Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116615 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Penelusuran wilayah kesesuaian budidaya bandeng dalam keramba jaring
apung merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
komoditi bandeng, selain itu juga untuk mengurangi resiko kerugian yang dialami
nelayan karena budidaya bandeng memerlukan investasi yang cukup besar.
Wilayah kesesuaian budidaya bandeng perlu memperhatikan aspek fisik dalam
hubungannya dengan persyaratan hidup ikan bandeng dan juga memperhatikan
aspek pendirian keramba jaring apung serta pentingnya memperhatikan aspek tata
ruang wilayah perairan sebagai faktor pendukung keberhasilan pembudidayaan
bandeng dalam keramba jaring apung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
wilayah kesesuaian budidaya bandeng di perairan Teluk Banten, diperoleh melalui
korelasi keruangan antara variabel-variabel yang mempengaruhi syarat hidup
bandeng yaitu kedalaman, suhu, pH, oksigen terlarut, salinitas, kecerahan dan
arus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan
spasial, dengan cara menganalisa semua variabel untuk kemudian dikorelasikan
dengan menggunakan teknologi SIG. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
wilayah kesesuaian dengan tingkat kesesuaian sangat sesuai terdapat di sepanjang
perairan dangkal meliputi Pulau Pamudjan Kecil. Wilayah kesesuaian dengan
tingkat kesesuaian kurang sesuai terdapat di sepanjang perairan sangat dangkal
dan dalam meliputi pulau-pulau kecil yaitu Pulau Kambing, Pulau Lima, Pulau
Kubur, Pulau Satu, Pulau Dua dan Pulau Pamudjan Besar, serta memiliki keadaan
fisik yang tidak memungkinkan untuk dijadikan wilayah budidaya bandeng dalam
keramba jaring apung."
Universitas Indonesia, 2009
S34049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Ulfah
"ABSTRAK
Budidaya Keramba Jaring Apung merupakan salah satu potensi ekonomi di Teluk Lampung. Pada tahun 2013, lebih dari 360.000 ekor ikan mati di Teluk Lampung, dan membuat jumlah petani budidaya KJA berkurang drastis hingga 90 . Sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai lokasi KJA di Teluk Lampung berdasarkan analisis wilayah kesesuaian dan kegiatan budidaya KJA di sana. Wilayah kesesuaian ditentukan dari analisis spasial dengan metode tumpangtindih Overlay pada variabel kedalaman, suhu, salinitas, kecepatan arus, dan oksigen terlarut di Teluk Lampung. Analisis kesuburan melalui sebaran fitoplankton juga digunakan dalam penelitian ini. KJA yang terdapat di wilayah yang sesuai berada di Pantai Tanjung Putus dengan karakteristik kedalaman kurang dari 10 meter, suhu 30 C, salinitas 31 ppt, kecepatan arus kurang dari 10 m/s, dan oksigen terlarut 5 mg/Liter. KJA yang terdapat di wilayah yang tidak sesuai memiliki kedalaman kurang dari 10 meter, suhu 30 C, salinitas 30 ppt, kecepatan arus kurang dari 10 m/s, dan oksigen terlarut 3,5 mg/Liter. Wilayah yang tidak sesuai memiliki sebaran fitoplankton yang tinggi sehingga memungkinkan digunakannya ikan rucah yang murah sebagai pakan untuk budidaya. Meskipun di wilayah yang sesuai biaya pakan lebih tinggi karena penggunaan pelet, keuntungan produksi tetap lebih besar 4 kali lipat dibandingkan di wilayah yang tidak sesuai.Wilayah yang sangat sesuai dan memiliki jumlah plankton yang memadai berada di sebelah selatan kabupaten Pesawaran, sekitar pulau Sebeku, dan sebelah selatan kabupaten Lampung Selatan.

ABSTRACT
One of the economic potential at Lampung Bay is in fishery cultivation of Floating Net Cage. In 2013, more than 360,000 fish were dead at Lampung Bay. It made a big number of fishery cultivation farmer decrease to 90. Because of that, a research about floating net cage at Lampung Bay based on suitability region analysis and the activity of cultivation with Floating Net Cage is needed. For determining the suitability region, spatial analysis with overlay method from depth, temperature, salinity, flow velocity, and dissolve oxygen is done. In addition, analysis of prosperous beach is done with phytoplankton spreading at Lampung Bay. Floating net cage in Tanjung Putus Beach is located on suitable region with characteristic less than 10 meters depth, 30 C, 31 ppt salinity, less than 10 m s flow velocity, and 5 mg Liter dissolve oxygen. Floating net cage in Sari Ringgung Beach is located on unsuitable region with characteristic less than 10 meters depth, 30 C, 30 ppt salinity, less than 10 m s flow velocity, and 3.5 mg Liter dissolve oxygen. The unsuitable region has the higher number of phytoplankton than the suitable region, so the farmer can use trash fish as feed with cheaper price. Although in the suitable region the feed of fish is more expensive, the profit is 4 times higher than in unsuitable region. The most suitable region that has a higher phytoplankton spread is located in the south."
