Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99806 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Pratama Putra
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S34112
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fachry Dzaky Al Qadri Sabil
"Saat ini kebutuhan energi di dunia pada umumnya, dan di Indonesia khususnya terus meningkat. Hal itu dipicu oleh pertambahan penduduk, pertumbuhan ekonomi, dan pola konsumsi energi yang senantiasa meningkat. Pada tahun 2005, cadangan minyak bumi diperkirakan akan habis dalam kurun waktu 18 tahun. Untuk itu diperlukan upaya diversifikasi pembangkit listrik dengan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan salah satunya adalah energi angin. Diketahui pemanfaatan energi angin untuk kebutuhan listrik di Indonesia hanya 0,0006 GW dari total potensi sebesar 9,29 GW. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana potensi angin yang berada di Kabupaten Gunung Kidul. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) berupa analisis spasial yaitu weighted overlay berdasarkan 6 variabel yaitu kecepatan rata-rata angin, jaringan jalan, wilayah pemukiman, kemiringan, ketinggian, serta penggunaan tanah dari Kabupaten Gunung Kidul. Berdasarkan analisis spasial diketahui lokasi potensial untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga angina berada di Desa Tepus, Kabupaten Gunung Kidul. Desa Tepus memiliki rata-rata kecepatan angin pada tahun 2015 sebesar 6,2 m/s dengan arah angin dominan berhembus dari arah tenggara. Kebutuhan listrik dari Desa Tepus adalah 308.759 kWh/bulan dengan konsumsi terbanyak berasal dari sektor perumahan dengan daya 450 VA.

Nowadays, the energy needs in Indonesia in particular, and generally in the world are increasing due to population growth, economic growth, and the pattern of energy consumption. According to data released by The Ministry of Energy and Mineral Resources in 2005, petroleum reserves are expected to run out within 18 years, therefore, we need a solution to diversify electricity power plant with environmental friendly alternative energy sources, one of them is wind energy. Based on blueprint released by The Ministry of Energy and Mineral Resources, it is known that the use of wind energy for electricity needs in Indonesia is only 0,0006 GW of the total potential of 9,29 GW. Potential location for the development of wind power plants in Kabupaten Gunung Kidul that aims to determine the potential of wind energy itself in Kabupaten Gunung Kidul. The analysis was conducted using spatial analysis with weighted overlay analysis based on 6 variables of average wind speed, road network, residential area, slope, altitude, and land use in Kabupaten Gunung Kidul. Based on spatial analysis, it is known that the potential location for the development of wind power plants located in Tepus Village, Gunung Kidul Regency. Based on data processing and field survey is known that the village of Tepus has an average of wind speed in 2015 of 6,2 m/s with the dominant wind direction blowing from the southeast. From the result of the field survey, it is known that the electricity needs of the village of Tepus are 308.759 kWh/month where housing sector with 450 VA is the sector with the most consumption."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wenang Irmansyah
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi fisik yang mendukung untuk dibangunnya PLTMH serta masih adanya rumah tangga di Kabupaten Sukabumi yang belum teraliri listrik. Untuk itu diperlukan pencarian lokasi yang potensial dan dapat dipetakan sebaran lokasi tersebut sebagai bahan rujukan untuk pembangunan PLTMH. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode K-Means Cluster.
Metode K-Means Cluster berguna untuk mengklasifikasikan variabel penelitian yaitu nilai stream power, jarak lokasi potensial ke permukiman, jumlah rumah tangga yang masih membutuhkan listrik, dan sebarannya di kawasan lindung.
Hasil dari analisis cluster lokasi potensial PLTMH dibagi menjadi 3 kelas, yaitu tinggi, sedang, dan rendah, dengan penyebarannya dipengaruhi oleh karakteristik topografi wilayahnya. Kondisi topografi wilayah tersebut mempengaruhi pembangunan instalasi listrik, akses jarak lokasi potensial dengan permukiman, serta energi listrik yang dihasilkan di lokasi potensial PLTMH.

