Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145977 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zico Alaia Akbar Junior
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S30713
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlita Puspitasari
"Sel surya tersensitasi zat warna (dye-sensitized solar cell, DSSC) merupakan perangkat yang dapat mengkonversi cahaya matahari menjadi arus listrik dengan menggunakan elektroda kerja berupa semikonduktor TiO2 yang dilapisi oleh zat warna dan kaca ITO (Indium Tin Oxide) sebagai elektroda counter. Lapisan tipis TiO2 dipreparasi di atas plat Ti dengan cara anodisasi dalam larutan NH4F dalam gliserol pada bias potensial 25 volt selama 4 jam dan dikalsinasi pada suhu 500°C selama 3 jam. Karakterisasi dengan SEM menunjukkan bahwa TiO2 yang terbentuk mempunyai morfologi nanotube dengan diameter tabung yang teratur, yaitu 40-60 nm. Karakterisasi dengan XRD dan DRS UV-Vis menunjukkan bahwa kristal TiO2 yang terbentuk berupa fasa anatase. Zat warna yang digunakan sebagai photosensitizer adalah zat warna alami cyanidin yang diekstrak dari buah black mulberry (Morus nigra L) dengan pelarut metanol:HCl (99:1). Karakterisasi cyanidin dengan UV-Vis menunjukkan serapan kuat paada panjang gelombang 513 nm. Cyanidin diadsorpsikan ke dalam TiO2 nanotube menggunakan metode elektroforesis, dengan variasi bias potensial dan waktu. Plat Ti/TiO2- nanotube/cyanidin dirangkai menjadi DSSC dengan larutan elektrolit Iˉ/I3ˉ dan kaca ITO. Nilai efisiensi konversi cahaya menjadi arus listrik tertinggi adalah 0,2678 % dan 0,2672%, ditunjukkan oleh plat Ti/TiO2-nanotube/cyanidin yang masing-masing dielektroforesis pada tegangan 20 volt selama 12 menit dan 25 volt selama 8 menit.

Dye-sensitized solar cell (DSSC) is a device that can convert the sunlight to electrical current, by employing dyes coated TiO2 semiconductor as working electrode and ITO (Indium Tin Oxide) glass as counter electrode. TiO2 thin film was prepared by anodization of Ti plate in NH4F/glycerol at potential 25 volt for 4 hours and then heated at 500°C for 3 hours. Characterization by SEM showed the TiO2 has a nanotube morphology having internal diameter of 40-60 nm. Characterization by XRD and DRS UV-Vis indicated that the TiO2 is in anatase crystal phase. Cyanidin, a natural dye, that was used as photo sensitizer was extracted from black mulberry fruit (Morus nigra L) in methanol:HCl (99:1) solvent. The extracted cyanidin showed a strong absorption at wavelength of 513 nm, which is suitable to absorb visible light. The cyanidin is coated into TiO2 nanotube by using electrophoresis method, at various bias potential and time. The Ti/TiO2-nanotube/cyanidin plate was assembled into DSSC using Iˉ/I3ˉ electrolyte solution and ITO glass. The highest efficiency values were 0.2678 % and 0.2672%, for Ti/TiO2-nanotube/cyanidin which were prepared by electrophoresis at 20 volt for 12 minutes and 25 volt for 8 minutes, respectively."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S44351
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Handoyo
"Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) dalam konfigurasi tabung telah berhasil dibuat. DSSC dirakit menggunakan Inner Wall Conductive Glass Tube (IWCGT) yang mengandung SnO2-F (Fluorine Tin Oxide) sebagai lapisan konduktif. IWCGT dipreparasi menggunakan tehnik penguapan dan spray nebulizer, menghasilkan kaca transparan berpenghantar yang memiliki hambatan jenis antara 11-80 Ω/cm2. Sol TiO2 dilapiskan pada IWCGT dengan tehnik dip coating, dilanjutkan dengan kalsinasi pada suhu 500° C dan 550° C. Terhadap TiO2 hasil sintesis dilakukan karakterisasi menggunakan UV-Vis Diffuse Reflectance Spectrometry (DRS), Xray Diffraction (XRD), Fourier Transform Infra Red (FTIR) dan spektrofotometer Raman. Lapisan tipis yang diimobilisasi pada IWCGT dikarakterisasi menggunakan Field Emission Scanning Electron Microscope (FE-SEM) dan sistem elektrokimia. Berdasar spektrum UV-Vis dapat diketahui TiO2 yang dihasilkan memiliki energi celah (band gap) sebesar 3,01 dan 3,04 eV. Hasil pengukuran spektroskopi Raman dan XRD menunjukkan bahwa film yang dihasilkan didominasi oleh TiO2 dalam bentuk anatase dan mempunyai ukuran kristal sebesar 9,79 nm (kalsinasi pada suhu 500° C) dan 10,59 nm (kalsinasi pada suhu 550° C). Hasil FE-SEM menunjukkan bahwa lapisan TiO2 yang dipreparasi dengan bantuan template PEG memiliki ketebalan sebesar 496,56 nm. Sistem DSSC dalam konfigurasi tabung yang disiapkan dengan menggunakan TiO2 dan zat warna Rhodamin B, Klorofil dan campuran keduanya mampu menghasilkan efisiensi (η) antara 0,03 - 0,91%.

