Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117717 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rika Revina
"Inflammation is tissue respons of the body to injury and infection, is ssually cure by medicine class AINS that has seriously side effect, such as disturbance digestion. Mangkokan leaf (Nothopanax scutellarium Merr.) in empirical can be used as antyinflammation. The aim of this study was to determine the optimal dose that had greatest inhibition edema effect in plantar of male white rats furrow Sprague–Dawley induced by 2% carrageenan.
This study used Winter method that had modified at 30 male rats which had been divided into five groupes. First groupe had been given with CMC 0.5% as negative control, groupe II, III, and IV had been given with variation dose 0,9; 1,8 dan 3,6 g dried powder/200 g BW, and groupe V had been given diclofenac sodium as positive control, and each of them had been given orally. The measuring volume edema continued every one hour during seven hours.
The result show that infusa of mangkokan leaf at dose 3,6 g dried powder/200 g BW has greatest inhibition percentage, about 38,65% and statitical value (p<0.05) showed significant differences with negative control at third until fourth hour after injection carrageenan.

Inflamasi merupakan suatu respon jaringan pada tubuh terhadap cedera dan infeksi, yang pada umumnya diterapi dengan obat golongan AINS yang memiliki efek samping serius, diantaranya gangguan pencernaan. Daun mangkokan (Nothopanax scutellarium Merr.) secara empiris digunakan sebagai antiinflamasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan dosis optimal yang dapat memberikan efek penghambatan udem terbesar pada telapak kaki tikus putih jantan galur Sprague-Dawley yang diinduksi karagenin 2%.
Pada penelitian ini digunakan metode Winter yang telah dimodifikasi pada 30 ekor tikus putih jantan, yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok pertama diberikan CMC 0,5% sebagai kontrol negatif, kelompok II, III, dan IV diberikan variasi dosis ekstrak, yaitu 0,9; 1,8 dan 3,6 g serbuk kering/200 g BB tikus, serta kelompok V yang diberikan natrium diklofenak sebagai kontrol positif secara per oral. Pengukuran volume udem berturut-turut dilakukan setiap jam, selama 7 jam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa infus daun mangkokan memiliki persentase penghambatan tertinggi pada dosis 3,6 g serbuk kering/200 g BB tikus sebesar 38,65% dan berdasarkan uji statistik (p< 0,05) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna dengan kontrol negatif pada jam ketiga hingga keempat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia , 2011
S33184
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lili Amelia
"Mangkokan Nothopanax scutellarium Merr. diketahui memiliki aktivitaspertumbuhan rambut berdasarkan penggunaan secara tradisional dan ilmiah.Kandungan flavanoid di dalam daun mangkokan diduga sebagai senyawa yangberperan dalam pertumbuhan rambut. Etosom adalah suatu sistem penghantaryang dapat berpenetrasi ke dalam lapisan kulit dan terdiri atas fosfolipid, alkoholdalam konsentrasi yang relatif tinggi dan air.
Tujuan dari penelitian ini adalahmengetahui aktivitas pertumbuhan rambut dari gel etosom fraksi etil asetat daunmangkokan dibandingkan dengan gel non etosom fraksi etil asetat daunmangkokan serta kemampuannya untuk berpenetrasi ke dalam kulit dan keamanandari gel etosom fraksi etil asetat daun mangkokan. Pengujian aktivitaspertumbuhan rambut diukur berdasarkan 3 parameter yaitu panjang rambut,ketebalan rambut, dan bobot rambut.
Hasil yang didapatkan menunjukkan geletosom 1 memiliki aktivitas pertumbuhan rambut yang lebih baik dibandingkangel etosom 0,5 dan gel non etosom, namun setara dengan kontrol potisif gelminoxidil 2 . Uji penetrasi secara in vitro menggunakan sel difusi Franzmenunjukkan bahwa gel etosom 1 memiliki jumlah kumulatif kuersetinterpenetrasi lebih tinggi dibandingkan gel non etosom, yaitu 3,3175 0,02 ?gcm-2untuk gel etosom 1 dengan nilai fluks 0,4147 0,01 ?gcm-2jam-1 dan2,7663 0,19 ?gcm-2 untuk gel non etosom dengan nilai fluks 0,3458 0,02 ?gcm-2jam-1. Hasil uji keamanan dengan metode HETCAM menunjukkan gel etosom0,5 dan 1 bersifat mengiritasi ringan pada pemakaian secara topikal.