The research is caused by the physical conditions that support the development of Micro Hydro Power Plant as well as the existence of the households is not powered of electricity in Sukabumi District. It is necessary to map the potential locations and its distribution as a reference for the development of Micro Hydro Power Plan.
The method of K-Means Cluster is used in this research which is useful for classifying the variables such as, the value of stream power, the distance between potential location and settlement, the number of households need electricity, and the spreading in protected area.
The results of this research conclude the potential locations for the Micro Hydro Power Plan are divided into 3 classes, high, middle, and low potensial locations. The spreading of potential locations is influenced by topographic characteristics of region. Topographic regions are affects instalation of electrict,access to the settlement, and energy of electrict can producted in the potential locations for the Micro Hydro Power Plan.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2012
S42054
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus R. Utomo
"Studi pengembangan sistem tenaga listrik perlu dilakukan secara hati-hati agar hasil yang didapatkan mencapai nilai optimum. Demikian pula dengan halnya dengan studi mengenai pengembangan sistem pembangkitan tenaga listrik. Dari sekian banyak alternatif yang memungkinkan, jika pemilihannya dilakukan secara hati-hati dengan memperhatikan aspek-aspek terkait, niscaya hasilnyapun akan optimum pula. Sehingga tujuan dari program/proyek yang dari semula telah dicanangkan dapat mencapai sasarannya. Bukan hanya aspek-aspek teknis yang ditinjau, aspek-aspek ekonomispun memegang peranan penting dalam studi tersebut, termasuk kondisi geografis dari suatu daerah/wilayah yang menjadi obyek studi. Sehingga proyek yang sudah diprogramkan tersebut tidak akan mengalami kerugian dan menjadi layak keberadaan maupun pengoperasiannya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
03 Uto s
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Gede Laksmayasa
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
TA719
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkarnain
"Untuk keamanan konstruksi bangunan, investigasi perilaku tanah terhadap beban menara dimana pondasi berada perlu dilakukan. Geologi regional menunjukkan bahwa menara berada pada Formasi Jampang Anggota Cikarang (Tmjc) dimana pada lokasi tersebut dikenali dua jenis tipe tanah sebagai alas pondasi yang memiliki parameter tanah yang berbeda. Lanau dan lanau lempungan akan diinvestigasi untuk menggambarkan perilaku tanah terhadap total beban menara yang bekerja. Model numerik dengan software Plaxis digunakan untuk menganalisis perilaku tanah di bawah menara khususnya pada kondisi jenuh dan tidak jenuh air. Analisis dibagi dalam empat langkah yang diasumsikan sebagai implementasi dari langkah-langkah pembangunan. Karena langkah pertama merupakan pemasangan pondasi, maka beban pertama yang diaplikasikan adalah beban vertikal. Fase-fase selanjutnya adalah mendistribusikan beban mati yang berupa beban merata dan beban titik dari menara. Berdasarkan hasil akhir Plaxis, dapat diketahui distribusi dan perpindahan dari seluruh kondisi memiliki pola yang sama. Namun nilai terbesar dari perpindahan dapat jelas ditemukan pada kondisi jenuh dengan nilai sebesar 50,23x10-3 meter sementara pada kondisi tidak jenuh hanya sebesar 44,44x10-3 meter. Selanjutnya, model menunjukkan sebaran titik plastik pada kondisi jenuh lebih besar dari kondisi tidak jenuh air."
[s.l.]: Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan, 2014
537 KLET 13:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Amien Rahardjo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, [s.a.]
