Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151847 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Dita Angelia
"Kebutuhan minyak bumi yang semakin besar merupakan tantangan yang perlu diantisipasi dengan pencarian alternatif sumber energi. Salah satu energi alternatif yang dapat diperbarui adalah biodiesel yang merupakan senyawa metil ester dari asam lemak rantai panjang yang dihasilkan melalui reaksi transesterifikasi minyak nabati. Pada penelitian ini dilakukan reaksi transesterifikasi minyak goreng komersil dengan metanol menggunakan katalis K-zeolit dan cairan ionik 1-n-butil-3-metilimidazolium heksaflorofosfat (BMI-PF6). Preparasi K-zeolit dilakukan dengan cara mendispersikan zeolit alam Sukabumi ke dalam larutan NaCl sehingga terjadi proses pertukaran kation menjadi Na-zeolit. Kemudian Na-zeolit didispersikan dengan larutan KOH untuk menghasilkan K-zeolit. K-zeolit yang diperoleh, selanjutnya dianalisis menggunakan XRD dan XRF. Karakteristik K-zeolit menunjukkan bahwa perlakuan pertukaran kation tidak merusak struktur zeolit. Proses modifikasi zeolit alam menjadi K-zeolit akan meningkatkan kemampuan katalitiknya. Dimana reaksi transesterifikasi pada suhu 65 ºC selama 4 jam dengan perbandingan minyak metanol 1:12 dengan menggunakan zeolit alam yang belum dimodifikasi belum menghasilkan produk metil ester sedangkan reaksi dengan K-zeolit berhasil membentuk produk metil oleat dan metil palmitat. Produk metil ester dianalisis dengan menggunakan GC-MS. Untuk reaksi transesterifikasi dengan menggunakan K-zeolit dan cairan ionik reaksi berlangsung pada suhu 65 ºC selama 2 jam dengan perbandingan minyak metanol 1:12 dan penambahan 3 % k-zeolit , menghasilkan produk metil ester yaitu metil oleat, metil palmitat, dan metil linoleat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30464
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunnisa
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30498
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49473
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arsy Imanda N. Raswati
"Poliester sukrosa merupakan senyawa ester karbohidrat yang memiliki berbagai fungsi. Sintesis poliester sukrosa secara kimiawi dapat dilakukan menggunakan katalis basa anorganik. Pada penelitian ini, ester sukrosa asam lemak disintesis melalui reaksi transesterifikasi antara metil ester asam lemak minyak kelapa dan minyak sawit menggunakan katalis K2CO3.di dalam pelarut DMSO. Kemudian dilakukan uji antimikroba menggunakan metode kertas cakram terhadap bakteri Gram Positif Staphylococcus aureus dan bakteri Gram Negatif Escherichia coli pada berbagai variasi molar ester sukrosa. Persentase hasil analisis asam lemak metil ester yang terbentuk sebesar 57,91% untuk minyak sawit dan 55,55% untuk minyak kelapa. Analisis menggunakan GC-MS terhadap metil ester menunjukkan dua puncak tertinggi untuk metil ester minyak sawit, yaitu 31,97% metil palmitat dan 52,18% metil stearat. Sementara pada metil ester minyak kelapa diperoleh satu puncak tertinggi, yaitu metil laurat sebesar 31,75%. Analisis dengan IR menunjukkan produk hasil transesterifikasi ester sukrosa memiliki gugus ester yang ditunjukkan dengan adanya pita serapan pada bilangan gelombang 1739/cm. Hasil pengujian aktivitas antimikroba menunjukkan hanya ester sukrosa asam lemak dari minyak kelapa yang memiliki aktivitas antimikroba terhadap bakteri Staphylococcus aureus, dengan diameter zona hambat terbesar pada variasi molar sukrosa terhadap asam lemak metil ester adalah 1 : 0,78 yang mencapai 17 mm. Kedua produk ester sukrosa tidak memiliki aktivitas antimikroba terhadap bakteri Escherichia coli.

