Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56527 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Prabowo Nur Idianto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29485
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Parlinggoman, Rony Humala
"Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Kabupaten Bekasi ? Jawa Barat terletak di timur Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Adanya isu dampak lingkungan di beberapa sumur warga yang diduga tercemar oleh air lindi menjadi dasar dilaksanakannya studi ini. Sampah merupakan masalah bagi semua orang, sehingga manusia menyingkirkan sampah sejauh mungkin dari aktivitas manusia. Di kota-kota besar untuk menjaga kebersihan sering kali menyingkirkan sampah ke tempat yang jauh dari pemukiman. TPA di Indonesia, sesungguhnya tidak menerapkan sistem Sanitary Landfill, namun paling bagus menggunakan metode Open Dumping, yaitu sampah ditumpuk menggunung tanpa ada lapisan geotekstil dan saluran penampung air lindi.
Polutan ini mempunyai konduktivitas yang lebih tinggi dari pada air tanah. sehingga nilai resistivitas polutan ini lebih rendah dari pada air tanah. sebaran fluida dari Selatan menuju ke utara, sehingga penelitian dilakukan posisi TPA di selatan pengukuran kearah utara TPA untuk mengetahui ada tidaknya sebaran fluida tercemar dibawah permukaan tanah masuk sampai ke sumur warga.

Final Disposal (Landfill or TPA) Waste District Kelurahan Sumur Batu Bantar Gebang district of West Java, Bekasi, is located in eastern of Jakarta. The issue of environmental impacts on some residents wells that allegedly polluted by leachate into the basic implementation of this study. Trash is a problem for everyone, so people get rid of waste as far as possible from human activity. In the big cities to keep clean often to get rid of garbage to distant places of settlement. Landfill in Indonesia, did not actually implement the system Sanitary Landfill, but it is best to use the method Open Dumping of garbage stacked mounting with no geotextile layer and channel water contaminant.
These pollutants have a higher conductivity than groundwater. so that the resistivity values of this pollutant is lower than the groundwater. Distribution of fluid from the South heading North, so that the research carried out measurements of the position of landfill in the south towards the north of the landfill to determine whether there is fluid distribution of contaminated soil below the surface entrance to the residential wells.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1290
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shofa Nisrina Luthfiyani
"TPA Bantar Gebang setiap harinya menampung 4.000 ton sampah dari DKI Jakarta. Dengan adanya tumpukan sampah, masyarakat sekitar banyak yang berkontak langsung dengan sampah. Sampah diduga menimbulkan masalah kesehatan termasuk infeksi parasit usus. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mencari angka infeksi parasit usus dan hubungannya dengan kontak dengan sampah di TPA Bantar Gebang, Bekasi. Pada Mei 2012 dilakukan penelitian cross sectional dengan pengambilan data consecutive sampling. Dari 122 data dan diolah dengan chi-square didapatkan angka infeksi parasit usus di TPA Bantar gebang adalah 73%. Selain itu hasil menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara kontak dengan sampah dan infeksi parasit usus (p = 0,019). Dengan tingginya angka infeksi parasit usus di Bantar Gebang ini, perlu adanya pencegahan kepada anak-anak dengan melakukan edukasi kesehatan yang baik.

