Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 217604 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mariyah Ulfah
"Penelitian untuk memeriksa kandungan arsen (As) dan timbal (Pb) dalam daun teh segar dan minuman teh kemasan telah dilakukan dengan menggunakan daun teh segar yang diambil dari pekebunan teh di Puncak, Bogor berdasarkan jarak, yaitu 0-5, 20-40, dan 60-80 m dari jalan raya dan tiga jenis minuman teh kemasan dari pabrik yang berbeda. Daun teh segar yang telah dikeringkan dengan oven (analisis Pb) maupun yang tidak (analisis As), kemudian didestruksi dengan cara basah. Sampel yang akan dianalisis arsen, didestruksi dengan H2SO4 pekat dan H2O2 30%, sedangkan yang akan dianalisis timbal didestruksi dengan HNO3 pekat, H2SO4 pekat dan H2O2 30%. Kemudian sampel minuman teh kemasan didestruksi dengan H2SO4 pekat dan HNO3 pekat. Sampel yang telah didestruksi dianalisis dengan menggunakan spektrofotometri serapan atom (SSA), sedangkan untuk analisis arsen dilengkapi dengan hydride vapor generator (HVG). Diperoleh hasil bahwa jarak mempengaruhi kadar timbal dalam daun teh segar yaitu 0-5 m sebesar 0,5542 ppm, 20-40 m sebesar 0,3995 ppm, dan 60-80 m sebesar 0,2092 ppm, sedangkan jarak tidak mempengaruhi kadar arsen karena arsen hanya terdeteksi pada 60-80 m yaitu 2,7867 ppb. Pada minuman teh kemasan terdeteksi timbal yaitu paling besar 0,2449 ppm dan terkecil 0,1676 ppm dan arsen tidak terdeteksi pada semua sampel."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S32915
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erika Yutiasari
"Kontaminasi arsen (As), tembaga (Cu), dan timbal (Pb) pada sayuran seperti bayam dan kangkung akan menimbulkan masalah kesehatan bila melebihi batas cemaran yang diperbolehkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kadar logam dalam sampel (bayam dan kangkung) dari kampung Bolang-Tangerang, pasar swalayan modern Depok, dan kawasan industri Pulogadung. Sampel dikeringkan dengan oven untuk analisis Cu dan Pb sedangkan untuk arsen tidak dengan oven. Sampel didestruksi dengan HNO3 pekat menggunakan metode analisis sistem tertutup dengan alat microwave digestion system. Setelah tahap destruksi, sampel dianalisis dengan spektrofotometer serapan atom (SSA). Untuk analisis arsen dilengkapi dengan hydride vapor generator (HVG) serta larutan pereduksi HCl 5M dan NaBH4 0,4%. Cemaran As tidak terdeteksi tetapi Cu dan Pb terdeteksi. Menurut Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, batas cemaran maksimal Cu adalah 5 mg/kg dan Pb adalah 2 mg/kg. Sampel yang tidak layak dikonsumsi untuk cemaran Cu adalah daun bayam dari kampung Bolang-Tangerang, daun dan batang kangkung darat dari tiga daerah, dan untuk cemaran Pb pada daun bayam hijau, daun dan batang kangkung darat dari kawasan industri Pulogadung.

The contamination of arsenic (As), copper (Cu) and lead (Pb) in the vegetables such as spinach and kangkung will cause health problems if the contamination exceeds the allowed limit. This research was conducted to determine levels of metals in the sample (spinach and kangkung) from the village Bolang-Tangerang, Depok modern supermarkets, and industrial Pulogadung areas. Samples were dried in the oven for the analysis of Cu and Pb but for As was not. It was destructed by concentrated HNO3 by a closed system analysis method using Microwave Digestion System. After phase of destruction, it was analyzed by atomic absorption spectrophotometer (AAS), for analysis of arsenic equipped with hydride vapor generator (HVG) and the reducing solution, 5M HCl and 0.4% NaBH4. The contamination of As was not detected but Cu and Pb were detected. According to the Directorate General of Drug and Food Control Ministry of Health of the Republic of Indonesia, the maximum contamination limit is 5 mg Cu / kg and Pb is 2 mg / kg. Inadequate samples for the contamination of Cu was taken from leaves of spinach from the village of Bolang-Tangerang, leaves and stems of land kangkung from three areas, and for Pb in leaves of spinach, leaves and stems of land kangkung from Pulogadung industrial areas."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2010
S32918
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Cahyaning Ilham
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33183
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elly Zardania
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1980
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Desy Kusumawati
"Study to investigate arsenic and copper contents in mackarel fish (Rastrelliger kanagurta) had been done. The study was aimed to inspect fish from Muara angke, Teluk Jakarta. Samples of which arsenic contents were dried first and then destructed by concentrated H2SO4 and HNO3 65%. Samples of which copper contents were destructed by concentrated HNO3. Destructed samples were analyzed using Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Analysis arsenic was fully equipped with Hydride Vapor Generator (HVG) with reagent: HCl 5M and NaBH4 0,4%. The study result showed that the biggest copper contents in this fish was 0, 1447 ppm and the smallest was 0,1331 ppm. Arsenic was not detected from the samples.

