Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124516 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Idmar Aulia Putra
"Senyawa dihidropirimidin merupakan salah satu senyawa penting dalam pengembangan berbagai macam obat di industri farmasi karena memiliki berbagai aktivitas biologis. Reaksi Biginelli adalah metode yang umum digunakan untuk sintesis dihidropirimidin, yang melibatkan kondensasi tiga komponen: aldehida aromatik, β-ketoester, dan urea atau tiourea, dengan bantuan katalis untuk mempercepat reaksi. Dalam penelitian ini, dilakukan variasi reaksi Biginelli menggunakan substrat asetilaseton dan katalis asam dari jus belimbing sayur. Selain itu, penelitian ini mengembangkan penggunaan sikloheksanon sebagai pengganti β-ketoester, untuk mendapatkan senyawa dihidropirimidinon/tion. Hasil penelitian reaksi Biginelli menggunakan substrat asetilaseton dan katalis belimbing sayur memiliki kondisi optimal pada penggunaan 0,25 mL JBS, 1,25 mL pelarut menghasilkan produk dengan yield 87%, sedangkan menggunakan katalis HCl 37% kondisi optimal pada penggunaan 0,25 mL HCl, 1,25 mL pelarut menghasilkan produk dengan yield 92%. Reaksi Biginelli menggunakan substrat sikloheksanon belum membentuk produk dihidropirimidinon/tio-on, namun terbentuk senyawa alternatif yang belum diketahui.

Dihydropyrimidine compounds are crucial in the development of various drugs in the pharmaceutical industry due to their diverse biological activities. The Biginelli reaction is a commonly used method for synthesizing dihydropyrimidines, involving a three-component condensation of aromatic aldehydes, β-ketoesters, and urea or thiourea, with a catalyst to accelerate the reaction. In this study, variations of the Biginelli reaction were carried out using acetylacetone as a substrate and acid catalyst from starfruit juice. Additionally, cyclohexanone was explored as a β-ketoester substitute to produce dihydropyrimidinones/thiones. The results of the Biginelli reaction study using acetylacetone substrate and starfruit catalyst showed optimal conditions at the use of 0.25 mL starfruit juice, 1.25 mL solvent, yielding a product with 87% yield. In contrast, using 37% HCl catalyst, the optimal conditions were 0.25 mL HCl, 1.25 mL solvent, yielding a product with 92% yield. The reaction with cyclohexanone did not produce dihydropyrimidinones/thiones but resulted in an unknown alternative compound."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Suci Wahyuni
"Senyawa 2-(4-hidroksibenzilidena)-6-benzilidenasikloheksanon
merupakan senyawa karbonil á,â tidak jenuh yang termasuk dalam turunan
2,6-dibenzilidenasikloheksanon. Beberapa senyawa dari turunan 2.6-
dibenzilidenasikloheksanon telah terbukti mempunyai aktivitas inhibitor
siklooksigenase meskipun aktivitasnya masih rendah. Senyawa 2-(4-
hidroksibenzilidena)-6-benzilidenasikloheksanon disintesis melalui dua tahap.
Langkah pertama adalah sintesis 2-benzilidenasikloheksanon dengan
mereaksikan benzaldehida dan sikloheksanon dalam suasana basa. Hasil
sintesis ini direaksikan dengan p-hidroksibenzaldehida dalam suasana asam.