2017
S67591
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ligar Rahayu Ningtyas
"ABSTRAK
Budidaya perikanan merupakan salah satu langkah yang dilakukan pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengelola sumber daya perikanan. Kepulauan Seribu beberapa tahun ini mengalami penurunan produksi ikan segar,sehingga budidaya kerapu sistem keramba jaring apung dijadikan alternatif. Keberhasilan budidaya didukung oleh pemilihan lokasi karena berakitan dengan syarat hidup kerapu yang meliputi kualitas air dan oseanografi. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis wilayah kesesuian di lokasi budidaya kerapu dalam keramba jaring apung di Kepulauan Seribu. Menggunakan parameter kualitas air diantaranya salinitas, pH, oksigen terlarut, sedangkan parameter fisik oseanografi yaitu suhu permukaan laut, kedalaman dan besar serta kecepatan arus. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis spasial deskriptif berdasarkan hasil overlay pengolahan data citra Landsat 8 dan data pengukuran in situ saat survey lapangan. Adapun analis statistic deskriptif untuk menganalisis hubungan antara wilayah kesesuaian dengan hasil produksi ikan kerapu. Hasil analisis statistik dan spasial didapatkan bahwa lokasi keramba jaring apung di Kepulauan Seribu berada pada kelas sangat sesuai terdapat di bagian utara yaitu Pulau Kelapa. Semakin ke arah selatan, kualitas air dan fisik perairan semakin menunjukkan kelas tidak sesuai.

ABSTRACT
Aquaculture is one of the steps taken by DKI Jakarta Provincial Government to manage fishery resources. Kepulauan Seribu several years has experienced a decrease in fresh fish production, so the cultivation of kerapa kerapa kerapa floating system is used as an alternative. Successful cultivation is supported by site selection due to assembling on the terms of grouper life that includes water quality and physical oceanography. Therefore, this stydu purpose to analyze sustainability area in Grouper cultivation location in Kepulauan Seribu. Variable that are used in this study include water quality include salinity, pH, dissolved oxygen, while oceanographic parameters are sea surface temperature, depth and magnitude and current velocity. This research was conducted by descriptive spatial analysis method based on the result of overlay of Landsat 8 image data processing and in situ measurement data during field survey. The analyst statistics descriptive to analyze the relationship between the region of conformity with the results of grouper fish production. The results of statistical and spatial analysis found that the location of floating net cages in the Thousand Islands in the class is very appropriate which located in northen, Kelapa Island. More get southern part Kepulauan Seribu the water quality and physical oceanograohy could be more unsustainable in classification."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar Fitrianto
"Usaha budidaya sistem keramba jaring apung (KJA) merupakan salah satu bentuk pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya pesisir dan kelautan yang berwawasan lingkungan. Salah satu faktor penentu keberhasilan usaha budidaya ikan kerapu system KJA di perairan sekitar pulau kecil adalah pemilihan lokasi budidaya yang tepat. Tujuan penelitian adalah menganalisis kesesuaian kondisi oseanografi, kualitas perairan dan morfologi dasar perairan Pulau Pute Angin untuk budidaya ikan kerapu sistem KJA, menentukan luas serta letak lokasi ideal untuk budidaya ikan kerapu sistem KJA di perairan Pulau Pute Angin. Penelitian ini menggunakan metode analisis sistem informasi geografi (GIS) untuk mengoverlay data hasil analisa survei lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan perairan pulau Pute Angin memiliki kondisi oseanografi, kualitas perairan dan morfologi dasar yang sesuai, kurang sesuai dan tidak sesuai untuk budidaya ikan kerapu sistem KJA. Lokasi yang sesuai untuk budidaya ikan kerapu berada pada perairan bagian Timur laut dan Tenggara Pulau Pute Angin dengan luas perairan 17,1547 ha, kelas kurang sesuai atau sesuai bersyarat dengan luas perairan 18,7769 ha pada bagian timur pulau dan kelas tidak sesuai dengan luas perairan sebesar 0,3111 ha pada bagian utara pulau Pute Angin.