A dye sensitized solar cell (DSSC) having tube geometry has been successfully constructed. The DSSC employ an Inner Wall Conductive Glass Tube (IWCGT) containing SnO2-F (Fluorine Tin Oxide) as conductive layer, which was prepared by evaporation and spray nebulizer method. The IWGCT has a transparent conductive oxide with high optical transmittance and low sheet resistance, that is 11-80 Ω/cm2. TiO2 film, immobilized on the IWCGT, was successfully prepared by a dip-coating technique from titania sol-gel, followed by heat treatment at 500° C and 550° C. The TiO2 was characterized by diffuse reflectance UV-Vis spectroscopy and XRD, photoelectrochemical system (PES) and field emission scanning electron microscopy (FE-SEM). Characterization results indicated that the prepared TiO2 has band gap of 3,01 and 3,04 eV (DRS UV-Vis); predominantly by anatase phase (XRD and Raman); having crystallite size of 9.79 nm (at 500° C calcinations) and 10.59 nm (at 550° C calcinations), and having 496,56 nm film thickness. By employing rhodamine B, chlorophyll and its mixture, as the dyes, the tubular DSSC reached efficiency (η) in the range of 0.03 to 0.91 %.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T35525
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Jati Kusumawardani
"Peningkatan kebutuhan terhadap energi dan kesadaran akan ancaman polusi lingkungan, medorong kebutuhan akan adanya solusi terhadap energi yang bersih dan berkelanjutan. Material semikonduktor TiO2 merupakan material yang diharapkan dapat memainkan peran penting untuk membantu menyelesaikan masalah krisis energi melalui pemanfaatan energi matahari berbasis perangkat fotovoltaik. Dye sensitized Solar Cells (DSSC) merupakan sel surya alternatif yang lebih murah dibandingkan dengan sel fotovoltaik berbasis silikon. Pada penelitian ini dilaporkan proses fabrikasi DSSC menggunakan TiO2 nanotube serbuk yang diperoleh dari anodisasi plat Ti dengan teknik Rapid Breakdown Anodization (RBA) dalam elektrolit HClO4 0,15 M. Beberapa variasi potensial yang diberikan, yaitu 10, 13, 14, 15 dan 20 V dengan tujuan untuk memperoleh area permukaan yang lebih luas dengan waktu sintesis yang cepat, sehingga menghasilkan DSSC dengan efisiensi yang lebih tinggi.