Bantar Gebang holds 4,000 tons of garbage daily from Jakarta. With these pile of garbage, the community has a lot of direct contact with the garbage. Garbage suspected cause health problems including intestinal parasitic infections. This study aims to find the infection of intestinal parasites and its relationship to the contact with the garbage in Bantar Gebang, Bekasi. On May 2012 a cross sectional study was conducted with consecutive sampling data retrieval. About 122 data has been collected and processed by chi-square and the infection of intestinal parasites was found in 73% of the children. Also, results showed that there is a significant relationship between contact with garbage and intestinal parasitic infection (p = 0,019). With this high prevalence of parasitic infection, health education should be provided."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Studi karakteristik Air Tanah Dangkal Sekitar TPA Bantar Gebang, Bekasi, dengan Metode Sumur Tunggal dan Ganda. Teknik perunut radioaktif dengan menggunakan metode sumur tunggal dan ganda untuk menentukan karakteristik akuifer air tanah dangkal telah dilakukan di tiga desa sekitar tempat pembuangan air (TPA) Bantar gebang, Bekasi. Penentuan arah dan kecepatan filtrasi dilaksanakan dengan metode sumur tunggal, dan parameter akuifer lainnya dilaksanakan dengan metode sumur ganda. Aplikasi kedua metode dapat dipakai untuk mengevaluasi arah gerakan dan kecepatan air tanah serta parameter lain yang akan memberikan informasi yang bermanfaat terhadap manajemen sumberdaya air tanah dan lingkungan. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa pada musim hujan air tanah dangkal di daerah TPA bergerak ke sekeliling lokasi, sedangkan pada musim kemarau bergerak dari TPA pada desa Ciketing udik dan untuk desa Sumur Batu dan Cikiwul dipengaruhi oleh kondisi hidrologi dan topografi lokasi. Hasil dari parameter lainnya memperlihatkan bahwa desa Ciketing Udik adalah daerah yang mempunyai potensi sumberdaya air tanah dangkal yang lebih baik dibandingkan dengan desa di sebelah utara TPA."
AIDR 10:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Patria Wardana Yuswar
"Infeksi parasit usus masih menjadi masalah besar di Indonesia. Warga di TPA Bantar Gebang, Bekasi memiliki faktor risiko yang besar untuk terinfeksi, terutama populasi anak-anak. Higienitas makanan memegang peranan penting dalam proses infeksi ini. Penelitian ini mencari hubungan higienitas makanan dengan infeksi parasit usus. Pemilihan responden dilakukan melalui metode consecutive. Kuesioner dan deteksi spesimen feses dilakukan. Didapatkan data dari responden sebanyak 122 orang. Sebanyak 73% responden terinfeksi oleh parasit usus, yaitu Blastocystis hominis (51,6%), Giardia lamblia (32%), Trichuris trichiura (25,4%), Ascaris lumbricoides (4,9%), dan Entamoeba histolytica (1,6%). Tidak didapatkan hubungan bermakna antara higienitas makanan dengan angka infeksi parasit usus, namun angka infeksi parasit usus pada anak-anak di TPA Bantar Gebang, Bekasi yang didapat tinggi membutuhkan perhatian dinas kesehatan setempat.

Intestinal parasites infection still pose as problem in Indonesia. Residents of Bantar Gebang landfill, Bekasi have high risk factors to get infected, especially children. Food hygiene holds key role in the process. This study aims to find the relationship between food hygiene and intestinal parasites infection. Sampling was done through consecutive method. Questionnaire and stool speciment detection was done. Data was obtained from 122 samples. Among the samples, 73% were infected by intestinal parasites, which are Blastocystis hominis (51,6%), Giardia lamblia (32%), Trichuris trichiura (25,4%), Ascaris lumbricoides (4,9%), dan Entamoeba histolytica (1,6%). Statistically unsignificant relationship was found between food hygiene and intestinal parasites infection. However, high number of intestinal parasites infection among children in Bantar Gebang landfill requires attention from local public health services.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Dianing Wijayanti