Penelitian untuk memeriksa kandungan arsen (As) dan tembaga (Cu) dalam daging ikan kembung (Rastrelliger kanagurta) segar telah dilakukan dengan menggunakan daging ikan kembung segar yang diambil dari perairan Muara angke, Teluk Jakarta. Sampel daging ikan kembung yang akan dianalisis arsen terlebih dahulu dikeringkan dengan cara diangin-anginkan kemudian didestruksi dengan H2SO4 pekat dan HNO3 65%, sedangkan yang akan dianalisis tembaga, sampel didestruksi dengan HNO3 pekat. Sampel yang telah didestruksi dianalisis dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA), sedangkan untuk analisis arsen dilengkapi dengan Hydride Vapor Generator (HVG) dengan larutan pereduksi HCl 5M dan NaBH4 0,4%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada daging ikan kembung terdeteksi tembaga yaitu paling besar 0, 1447 ppm serta terkecil 0,1331 ppm dan arsen tidak terdeteksi pada semua sampel."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2010
S32870
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Megawati Salim
"Logam berat yang mencemari lautan dapat terakumulasi dalam tubuh biota laut dan menimbulkan bahaya bagi manusia yang mengkonsumsinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar timbal, tembaga, dan kadmium pada kerang dara dan kerang hijau Muara Angke. Daging kerang dara dan kerang hijau dipisahkan dari cangkangnya, dikeringkan dalam oven (105oC) hingga bobot konstan, lalu dihaluskan dengan blender. Sampel daging kerang ini kemudian didestruksi dengan 20 mL asam nitrat pekat menggunakan microwave digestion system (200oC, 25 menit). Serapan logam dalam sampel diukur dengan spektrofotometer serapan atom (SSA) pada panjang gelombang yang spesifik, yaitu 283,3 nm untuk timbal; 324,8 nm untuk tembaga; dan 228,8 nm untuk kadmium. Asetilen-udara digunakan sebagai gas pembakar dan oksidannya. Penelitian menunjukkan bahwa kerang dara kecil mengandung timbal 1,1967 μg/g, tembaga 3,6056 μg/g, dan kadmium 3,7298 μg/g; kerang dara besar mengandung timbal 0,8684 μg/g, tembaga 3,5077 μg/g, dan kadmium 1,8077 μg/g; kerang hijau kecil mengandung timbal 0,7750 μg/g, tembaga 2,7671 μg/g, dan kadmium 0,1876 μg/g; kerang hijau besar mengandung timbal 0,4649 μg/g, tembaga 2,1131 μg/g dan kadmium 0,1632 μg/g. Berdasarkan batas aman yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional dan Badan Pengawas Obat dan Makanan, kerang dara Muara Angke sudah tidak layak untuk dikonsumsi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33161
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Neneng Devy Febriyani
"Perubahan lingkungan telah terjadi di Teluk Jakarta diakibatkan pencemaran oleh sampah dan banyaknya limbah industri yang semakin meningkat, namun dalam kondisi yang sedemikian tercemar masih ditemukan kenyataan lain bahwa beberapa jenis ikan, udang, kerang masih dapat ditemui di teluk Jakarta yang masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan kadar tembaga, kadmium, dan timbal yang menyemari udang jerbung dan udang pacet dan untuk mengetahui apakah kandungan ketiga logam tersebut masih dalam batas aman untuk dikonsumsi mayarakat. Preparasi awal dilakukan dengan mencuci udang, pisahkan bagian badan, kulit, dan kepala, lalu keringkan dalam oven pada suhu 60° C selama 24 jam, setelah kering blender hingga menjadi serbuk.lalu destruksi dengan HNO3 65% di atas lempeng pemanas dalam lemari asam. Diperoleh rata-rata kadar tembaga dalam badan, kulit, kepala udang jerbung dan udang pacet dalam sampel (bobot basah) yang diteliti berturut-turut adalah 1,07 0,05; 2,23±0,08;4,30 0,29; 5,28 ± 0,13; 4,26 0,21; dan 11,86 ± 0,38 mg/kg. Rata-rata kadar kadmium dalam badan, kulit, kepala udang jerbung dan udang pacet dalam sampel (bobot basah) yang diteliti berturut-turut adalah 1,010,05; 0,69 ± 0,02; 0,83±0,11; 0,61 ± 0,02; 0,64 0,06; 0,80± 0,03 mg/kg. Rata-rata kadar timbal dalam badan, kulit, kepala udang jerbung dan udang pacet dalam sampel (bobot basah) yang diteliti berturut-turut adalah 0,21 ± 0,00; 0,48 ± 0,011,170,00; 0,56 0,00; 0,82 ± 0,00; 0,67 ±0,00 mg/kg. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tembaga, kadmium, dan timbal terdeteksi pada seluruh sampel dan masih dalam batas aman dikonsumsi berdasarkan maksimum kadar tembaga, kadmium, dan timbal yang telah ditetapkan Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia yaitu sebesar 20,0 mg/kg, 1,0 mg/kg, dan 2,0 mg/kg."
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, ], 2010
S33138
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dira Aztiani
"Cemaran timbal, kadmium, dan tembaga pada hati ayam akan menimbulkan masalah kesehatan bila melebihi batas yang ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menetapkan kandungan timbal, kadmium, dan tembaga dalam hati ayam kampung jantan dan betina serta hati ayam broiler jantan dan betina. Sampel dikeringkan dalam oven pada suhu 105°C selama 48 jam kemudian didestruksi dengan HNO3 65% menggunakan metode analisis sistem tertutup dengan alat microwave digestion system. Larutan hasil destruksi dianalisis menggunakan spektrofotometer serapan atom.
Hasil penelitian menunjukkan adanya cemaran timbal, kadmium, dan tembaga pada seluruh sampel. Berdasarkan Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, maksimum kadar cemaran timbal dan tembaga adalah 2,0 mg/kg dan 20,0 mg/kg dan berdasarkan FDA, maksimum kadar cemaran kadmium adalah 1,0 mg/kg. Kadar timbal, kadmium, dan tembaga dalam sampel (bobot basah) yang diteliti aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2010
S32725
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>