Hasil yang diperoleh dimurnikan dengan cara rekristalisasi dan dikarakterisasi
dengan pemeriksaan titik lebur, kromatografi lapis tipis, spektrometri infra
merah dan spektrometri 1H-NMR. Sintesis 2-(4-hidroksibenzilidena)-6-
benzilidenasikloheksanon menghasilkan rendemen sebanyak 41,46 %. Data
spektrum infra merah dan 1H-NMR menunjukkan hasil sintesis adalah
senyawa 2-(4-hidroksibenzilidena)-6-benzilidena sikloheksanon yang
diharapkan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S32693
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi A. Rais (Dewi Asiah Rais) Abin, 1933-
Jakarta: Pustaka Raisa, 2008
899.221 4 DEW a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lydia Trisna Wibowo
"Senyawa ester asam lemak dibutuhkan pada industri kosmetika sebagai emulsifier. Ester asam lemak disintesis dengan cara esterifikasi antara asam-asam lemak dengan alkohol atau asam hidroksi karboksilat dengan bantuan katalis. Indonesia mempunyai sumber asam lemak yang melimpah dan pemanfaatannya perlu dioptimalkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis campuran asam 2-(stearoiloksi)propanoat dan asam 2-(palmitoiloksi)propanoat dari asam laktat dan asam stearat. Sintesis dilakukan melalui 3 tahap. Tahap 1: sintesis asetil laktat dengan mereaksikan asam laktat dengan anhidrida asetat dengan katalis asam klorida pekat, direfluks pada suhu 100-1100C selama 4 jam. Tahap 2: sintesis metil stearat dengan mereaksikan asam stearat dengan metanol dalam pelarut benzena dan katalis asam sulfat pekat, direfluks pada suhu 800C selama 7 jam. Tahap 3: sintesis campuran asam 2-(stearoiloksi)propanoat dan asam 2-(palmitoiloksi)propanoat dengan mereaksikan asetil laktat dengan metil stearat dengan katalis natrium metoksida.
Analisis dilakukan menggunakan kromatografi gas cair dengan kolom VB-wax yang dilengkapi dengan detektor ionisasi nyala. Kondisi suhu kolom 1700C, suhu injektor 2300C, dan suhu detektor 2500C. Laju alir gas (He) diatur 1,0 ml/menit. Senyawa ini muncul pada waktu retensi 39,7 menit. Produk yang dihasilkan berupa cairan kental berwarna kekuningan dengan rendemen 76,97%, memiliki bilangan asam sebesar 212,8, dan nilai HLB sebesar 3,1 yang menunjukkan dapat digunakan sebagai emulsifier untuk sediaan air dalam minyak.

Fatty acid esters are needed in the cosmetic industries as an emulsifier. Fatty acid esters were synthesized by esterification of fatty acids with alcohols or hydroxy carboxylic acid with the aid of a catalyst. Indonesia has abundant source of fatty acids and its utilization should be optimized, such as to make fatty acid esters.
This study aims to synthesize 2-(stearoyloxy)propanoic acid and 2-(palmitoyloxy)propanoic acid composite from lactic acid and stearic acid. Synthesis was done through 3 steps, i.e (1) synthesis of acetyl lactate by reacting lactic acid with acetic anhydride and hydrochloric acid as catalyst, refluxed at 100-1100C for 4 hours, (2) synthesis of methyl stearate by reacting stearic acid with methanol in solvent benzene and concentrated sulfuric acid as catalyst, refluxed at 800C for 7 hours, (3) synthesis of 2-(stearoyloxy)propanoic acid and 2-(palmitoyloxy)propanoic acid composite by reacting acetyl lactate with methyl stearate with sodium methoxide as catalyst.