"Di Kecamatan Bantar Gebang, penyakit diare menempati urutan 4 dari 10 besar penyakit di wilah tersebut. Sebagian besar penyakit diare ditemukan di Kelurahan Sumur Batu yang berdekatan dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Diduga disana banyak terdapat kasus diare akibat tercemarnya makanan/minuman oleh bakteri yang dibawa oleh lalat. Penelitian ini bertujuan untuk mengtahui hubungan tingkat kepadatan lalat dengan kejadian diare pada balita. penelitian ini menggunakan desai cross-sectional, dilakukan pada 110 sampel. Data dikumpulkan melalui pengukuran kepadatan lalat, wawancara, dan obseravasi. Analisa data dengan metode distribusi frekuensi dan chi-square. Prevalensi kejadian diare pada balita dengan pengukuran kepadatan lalat yang tinggi ditemukan adalah 53,7%. Faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita adalah perilaku ibu mencuci tangan dengan OR=3,1 (95% CI: 1,415-7,004), perilaku menutup makanan dengan OR=3,6 (95% CI: 1,182-11,165), dan sumber air minum dengan OR=2,6 (95% CI: 1,102-6,323). Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan untuk memasang kawat kasa pada jendela dan tempat-tempat terbuka dan meningkatkan kebersihan lingkungan rumah masyarakat sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Bantar Gebang. Bagi Puskesmas Bantar Gebang I disarankan dapat meningkatkan penyuluhan pada masyarakat tentang penyakit diare dan pentingnya aspek perilaku kesehatan, terutama mencuci tangan dan menutup makanan."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadoni Noviyanto Koesnodo
"Isu perubahan lingkungan merupakan salah satu hal yang menjadi pusat perhatian saat ini. Manusia sebagai makhluk hidup tidak terlepas dari zat sisa atau sampah. Dari sebagian besar sampah yang dihasilkan tidak semua teratasi dengan baik. Sehingga sampah menjadi perhatian yang menarik untuk dipelajari. Bantar Gebang adalah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) wilayah Jabodetabek. Desa Taman Rahayu merupakan salah satu daerah yang berbatasan langsung dengan TPA Bantar Gebang. Keberadaan sampah yang besar di daerah TPA tentu dapat mempengaruhi air tanah warga sekitar. Survey Geoiisika dengan metode geolistrik koniigurasi Wenner - Schlumberger telah dilakukan dengan tujuan untuk mendeteksi adanya pencemaran yang ada di bawah permukaan. Interpretasi secara 2-D dari empat lintasan Wenner - Schlumberger dengan bentangan 155 meter dapat mendeteksi adanya pencemaran pada air tanah oleh air sampah dan mengetahui sejauh mana penyebaran ser1a arah penyebaran.

Environmental change issues is one thing that became the center of attention at this time. Human beings do not live apart from the substance waste or garbage. Most of the vvaste generated is not all under control. That make trash has become an attractive focus for study. Bantar Gebang as Final Trash Landfill for people in Jabodetabek. Taman Rahayu Village is one of the areas immediately adjacent to the landfill Bantar Gebang. The existence of huge waste in the landfill area can certainly affect the ground water. Geophysical survey using geoelectric method Wenner - Schlumberger has been conducted to detect contaminants that exist below the surface. Interpretation in 2-D from the four trajectories Wenner-Schlumberger with the stretch of 155 meters can detect the existence of contamination in ground water by waste water (leacheate) and to know the extent of spread and direction of dispersal."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29380
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bagong Suyoto
Jakarta: AKA Printing , 2004
363.728 BAG m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Khoirul Huda
"Infeksi parasit usus di negara berkembang dan tropis masih menjadi masalah kesehatan di komunitas. Di negara berkembang seperti Indonesia, banyak dijumpai kelompok masyarakat dengan ekonomi lemah termasuk mereka yang ada di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Karena faktor kemiskinan, anak-anak di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampahpun terpaksa bekerja untuk membantu orang tuanya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui prevalensi parasit usus pada anak-anak di TPA Bantar Gebang, Bekasi dan hubungannya dengan jenis pekerjaan. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional. Pada bulan Mei 2012, dilakukan pengambilan data dengan subjek penelitian berjumlah 74 anak. Data diolah dengan program SPSS 17.0 dengan uji chi square dan Fischer’s exact.
Hasil penelitian menunjukkan angka infeksi parasit usus pada anak-anak di TPA Bantar Gebang, Bekasi adalah 83,7% dengan rincian Blastocystis hominis 60,8%, Giardia lamblia 33,8%, Trichuris trichiura 29,7%, Ascaris lumbricoides 5,4%, Entamoeba histolytica 1,4% dan Ancylostoma duodenale 0%. Selain itu, hasil menunjukaan bahwa tidak terdapat hubungan antara jenis pekerjaan dan infeksi parasit usus (p>0,05). Namun, secara proporsi anak yang bekerja sebagai pemulung lebih banyak terinfeksi parasit usus daripada yang tidak terinfeksi walaupun tidak siginifikan. Perlu upaya untuk mencegah penyakit akibat kerja yaitu dengan memberikan penyuluhan, melaksanakan pemeriksaan rutin, menggunakan alat pelindung diri dan tindakan pelarangan bagi anak-anak di bawah 14 tahun untuk bekerja.