Floating net-cages system is a form of marine and coastal resource management and utilization of environmentally sound. One of the success factors of the grouper mariculture with floating net-cages system surrounding small islands is the selection of proper sites. The purpose of research is to analyze the suitability of oceanographic condition, water quality and the seabed morphology of Pute Angin Island for grouper mariculture in floating net-cages system and to determine the location for the grouper mariculture surrounding of the island. Geographic information system is used to analyze and overlay based on field surveys data.
The research outcome showed that based on oceanographic conditions, water quality and seabed morphology, Pute Angin island has suitable areas for grouper floating net-cages. The location at the east and southeast of the island about 17, 1547 hectares, respectively. Areas with less suitable are located at the east of the island about 18, 7769 hectares. While not suitable areas are located north of the island about 0,3111 hectares, respectively.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T39035
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abel Gandhy
"ABSTRAK
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pengembangan usaha dalam bentuk diversifikasi jenis ikan yang dibudidayakan pada keramba jaring apung di Waduk Cirata. indikator analisis finansial yang digunakan adalah Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP) dan Net Benefit Cost Ratio (Net B/C). Hasil analisis menunjukkan bahwa kegiatan diversikasi jenis ikan meningkatkan NPV, meningkatkan Internal Rate of Return (IRR), dan mempercepat Payback Period serta meningkatkan nilai Net B/C. sehingga kegiatan diversifikasi jenis ikan akan meningkatkan pendapat petani dan layak untuk dilakukan."
Jakarta: FEB UHAMKA, 2018
330 AGREGAT
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Salah satu faktor eksternal yang berpotensi terhadap eutrofikasi perairan adalahberkaitan dengan sisa pakan dari aktivitas budidaya keramba jaring apung. Suatu upaya perlu dilakukan dengan alternatif penggunaan pakan ikan yang efektif di Waduk Wadaslintang. Penelitian bertujuan untuk mengujiefektifitas pengaruh pakan fermentasidengan penambahan probiotik terhadap pertumbuhan ikan nila
Gift
di keramba jaring apung. Dilakukan percobaan menggunakan rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan, yaitu: (A) pakan komersial(protein 24%),(B) pakan komersial(protein 24%)dengan penambahan probiotik MEP
+
, (C) pakan fermentasi (protein 21%), dan (D) pakan fermentasi (protein 21%) dengan penambahan probiotik MEP
+
. Percobaan dilakukan pada bulan Mei hingga September 2009, selama 70 hari. Efektifitas pakan dilakukandengan menghitung selisih nilai konversi pakan pada perlakuan yang diuji.Data pertumbuhan dianalisis menggunakan analisis sidik ragam. Hasil percobaanmenunjukkan perlakuan (B) didapatkan nilai konversi pakan yang terbaik, diikuti perlakuan (D), (A), dan (C). Hasil juga menunjukkan bahwa perlakuan (D) mampumengungguli perlakuan (A)dengan efektifitas sebesar 0,06. Hal ini didukung dengan populasi bakteri asam laktat yang meningkat pada usus ikan pada perlakuan pemberian MEP
+
. Pakan fermentasi dengan pemberian MEP
+
cukup baik diterapkan pada budidayaikan dan berpotensi menekan potensi eutrofikasiperairan waduk"
2010
551 LIMNO 17:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mujiati
"Penelitian ini dilakukan pada bulan Desernber 2005 sampai Pebruari 2006, dengan lokasi perikanan budidaya perikanan keramba jaring apung di perairan danau Sentani Jayapura, dan analisis sampel di laboratorium kesehatan provinsi Papua, dan laboratorium biologi FMIPA Universitas Cenderawasih Jayapura.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis perubahan-perubahan konsentrasi unsur-unsur di perairan danau akibat adanya KJA, mengetahui pengaruhnya terhadap kualitas air berdasarkan baku mutu, dan pengaruhnya terhadap eutrofikasi (N dan P) perairan danau, serta mempelajari cara pengelolaan perikanan sistem KJA.
