Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83111 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adhe Dandy Yulianto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S29186
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ambarita, Bachtiar
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S29296
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Prasetyo Utomo
"Ketergantungan akan minyak bumi untuk jangka panjang tidak dapat dipertahankan lagi. Maka diperlukan peningkatan pemanfaatan energi baru dan terbarukan yang pada umumnya adalah sumber daya non-fosil yang dapat diperbaharui atau bisa dikelola dengan baik, sehingga sumberdayanya tidak habis. Sumber energi yang belum dieksplorasi lebih besar adalah energi surya. Oleh sebab itu, perlu adanya perangkat yang dapat mengelola dan memusatkan sumber energi tersebut. Salah satu cara yaitu dengan menggunakan aplikasi parabola dengan modifikasi menggunakan cermin pada permukaannya sehingga berfungsi sebagai solar collector. Selain itu, parabola dilengkapi sensor dan kontrol sehingga dapat mengikuti arah matahari dan menghasilkan daya yang optimal."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S29422
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andra Primayanto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S29427
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Isbudi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
TA1028
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Riyan
"Kolektor surya merupakan suatu bagian dari peralatan yang dibutuhkan untuk mengubah energi radiasi matahari ke bentuk energi panas untuk berbagai keperluan, misalnya sebagai pemanas air. Kolektor surya akan menyerap energi dari radiasi matahari dan mengkonversikannya menjadi panas yang berguna untuk memanaskan air di dalam pipa-pipa kolektor, sehingga suhu air akan meningkat dan terjadi konveksi alami berdasarkan efek termosipon karena adanya perbedaan masa jenis fluida. Oleh sebab itu, perlu adanya perangkat yang dapat mengelola dan memusatkan sumber energi tersebut. Salah satu cara yaitu dengan menggunakan aplikasi cylindrical trough dengan modifikasi menggunakan cermin sehingga berfungsi sebagai solar collector."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lika Tsani Rahayu
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
TA1051
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Imam Dzaky
"Salah satu pemanfaatan energi terbarukan adalah energi matahari yang dimanfaatkan untuk Solar Thermal Cooling System dengan menggunakan Evacuated Tube Solar Collector (ETSC) untuk mengkonversi energi matahari menjadi energi kalor yang dapat memanaskan fluida kerja air tanpa menggunakan heater. Peneilitian ini bertujuan untuk mengetahui durasi pemanasan fluida kerja air dari suhu ambien hingga 50°C agar dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan mandi air hangat sebanyak 50-liter dan 100-liter air. Penelitian ini menggunakan Standar ASHRAE 93-2003 yang menyediakan berbagai metode untuk menentukan performa dari solar kolektor, standard ini menggunakan single phase fluids dengan sistem close loop. Metode pengambilan data dilakukan dengan cara mempersiapkan measurement device sebagai mikrokontroller untuk menjalankan sensor thermocouple yang dimana sensor tersebut digunakan untuk mengambil data temperatur inlet dan outlet solar collector manifold, serta data radiasi didapatkan dari Pyranometer. Pengambilan data durasi pemanasan air sebanyak 50-liter dan 100-liter dilakukan dengan memvariasikan flow rate fluida kerja air yang bersirklus pada sistem, sebesar 2,6 LPM, 3,6 LPM, dan 4,6 LPM serta sudut kemiringan ETSC sebesar 15° yang berlokasi di Depok, Jawa Barat dengan kondisi cuaca aktual pada bulan November-Desember 2022.

One of the uses of renewable energy is solar energy which is utilized for the Solar Thermal Cooling System using an Evacuated Tube Solar Collector (ETSC) to convert solar energy into heat energy which can heat the water working fluid without using a heater. This research aims to determine the duration of the heating of the water working fluid from ambient temperature to 50°C so that it can be utilized for the needs of 50-liter and 100-liters of water warm baths. This study uses the ASHRAE 93-2003 standard which provides various methods for determining the performance of solar collectors, this standard uses single phase fluids with a close loop system. The data collection method is carried out by preparing a measurement device as a microcontroller to run the thermocouple sensor where the sensor is used to retrieve the inlet and outlet temperature data of the solar collector manifold, as well as radiation data obtained from the Pyranometer. Data collection for the duration of water heating of 50-liters and 100-liters was carried out by varying the flow rate of the circulating water working fluid in the system, by 2.6 LPM; 3.6 LPM; and 4.6 LPM and an ETSC angle of 15° which is located in Depok, West Java with actual weather conditions in November-December 2022."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardian Wirata
"Solar thermal collector merupakan sebuah alat yang dapat mengubah energi matahari menjadi energi panas. Energi panas ini kemudian digunakan untuk menaikkan temperatur air. Penelitian ini diawali dengan mernbuat sistem rangkaian seri-pararel dengan mempergunakan sistem katup beserta peralatan ukur seperti termokopel dan flow meter. Rangkaian ini dibuat dari 8 panel kolektor pelat datar. Rangkaian yang dibuat merupakan rangkaian tertutup jenis aktif dan dapat dibuat menjadi berbagai macam konfigurasi. Pada pengujian kali ini digunakan empat jenis rangkaian kombinasi seri pararel. Konfigurasi pertama adalah rangkaian Seri dengan laju aliran sebesar 10.5 liter/menit. Konfigurasi kedua adalah rangkaian Seri dipararel dengan laju aliran sebesar 15 liter/menit. Konfigurasi ketiga adalah rangkaian pararel dipararel dengan laju aliran sebesar 15,3 liter/menit. Konfigurasi keempat adalah rangkaian Pararel diseri dengan laju aliran sebesar 13,3 liter/menit. Data yang diperoleh adalah temperatur akhir dari empat rangkaian di atas. Konfigurasi pertama dapat menaikkan ternperatur air hingga 45°C. Konfigurasi kedua dapat menaikkan temperatur air hingga 37°C Konfigurasi ketiga dapat menaikkan temperatur air hingga 41°C. Konfigurasi keempat dapat menaikkan temperatur air hingga 43°C. Dari hasil analisa didapat bahwa temperatur akhir dari solar thermal collector adalah radiasi matahari dan laju aliran, melalui perbandingan hasil perhitungan teoritis didapat bahwa proses percobaan yang dilakukan benar, hal ini terbukti dengan trend line temperatur akhir yang sama.

Solar thermal collector is a device that transform soiar radiation into heat and then use the heat to increases the water temperature. The research began by making the serie-pararell configuration with valves mechanism and aiso the measurement instruments such as thermocoupie and flow meter. We made 4 different configuration from 8 Fiate-Plat collector. The 1st configuration is Serie configuration with the maximum flow rate's 10.5 litre/minute. The 2nd configuration is Serie-Pararell configuration with the maximum fiow rate ’s 15 titre/minute. The 3th configuration is Pararell-Pararell configuration with the maximum flow rate's 15.3 litre/minute. The 4m configuration is Pararell-Serie configuration with the maximum flow rate's 13.3 litre/minute. Data obtained from the experiment is a output temperature from 4 of the configuration that can be made. The 1st configuration can increases the water temperature up to 45°C The 2nd configuration can increases the water temperature up to 37°C. The 3th configuration can increases the water temperature up to 41°C. The 4th configuration can increases the water temperature up 43°C. The anaiisys results refer to the increases ofthe output temperature depends on the solar radiation and the flow rate. Compared to the teoriticai result, it can be conclude that the experiment is correct. It's proven by the similarity ofthe output temperature's trend' line."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37787
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>