Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163630 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imanuel
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S32676
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Dyah Utami S.A.
"Zat warna yang ditambahkan ke dalam makanan dengan tujuan membuat makanan tersebut menjadi lebih menarik tidak semuanya aman untuk dikonsum-si. Secara teoritis dan berdasarkan percobaan diketahui bahwa zat warna sintetik golongan azo dapat menimbulkan kanker. Karena metabolitnya yaitu amin aro-matis primer bersifat karsinogen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis zat warna yang ada pada makanan berwarna merah, kuning dan jingga. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan serat bulu domba. Identifikasi senyawa azo di-lakukan dengan merefluks larutan hasil ekstraksi menggunakan serbuk seng hingga senyawa azo tereduksi. Penambahan pereaksi p-DAB HCl membuktikan terdapatnya gugus amin aromatis primer yang menunjukkan adanya senyawa azo. Nilai Rf hasil kromatografi kertas menunjukkan bahwa zat warna azo pada sampel saos cabai adalah Ponceau 4R dan Sunset Yellow FCF, sedangkan pada sampel kerupuk merah dan kerupuk jingga adalah Sudan I. Penentuan kadar Ponceau 4R dan Sunset Yellow FCF pada saos cabai dilakukan secara spektrofotometri UV-Vis menggunakan metode analisis multikomponen, hasilnya menunjukkan kadar Ponceau 4R sebesar 0,00378 dan Sunset Yellow sebesar 0,0218 %."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2005
S32501
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Umar
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1985
S31965
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daryadi
"Pewarna makanan digunakan untuk memberi daya tarik bagi konsumen seharusnya aman bagi kesehatan konsumen. Sebagian besar permen karet menggunakan pewarna agar kelihatan lebih menarik. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pewarna yang terkandung dalam permen karet apakah mengandung pewarna sintetik yang dilarang atau tidak. Pemeriksaan dilakukan dengan mengisolasi pewarna dari permen karet menggunakan bulu domba. Pemisahan komponen pewarna dilakukan secara kromatografi kertas menggunakan eluen larutan natrium klorida 2% dalam etanol 50%, etanol-n-butanol-air (4:2:2) dan etilmetil keton-aseton-air (7:3:3), serta kromatografi lapis tipis dengan eluen n-butanol-asam asetat glasial-air (6:1,5:7,5) dan (10:4:16), dilanjutkan dengan densitometri untuk menunjang hasil identifikasi. Hasil penelitian menunjukkan beberapa produk permen karet mengandung pewarna sintetik Karmoisin, Ponceau 4R, Tartrazin, Kuning FCF, dan Biru Berlian. Semua pewarna tersebut diizinkan penggunaannya dalam makanan.
The color of a food product its meant to give attractive for costumer should be save for health, almost of chewing gum use colorant for looked more interesting. This research aim to identification colorant in the bubble gum, is there containing synthetic colorant allowed use for food or not. Identification doing with isolation colorant from bubble gum using the wool. Separated of color component do with paper chromatography use mobil phase sodium chloride 2% in ethanol 50%, ethanol-n-butanol-water (4:2:2) and ethylmethyl keton-acetone-water (7:3:3), and thin layer chromatography use mobile phase n-butanol-glacial acetic acid-water (6:1,5:7,5) and (10:4:16) then densitometry to support identification result. Result of identification to show some of bubble gum product containing synthetic colorant, there were Carmoisine, Ponceau 4R, Tartrazine, Sunset yellow FCF and Brilliant blue. All colorant not forbided use in food."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S32606
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Prihantini
"Buah dan sayur mengandung berbagai jenis vitamin dan mineral yang bermanfaat, serta mengandung pigmen yang berfungsi sebagai pemberi warna buah dan sayur, diantaranya adalah beta karoten dan likopen. Likopen berkhasiat sebagai anti oksidan pelindung sel-sel tubuh dari radikal bebas, dan banyak terdapat dalam tomat dan semangka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan likopen dalam beberapa jenis buah dan sayuran yang berwarna merah yang diambil dari pasar tradisional dan supermarket. Buah dan sayur yang sudah dihaluskan, diekstraksi dengan n-Heksan. Ekstrak tersebut dianalisis menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis dengan n-Heksan sebagai pelarut. Sampel dianalisis pada panjang gelombang 501 nm, nilai koefisien variansi antara 0,17%-0,95% dan nilai uji perolehan kembali antara 92,35%-97,09%. Dari 13 sampel yang digunakan, terdapat 3 macam buah yang terdeteksi mengandung likopen, yaitu jambu merah, jeruk Bali dan pepaya. Masing-masing kadarnya; 6,10417±0,04630 mg/kg, 1,38014±0,03007 mg/kg dan 1.23293±0.01109 mg/kg.

