajemen limbah lainnya adalah bagaimana mengurangi pencemaran dari sumbernya.
Konstruksi merupakan bagian penting dalam perkembangan infrastruktur dan industri. Industri konstruksi berusaha membangun struktur yang lebih tinggi, lebih panjang dan lebih dalam setiap tahunnya. Pembangunan tersebut menghasilkan lebih banyak limbah konstruksi jika metode konstruksi yang digunakan tidak direncanakan dengan baik. Dengan meningkatnya harga material kontraktor harus mengurangi limbah yang dihasilkan dengan melakukan pengurangan limbah pada sumbernya (source reduction), mendaur ulang dan menggunakan kembali material. Dengan meminimisasi limbah suatu proyek dapat menghemat sejumlah biaya.
Pada proyek Pembangunan Asrama Mahasiswa UI yany dijadikan studi kasus ini, mengindikasikan bahwa terdapat peluang-peluang untuk melakukan minimisasi limbah konstruksi yang dapat menghemat penggunaan material."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34933
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Axcel Dahlan
"Pertumbuhan ekonomi suatu negara selalu bersifat dinamis. Salah satu faktor yang berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi suatu bangsa adalah faktor industri konstruksi. Di dalam faktor industri konstruksi tersebut terdapat aspek tenaga kerja, dimana tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pendapatan tenaga kerja yang terdapat pada sektor industri konstruksi terhadap pertumbuhan ekonomi. Infrastruktur dalam industri konstruksi pada tesis ini dibagi kedalam empat (4) kategori sub-sektor industri konstruksi, yakni sub-sektor communication system (komunikasi), sub-sektor power supply (tenaga listrik), sub-sektor transportation system (transportasi) dan sub-sektor water supply (pengairan). Data yang diambil dari BPS (Biro Pusat Statistik), dikompilasi ke dalam empat kelompok sub-sektor industri konstruksi, dan dihitung nilai konstan dari setiap data yang diperoleh, kemudian diolah dengan paket program statistik (SAS/ETS system), dimana data-data dikelompokkan dalam beberapa variabel. Dalam proses perhitungan forecasting, dilakukan banyak pengulangan-pengulangan untuk memperoleh model yang akurat dan logis. Hasil yang diperoleh memberikan gambaran bahwa relatif kecil pengaruh kontribusi pertumbuhan ekonomi akibat perubahan pendapatan (upah) tenaga kerja pada setiap sub-sektor industri konstruksi. Terbukti bahwa industri konstruksi bersifat cyclical (siklus) dengan adanya gambaran bahwa sektor industri konstruksi diprediksi akan mengalami puncak kegiatan antara tahun 2007 sampai tahun 2011, untuk kurun waktu penelitian dari tahun 2001 sampai tahun 2013. Dari segi besarnya konsumsi, maka urutan sub-sektor kontruksi yang memiliki nilai paling besar adalah sub-sektor transportation system (transportasi), kemudian sub-sektor water supply (pengairan), selanjutnya sub-sektor power supply (tenaga listrik) dan yang terakhir adalah sub-sektor communication system (komunikasi). Dari segi rata-rata besarnya pertumbuhan, maka urutan sub-sektor yang paling besar adalah sub-sektor transportasi (- 12%), kemudian sub-sektor pengairan (± 8 %), selanjutnya sub-sektor komunikasi (± 5%), dan terakhir sub-sektor tenaga listrik (± 1 %). Bagi pelaku bisnis dalam industri konstruksi, temuan ini dapat menjadi informasi untuk mempersiapkan keterampilan tenaga kerjanya dalam mengantisipasi kondisi industri konstruksi antara tahun 2003 sampai 2013. Bagi ilmu manajemen konstruksi, dengan penelitian ini dapat memberikan wawasan dan gambaran tentang kondisi industri konstruksi dilihat dari segi ekonomi makro, dan menyadari peranan serta kontribusi ilmu ekonomi dalam perkembangan bidang ilmu manajemen konstruksi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T7551
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Setyadi