Berdasarkan waktu sintesis yang diamati, TiO2 nanotube dapat dihasilkan dalam waktu yang relatif cepat adalah yang diperoleh dari hasil sintesis pada potensial 15 V dan 20 V, yaitu kurang dari 3 jam. Dari hasil karakterisasi TiO2 nanotube serbuk yang diperoleh tersebut diketahui TiO2 hasil sintesis dengan teknik RBA pada potensial 15 V pada suhu kalsinasi 500oC memiliki area permukaan yang lebih luas, yaitu 69,723 m2/g dibandingkan dengan potensial 20 V pada suhu kalsinasi 500oC, yaitu 63,824 m2/g. TiO2 nanotube-serbuk tersebut kemudian diaplikasikan sebagai perangkat DSSC untuk mengetahui pengaruhnya pada konversi energi surya ke energi listrik. Pada aplikasinya sebagai DSSC, elektroda pendukung yang digunakan dibuat dari deposisi larutan 5 mM H2PtCl6 sebagai partikel Pt pada substrat kaca fluorine-doped tin oxide (FTO) yang memiliki hambatan < 11 Ω/cm2. TiO2/FTO pada sistem DSSC dikarakterisasi gdengan menggunakan FESEM, diperoleh ketebalan film TiO2 sekitar 1,6-1,7 μm dan Spektrofotometer UV-Vis. Sedangkan pengujian nilai efisiensinya diukur dengan metoda Linier Sweep Voltametry menggunakan potensiostat.
Iluminasi pada bagian depan (Frontside Illumination) kemudian dibandingkan dengan iluminasi pada bagian belakang pada system DSSC (Backside Illumination). Nilai efisiensi tertinggi yang diperoleh adalah 2,63% dibawah sumber cahaya lampu halogen 150 watt pada kondisi Frontside Illumination. Nilai tersebut diperoleh dari DSSC berbasis TiO2 yang disintesis dengan potensial 15 V dengan menggunakan zat warna Alizarin Red S. Kondisi yang sama untuk untuk DSSC dengan TiO2 dari proses sintesis pada 20 V menghasilkan efisiensi hanya 0,006%.

An increasing energy demand and environmental pollution concern, lead to a pressing need for a clean and sustainable energy solutions. TiO2 semiconductor material is expected to play an important role in helping solve the energy crisis through effective utilization of solar energy based on photovoltaic devices. Dye-sensitized solar cells (DSSCs) are potentially lower cost alternative to inorganic silicon-based photovoltaic cells. In this study, we report on the fabrication of DSSCs, which was constructed by TiO2 nanotubes powder, produced by rapid breakdown anodization (RBA) of Ti foil. The RBA was conducted in 0.15 M HClO4 electrolyte with variations voltage, namely 10, 13 14, 15 and 20 V to obtain better surface area in order to increase efficiency of DSSC in a quickly synthesize.
Based on the observation during anodizing process, nanotube TiO2 powder can be obtained in rapid condition, less than 3 hours by anodization potential applied at 15 and 20 V. Characterization of morphology and surface area of these nanotube titania powder showed the best TiO2 nanotube was obtained by the RBA technique with applied potential 15 V, 69,723 m2/g, meanwhile for potential 20 V is 63,824 m2/g in the same calcination temperature. These Titania will be utilized as DSSC to compare its performance. The counter electrode was made by electrodeposition of Pt from an aqueous solution of 5 mM H2PtCl6 onto fluorine doped tin oxide (FTO) glass substrate. The TiO2/FTO were characterized by FESEM which is obtained thin film of TiO2 is around 1,6-1,7 μm and Spectrofotometer DRS UV-Vis, while efficiency was measured by Linier Sweep Voltametry method using potensiostat.
The frontside of illuminated DSSCs were compared with the backside one. The highest cell efficiency was 2,63% under 150 W using halogen as light source at frontside illumination which is obtained from TiO2 which is synthesized on 15 V and using Alizarin Red S as sensitizer. That efficiency is higher than TiO2 on 20 V in the same condition (0,006%).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T42259
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asef Purwanti
"Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC) telah menarik perhatian sebagai salah satu sumber energi alternatif yang terbarukan. Di daerah tropis, dimana cahaya matahari hampir tersedia sepanjang tahun, DSSC dapat menjadi sumber energi yang sangat berguna. Penelitian tentang DSSC telah dilakukan secara intensif oleh kelompok peneliti terutama di negara-negara maju. Saat ini, kami bekerja pada pembuatan DSSC dengan mensintesis TiO2 nanotube melalui proses anodisasi pada plat titanium dengan larutan elektrolit garam amonium florida dalam gliserol. Kemudian TiO2 nanotube dikarakterisasi dengan termal insitu XRD, UV-Vis DRS dan SEM, yang mengindikasikan terjadinya fase kristal anatase pada perlakuan panas suhu 400˚C. Film anatase yang terbentuk menunjukkan morfologi nanotube yang sangat teratur, dengan ketebalan film sekitar 1,6 μm. Nanotube memiliki rata-rata ketebalan dinding, diameter pori dan diameter luar sekitar 19 nm, 67 nm dan 105 nm. Kemudian zat warna alizarin yang berfungsi sebagai sensitizer dilekatkan pada TiO2 nanotube (TiO2-NT/alizarin) dengan metode elektroforesis. Ti/TiO2-NT/alizarin tersebut selanjutnya dirakit menjadi sel DSSC menggunakan iodium sebagai elektrolit dan film Pt pada kaca ITO sebagai elektroda counter. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa rangkaian sel DSSC menghasilkan nilai efisiensi maksimum pada waktu anodisasi 4 jam dan waktu elektroforesis zat warna 12 menit.

Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC) has attracted attention as one of future renewable alternative energy source. In tropical area, where the solar light is almost available all the year, DSSC can be very useful. Research on DSSC has been conducted intensively by research groups mostly in advance countries. We recently start work on DSSC issue by employing highly ordered TiO2 nanotube, prepared by anodization of titanium metal sheet in the present of aqueous ammonium fluoride in glycerol. The prepared TiO2 nanotube was characterized by mean insitu thermal treatment XRD, UV-Vis DRS and SEM, which indicate the occurrence of anatase crystal phase upon heat treatment at 4000C. The formed anatase film showed morphology of highly ordered nanotube array, with about 1.6 μm film thickness, having average of wall thickness and internal diameter of 19 nm and 67 nm, respectively. The typical dyes sensitizer (e.g. alizarin) then was attached to the TiO2 nanotube (TiO2-NT/alizarin) by electrophoresis method. The Ti/TiO2-NT/alizarin then was assembled in typical DSSC, employing iodine as an electrolyte and Pt film supported on an ITO glass, as the counter electrode and light window as well. The measurement result indicates that the series of DSSC cells produce the maximum efficiency at 4 hours anodization and 12 minutes electrophoresis dye."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42296
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Andini
"Fabrikasi Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC)menggunakan klorofil dan rhodamin B telah berhasil dilakukan.Bahan semikonduktor sebagai elektroda kerja dalam DSSC yang digunakan adalah TiO2nanotube yang ditumbuhkan pada plat titanium dengan teknik anodisasi, dilanjutkan dengan kalsinasi pada 500⁰C untuk membentuk fasa kristal TiO2. Karakterisasi terhadap Ti/TiO2-NT meliputi Field Emission Scanning Electron Microscope(FE-SEM), UV-VisDiffuse Reflectance Spectrometry (DRS), X-ray Diffraction (XRD), Fourier Transform Infra Red (FTIR), dan Linear Sweep Voltametry (LSV). Gambar FE-SEM menunjukkan bahwa TiO2 bermorfologi tube dengan diameter 88.99nm. Pola XRD menunjukkan puncak TiO2 anatase pada sudut 2θ: 25, 37,48,54, dan 55 derajat. Karakterisasi UV-Vis menunjukkan nilai bandgap TiO2 sebesar 3.24 eV. Spektrum FTIR menunjukkan keberadaan vibrasi ikatan ~Ti-O-Ti~. Kurva LSV menunjukkan bahwa TiO2 aktif pada daerah UV. Plat Ti/TiO2 dilapisi oleh zat warna melalui teknik elektroforesis dengan variasi waktu 8,10,12, dan 14 menit. Spektrum UV-Vis DRS dari TiO2 yang terlapisi zat warna menghasilkan puncak khas dari masing-masing zat warna, menunjukkan bahwa zat warna telah menempel pada TiO2. Pengujian terhadap performa DSSC menunjukkan nilai efiensi sebesar 0.3565% untuk Ti/TiO2-NT/Klorofil; 0.4351% untuk Ti/TiO2-NT/Rhodamin B; dan 0.3963% untuk Ti/TiO2-NT/Klorofil-Rhodamin B.Indonesia