Fruits and vegetables contain a lot kind of beneficial vitamins, minerals and pigments that gave color to them. Beta carotene and lycopene were two kind of pigments can be found in fruits and vegetables. Lycopene can be used as antioxidant, which has the ability to protect body's cells from free radicals, and mostly can be found in tomatoes and watermelons. The purpose of this research was to analyze lycopene contain in several kind of red fruits and vegetables, randomly picked up from traditional markets and supermarkets. Smashed fruits and vegetables were extracted with n-Heksan. The lycopene contain were analyzed using Spectrophotometric UV-Vis method, with n-Hexane used as solvent. Those samples analyzed at 501 nm, with coefficient variant between 0,17-0,95% and the percentage of the recovery were between 92,35-97,08%. From 13 samples analyzed, 3 kind of fruits with lycopene contain detected. Those are red guava (Psidium guajava), pomelo (Citrus maxima) and papaya (Carica papaya). With each lycopene contain 6,10417±0,04630 mg/kg, 1,38014±0,03007 mg/kg and 1.23293±0.01109 mg/kg."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2009
S32941
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maggadani, Baitha Palanggatan
"Makanan tradisional pacar cina banyak dijumpai di pasaran dengan
warna merah dan hijau. Telah dilakukan analisis zat pewarna terhadap enam
sampel pacar cina merah dan hijau menggunakan reaksi warna dan
kromatografi kertas-densitometri, dengan serat bulu domba untuk ekstraksi
zat pewarna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua dari enam sampel
pacar cina warna merah mengandung Rodamin B (pewarna yang dilarang
untuk makanan) dan empat sampel warna merah lainnya menggunakan
pewarna Ponceau 4R. Semua sampel pacar cina warna hijau merupakan
campuran pewarna biru dan kuning yaitu Biru berlian dan Tartrazin. Ponceau
4R, Biru berlian dan Tartrazin diijinkan penggunaannya dalam makanan.
Kromatografi lapis tipis-densitometri digunakan untuk menetapkan kadar
pewarna-pewarna tersebut dan dibandingkan dengan persyaratan asupan
perhari dari FAO/WHO. Hasil penetapan kadar menunjukkan bahwa jumlah
Ponceau 4R, Biru berlian dan Tartrazin yang terkandung dalam sejumlah
pacar cina yang lazim dikonsumsi, tidak melebihi persyaratan asupan perhari
dari FAO/WHO."