Analysis was performed using gas-liquid chromatography with VB-wax column equipped with a flame ionization detector. The temperature of the column was set at 1700C, injector at 2300C, and detector at 2500 with air flow rate (He) 1.0 ml/min. The retention time was 39.7 minutes. The result is yellowish viscous liquid with yield 76.97%, has acid value 212.8, and HLB value 3.1 which shows can be used as an emulsifier for water-in-oil emulsions.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S47540
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tri Silvia Ningsih
"Dalam penelitian ini telah berhasil dilakukan sintesis fotokatalis Ni2+-ZnO berbasis zeolit alam dengan teknik presiptasi. . Sampel fotokatalis Ni2+ZnO berbasis zeolit alam dikarakterisasi dengan melakukan serangkaian pengujian seperti X-ray Diffraction (XRD), ultraviolet-visible spectroscopy, fourier transform infrared spectroscopy (FTIR), energy-dispersive X-ray analysis (EDX). Larutan metal jingga digunakan sebagai katalis untuk mengetahui aktivitas fotokalisis dari sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zeolit dapat meningkatkan aktivitas dan efisiensi fotokatalis ZnO, karena memiliki kemampuan absorbance yang tinggi karena memiliki struktur berpori. Ion doping yang diberikan juga dapat meningkatkan aktivitas fotokatalis karena akan menahan laju rekombinasi. Selain itu, semakin besar konsentrasi ion yang didoped, maka semakin kecil energi celah pita yang membuat semakin mudahnya eksitasi elektron dari pita valensi ke pita konduksi.

In the current research Ni2+-ZnO photocatalyst has been performed, using a precipitation technique. The as prepared materials were characterized by X-ray Diffraction (XRD), ultraviolet-visible spectroscopy, fourier transform infrared spectroscopy (FTIR), energy-dispersive X-ray analysis (EDX). Methyl Orange solution was used to estimate the photocatalytic activity of the samples. The research showed that zeolite enhance photocatalytic activity and efficiency of ZnO because of its high absorbance ability and its porous structure. Ion doped also enhance photocatalytic activity because inhibite the recombination rate. In addition, higher concentration of ion doped, lower band gap energy making electron easily excitate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1868
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwiarti Elvira Safitri
"Reaksi katalisis heterogen makin diminati,karena merupakan reaksi yang ramah lingkungan, meskipun kinetika reaksinya berlangsung lebih
lambat dari pada reaksi katalisis homogen. Dalam penelitian ini, dilakukan reaksi esterifikasi-transesterifikasi menggunakan katalis padatan asam Y-Al2O3/SO42 untuk mengkonversi trigliserida asam lemak dan asam lemak katalis padatan asam y-Al2Os/SO42- hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan XRD, XRF, dan BET. Katalis hasil sintesis digunakan dalam reaksiesterifikasi transesterifikasi minyak kelapa(VCO)dengan isopropil alkohol. Rasio mol minyak dengan isopropil alkohol 1:4,5, 1:6, 1:9 dan 1:12 dilakukan pada suhu ±85 dengan variasi waktu reaksi 6,12, dan 24 jam dan dengan beratkatalis 2% berat minyak. Pada perbandingan mol minyak : alkohol 1 : 9 dengan waktu reaksi 24 jam, didapat bilangan asam produk akhir sebesar 1,0021 danpersen hasil isopropil ester sebesar 73,88% dari perhitungan GCMS. Hasil ini kemudian dibandingkan dengan katalis
homogen H2SO4 untuk mengetahui kemampuan katalitik dari katalis padatan asamy-Al2Os/SO42-hasil sintesis dalam reaksi esterrifikasi-transesterifikasi berkelanjutan. "
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, ], 2009
S30538
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Rifaldi
"Pemanfaatan hasil panas buang suatu sistem pembangkit dapat meningkatkan nilai efisiensi sistem. Siklus Kalina dapat menyediakan solusi untuk membangkitkan daya dari hasil buangan panas pada suatu sistem pembangkit listrik ataupun dari sumber panas bumi dengan temperatur rendah. Untuk mempelajari aplikasi dan perancangan sistem termal yang menggunakan Siklus Kalina digunakan suatu aplikasi pemodelan sistem energi. Proses studi ini dilakukan dengan pembuatan simulasi sistem yang dibantu oleh software Cycle Tempo 5.0 untuk mengetahui efisiensi dan energi yang dapat dibangkitkan dari suatu sumber panas.