Fabrication of Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC) employing chlorophyll and rhodamine B has been successfully carried out. TiO2 nanotubes which was grown on titanium plate by an anodizationtechniques, followed by calcination at 500⁰C to form a crystalline phase of TiO2, was used as working electrode in the DSSC. Characterization of the Ti/TiO2-NT included Field Emission Scanning Electron Microscope (FE-SEM), UV-Vis Diffuse Reflectance Spectrometry (DRS), X-ray Diffraction (XRD), Fourier Transform Infra Red (FTIR), and Linear Sweep Voltametry (LSV). FE-SEM images showed the tube morphologies of TiO2 with a diameter of 88,99 nm. XRD pattern showed the TiO2 anatase peak at 2θ : 25, 37, 48, 54, dan 55 degree. UV-Vis DRS characterization revealed that the bandgap of the prepared TiO2is 3.24 eV. FTIR spectrum showed the presence of ~Ti?O-Ti~ vibration. LSV curves obtained indicate that the TiO2is active in the UV region . The Ti/TiO2 plate then was being coated with the dye through electrophoresis technique with time variation of 8, 10, 12, and 14 minutes. UV-Vis DRS spectrum of the dyes coated TiO2 showed that all typical dyes realted peaks were observed, indicate that the dyes was attached to the Ti/TiO2-NT. Performance tests of the assembled DSSC showed the efficiencies of 0.3565%for the Ti/TiO2-NT/Chlorophyll; 0.4351% for the Ti/TiO2-NT/Rhodamine B; and 0.3963% for the Ti/TiO2-NT/Chlorophyll/Rhodamine B respectively."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56100
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Ashari Hiyahara
"ABSTRAK
DSSC, dyes sensitized solar cell, dengan zat warna alami termasuk kurkumin memiliki efisiensi yang rendah karena masalah ketidakstabilan kromofor pada zat warna tersebut. Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi DSSC dengan meningkatkan kestabilan fotoanoda, yaitu dengan inkorporasi nanopartikel emas. Nanopartikel emas dapat meningkatkan photocurrent dikarenakan efek surface plasmon resonance yang mampu meningkatkan absorpsi fotoanoda terhadap cahaya tampak. Penelitian mengenai inkorporasi nanopartikel emas pada fotoanoda DSSC tersensitasi zat warna alami termasuk kurkumin masih kurang dipelajari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah inkorporasi nanopartikel emas dapat meningkatkan respon terhadap sinar tampak dan aktivitas photocurrent fotoanoda TiO2 tersensitasi kurkumin. Selain itu dimaksudkan juga untuk mengetahui apakah inkorporasi nanopartikel emas pada fotoanoda TiO2 tersensitasi kurkumin dapat meningkatkan efisiensi DSSC. Penelitian ini dimulai dengan sintesis dan persiapan bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan fotoanoda. Fotoanoda yang digunakan adalah lapisan film TiO2 diatas kaca transparan yang konduktif kaca berlapis FTO, fluor doped Tin Oxide , yang disensitasi dengan kurkumin dan diinkorporasikan dengan nanopertikel emas. TiO2 dibuat dengan metoda Rapid Breakdown Anodization RBA , FTO dibuat dengan metode spray pyrolysis, dan nanopartikel emas disintesis dengan metode Turkevich. TiO2 dan kombinasi fotoanoda yang dibuat dikarakterisasi dengan SEM-EDX, UV-DRS, FTIR, dan XRD. Kombinasi empat fotoanoda yang dibuat yaitu FTO/TiO2, FTO/TiO2/Au, FTO/TiO2/Kurkumin dan FTO/TiO2/Au/ Kurkumin. FTO/TiO2 dibuat dengan metode doctor blade. Inkorporasi nanopartikel emas pada permukaan fotoanoda FTO/TiO2 dilakukan dengan metode elektroforesis. Hasil karakerisasi SEM-EDX mengkonfirmasi adanya nanopartikel emas yang telah terinkorporasi pada permukaan fotoanoda TiO2 dan distribusinya. Karaktersisasi FTIR mengkonfirmasi adanya interaksi antara kurkumin dan TiO2 setelah proses