Intestinal parasitic infections in tropical and developing countries still become a health problem in the community. In developing country, like Indonesia, it is found low-income societies including those who live around the Garbage Final Disposal. Because of poverty, children around the Garbage Final Disposal forced to work to help their parents. This study aims to determine the prevalence of intestinal parasites among children in TPA Bantar Gebang, Bekasi and their relationship with the type of job. The design used in this study was crosssectional. In May 2012, data collection was carried out with research subjects totaling 74 children. The data were processed using SPSS 17.0 with chi square and Fischer’s exact test.
The result showed that the prevalence of intestinal parasites among children in TPA Bantar Gebang, Bekasi was 83,7% consisted of 60,8% Blastocystis hominis, 33,8% Giardia lamblia, 29,7% Trichuris trichiura, 5,4% Ascaris lumbricoides, 1,4% Entamoeba histolytica, and 0% Ancylostoma duodenale. Besides, result showed that there was no relationship between the type of job and intestinal parasitic infection (p>0.05). But in proportion, children who work as scavengers are more infected with intestinal parasites than those who are not infected although it is not significant. It needs some efforts to prevent occupational disease such as giving counseling, carrying out routine examination, using personal protective equipment and doing prohibition to children under 14 years to become workers.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Lutfiana Yaktiani
"Prevalensi parasit usus tinggi di negara berkembang dan beriklim tropis, termasuk Indonesia terutama menyerang anak-anak. Hal ini mendorong peneliti mencari tahu faktor risiko yang berperan dalam infeksi parasit usus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi infeksi parasit usus pada anak-anak di TPA Bantar gebang, Bekasi tahun 2012 dan hubungannya dengan tingkat pendidikan mereka sebagai salah satu faktor risiko infeksi parasit usus. Desain penelitian adalah cross sectional dengan metode analitik. Pengambilan data dilakukan pada Maret 2012, terdiri dari kuesioner dan pemeriksaan mikroskopik feses. Data diproses menggunakan SPSS versi 16.0 kemudian dianalisis dengan uji chi-square. Subjek penelitian adalah anak-anak yang telah bersekolah minimal di tingkat PAUD dengan total subjek sebanyak 114 anak, diantaranya 53 siswa PAUD, 39 siswa SD kelas 1-3, dan 22 siswa SD kelas 4-6.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 91 anak (79,8%) terinfeksi parasit usus. Prevalensi infeksi parasit usus pada setiap tingkat pendidikan adalah PAUD 79,2%, SD kelas 1-3 79,5%, dan SD kelas 4-6 81,8%. Pada uji Chi-square menunjukkan tidak terdapat hubungan (p>0,05) antara prevalensi infeksi parasit usus dengan tingkat pendidikan. Dengan demikian terdapat faktor selain tingkat pendidikan yang berpengaruh terhadap infeksi parasit usus, seperti lingkungan tempat tinggal, tingkat pengawasan orang tua, kebiasaan sehari-hari, dan ketersediaan fasilitas kesehatan di sekolah.

Prevalence of intestinal parasite infection is high in tropical developing country such as Indonesia, especially among school aged children. This situation makes the researcher has interest to find out which risk factors give influence in intestinal parasite infections among children. The aims of this research are to find out the prevalence of intestinal parasite infection among children in TPA Bantar Gebang, Bekasi in 2012 and its relation to their education level. This paper is an analytical research designed as a cross sectional study. The data have been taken on March, 2012 using questioner and microscopic examination of feces. Then, it has been processed using SPSS version 16.0 and has been analyzed using chi-square test. The subjects of this research are 114 children who have studied at least in playgroup, consist of 53 students of playgroup or kindergarten, 39 students of first until third year of elementary school, and 22 students of fourth until sixth year of elementary school.
The result of this study shows that 91 children infected intestinal parasites. The prevalence of intestinal parasite infection at each education levels are 79,2% in playgroup or kindergarten, 79,5% in students of first until third year of elementary school, and 81,8% in students of fourth until sixth year of elementary school. The result of the analysis using chi-square shows that there was no relation (p>0,05) between prevalence of intestinal parasite infection and education level. It can be conclude that there were another factors besides education level that contribute to intestinal parasite infections among children, such as the environment of their living, parents’ surveillance, daily activities, and health facilities in the schools.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>