Mangkokan Nothopanax scutellarium Merr. is traditionally and scientificallyknown for its activity in hair growth. The content of flavonoids in the mangkokanleaves is suspected as a vital compound in hair growth. Ethosome which consist ofphospholipids, high concentrate of alcohol, and water, are functioning as atransmission system in skin layers rsquo penetration.
The aims of this study were toknow the hair growth activity from the ethosomal gel of ethyl acetate fractioncompared to the non ethosomal gel of ethyl acetate fraction, as well as its abilityto penetrate into the skin and its safety from ethasomal gel testing. The hairgrowth activity was measured by three parameters hair length, hair thickness, andhair weight.
The results obtained are shown that the ethosomal gel withconcentration 1 have better hair growth activity rather than the ethosomal gelwith concentration 0.5 and the non ethosomal gel, but it has similarity to thepositive control minoxidil gel with concetration 2 . In vitro penetration testusing Franz Diffusion cells shown that the ethosomal gel with concentration 1 has cumulative penetration of quercetin higher than non ethosomal gel, whichvalue was 3,3175 0,02 gcm 2 for the ethosomal gel with concentration 1 and2,7663 0,19 gcm 2 for the non ethosomal gel with flux values for the ethosomalgel with concentration 1 and the non ethosomal gel respectively are0,4147 0,01 gcm 2jam 1 and 0,3458 0,02 gcm 2jam 1. As for the safety testusing HET CAM have shown that both concentrations 0.5 and 1 of ethosomalgel are able to generate mild irritation for topical application."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
T47345
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginarti Ekawati
"Inflamasi umumnya diterapi dengan obat Antiinflamasi Non Steroid (AINS) yang memiliki efek samping serius, seperti gangguan saluran cerna, sehingga perlu dicari terapi lain yang memiliki efek samping yang lebih ringan, salah satunya digunakan infus rambut jagung (Zea mays L.). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek antiinflamasi infus rambut jagung yang diberikan secara oral ditinjau terhadap penurunan udem pada telapak kaki tikus yang diinduksi dengan karaginan. Pada penelitian ini digunakan metode Winter yang telah dimodifikasi pada 25 ekor tikus putih jantan, yang dibagi dalam 5 kelompok. Kelompok I, II dan III diberikan infus rambut jagung, yaitu 1,8; 3,6 dan 7,2 g/200 g BB, kelompok IV yang diberikan natrium diklofenak 27 mg/200g BB sebagai kontrol positif dan kelompok V diberikan CMC 0,5% sebagai kontrol negatif. Hasil penelitian menunjukkan dosis I, II, dan III memiliki efek antiinflamasi ditinjau dari penurunan volume telapak kaki. Berdasarkan persentase penghambatan udem, dosis III memiliki potensi antiinflamasi yang lebih besar daripada dosis I dan II. Bahan uji ketiga dosis tersebut memiliki potensi lebih kecil daripada natrium diklofenak.