sensitasi. Untuk mempelajari dampak inkorporasi nanopartikel emas pada absorpsi dan aktivitas photocurrent fotoanoda TiO2 tersensitasi kurkumin pada cahaya tampak, dilakukan karakterisasi sifat optikal UV Vis dan UV DRS dan aktivitas photocurrent metode Multipulse Amperometry pada keempat fotoanoda yang telah dibuat. TiO2 hasil sintesis memiliki struktur anatase dengan ukuran 22.9 nm dan memiliki band gap sebesar 3.14 eV. FTO hasil sintesis memiliki sheet resistance rata rata sebesar 5.264 Ohm/sq dan Transmittans maksimum sebesar 84.2 . Nanopartikel emas hasil sintesis memiliki absorbansi maksimum pada panjang gelombang 536 nm. Absorpsi dan aktivitas photocurrent pada cahaya tampak dari FTO/TiO2/Au/kurkumin lebih baik dibandingkan FTO/TiO2/ Kurkumin. DSSC dengan fotoanoda FTO/TiO2/Au/Kurkumin ? = 0.07 memiliki efisiensi yang lebih besar dibandingkan FTO/TiO2/Kurkumin ? = 0.01 . Akhirnya untuk mengetahui apakah inkorporasi nanopartikel emas dapat meningkatkan efisiensi DSSC dengan fotoanoda TiO2 tersensitasi kurkumin, Fotoanoda FTO/TiO2/Kurkumin dan FTO/TiO2/Au/Kurkumin dirakit menjadi sistem DSSC dengan metode sandwich lalu dievaluasi efisiensinya dengan metode Linear Sweep Voltammetry dengan potensiostat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inkorporasi nanopartikel emas pada fotoanoda TiO2 tersensitasi kurkumin dapat meningkatkan aktivitas photocurrent, hal ini dikarenakan pengaruh surface plasmon resonance dari nanopartikel emas sehingga meningkatkan absorpsi fotoanoda TiO2 tersensitasi kurkumin pada cahaya tampak. Sementara itu kenaikan efisiensi yang signifikan juga diamati pada DSSC dengan fotoanoda yang diinkorporasikan dengan nanopartikel emas.

ABSTRACT
DSSC, dyes sensitized solar cells, with natural dyes including curcumin have a low efficiency due to the chromophore instability of the dyestuff. One way to improve the efficiency of DSSC, by improving photoanode stability, is by incorporation of gold nanoparticles. The gold nanoparticles can increase the photocurrent due to the surface plasmon resonance effect which enhances the photoanode absorption to visible light. Research on the incorporation of gold nanoparticles in DSSC with natural dye sensitized photoanode including curcumin has not been extensively studied. The purpose of this study was to find out whether the incorporation of gold nanoparticles could improve the response to visible light and photocurrent activity of curcumin sensitized photoanode TiO2. It is also intended to find out whether the incorporation of gold nanoparticles in the curcumin sensitized photoanode TiO2 can improve the efficiency of DSSC. This research begins with the synthesis and preparation of materials required for the fabrication of photoanode. The photoanode that used is made by a layer of TiO2 film on a transparent conductive glass FTO coated glass, Fluorine doped Tin Oxide , which is sensitized with curcumin and incorporated with gold nanoparticles. TiO2 was prepared by Rapid Breakdown Anodization RBA method, FTO was made by spray pyrolysis method, and gold nanoparticles were synthesized by Turkevich rsquo s method. TiO2 and photoanode combinations that made were characterized by SEM EDX, UV DRS, FTIR, and XRD. The combination of four photoanode are FTO TiO2, FTO