Data penelitian merupakan data primer dengan melakukan survei lokasi, menentukan titik sampling, pengambilan sampel air dengan cara purposive sampling, sampai pengujian kualitas air di laboratorium. Lokasi pengambilan sampel air adalah 3 stasiun yaitu keramba 1 (didalam keramba), keramba 2 (dekat keramba) dan di tengah danau, dengan pengulangan tiga kali berdarkan perubahan waktu pagi, siang dan sore hari. Parameter yang diamati adalah pH, oksigen terlarut, BOD 5 , nitrit, nitrat, amonia dan orthofosfat serta biomassa fitoplankton (kelimpahan sel, indeks keanekaragaman, indeks keadilan dan indeks dominasi). Uji statistik menggunakan regresi linier berganda dan uji t-test.
Hasil penelitian dari pengukuran dan anidisis kualitas perairan adalah pH 6,20 - 7,90; oksigen terlarut berkisar 4,0 - 5,7 mg/l, BOD 5 berkisar antara 3,0 - 8,3 mg/1, nitrit bernilai 0,004 - 0,012 mg/l, nitrat pada kisaran 0,05 - 1,7 mg/l, amonia berkisar antara 0,01 - 0,27 mg/l dan orthofosfat bernilai 0,17 - 2,0 mg/l. Sedangkan nilai kelimpahan fitoplankton 40 - 625 sel/ml, indeks keanekaragaman (H') 0,8239 -2,1377; indeks keadilan (E) berkisar antara 0,1183 - 0,771; nilai indeks dominasi (D) adalah 0,8135 - 1,0002 dan jenis fitoplankton yang ditemukan adalah kelas Bacillariophyceae seperti synedra, navicula dan diatoma. Dari analisis regresi hubungan antara kelimpahan plankton (sebagai peubah terikat) dengan unsur NH], NO 3 dan PO 4 sebagai peubah bebas, dan uji beda t-test adalah dengan membandingkan mean sampel dengan ambang Batas (baku mutu PP 8212001)dengan hipotesis null (hipotesa nol). Dan dari klasifikasi status mutu kualitas perairan danau Sentani akibat kegiatan K.IA adalah cemar sedang, dan berdasarkan tingkat kesuburan termasuk dalam oligotrofik.

This research has been held since December to Pebruary 2006, fishery aquaculture floating cage in Sentani lake Jayapura, and sampling analysis in research centre Health laboratories Jayapura, and Biology laboratories Cenderawasih University Jayapura.
The aims of this research are 1) to analyse of changes water quality concentration in lakes obtain the result of floating cage culture; 2) identify water quality concerning to chemical-physical and biological aspects; 3) and to retrieve the effect of fisheries aquaculture for eutrophycation (nitrogen and phosphorus) in lakes; 4) and to study method of organize fishery aquaculture floating cage.
Primary research data are survey locations, set sampling points, taken water sampling are grab samples and so analyze water quality at laboratory. The samples were taken from 2 stations inside floating cage culture; and 1 station outside the location with repeat 3 times, at consistent time interval. Observatory parameters are pH, dissolved oxygen, biochemical oxygen demand (BOD 5 ), nitrit, nitrat, ortofosfat and phytoplankton biomass (diversity index, equitability index and phytoplankton dominant). Statistic analysis using double linear regression and t-test hypotesis.
The research result as the measurement of water quality analyze are pH 6,20-7,90; dissolved oxygen is about 4,0 - 5,7 mg/l; biochemical oxygen demand (BOD 5) is about 3,0 - 8,3 mg/l; nitrit 0,004 - 0,012 mg/1; nitrat is about 0,05 -1,7 mg/1 ; ammonia 0,01-0,27 mg/l and orthofosfat 0,17 - 2,0 mg/l. The average of phytoplankton biological index were found low; i.e phytoplankton abundan range from 40 - 625 cell/ml; 0,8239 - 2,1377 for diversity index; 0,1183 - 0,771 equitability index and the phytoplankton dominant index was ranged of 0,8135 - 1,0002 is relatively high and the result show that of phytoplankton from class Bacillariophyceae i.e synedra, navicula, and diatoms. From regression analysis show that there is relationship with nutrient content and phytoplankton abundance, and from quality status, Sentani lakes from KJA effect. There are polluted middle, so it means that Sentani lake in condition of oligotrofik.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16870
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rismutia Hayu Deswati
"ABSTRAK
Pada sistem budidaya keramba jaring apung terdiri dari beberapa subsistem salah satunya adalah subsistem proses produksi yang didalamnya terdapat aktivitas pemberian pakan. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh dari eksternalitas pemberian pakan terhadap produktivitas KJA. Penelitian dilakukan di Waduk Jatiluhur pada bulan Agustus-Oktober 2018. Pengumpulan data dilakukan secara primer dengan responden berjumlah 502 pembudidaya. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan persamaan regresi dan kualitatif dengan menggunakan analisis persepsi.
