Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148090 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Setyo Rupiningsih
"Metode self - potensial adalah salah satu metode geofisika yang mengukur potensial alam antara dua titik dipermukaan bumi. Saat ini metode self - potensial sudah banyak diaplikasikan dalam penelitan dibidang lingkungan. Dalam tugas akhir ini, metode self - potensial diaplikasikan untuk menentukan aliran air bawah tanah diwilayah Cisoka, Tangerang. Aplikasi metode self - potensial dalam menentukan aliran air bawah tanah, nilai self - potensial yang terukur dipermukaan merupakan nilai Streaming Potensial (SP) atau Potensial Elektrokinetik (PE) yang ditimbulkan oleh pergerakan air bawah tanah melalui pori - pori atau rekahan - rekahan pada batuan. Dengan menggunakan persamaan sederhana yang dikembangkan oleh Oveerbeek (1952, didalam Kim et al.2004) sebagai model matematik, dan nilai K dan C literatur hasil percobaan laboratorium (Hamzah 2007) sebagai parameter geologi bawah tanah, hubungan antara nilai - nilai SP yang terukur dipermukaan dengan nilai - nilai K dan C lapisan batuan, dapat dimodelkan. Hasil pemodelan fisik dapat diketahui arah aliran air bawah permukaan serta pola sebaran air tanah dilokasi penelitian dan mengetahui langkah antisipasif jika terjadi polusi air tanah dari limbah industri dan air laut.

Self - Potential method is one of qeophysics method to measure natural potential between two points on the surface of ground. At this moment Self - Potential method has many been applied in environmental research. In this final paper, Self - Potential method is applied to determine the flow under ground water in Cisoka sub - district, Tangerang. Application of Self - Potential method in determining the flow of under ground water, the score self - potential which is measured on the surface constitutes the score streaming potential (SP) or electronic potential (EP) caused by the flow of underground water through the crack on the rocks. By using simple equation developed by overbeek (1952, in Kim et al (2004) as the model of math, and score literature of K and C, result of laboratory research (Hamzah 2007) as the parameter underground geology, connection between the scores SP which is measured on the surface with the scores K and C of the aquifer can be modeled. The result of this physical model can be known the direction of flow underground water and spreading pattern of ground water in location research and knowing the anticipation action if it would be happened ground water from industrial waste and sea water."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29449
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Rosintan
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S29179
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ulul Azmi
"Telah dilakukan penelitian geolistrik dengan menggunakan konfigurasi elektroda dipole-dipole di daerah Cisoka pada tanggal 9 Oktober 2009. Ketersediaan air pada daerah penelitian cukup untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang ada seperti pertanian, terutama di musim kemarau. Didaerah penelitian didapatkan sebaran air dan material didalam permukaan tanah yang menurut peta geologi masuk dalam area Qa (Alluvium). Pemodelan didapatkan dengan cara akuisisi data dengan menggunakan metode Resistivity dipole-dipole, kemudian data tersebut diolah menggunakan software Res2Dinv. Data-data pendukung untuk penelitian ini adalah data Wenner-Schlumberger, data sumur, dan data geologi wilayah Cisoka. Hasil Pemodelan tanah terdeteksi dengan kedalaman 5 meter dari permukaan tanah dengan nilai resistivitas 2,11 ? 295 Ωm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29498
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Musfira
"Bumi secara alami telah menyediakan sumber daya alam yang berlimpah untuk kesejahteraan manusia, baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui. Di dalam bumi sangat banyak kandungan sumber daya alam yang diperlukan oleh manusia seperti mineral, migas, geothermal, air tanah dan sebagainya. Ketersedian air bersih merupakan hal yang penting dan vital bagi kehidupan manusia. Pemanfaatan air sangat luas bagi kehidupan manusia, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk kebutuhan pertanian. Sumber air yang digunakan biasanya air tanah (ground water) dan air yang disediakan oleh perusahaan air minum. Air tanah merupakan salah satu air yang mudah didapatkan dan relatif murah, tetapi tidak semua daerah mudah mendapatkan air tanah karena kurangnya infonnasi dimana dan pada kedalaman berapa potensi air tanah tersebut berada.
Salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui kandungan air tanah di suatu daerah adalah metode geolistrik. Metode geolistrik yang penulis gunakan untuk menyelesaikan tugas akhir ini adalah metode self potensial dengan judul Deteksi air bawah tanah menggunakan metode self potensial di daerah Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur. Semoga infonnasi dari penelitian ini bennanfaat untuk pengelola Agrowisata dan masyarakat disekitarnya. Bumi secara alami telah menyediakan sumber daya alam yang berlimpah untuk kesejahteraan manusia, baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui. Di dalam bumi sangat banyak kandungan sumber daya alam yang diperlukan oleh manusia seperti mineral, migas, geothermal, air tanah dan sebagainya. Ketersedian air bersih merupakan hal yang penting dan vital bagi kehidupan manusia. Pemanfaatan air sangat luas bagi kehidupan manusia, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk kebutuhan pertanian.
Sumber air yang digunakan biasanya air tanah (ground water) dan air yang disediakan oleh perusahaan air minum. Air tanah merupakan salah satu air yang mudah didapatkan dan relatif murah, tetapi tidak semua daerah mudah mendapatkan air tanah karena kurangnya informasi dimana dan pada kedalaman berapa potensi air tanah tersebut berada. Salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui kandungan air tanah di suatu daerah adalah metode geolistrik. Metode geolistrik yang penulis gunakan untuk menyelesaikan tugas akhir ini adalah metode self potensial dengan judul Deteksi air bawah tanah menggunakan metode self potensial di daerah Agrowisata Cilangkap Jakarta Timur. Semoga infonnasi dari penelitian ini bermanfaat untuk pengelola Agrowisata dan masyarakat disekitarnya.

Earth naturally has provided an abundance of natural resources for human welfare, both renewable and non renewable. Inside the womb of the earth so many natural resources that are needed by humans, such as minerals, oil and gas, geothermal, groundwater, and so forth. The availability of clean water is essential and vital for human life. Extensive water use for human life, both for household and agricultural needs. Sources of water used is usually the ground water (ground water) and water provided by water companies. Ground water is one of the easily available water and relatively cheap, but not all areas easy to obtain ground water due to lack of information on where and at what depth of soil water potential is located.
One method used to determine soil moisture content in one region is geoelectric method. Geoelectrical methods that writers use to complete this final project is a potential method of self with the title of underground water detection using selfpotential method in the area of East Jakarta Agro Cilangkap. Hopefully the information from this study is useful for managers Agro and surrounding communities.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29486
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sy Taufik Assegaf
"Lokasi penelitian, Kampus UI Depok, terletak di Kecamatan Beji, sebelah Utara dari Kota Bogor. Lokasi tersebut sebagian besar telah banyak dibangun gedung-gedung fakultas. Namun, sebagian masih merupakan hutan dan semak belukar. Sebelumnya, telah ada peneliti yang telah menjadi pelopor survey air-bawah tanah di wilayah tersebut. Pada saat itu, digunakan Metode Resisitivitas Schlumberger dengan jarak titik pengukuran 600 meter dan jumlah titiknya sebanyak 14 titik. Berdasarkan studi tersebut, ketebalan akuifer diperkirakan sekitar 55 m dan luas akuifer 3.610.000 m2. Dengan asumsi porositas batuan 40%, diperkirakan potensinya sekitar 79.420.000 m3. Dalam penelitian ini digunakan Metode Resistivitas Wenner-Schlumberger dan Self-Potential.
Metode Resistivitas Wenner-Schlumberger digunakan untuk mendeteksi variasi anomali resistivitas bawah-permukaan baik secara lateral maupun vertikal. Sedangkan, Metode SP (Self-Potential) digunakan untuk mendeteksi pola / arah aliran air bawah-tanah. Titik pengukuran menjadi lebih rapat daripada penelitian sebelumnya. Untuk kedua metode tersebut, dibuat 3 lintasan yang membentang Utara-Selatan. Untuk Metode Wenner-Schlumberger, titik pengukuran berjumlah 81 titik dengan jarak antar titik sekitar 100 meter. Jarak elektrode tegangan 20 meter (a = 20 meter), dan nmaks =13. Sedangkan untuk Metode Self-Potential jarak antar titik pengkuran dibuat menjadi 20 meter dengan jenis pengukuran Leap-Frog dan jumlah titik pengukuran sebanyak 289 titik.