Abstract
Inflammation is usually treated by Non-steroid Antiinflammatory Drug (NSAID) that has seriously side effect in gastrointestinal tract. So, we need to find another therapy that has lower side effect than them, which is infusa corn silk (Zea mays L.). The aim of this study was to determined antiinflammatory effect of infusa corn silk which had been given orally, reviewed to decrease edema on hind paw of male rats induced by carrageenan. This study used Winter method that had modified at 25 male rats which had been divided into five groupes. Group I, II and III had been given with infusa corn silk each of them 1,8; 3,6 dan 7,2 g/200 g BW, group IV had been given diclofenac sodium 27 mg/200 g BW as positive control, and group V had been given orally and CMC 0.5% as negative control. The results showed dose I, II, and III have antiinflammatory effects in terms of decreased foot volume. Based on the percentage inhibition of edema, dose III has the potential antiinflammatory greater than dose I and II. Three doses of test substance has the potential smaller than diclofenac sodium. "
2011
S1623
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Khabibil Mustofa
"

Green synthesis nanopartikel ZnO, nanopartikel LaFeO3, dan nanokomposit ZnO/LaFeO3 berhasil dilakukan menggunakan ekstrak daun mangkokan (Nothopanax Scutellarium) dalam sistem dua fasa dengan metode pengadukan kecepatan tinggi. Senyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid digunakan sebagai agen penghidrolisa (sumber basa lemah –OH), sedangkan saponin dan steroid digunakan sebagai agen penstabil (capping agent). Hasil sintesis selanjutnya dikarakterisasi menggunakan instrumentasi spektrofotometer UV-Vis, UV-Vis DRS, spektroskopi FTIR, XRD, PSA, SEM-EDX, dan TEM. Difraktogram nanokomposit ZnO/LaFeO3 memiliki gabungan nilai difraksi 2θ dari nanopartikel ZnO dan LaFeO3 yang menunjukkan bahwa tidak terbentuk struktur yang baru. Hasil karakterisasi UV-Vis DRS menunjukkan bahwa nanopartikel ZnO, nanopartikel LaFeO3, dan nanokomposit ZnO/LaFeO3 memiliki nilai band gap berturut-turut 3,1 eV; 2,25 eV; dan 2,05 eV. Aktivitas fotodegradasi nanokomposit ZnO/LaFeO3 terhadap malasit hijau lebih baik daripada nanopartikel ZnO dan LaFeO dengan persentase berturut-turut sebesar 95,61%; 90,03%; dan 87,58% dibawah sinar tampak selama 2 jam penyinaran. Kinetika fotodegradasi malasit hijau menggunakan nanokomposit ZnO/LaFeO3 mengikuti reaksi sorde satu semu.

 


Green synthesis of ZnO nanoparticle, LaFeO3 nanoparticle, and ZnO/LaFeO3 nanocomposites have been done by Nothopanax Scutellarium leaf in two phases system with high speed stirring method. Alkaloid, a secondary metabolite compound, is used as hydrolysis agent (base source -OH) and saponin is used as capping agent. Next, synthesized product is characterized by UV-Vis spectrophotometer instrumentation, UV-Vis DRS spectrophotometer, FTIR spectroscopy, XRD, PSA, SEM-EDX, and TEM. Diffractogram ZnO/LaFeO3 composites have a combined diffraction value at 2θ from ZnO and LaFeO3 nanoparticles and show that they don’t create a new structure. UV-Vis DRS characterized product shows that ZnO nanoparticle, LaFeO3 nanoparticle, and ZnO/LaFeO3 nanocomposites have band gap value at 3,1 eV; 2,25 eV; and 2,05 eV, respectively. Photodegradation activity of malachite green using ZnO/LaFeO3 nanocomposites is better than ZnO and LaFeO nanoparticles under visible light for 2 hours of radiation. Degradation percentage of malachite green using ZnO/LaFeO3 nanocomposites is better than ZnO and LaFeOnanoparticles for about 95,61%; 90,03%; and 87,58%, respectively. Photodegradation kinetics of malachite green using ZnO/LaFeO3 nanocomposites follows pseudo first order reaction.