"Dalam masa menjelang akhir millenium kedua dan menyongsong datangnya millenium ketiga yang sekaligus juga merupakan era globalisasi, khususnya di bidang Pembangunan yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah, dirasa perlu untuk mengantisipasi hal tersebut dengan melakukan optimalisasi prosedur proses Penyelenggaraan Pembangunan yang telah berjalan selama ini dengan maksud meningkatkan kinerjanya sesuai dengan tuntutan keadaan. Dalam tesis ini yang ditinjau adalah Proyek-proyek Instansi Pemerintah yang sifatnya multi disiplin dengan multi Intitusi yang dilakukan secara terpadu (Integrated). Kondisi pelaksanaan yang cukup kompleks tersebut perlu memperhatikan faktorfaktor dominan yang dapat mengganggu kelancaran proses penyelenggaraan proyek, yang meliputi antara lain : prosedur birokrasi, kapasitas dan faktor keterlibatan SDM, prioritas kepentingan antar disiplin/institusi, dan lain-lain, sejak dari mulai kegiatan perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi sampai dengan penyerahan pekerjaan. Industri jasa dan metode manajemen konstruksi kini berkembang dengan pesat, dan mempunyai standar profesional dalam sistim penyelenggaraan suatu proyek, kiranya perlu dipertimbangkan kemungkinan peranannya untuk membantu pemerintah dalam penyelenggaraan proyek, terutama yang bersifat Complicated (Kompleks antar disiplin pekerjaan dan Institusinya) atau kemungkinan adanya penyelarasan sistim prosedure dari Instansi Pemerintah dan jasa Manajemen Konstruksi Profesional, sehingga diharapkan didapatkan suatu Metode dan Mekanisme yang lebih effisien dalam penyelenggaraan proyek dimaksud ditinjau dari aspek kapasitas SDM dan prosedur penyelenggaraannya. Akhirnya dari tesis ini diharapkan adanya suatu gambaran yang lebih jelas tentang sistim penyelenggaraan proyek yang sifatnya terpadu dimaksud dan upaya-upaya untuk meningkatkan kinerjanya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T40598
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ine Minara S. Ruky
"Latar Belakang Permasalahan
Beberapa waktu terakhir ini industrialisasi di Indonesia, telah berkembang menjadi suatu permasalahan yang ramai dibicarakan. Gejala permasalahannya mulai timbul kira-kira pada tahun 1979 ketika perkembangan ekonomi internasional menunjukan indikasi yang kurang menggembirakan, serta usaha negara-negara maju untuk menekan laju pertumbuhan konsumsi energi dan meningkatkan effisiensi pemakaian energi, memberikan hasil yang nyata, sehingga mengakibatkan prospek pasar migas kita tidak secerah dimasa lalu.
Situasi di atas mempunyai dampak yang luas terhadap perekonomian Indonesia. Hampir 5 tahun sejak tahun 1982, tahun mana merupakan awal dari kesulitan ekonomi Indonesia, masih memperlihatkan gambaran yang kurang menggembirakan. Sampai dengan tahun 1985, perekonomian Indonesia masih memperlihatkan ketidakseimbangan. Ketergantungan kepada sektor primer ditunjukan dengan kenyataan bahwa 40 persen dari GDP masih berasal dari sektor ini, dan proses industrialisasi, baru mengantarkan sektor industri pada urutan ketiga dengan kontribusi sebesar 15,8 persen. Dengan demikian strategi perencanaan dengan maksud merubah struktur perekonomian, belum merubah peranan sektor sekunder sebagaimana yang diharapkan.
Ketimpangan yang lain, dapat kita amati dalam komposisi ekspor. Dari kontribusi sebesar 22.6 persen dalam GDP, sumbangan sektor pertanian terhadap total ekspor hanya sebesar 7,9 persen saja, sedangkan sektor pertambangan dan penggalian yang dalam GDP memberikan kontribusi sebesar. 18,2 persen menyumbang 69,47 persen.
Kecilnya peranan sektor pertanian dalam ekspor, dapat dimengerti mengingat tidak elastisnya penawaran dan permintaan akan produk sektor tersebut. Lonjakan ekspor kalaupun ada, seringkali bukan disebabkan oleh kenaikan permintaan karena perubahan tingkat pendapatan, tetapi lebih banyak disebabkan oleh karena faktor-faktor lain yang kebanyakan kurang dapat diduga sebelumnya."
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>