Hasil dari estimasi menunjukkan eksternalitas pakan berupa limpahan sisa pakan yang tidak termakan memberikan dampak positif bagi produktivitas budidaya KJA secara langsung. Selanjutnya dari analisis persepsi responden setuju jika diadakan penertiban dengan cara pembatasan jumlah kepemilikan KJA tiap orang tetapi bukan dengan penertiban KJA hingga habis agar tidak timbul eksternalitas negatif secara langsung dari pemberian pakan. Rekomendasi yang bisa disarankan tetap dilakukan penertiban dan pembatasan jumlah KJA disertai dengan peningkatan pengawasan aktif agar tidak terjadi pembangunan KJA secara illegal dan juga dilakukan pelatihan pemberian pakan yang baik agar tidak terjadi kondisi overfeeding.

ABSTRACT
In the floating net cage cultivation system consists of several subsystems one of which is the production process subsystem in which there are feeding activities. The purpose of this study was to analyze the effect of feeding externalities on the productivity of KJA. The study was conducted in Jatiluhur Reservoir in August-October 2018. Data collection was conducted primarily with respondents totaling 502 farmers. Data analysis was carried out quantitatively using regression and qualitative equations using perception analysis.
The results of the estimation show that the feed externalities in the form of inedible feed spillage have a positive impact on KJA cultivation productivity directly. Furthermore, from the perceptual analysis, respondents agreed that if the control was held by limiting the number of KJA ownership for each person, but not by controlling the KJA until it was exhausted so as not to arise negative externalities directly from feeding. Recommendations that can be recommended are to keep controlling and limiting the number of KJA accompanied by an increase in active supervision so as not to develop KJA illegally and also provide good feeding training to avoid overfeeding conditions.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2019
T52630
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Tihar
"Penelitian ini ditujukan untuk melakukan identifikasi terhadap sumber-sumber potensi kegagalan produksi budidaya perikanan kerambajaring apung, langkah dan kebijakan strategis yang relevan dan kompatibel dalam menghadapi resiko, serta pilihan alternatif strategi pengembangan bisnis kedepan.
Obyek penelitian adalah industri perikanan yaitu budidaya keramba jaring dengan batasan ruang lingkup lingkungan bisnis waduk Jatiluhur dan aspek ekonomis, dengan data yang dianalisis meliputi semua data dan informasi industri terkait. Sebagai penelitian kualitatif, metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis struktur industri, SWOT analysis, serta analisis identifikasi strategi.
Hasil yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa penyebab spesifik menyangkut kegagalan produksi diantaranya adalah manajemen produksi yang cenderung over eksploitaton, kerusakan lahan dan produksi sebagai akibat faktor teknis akumulasi pencemaran.
Sementara itu, hasil analisis juga merekomendasikan alternatif strategi diferensiasi dan pembentukan wadah organisasi secara formal sebagai pilihan aplikatif dalam melakukan pengembangan bisnis, juga sebagai instrumen strategis unluk menghadapi ancaman kegagalan produksi. Sasaran yang bisa dicapai dari implementasi strategi ini terutama menyangkut peningkalan fleksibilitas dan efisiensi usaha, sumber pemodalan dan arus informasi lebih memadai, target pasar yang lebih ekstensif dan konsisten, serta merjin keuntungan yang sustainable.

This research's objectives were to identify some of potential source of misproduction, someof relevan and compatible strategic decisions facing such risks arised, and also alternative strategic option of onwards business development.
The object of this research was the industry of cultivation of dragnet fishpond in Jatiluhur, limited on bisnis circles and economical aspect. As a qualitative research, the methods of analysis used including analysis of the structure of the industry, SWOT analysis, and observation methods on strategy which used.
The results exsposed that there were some of specific causes regarding misproduction, which were over exploitation management of production, physical damage caused by highly acumulative of pollution.
Besides, the result of analysis has recommended of implementing of strategy of differentiation and formed formal organisation as aplicative option onwards business development, as also strategic instrument to facing misproduction. The goals could be reached by implementing this kind of strategy were involved on increasing business flexibility and eficiency, source of capital and information that would be more sufficient, more ex1ensive and consistent on target of market, and more highly sustainable margin of return/profit.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T 27044
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>