Sucrose Polyester (SPE) is a carbohydrate ester compound that has diverse functions. The chemical synthesis of sucrose polyester can be carry out using anorganic base. In this study sucrose esters were synthesized by transesterification reaction between sucrose with fatty acid methyl esters from coconut and palm oil using K2CO3 in DMSO. Antimicrobial activity of sucrose esters were tested by paper disk method using Staphylococcus aureus and Escherichia coli with the ratio molar variation of sucrose esters. Yield analysis showed that the fatty acid methyl ester products were 57.91% for palm oil and 55.55% for coconut oil. Analysis of methyl products was done by GC-MS showed that the highest composition of methyl ester in palm oil were 31.97% for methyl palmitate and 52.18% for methyl stearate. The highest composition of methyl ester in coconut oil was 31.75% for methyl laurate. Identification of products using FT-IR instrument gave an ester bond at wave number 1739/cm. Test result of antimicrobial activity showed that only sucrose ester from coconut oil which has an antimicrobial activity on Gram Positive bacteria. The molar ratio of sucrose : fatty acid methyl ester 1 : 0.78 gave the largest inhibition zone diameter which reached 17 mm. Both esters do not have antimicrobial activity on Gram Negative bacteria."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S66889
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septiani Rahmawati Fadillah
"Ester glukosa dapat disintesis secara enzimatik menggunakan lipase Candida rugosa melalui reaksi esterifikasi antara glukosa dan asam lemak dalam pelarut heksana. Pada penelitian ini, digunakan lipase terimobilisasi pada matriks alginat. Tujuannya adalah agar pemisahan produk mudah dilakukan, lipase dapat digunakan berulang, dan menurunkan biaya pemakaian lipase. Konsentrasi Naalginat optimum untuk imobilisasi enzim pada CaCl2 0,05M adalah 1% dengan persen efisiensi immobilisasi sebesar 65,62%. Optimasi reaksi esterifikasi dilakukan pada beberapa parameter seperti waktu inkubasi, suhu, molecular sieve, dan rasio mol substrat.
Kondisi optimum untuk reaksi esterifikasi diperoleh pada waktu inkubasi 40 jam, suhu reaksi 35oC, rasio mol glukosa : asam lemak (1:60), dan tanpa penabahan molecular sieve. Identifikasi produk (dari enzim bebas) menggunakan instrument FT-IR memberikan serapan gugus ester pada bilangan gelombang 1735,93 cm-1. Pada uji emulsi sederhana, produk yang dihasilkan (dari enzim imobil) terbukti dapat bertindak sebagai emulsifier.

Ester glucose was synthesized using Candida rugosa lipase by esterification reaction between glucose and fatty acids obtained from hydrolyzed palm oil in solvent in hexane. In this study, lipase was immobilized in alginate matrix. By immobilization, it was expected that the enzyme could be reusable, the product separation would be easier, and caused in lowering cost in enzyme consumption. The optimum Na-alginate concentration for lipase immobilization was 1% at 0,05M CaCl2, with percent immobilization yield 65,62%. Optimization of the esterification reaction carried out on several parameters such as incubation time, temperature, molecular sieve, and the mol ratio of substrates.
The optimum conditions obtained at temperature 35oC, for 40 hours of incubation, and the substrate mol ratio of glucose and fatty acids is 1:60 Identification of products (from free enzyme) using FT-IR instrument gave the ester group absorption at wavenumber 1735,93 cm-1. In a simple (from enzyme imobil) emulsion test, the synthesized product could be act as emulsifier.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43856
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rusydi
"Penelitian sebelumnya tentang sintesis hidrokarbon fraksi C3 dan C4 dari minyak kelapa sawit (CPO) menggunakan katalis zeolit RCC (Residue Catalytic Cracking) menunjukkan adanya kompetisi reaksi antara perengkahan gugus C=O dan hidrokarbon rantai panjang. Pada penelitian ini dilakukan perengkahan katalitik dua tahap agar menghindari kompetisi reaksi sehingga dapat mengoptimalkan yield C3-C4. Reaksi tahap pertama dilakukan pada suhu 350_C dan tahap kedua pada 370_C. Penelitian ini dilakukan pada fasa cair dan tekanan atmosfer menggunakan katalis zeolit RCC. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perengkahan katalitik dua tahap tidak dapat menghindari terjadinya kompetisi reaksi perengkahan gugus C=O yang menghasilkan CO2 dan perengkahan hidrokarbon rantai panjang yang menghasilkan C3 dan C4 karena katalis memiliki selektifitas yang hampir sama. Pada tahap pertama dan kedua selalu terdapat produk hidrokarbon C3-C4 dan CO2. Pada penelitian ini didapatkan yield hidrokarbon C3 dan C4 sebesar 18% volum pada rasio massa CPO/katalis 75:1. Didapatkan pula katalis mengalami deaktivasi pada 20 menit waktu perengkahan. Sehingga untuk mengoptimalkan produk C3-C4 katalis harus diregenerasi setiap 30 menit.