Hasil dari penelitian ini menguatkan dugaan awal bahwa arah aliran cenderung mengalir dari arah Selatan ke Utara berdasarkan Data SP dan didapatkan ketebalan akuifer dan potensi air bawah-tanah bertuturut-turut sebesar ? 30 m dan 43 320 000 m3 berdasarkan Data Resistivitas Wenner-Schlumberger. Kata kunci : akuifer, air bawah-tanah, Metode Resistivitas Schlumberger, Metode Wenner-Schlumberger, Metode Self-Potential, Metode Leap-Frog, potensi, titik pengukuran."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S28844
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ari Fauzi
"Potensi air bawah tanah di wilayah Kampus UI Depok dapat dihitung berdasarkan ketebalan akuifer, luas akuifer dan porositas lapisan akuifer di daerah tersebut. Untuk mendapatkan target di atas, dilakukan pengukuran Resistivitas DC Schlumberger. Sebelumnya dibuat disain pengukuran yang terdiri dari 3 lintasan dan 14 titik VES yang memanjang dari selatan ke arah utara.
Interpretasi data VES dengan menggunakan program computer RS1D menghasilkan bentuk kurva sounding yang lebih kompleks didasarkan pada bentuk kurva dasar pendekatan kuantitatif. Setelah itu, korelasi 2-dimensi dari beberapa titik sounding pada setiap lintasan menghasilkan model penampang hidrogeologi. Pada penampang tersebut terlihat bahwa wilayah Kampus UI Depok secara berurutan dari lapisan bawah ke atas terdiri dari Formasi Bojongmanik (ρ>100 ohm-meter), lapisan pasir yang merupakan akuifer (ρ=10-50 ohm-meter) dan lapisan tanah penutup (ρ=10-150 ohm-meter).
Selain itu, penampang hidrogeologi dapat menjelaskan arah aliran fluida dari setiap lintasan yang bergerak dari selatan ke arah utara. Model hidrogeologi secara 3-dimensi dapat mengetahui lebih jelas arah aliran fluida secara lokal di wilayah Kampus UI Depok. Model 3-dimensi ini dibuat dari bagian bawah lapisan akuifer yang berbatasan dengan Formasi Bojongmanik pada penampang hidrogeologi 2-dimensi.
Berdasarkan studi ini, perkiraan potensi air bawah tanah dengan ketebalan akuifer 55 m dan luas akuifer 3.610.000 m2 dengan asumsi porositas batuan 40% yaitu sebesar 79.420.000 m3. Dari potensi ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan pengambilan kebijakan pemanfaatan air bawah tanah di wilayah Kampus UI Depok.

The groundwater potential at the Universitas Indonesia (UI) campus, Depok can be assessed by measuring the aquifer thickness and width, and porosity of aquifer layer of the area. A DC Schlumberger Resistivity measurement is therefore conducted which is preceded by making a measurement design consisting of 3 tracks and 14 VES points that lie from south to north.
The VES data interpretation made by using RS1D computer program is illustrated in a more complex sounding curve compared to the quantitative approach basic curve. Then, the two-dimensional correlation of some sounding points on each track creates a hydrogeology section model. The section shows that the UI area is composed of, from the lower to upper layer, Bojongmanik Formation (ρ>100 ohm-meters), a sand layer which functions as aquifer (ρ=10-50 ohm-meters), and top soil layer (ρ=10-150 ohm-meters).
The hydrology section can also explain the direction of fluid of each track that flows from south to north. Three-dimensional, hydrological model can determine more clearly the direction of fluid flow locally at the UI area. This three-dimensional model is created in the lower part of the aquifer layer which is adjacent with Bojongmanik Formation on the two-dimensional hydrology section.
Based on the study, it is estimated that the groundwater potential with the aquifer thickness of 55 meters and width of 3,610,000 m2 and with the assumed rock porosity of 40% is 79,420,000 m3. This potential is expected to be a reference in the policy making of groundwater utilization at the UI area.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S28890
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengukuran geolistrik dengan metode DC resistivity Schlumberger
dilakukan di sembilan titik sounding (VES) pada komplek Pesantren Nurul
Fikri, Serang, Banten. Bentangan AB/2 maksimum sejauh 300 meter
menghasilkan data beda potensial dan arus listrik pada setiap bentangan.