Universitas Indonesia, 2007
S32635
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satyani Maria Ratni
"Lipstik adalah sediaan kosmetika yang dibubuhi zat warna, dalam hal ini yang berperan adalah warna lipstik, untuk memberikan warna dan bentuk yang menarik pada bibir. Banyak lipstik yang beredar diduga mengandung zat warna terlarang maupun zat warna dengan kadar melebihi . batas yang ditetapkan. Pada penelitian ini akan diperiksa zat warna tersebut secara kualitatif dan kuantitatif menggunakan metode gabungan Kromatografi Lapis Tipis (KLT)- Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Lipstik digoreskan secara langsung pada lempeng KLT Silica gel 60 (tanpa indikator fluore sensi). Minyak-minyak, malam-malam serta zat warna Permaton Red dan Permanent Orange dipisahkan dengan pengembangan berulang-ulang menggunakan diklormetan (pelarut KLTA). Pita-pita zat warna di bawah malam-malam dan minyak-minyak dikikis dari lempeng dan dilarutkan dalam diklormetan. Zat warna Tetrabromofluorescein dan Rhodamine B Stearate yang tersisa pada garis dasar dikembangkan menggunakan pelarut KLTB yaitu campuran etilasetat ammonia-air (3:7):metanol (15:3:3). Pita-pita zat warna dan garis dasar dikikis dari lempeng dan dilarutkan dalam campuran metanol-0,01 M TBAH-asam asetat (70:29:1). KCKT dilakukan pada kolom Spherisorb-ODS (30 em x 4,6 mm) dengan kecepatan aliran 1,0 ml/menit ; attenuasi, 2; dan kecepatan kertas, 5 mm/menit. Permaton Red dan Permanent Orange dapat dianalisis menggunakan campuran metanol-air-asam asetat (89 :10:1 ) sebagai fase gerak dan di deteksi pada 405 nm sedang Rhodamine B Stearate dan Tetrabromofluorescein dapat dianalisis menggunakan campuran metanol-0,01 M TBAH pH 3,5 (yang diperoleh dengan penambahan asam fosf at)-asam asetat (70:29:1) sebagai fase gerak dan dideteksi pada 546 nm. Dari penelitian ini diperoleh bahwa lipstik berwarna jingga kemerahan tidak mengandung Permanent Orange dan Permaton Red ; lipstik berwarna merah muda keu nguan tidak mengandung Rhodamine B Stearate dan Tetrabromofluorescein."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S32007
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Naser
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1985
S31928
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Dirghantara
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S31907
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanesthi Hardini
"Saat ini perempuan berjilbab bukan merupakan hal yang aneh lagi. Padahal sekitar tahun 1980-an, banyak kejadian tidak menyenangkan yang menimpa para perempuan berjilbab, misalnya tekanan dari pihak sekolah yang melarang para sisiwi muslim untuk berjilbab, isu-isu yang tidak benar tentang perempuan berjilbab atau juga teror yang ditujukan pada mereka. Selain itu ada juga para perempuan berjilbab yang mendapat tekanan dari orang tuanya berupa larangan untuk berjilbab. Larangan in diwujudkan dalam berbagai pedakuan dengan tujuan agar anak perempuannya itu tidak lagi berjilbab.
Pedakuan-pedakuan tidak menyenangkan sebagai bentuk dad larangan bisa Hiniki oleh perempuan berjilbab tersebut sebagai hal yang menekan atau mengancam keberadaannya. Penilaian atas keadaan ini bisa menimbulkan stres, terutama bila perempuan tersebut tidak memJliki kemampuan dan dukungan untuk mengatasi hal ini (Sarafino, 1994). Munculnya frustrasi dan konflik akibat adanya larangan orang tua merupakan hal-hal yang dapat menyebabkan stres (Lazarus, 1969). Perlakuan orang tua yang kemungkinan besar berubah juga merupakan hal yang potensial menyebabkan stres, apalagi bila hal ini bedangsung dalam jangka waktu yang cukup lama (Mirowsky dan Ross, 1989).
Untuk dapat memahami stres ada tiga pendekatan yang dapat digunakan, yaitu pendekatan yang berorientasi stimulus, pendekatan yang berorientasi respon, dan yang ketiga adalah pendekatan transaksionaL Pendekatan transaksional memandang stres sebagai basil interaksi antara individu dan lingkungan, sehingga dalam proses ini individu merupakan pihak yang aktif yang dapat mempengaruhi akibat dari stres melalui strategi-strategi tingkah laku, kognitif maupun emosi (Sarafino, 1994).