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yenny Handojo
"Ekstrak daun mangkokan secara empiris banyak digunakan untuk merangsang pertumbuhan rambut. Pada penelitian ini, 2,5%, 5% dan 7,5% (b/b) ekstrak daun mangkokan diformulasikan dalam sediaan gel karena lebih mudah dibersihkan dan tidak lengket dalam penggunaanya dibandingkan salep. Pada penelitian ini ingin diketahui apakah sediaan gel tersebut memiliki stabilitas fisik dan aktivitas pertumbuhan rambut. Uji stabilitas fisik dilakukan pada suhu penyimpanan kamar (28° ± 2°C), suhu tinggi (40° ± 2°C), suhu rendah (4° ± 2°C) dan cycling test. Uji aktivitas pertumbuhan rambut dilakukan dengan mengoleskan sediaan gel pada punggung tikus dan diukur panjang rambut pada hari ke-7 dan 14. Pada hari ke-21 dilakukan pengukuran panjang rambut dan bobot rambutnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gel ekstrak daun mangkokan 2,5%, 5% dan 7,5% memiliki kestabilan fisik yang cukup baik dan sediaan gel dengan kandungan ekstrak daun mangkokan 7,5% memiliki aktivitas pertumbuhan rambut yang paling besar.

Nothopanax leaves extract is widely used for promoting hair growth. In this research, 2.5%, 5% and 7.5% (w/w) nothopanax leaves extracts were formulated as gel because it was easier to clean up and not that sticky as ointment. This research was intended to figure out whether the gel had physical stability and hair growth activity. The physical stability test was conducted at room temperature (28°±2°C), warm temperature 40°±2°C), cold temperature (4°±2°C) storage and cycling test. The hair growth activity test was conducted by applying the gel on rat?s dorsal and the length measured on the 7 th and 14 th day. On the 21st day the length and weight of hair were measured. The result showed that gel of nothopanax leaves extract 2.5%, 5%, 7.5% had enough physical stability and the 7.5% concentration of nothopanax leaves gel showed the most rapid hair growth."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2011
S864
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sandy Cahyadi
"Inflamasi umumnya diterapi dengan obat?obat konvensional yang memiliki efek samping serius, seperti gangguan saluran cerna, sehingga perlu dicari terapi lain yang memiliki efek samping yang lebih ringan, salah satunya dengan mengunakan kulit buah Punica granatum L. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan dosis optimal yang dapat memberikan efek penghambatan udem terbesar pada telapak kaki tikus putih yang diinduksi oleh karaginan. Pada penelitian ini digunakan metode Winter yang telah dimodifikasi pada 25 ekor tikus putih jantan, yang dibagi dalam 5 kelompok. Kelompok pertama diberikan CMC 0,5% sebagai kontrol negatif, kelompok II, III, dan IV diberikan variasi dosis ekstrak, yaitu 20, 40, dan 80 mg/200 g bb, serta kelompok V yang diberikan natrium diklofenak sebagai kontrol positif secara per oral. Berdasarkan uji tersebut terlihat bahwa ekstrak etanol 80% kulit buah delima merah memiliki persentase penghambatan tertinggi pada dosis 80 mg/200 g bb sebesar 29,58%. Data statistik (p < 0,05) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara dosis 80 mg/200 g bb dengan kontrol negatif pada jam kedua hingga keempat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33174
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Penggunaan herbal jamu sebagai obat alternatif makin marak di kalangan
masyarakat Indonesia. Jamu ”RMK” merupakan produk herbal jamu yang
mengandung kombinasi minyak atsiri rimpang kunyit (Curcumae domestica
Rhizoma), minyak atsiri rimpang temulawak (Curcumae Rhizoma), dan
kurkuminoid rimpang kunyit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek
antiinflamasi pemberian jamu “RMK per oral terhadap udem yang diinduksi