TiO2 Au, FTO TiO2 Curcumin and FTO TiO2 Au Curcumin. FTO TiO2 is made by doctor blade method. The incorporation of gold nanoparticles on photoanode FTO TiO2 surface is done by electrophoresis method. SEM EDX characterization results confirm the presence of gold nanoparticles that have been incorporated on the surface of the photoanode TiO2 and its distribution. FTIR confirms the interaction between curcumin and TiO2 after the sensitization process. To study the effect of incorporation of gold nanoparticles on photocurrent absorption and photocurrent activity of curcumin sensitized photoanode TiO2 under visible light, optical characterization UV Vis and UV DRS and photocurrent activity Multi Pulse Amperometry method is recorded on all four photoanode that were made. TiO2 has anatase structure with crystallite size 22.9 nm and has a band gap of 3.14 eV. FTO have an average sheet resistance of 5,264 Ohm sq and Transmittance maximum of 84.2 . Gold nanoparticles have a maximum absorbance at wavelength 536 nm. It is found that the absorption and photocurrent activity under visible light of photoanode FTO TiO2 Au Curcumin is better than FTO TiO2 Curcumin. DSSC with photoanode FTO TiO2 Au Curcumin 0.07 has greater efficiency than FTO TiO2 Curcumin 0.01 . Finally, to find out whether the incorporation of gold nanoparticles can improve the efficiency of DSSC with curcumin sensitized photoanode TiO2, Photoanode FTO TiO2 Curcumin and FTO TiO2 Au Curcumin are assembled into DSSC system by sandwich method and evaluated its efficiency by Linear Sweep Voltammetry method with potentiostat. The results showed that the incorporation of gold nanoparticles in the curcumin sensitized photoanode TiO2 increase the photocurrent activity, due to the influence of surface plasmon resonance from the gold nanoparticles thus increasing the absorption of curcumin sensitized photoanode TiO2 under visible light. Meanwhile significant efficiency improvements were also observed in the DSSC with photoanode incorporated with gold nanoparticles."
2017
T48656
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widia Kurnia Adi
"Pada penelitian ini, telah dilakukan sintesis nanopartikel TiO2 melalu proses sol─gel dengan variasi rasio air terhadap prekursor (Rw) yaitu 0.85, 2.00 dan 3.50 selama proses formulasi yang kemudian diikuti perlakukan termal lanjut berupa pengeringan, anil dan pasca-hidrotermal. Karakterisasi XRD dilakukan untuk mengukur besar ukuran kristalit nanopartikel yang dihasilkan. Dari hasil perhitungan, metode pasca-hidrotermal menghasilkan produk dengan ukuran kristalit paling tinggi dibandingkan perlakukan anil dan pengeringan. Ukuran kristalit tertinggi dimiliki sampel Rw = 3.50 cair dengan besar ukuran kristalit 8,566 nm, diikuti Rw = 3.50 gel sebesar 7,614 nm, Rw = 2.00 sebesar 6,853 nm dan Rw = 0.85 sebesar 6,527 nm. Lebih jauh lagi, nanotube TiO2 difabrikasi melalui teknik hidrotermal dengan melarutkan nanopartikel TiO2 hasil perlakuan anil dan serbuk P-25 Degussa ke dalam larutan alkalin sodium hidroksida berkonsentrasi tinggi di dalam otoklaf tersegel. Detil struktur dan morfologi sampel diuji dengan SEM. Hasil investigasi menunjukkan bahwa nanopartikel dengan Rw = 2.00 berhasil dibuat menjadi nanotube dengan diameter 115─269 nm.