Interaksi antara individu dan lingkungannya menimbulkan penilaian kognitif yang dilakukan individu untuk mengevaluasi situasi atau tuntutan yang potensial menyebabkan stres. Selain menilai situasi yang potensial menyebabkan stres, penilaian ini juga mengevaluasi sumber-sumber yang dimilikinya untuk mengatasi tuntutan tersebut (Lazarus dan Folkman, dalam Johnson, 1986). Perbedaan individual yang memperngaruhi proses penilaian kognitif ini menyebabkan perbedaan dalam mengevaluasi stces dan sumber-sumber yang dimilikinya untuk mengatasi stres tersebut.
Betdasatkan uraian di atas, akan diteliti lebih lanjut bagatmana proses stres yang oleh perempuan berjilbab yang pemah mendapat larangan dari orang tua untuk berjilbab serta perilaku coping apa saja yang dilakukan untuk mengatasi masalab tersebut.
Dalam penelitian ini akan digunakan pendekatan kualitatif, karena dengan pendekatan ini akan didapatkan pemahaman yang mendalam atas suatu fenomena (Poerwandari, 1998). Selain itu karena masalah yang akan diungkap merupakan masalab yang unik dan sensitif, maka pendekatan kuabtatif merupakan pendekatan yang sesuai (Patton, dalam Perwandari, 1998). Subyek penebtian berjumlab empat orang dan pengambilan sampel akan dilakukan secara purposif. Pengambilan data akan Hilalcnkan dengan metode wawancara mendalam.
Dari basil wawancara dapat disimpulkan babwa tiga orang subyek sudab mengalami stres pada masa sebelum berjilbab dan terus berlanjut sampai mereka sudab berjilbab (pada masa pelarangan). Sedangkan satu orang subyek yang lain baru mengalami stres setelab berjilbab (pada masa pelarangan). Tuntutan-tuntutan yang dibadapi pada masa sebelum berjilbab adalab tuntutan internal, berupa keingman yang kuat untuk berjilbab; dan tuntutan ekstemal, berupa larangan dari orang tua untuk berjilbab. Sumber-sumber stres yang ditemui adalab terjadinya konflik internal, konflik ekstemal, dan anggapan orang tua yang negatif tentang perempuan berjilbab.
Reaksi-reaksi yang muncul pada masa ini adalab sedib dan kecewa, dan timbul keragu-raguan, dan bingung karena ada konflik internal. Adapun strategi coping yang banyak dipakai pada masa ini adalab prohkm-focused coping^ yaitu active coping dan seeking social support for instrumental reasons strategi emotional-focused coping juga dilakukan, yaitu seeking social srtpportfor emotional reasotr, ada pula subyek yang melakukan strategi coping maladaptif, yaitu mental disengagement. Pada masa pelarangan, tuntutan utama yang barus dibadapi oleb keempat subyek adalab ketidaksetujuan orang tua atas kepututsan mereka untuk berjilbab.
Dari tuntutan ini sumber-sumber stres yang ditemiai adalab perlakuan orang tua yang tidak menyenangkan pada subyek, dan anggapan orang tua yang negatif terbadap perempuan berjilbab. Reaksi-reaksi yang muncul adalab rasa sedib, malas pulang ke rumab, kecewa dan kesepian. Strategi coping yang HilaVukan adalab prohkm-focused coping^ yaitu active coping dan seeking social stppori for instrumental reason^ strategi emotion-focused coping yang dilakukan bersamaan dengan prohkm-focused coping adalab turning to religion, seeking social support for emotional reason, denial, acceptance, dan beberapa perilaku coping unik dari masing-masing subyek.
Untuk penebtian selanjutnya disarankan imtuk menggab masalab ini dari sudut pandang orang tua yang peraab melarang anaknya untuk berjilbab, jadi tidak banya dari sudut pandang perempuan berjilbab yang mempunyai masalah ini saja, sehingga basilnya akan lebih kaya dan komprebensif. Ada baiknya juga bUa dalam penebtian lanjutan dimasukkan teori-teori perkembangan, terutama yang berbubungan dengan psikologi keluarga, sebingga bisa digab dinamika bubungan orang tua dan anak ketika keluarga tersebut sedang mengalami masalab ini."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
S2466
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>