oleh injeksi 0,4 ml karaginan 2% secara subplantar. Metode yang digunakan
adalah metode Winter yang telah dimodifikasi pada 60 ekor tikus betina yang
dibagi secara acak menjadi 6 kelompok. Empat kelompok diberikan suspensi
jamu dengan masing-masing formula I, II, III, dan IV dalam CMC 2%
sebanyak 3 ml/200 g bb, 30 menit sebelum induksi karaginan. Kelompok V
sebagai kontrol positif diberikan suspensi natrium diklofenak dalam CMC 2%
dengan dosis 9 mg /200 g bb per oral, dan kelompok VI sebagai kontrol
negatif diberikan minyak kedelai dalam CMC 2% dengan dosis 100 mg/200 g
bb per oral. Volume udem diukur menggunakan pletismometer pada jam ke-
1, 2, 3, 4, 5, dan 6 setelah induksi karaginan. Hasil perhitungan persentase
penghambatan udem menunjukkan bahwa formula jamu “RMK” yang memiliki
efek penghambatan udem berturut-turut mulai dari terbesar hingga terkecil
adalah formula IV, II, III, dan I. Hasil analisis statistik keempat formula jamu
memperlihatkan efek antiinflamasi yang bermakna dibandingkan dengan
iv
kontrol negatif pada jam kedua hingga jam keenam setelah induksi
karaginan, namun efeknya lebih kecil dibandingkan dengan efek antiinflamasi
natrium diklofenak."
Universitas Indonesia, 2009
S32691
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Sannidhya Rakhmadini
"Penelitian ini dilakukan berdasarkan penelitian terdahulu tentang khasiat gambir sebagai analgesik dan efek katekin sebagai anti inflamasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa khasiat gambir (Uncaria gambier Roxb.) dari PT. ?X? yang diduga mempunyai efek anti inflamasi terhadap udem akibat induksi karagenin pada tikus putih jantan galur Sprague-Dawley. Tikus percobaan dibuat udem dengan karagenin 2% yang diberikan subplantar setengah jam setelah suspensi gambir dalam CMC 1% per oral dengan dosis 216 mg/200 g bb, 270 mg/200 g bb dan 337,5 mg/200 g bb. Sebagai kontrol digunakan tikus yang diberi natrium diklofenak dengan dosis 27 mg/200 g bb dan CMC 1% secara oral dan diperlakukan sama seperti kelompok uji. Volume udem diukur dengan pletismometer. Pemberian suspensi gambir dengan dosis 216 mg/200 g bb, 270 mg/200 g bb dan 337,5 mg/200 g bb memperlihatkan efek anti inflamasi yang bermakna pada jam kedua dan ketiga setelah injeksi karagenin. Suspensi gambir dengan dosis 270 mg/200 g bb dan 337,5 mg/200 g bb memperlihatkan efek anti inflamasi yang sebanding dengan obat anti inflamasi non steroid natrium diklofenak dosis 27 mg/200 g bb pada jam kedua setelah injeksi karagenin.

This study was based on the last researchs about efficacy of gambir as an analgesic and the anti-inflammatory effect of catechin. The aim of this study was to evaluate the anti-inflammatory effect of Gambir (Uncaria gambier Roxb.) from ?X? company on the carrageenin-induced inflammatory in male Sprague-Dawley albino rats. Inflammation in rats were induced by 2% carrageenin subplantar, half hour before oral adsministration of gambir suspension at various dose 216 mg/200 g bw, 270 mg/200 g bw and 337,5 mg/200 g bw. As control groups were used rats which were given diclofenac sodium 27 mg/200 g bw and CMC 1% at the same volume and were treated exactly as same as experiment groups. The volume of inflammation were measured with plethysmometer. The results were administration of gambir suspension at dose 216 mg/200 g bw, 270 mg/200 g bw and 337,5 mg/200 g bw had a significant anti-inflammatory effect at 2-3 hours after carrageenin injection. The anti-inflammatory effect of gambir suspension at dose 270 mg/ 200 g bw and 337,5 mg/200 g bw were equal as a non steroid anti-inflammatory drug diclofenac sodium at dose 27 mg/200 g bw two hours after carrageenin injection."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;, 2006
S32546
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>