In this study, TiO2 nanoparticles was synthesized via sol−gel process with various water to inorganic precursor ratio (Rw) of 0.85, 2.00 and 3.50 upon sol preparation, followed with subsequent drying, conventional annealing and posthydrothermal treatments. The resulting nanoparticles were characterized using XRD to measure the crystallite size. On the basis of results obtained, the posthydrothermal resulted TiO2 samples with largest crystallite size in comparison to drying and annealing. The largest crystallite size of hydrothermally treated samples is Rw = 3.50 cair with 8,566 nm, followed by Rw = 3.50 gel with 7,614 nm, Rw = 2.00 with 6,853 nm and Rw = 0.85 with 6,527 nm. Furthermore, nanotube TiO2 have been fabricated through a hydrothermal technique where anneal treated nanopartikel TiO2 sol-gel and P-25 Degussa nanopowder was dissolved in highly concentrated alkaline solution of sodium hydroxide (NaOH) in a sealed autoclave. The detail of the structure and morphology of the resulting nanotubes were characterized using SEM. The result of investigation showed that nanoparticle with Rw = 2.00 can be fabricated became nanotubes with its diameter 155─269 nm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1869
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kezia
"Sel surya tersensitasi zat warna dye-sensitized solar cell, DSSC merupakan perangkat yang dapat mengkonversi sinar matahari menjadi arus listrik dengan menggunakan elektroda kerja berupa semikonduktor TiO2 yang dilapisizat warna dan kaca FTO Fluorine Tin Oxide sebagai elektroda counter. Lapisan tipis TiO2 dipreparasi pada plat Ti dengan cara anodisasi dalam larutan NH4F dalam gliserol pada bias potensial 25 volt selama 4 jam dan dikalsinasi pada suhu 450oC selama 2 jam. Karakterisasi menggunakan DRS UV-Vis dan FTIR menunjukkan bahwa TiO2 yang terbentuk berupa fasa anatase. Zat warna yang digunakan sebagai photosensitizer adalah zat warna alami yang diekstrak dari daun suji, wortel dan alga hijau-biru Spirulina platensis sebagai klorofil, '-karoten dan fikosianin. Optimasi dilakukan dengan memodifikasi klorofil dengan penambahan '-karoten dan fikosianin cocktail dyes dengan perbandingan 1:1 dan 1:2. Zat warna diadsorpsikan ke dalam TiO2-nanotube dengan metode elektroforesis pada bias potensial 20 volt selama 12 menit. Plat Ti/TiO2-nanotube/dyes dirangkai menjadi DSSC dengan larutan I-/I3- dan kaca FTO. Nilai efisiensi konversi cahaya menjadi arus listrik tertinggi ditunjukkan oleh plat Ti/TiO2-nanotube/cocktail dyes klorofil-fikosianin 1:1 sebesar 1.04926.

Dye sensitized solar cell DSSC is a device that can convert the sunlight to electrical current by employing dyes coated semiconductor as working electrode and FTO Fluorine Tin Oxide glass as counter electrode. TiO2 thin film was prepared by anodization of Ti plate in NH4F glycerol at potential 25 volt for 4 hours and heated at 450oC for 2 hours. Characterization by DRS UV Vis and FTIR showed that the TiO2 is in anatase crystal phase. Dye that was used as photosensitizer were natural dyes extracted from suji leaf, carrot and green blue algae Spirulina platensis as chlorophyll, carotene and phycocyanin. Optimization was done by modified the chlorophyll added by carotene and phycocyanin cocktail dyes with ratio 1 1 and 1 2. Dyes was coated into TiO2 nanotube by using electrophoresis method at 20 volt for 12 minutes. Ti TiO2 nanotube dyes was assembled into DSSC using I I3 electrolyte solution and FTO glass. The highest efficiency value was showed by Ti TiO2 nanotube cocktail dyes chlorophyll phycocyanin 1 1 was 1.04926.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulandari Handini
"Penelitian ini adalah studi awal mengenai sel surya tersensitasi berbasis ZnO dengan zat pewarna organik. Tujuannya untuk mengetahui pengaruh dari tingkat pengisian dan besar kristalit TiO2 terhadap voltase DSSC.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa, besar kristalit berbanding terbalik dengan voltase yang dihasilkan. Semakin besar ukuran kristalit semakin kecil voltase yang dihasilkan dan sebaliknya semakin kecil ukuran kristalit semakin besar voltase yang dihasilkan. Sementara tingkat pengisian mempunyai pengaruh berbeda pada kristalit yang besar dan kristalit yang kecil. Selain itu, ukuran kristalit dan tingkat pengisian mempengaruh kestabilan layer oksida dan kemampuannya dalam menyerap molekul zat pewarna.

This research is an initial study about ZnO based dye sensitized solar cell (DSSC) with an organic dye. The purpose is to understand the effect of loading level and crystallite size to DSSC voltages.
The result of this research shows that, crystallite size is a contrary fraction with the voltages that produced by DSSC. The bigger size of crystallite the lower voltages outcome, on contrary the smaller size of crystallite the bigger voltages can be produced by DSSC. While loading level have a different affect in smaller and bigger crystallite. Afterwards, crystallite size and volume level affect the stability of the layer oxide and its ability to absorb dye molecules.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51079
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>