Dengan melakukan pengolahan data satu dimensi dihasilkan data tahanan
jenis tiap kedalaman di bawah permukaan titik sounding tersebut. Melalui
korelasi antara tahanan jenis yang memiliki nilai yang berdekatan dibuatlah
model dua dimensi bawah permukaan untuk dua lintasan. Pemodelan dua
dimensi ini menghasilkan dugaan kondisi bawah permukaan dan memberi
gambaran persebaran airtanah di wilayah pesantren.
Melalui informasi tambahan dari data sumur bor dan survey seismik
refraksi yang telah dilakukan maka dibuatlah model hidrogeologi dua
dimensinya. Dari pemodelan hidrogeologi yang dibuat dapat diperkirakan
adanya lapisan akuifer dangkal dan dalam pada wilayah penelitian.
Pembuatan model hodrogeologi tiga dimensi digunakan untuk melihat arah
persebaran air tanah sehingga dapat diketahui lokasi akumulasi keberadaan
airtanah. Dengan adanya penelitian geofisika ini diharapkan dapat
mengetahui kondisi persebaran airtanah sehingga dapat menjadi
rekomendasi pemanfaatan airtanah di wilayah Pesantren Nurul Fikri."
Universitas Indonesia, 2006
S29018
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Kusmiadi
"Wilayah Bandung luasnya k.l. 400.000 ha. berpenduduk l. 3,5 juta jiwa, terdapat 1.379 buah industri/pabrik, yang memanfaatkan air bawah tanah dari 1.900 buah sumur bor. Keseimbangan neraca air di wilayah ini sudah defisit, karena berbagai pelanggaran yang dilakukan pemakai air, antara lain perizinan (SIPA dan SIPPAT); pembayaran retribusi; pengambilan air yang melebihi batas; pembayaran retribusi; pencemaran lingkungan. Defisit neraca air ini semakin dipercepat dengan adanya pembangunan villa, rumah mewah, hotel dan obyek wisata secara besar-besaran oleh "developer" yang menanam modalnya di kawasan Bandung Utara yang ditetapkan Pemerintah sebagai kawasan tangkapan/peresapan air hujan.
Ada empat faktor yang mempengaruhi efektivitas implementasi kebijaksanaan pengawasan dan pengendalian pengambilan air bawah tanah di wilayah Bandung, yang dijadikan subyek dalam menyusun instrumen penelitian, yaitu : (1) Kamunikasi dan koordinasi; (2) Sumberdaya; (3) Sikap aparat pelaksana dan masyarakat yang terkait; serta (4) Struktur Birokrasi instansi pelaksana kebgaksanaan.
Metoda penelitian yang digunakan ialah penelitian empirik berupa studi kasus dengan metoda deskriptif analitis. Pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka, observasi, dan mengajukan kuesioner kepada beberapa pejabat. Sebagai pengontrol, penulis mengajukan kuesioner kepada pengusaha, pakar dan masyarakat. Pengolahan data dilakukan secara kualitatif terhadap jawaban kuesioner.
Hasil penelitiannya, dapat disimpulkan bahwa penyebab masalah serta alternatif pemecahannya antara lain sebagai berikut :
1. Perubahan Kebijaksanaan yang dikeluarkan oleh Dept. Pertambangan dan Energi; Dirjen GSM/Dit. GTL tentang pengelolaan air bawah tanah terutama mengenai :
· Lebih memperjelas dan mempertegas mengenai batasan/pengertian industri ;
· Wewenang pemberian SIPA industri dan pertambangan galian golongan C, serta pengawasan dan pengendaliannya diserahkan kepada Daerah Tk. II;
2. Merubah Perda Propinsi DT. I Jawa Barat No. 3/1988, terutama yang menyangkut mekanisme dan prosedur perizinan agar lebih disederhanakan dan diserahkan kepada Daerah Tingkat II;
3. Perlu dibuat Perda Propinsi DT. I Jawa Barat, yang mengatur pelestarian dan konservasi sumber daya air disertai dengan sanksi yang tegas baik berupa denda maupun ancaran hukuman kurungan.