03 Rah s-3
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Herlina
"Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Hibrida (PLTH) adalah integrasi sistem pembangkit listrik berbasis energi fosil (tak terbarukan) dan pembangkit listrik terbarukan. Tujuan utamanya untuk menghemat pemakaian bahan bakar dan mengurangi emisi terutama CO2. Secara menyeluruh, integrasi pada sistem PLTH ini merupakan sistem yang multi variabel sehingga digunakan bantuan perangkat lunak, dalam hal ini HOMER versi 2.67. perangkat lunak ini mengoptimasi berdasarkan nilai NPC terendah. Dengan studi kasus optimasi sistem PLTH di Pulau Sebesi propinsi Lampung Selatan, diintegrasikan PLTD, PLTB dan PLTS. Hasil simulasi dan optimasi berbantuan PL HOMER menunjukkan bahwa secara keseluruhan PLTH yang optimum untuk diterapkan di area studi di atas adalah integrasi antara PLTB dan PLTD. Pada kondisi yang optimum ini, kontribusi PLTB sebesar 57% dan PLTD 43% dengan nilai bersih sekarang (net present cost, NPC) sebesar $ 943.957, biaya pembangkitan listrik (cost of electricity, COE) sebesar $ 0,492 per kWh, konsumsi BBM pertahun 42.630 liter, emisi CO2 yang dihasilkan sistem sebesar 112.258 kg/tahun atau berkurang sebesar 43,4%, kelebihan energinya selama setahun sebesar 44.984 kWh.

Hybrid power system is the integration of power system based on fossil fuel energy and renewable energy. The main purpose of the system is to save the fossil fuel and reduce the environmental effect, especially CO2 emission. The hybrid system is a multi-variable system. HOMER version 2.67, a micropower optimization modeling software is used to analyze data for both wind speed and solar radiation, simulating hybrid system configurations at once and rank them according to its lowest net present cost. The configuration of the hybrid system in Sebesi island consist of a diesel generating unit, photovoltaic modules (PV) and wind turbines. The optimum hybrid system from the simulation and optimization result is consist of wind and diesel generating set. Contribution of wind turbin is 57% and the contribution of diesel generating set is 43%. The optimum hybrid system has $ 943.957 of the total Net Present Cost (NPC), Cost of Electricity (COE) is $ 0,492 $/kWh , fuel consumption in a yearly is 42.360 litre, CO2 emission is 112.258 kg/year or decrease 43,4% from the first condition, excess electricity is 44.984 kWh/year.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T25909
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Septian Yulianda
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi terbaik dari pendirian
pembangkit listrik tenaga sampah di kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Lokasi
terbaik yang dimaksud adalah lokasi yang memiliki biaya terendah yang
memperhitungkan faktor ketidakpastian dan resiko yang ada. Untuk itu penelitian
dilakukan dengan menggunakan metode dua fase, pada fase pertama digunakan
metode optimasi untuk menyederhanakan calon lokasi, fase kedua dengan metode
kualitatif yang menggunakan simulasi Monte Carlo dan Metode Delphi. Hasil
pada tahap pertama dengan metode optimasi diperoleh empat kandidat lokasi dari
20 calon lokasi, yaitu Kemuning, Enok, Mandah dan Keritang. Hasil simulasi
biaya tahunan yang ditambah dengan nilai resiko biaya, menunjukkan Enok
sebagai lokasi terbaik yang diusulkan dengan certainty equivalent value (CEV)
atas total biaya tahunan sebesar Rp 214,525,037.3 dan nilai resiko terhadap biaya
sejumlah Rp 10,223.642.

ABSTRACT
The objective of this research is to determine the best location for landfill gas
power plant in Kabupaten Indragiri Hilir, Riau Province, Indonesia. The best
location is defined as the location that requires the lowest cost and put the
uncertainty and risk factors into account. Using two phases Method, study is
investigated.First phase is optimization method to simplify locations. Second
phase is a qualitative method using Monte Carlo simulation and Delphi Method.
The result from first phase with optimization to determine the top 4 out of 20
locations are Kemuning, Enok, Mandah and Keritang. Based on the simulation of
annual total cost and cost risk simulation, Enok come out as the best location that
is proposed to be chosen, with Certainty Equivalent Value(CEV) for the annual
total cost of Rp. 214,525,037.3 and risk to total cost of Rp 10,223.642."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42249
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>