Previous Research about synthesis hydrocarbon C3 and C4 fraction from palm oil (CPO) using zeolite catalytic cracking shows existence of reaction competition between C=O function cracking and long chain hydrocarbon cracking. In order to avoid competition reaction which mention above, this research use two stage zeolite catalytic cracking reaction. First stage happens at 350_C and second stage at 370_C. This research is conducted at liquid phase and atmosphere pressure uses RCC (Residue Catalytic Cracking) zeolite catalyst. This research result indicates that two stage zeolite catalytic cracking reaction can't avoid reaction competition between C=O function cracking produce CO2 and long chain hydrocarbon cracking produce C3 and C4. This result happens because catalyst has almost same selectivity. CO2 and C3-C4 always be produced in first stage and second stage. This research got 18% volume C3 and C4 at CPO/catalyst mass ratio 75:1. Beside that, research found that catalyst was deactivated after 20 minute at cracking temperature. Base on this fact, catalyst must be regenerated every 30 minutes to optimize C3 and C4 yield."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52242
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erin
"Senyawa ester sukrosa asam lemak telah berhasil disintesis melalui reaksi esterfikasi antara dua variasi asam lemak yaitu asam lemak hasil hidrolisis minyak kelapa sawit dan asam palmitat dengan sukrosa secara enzimatis menggunakan enzim lipase Candida rugosa. Optimasi reaksi dilakukan pada rasio molar antara sukrosa dan asam lemak, yaitu 1:0,2 ; 1:0,4 ; 1:0,6 dan 1:0,8. Pelarut yang digunakan adalah n-heksana dengan rasio 1:1 v/v substrat. Berat enzim yang digunakan adalah 5 dari total berat substrat. Kondisi optimum pembentukan ester sukrosa palmitat dan ester sukrosa asam lemak hasil hidrolisat minyak kelapa sawit diperoleh pada rasio 1:0,8 berturut ndash; turut, yaitu sebesar 38,23 dan 24,15. Identifikasi menggunakan instrument FTIR menunjukan pita serapan yang khas untuk gugus ester sukrosa palmitat dan ester sukrosa asam lemak hasil hidrolisat berturut ndash; turut, yaitu 1735 cm-1 dan 1734 cm-1. Ester sukrosa palmitat dan ester sukrosa hidrolisat memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus tetapi tidak untuk bakteri Eschericia coli. Aktivitas hambatan terbesar terhadap bakteri S.aureus ditemukan pada rasio molar 1:0,2. Diameter hambat terbesar untuk ester sukrosa palmitat sebesar 13 mm, sedangkan ester sukrosa hidrolisat sebesar 10 mm.

The fatty acid sucrose ester compound has been successfully synthesized through an esterification reaction between the two variations of fatty acids is fatty acid hydrolysis of palm oil and palmitic acid with sucrose enzymatically using Candida rugosa lipase enzyme. Reaction optimization was performed on variations in the molar ratio between sucrose and fatty acid 1 0.2 1 0.4 1 0.6 and 1 0.8. The solvent used was n hexane with a ratio of 1 1 v v substrates. The weight of the enzyme used is 5 of the total weight of the substrate. The optimum conditions of sucrose palmitate ester formation and fatty acid sucrose hydrolyzate acid esters were obtained at a ratio of 1 0.8, 38.23 and 24.15, respectively. The identification using FTIR indicates a typical absorption band for the C O ester group at the 1735 cm 1 wave number for the sucrose palmitate ester and 1734 cm 1 for the sucrose fatty acid sucrose ester. The palmitate sucrose ester and sucrose hydrolyzate ester have the ability to inhibit the growth of Staphylococcus aureus bacteria but not Eschericia coli bacteria. The largest inhibitory activity against Staphylococcus aureus bacteria was found in a 1 0.2 molar ratio with the largest inhibitory diameter for a palmitate sucrose ester of 13 mm, while a sucrose hydrolyzate ester of 10 mm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Su`ud Hanum
"Untuk memberikan nilai tambah terhadap tanaman kelapa dan kelapa sawit dapat dilakukan dengan mengubah minyak menjadi suatu produk oleokimia. Salah satu produk oleokimia ialah ester yang dapat diperoleh melalui reaksi transesterifikasi secara enzimatik menggunakan lipase Candida rugosa bebas, serta sukrosa sebagai pengganti alkohol. Hasil analisa FTIR menunjukkan bahwa ester sukrosa asam lemak terbentuk pada fasa tengah.
Pada penelitian ini, dilakukan uji aktivitas antimikroba dengan metode cakram untuk mengetahui kemampuan dari minyak kelapa dan minyak kelapa sawit dalam menghambat dan membunuh pertumbuhan mikroba-mikroba yang masuk ke dalam tubuh. Fasa tengah yang berupa ester sukrosa asam lemak tidak menunjukkan adanya aktivitas antimikroba baik pada bakteri gram positif maupun negatif. Sedangkan fasa bawah yang diduga berupa sisa sukrosa dan gliserol menunjukkan adanya aktivitas antimikroba.

To increase the value of coconut and palm oil can be done by converting the oil into a product of oleochemicals. One of oleochemical products are esters that can be obtained through enzymatic transesterification reaction using Candida rugosa lipase and sucrose as a substitute for alcohol. FTIR analysis results indicate that sucrose fatty acids ester formed in the middle phase.
In this study, antimicrobial activity?s test is performed to determine the ability of coconut oil and palm oil in inhibiting and killing the growth of microbes that enter the body. Middle phase that contain sucrose fatty acid ester did not show any antimicrobial activity both on gram positive and negative bacteria. While the bottom phase containing sucrose and glycerol showed antimicrobial activity.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64635
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>