4. Upaya kongkrit lainnya yang perlu dilaksanakan oleh aparat dalam rangka implementasi kebijaksanaan agar lebih efektif antara lain ialah :
· Upaya pemasyarakatan dan komunikasi yang lebih meluas sampai ke tingkat aparat pemerintahan terendah (Kelurahan dan Kecamatan);
· Meningkatkan frekuensi penyelenggaraan rapat koordinasi antar instansi;
· Mengadakan penataran singkat tentang kebijaksanaan pengelolaan air bawah tanah bagi aparat yang langsung melayani masyarakat, untuk menjadi media komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat industri, penduduk dIl. Penyesuaian tarif retribusi air yang terlalu rendah. Hasilnya, selain meningkatkan PAD, perlu disisihkan sebagian guna membiayai kegiatan usaha pelestarian sumber daya air. Formulasi kebijaksanaannya perlu dipertimbangkan secaramatang agar tidak ada pihak yang dirugikan. Untuk itu perlu ada konpensasi berupa pemberian insentif pengembalian sebagian retribusi bagi pengusaha yang mengolah air limbah sendiri dan mengembalikannya ke dalam tanah;
· Kepada masyarakat kelas menengah ke atas (dikaitkan dengan permohonan SIMB) diwajibkan membuat sumur resapan air hujan untuk pelestarian air;
4. Untuk Upaya pelestarian jangka panjang, perlu dikembangkan teknologi daur ulang air limbah, sumur injeksi, dan danau buatan. Sedangkan industri yang banyak menggunakan air bawah tanah yang izin usahanya habis, maka tidak perlu diberikan izin perpanjangan, akan tetapi diberi kemudahan untuk merelokasi usahanya ke daerah lain yang lebih cocok dan prospektif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Ade Hijriati
"Air adalah sumber daya alam yang penting dalam mendukung kehidupan semua makhluk hidup. Meningkatnya jumlah penduduk di Kabupaten Majalengka juga berkontribusi terhadap jumlah penduduk pengguna air yang ada. Ekstraksi air tanah dilakukan melalui berlalunya waktu dipertaruhkan. Penting untuk meneliti area resapan air tanah yang diterbitkan untuk memfasilitasi lokasi distribusi udara tanah di beberapa daerah dan faktor yang paling berpengaruh. Oleh karena itu penelitian ini berjudul Mengenai Potensi Area Potensi Airtanah di Indonesia CAT Majalengka perlu dilakukan karena CAT adalah lokasi di mana air hujan turun dan juga dapat digunakan sebagai data untuk memperkirakan cadangan air tanah dari suatu daerah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah SMCE (Spatial Multi Kriteria Evaluation) dengan menggunakan sistem point bobot pada setiap variabel yang digunakan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah litologi, curah hujan,
kemiringan, ketinggian, penggunaan lahan, tekstur tanah dan kepadatan aliran. Hasil dari penelitian ini adalah potensi daerah resapan air tanah dalam penelitian CAT Majalengka oleh sangat tinggi dan klasifikasi sedang. Potensi klasifikasi sangat tinggi dan sedang kombinasi pada ketinggian 500-1000 mdpl. Faktor yang paling berpengaruh di bidang potensi air tanah adalah penggunaan lahan.

Water is an important natural resource in supporting the lives of all living things. The increasing population in Majalengka Regency also contributes to the existing population of water users. Groundwater extraction is carried out through the passage of time at stake. It is important to examine the groundwater catchment area to facilitate location of ground air distribution in several regions and the most influential factors. Therefore this study entitled Regarding Potential Areas of Groundwater Potential in Indonesia CAT Majalengka needs to be done because CAT is a location where rainwater falls and can also be used as data to estimate groundwater reserves from an area. Method used in this research is SMCE (Spatial Multi Criteria Evaluation) using a point system the weight of each variable used. The variables used in this study are lithology, rainfall, slope, height, land use, soil texture and flow density. The results of this study are the potential for groundwater catchment areas in the CAT Majalengka study by very high and medium classification. The potential for classification is very high and the combination is at an altitude of 500-1000 masl. The most influential factor in the field of groundwater potential is land use.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2003
S28738
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>