Suatu campuran fluida ammonia-water dimanfaatkan sebagai fluida kerja dalam proses sistem siklus Kalina (KCS) 34. Untuk memperoleh daya dan efisiensi maksimum yang dihasilkan sistem dilakukan proses optimasi pada fraksi massa campuran fluida kerja ammonia-water dan tekanan keluar turbin. Dari hasil pemodelan dan simulasi maka didapatkan suatu sistem operasi termal yang memiliki nilai tertinggi pada konfigurasi efisiensi dan daya terbaik.

The utilization of waste heat produce by power plant system will gain the efficiency value for the system it self. Kalina cylce system gives a solution to generate power from wasted heat or from geothermal with low temperature. The modeling application on energy system is use to study the design of thermal system that using Kalina cycle. The study of this process is done by using Cycle Tempo 5.0, a simulating software, to get the data of the efficiency and the energy that could be generate from heat source.
An ammonia-water mixture is use as a working fluid on Kalina cycle system (KCS) 34. to get maximum power output and maximum efficiency, the system will be optimize on the mass fraction of working fluid, ammoniawater, and also the turbine output pressure. The result of the simulation is to get the best performance of KCS 34 that have high power output and efficiency.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S37335
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Dhirgantoro
Jakarta: Kompas Gramedia, 2011
899.221 3 DON d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Farah Thufaila
"Telah dilakukan proses reduksi-difusi neodimium dari serbuk sintesis neodimium oksida karbonat Nd2O CO3 2 . Pada bahan ini, proses reduksi-difusi diawali dengan melakukan preparasi dengan mencampur serbuk sintesis Nd2O CO3 2 dengan CaH2 sebagai reduktor dengan penggerusan manual. Sampel awal lalu dikarakterisasi menggunakan XRD dan STA untuk mengetahui senyawa apa saja yang ada pada Nd2O CO3 2 dan dapat mengetahui perilaku sampel terhadap temperatur. Hasil dari uji STA memperlihatkan bahwa proses reduksi terjadi secara eksotermis dan mengalami tiga kali proses dekomposisi, yaitu dekomposisi molekul air, dekomposisi Nd2O CO3 2 menjadi Nd2O2CO3 dan dekomposisi Nd2O2CO3 menjadi Nd2O3. Sampel kemudian dipanaskan hingga 800oC dengan kecepatan 5oC/menit lalu di-holding pada temperatur 800oC selama 2 jam. Hasil reduksi lalu dikarakterisasi dengan XRD. Hasilnya memperlihatkan bahwa logam neodimium dengan fase alpha banyak terdeteksi di kedua sampel, diikuti dengan masih terdapatnya senyawa Nd2O3 dan CaCO3. Terbentuknya CaCO3 ini disebabkan oleh terbentuknya CaO dari reaksi antara CaH2 dengan oksigen yang ada di lingkungan tempat uji. Jumlah puncak logam neodimium sama untuk kedua sampel, namun jumlah puncak Nd2O3 terbanyak adalah sampel perbandingan 1:2.

Reduction Diffusion process R D for Neodymium from synthetic powder Nd2O CO3 2 has been carried out. In the process, it was begun by mixing synthetic powder Nd2O CO3 2 with CaH2 as reductor by manual milling. The mixture was characterized using XRD and STA to analyze every compound that contained on Nd2O CO3 2 synthetic powder and determine the behavior of sample towards temperature. The result showed that the R D process occured as an exoterm reaction and three steps of decomposition was performed decomposition of water, decomposition of Nd2O CO3 2 into Nd2O2CO3 and decomposition of Nd2O2CO3 into Nd2O3. The reduction was heated with 5oC minute up to 800oC and was holding for 2 hours. XRD was performed after the reduction process had been done. The result showed that alpha phase of neodymium metal is detected in both sampels, followed by the presence of Nd2O3 and CaCO3 compounds. The formation of CaCO3 is caused by the formation of CaO from the reaction between CaH2 with oxygen present in the test site environment. The number of neodymium metal peaks is the same for both samples, but the highest number of Nd2O3 peaks is the 1 2 ratio.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69406
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>