Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13027 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gadis Anggraini
"Tablet cepat hancur merupakan jenis tablet yang mudah hancur walau hanya dalam ketersediaan minimum jumlah air, misalnya dalam rongga mulut. Sangat berguna terutama untuk pasien manula dan anakanak yang memiliki kesulitan saat menelan obat bentuk kapsul maupun tablet. Pembuatan tablet cepat hancur membutuhkan eksipien dengan karakteristik: mudah dikempa, laju alir bagus, dan tidak regas.
Pada penelitian ini, dibuat tablet cepat hancur menggunakan pati singkong yang dimodifikasi secara fisika dan kimia. Pati singkong dipregelatinasi, lalu diesterifikasi dengan asam propionat, dihasilkan Pregelatinisasi Pati Singkong Propionat (PPSP). Dari hasil karakterisasinya, PPSP memiliki sifat-sifat yang lebih baik dibandingkan pati alami, diantaranya: kekuatan mengembang, laju alir, dan kompresibilitas. Hasil dari penelitian ini, berupa tablet dengan bobot dan ukuran yang seragam, dengan jumlah optimum PPSP adalah 20 % dalam formula menggunakan metode cetak langsung.

The demand of fast-disintegrating tablet has been growing for the last decade, particularly for children and elderly who have difficulty swallowing tablets and capsules. The main of its component is a good desintegrant which has sensitivity in small amount of water, like saliva in oral cavity. Indonesia rich for the natural products, especially cassava starch which was known as a good excipient/desintegrant in tablets, but, because of its flow rate and poor compressibility, untreated natural starch have limitation to used in large consentration for tablet formula. Some special starch products, such as pregelatinized starch were developed by mechanically and chemically processes.
This research describe a new approach of pregelatinized propionate of cassava starch (PPCS), that has been characterized having good swelling power, as excipient in fastdisintegrating tablet. The result shows that the optimum concentration of PPCS is 20 % respectively in direct compression methode."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2008
S32981
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Zaki
"Tablet cepat hancur merupakan bentuk sediaan farmasi yang sedang berkembang saat ini karena karakteristik yang dimilikinya, yaitu dapat hancur di rongga mulut tanpa perlu dikunyah dan tanpa adanya bantuan air tambahan. Komponen penting dalam tablet cepat hancur adalah penghancur. Maltodekstrin dan pragelatinisasi pati singkong (PPS) merupakan eksipien yang dapat berfungsi sebagai penghancur. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan tablet cepat hancur menggunakan maltodekstrin DE 10-15 dan pragelatinisasi pati singkong dalam berbagai konsentrasi sebagai eksipien. Pati singkong dipragelatinisasikan hingga didapat PPS. Selanjutnya PPS dicampurkan dengan maltodektrin DE 10-15 untuk dibuat menjadi tablet cepat hancur dengan metode granulasi basah. Evaluasi tablet menunjukkan bahwa formula F yang mengandung maltodekstrin DE 10-15 sebesar 40% dan PPS sebesar 10% memiliki kriteria yang baik sebagai tablet cepat hancur. Formula F memiliki kekerasan 3,39 kp, keregasan 0,74%, waktu pembasahan 7,87 detik dan waktu hancur 38,55 detik.

This study developed a novel fast disintegrating tablets. Maltodextrin DE 10-15 and pregelatinized cassava starch (PCS) with various concentration were used as tablet disintegrant. The PCS was obtained from pregelatinized process. The resulting PCS was then mixed with maltodextrin DE 10-15. The resulting mixture was then formulated into fast disintegrating tablet using wet granulation method. The obtained tablets were then evaluated. The evaluation showed that formula F which contained 40% maltodextrin DE 10-15 and 10% PCS have the best characteristic as fast disintegrating tablet. Formula F exhibited 3,39 kp of hardness, 0,74% of friability, 7,87 seconds of wetting time and 38,55 seconds of disintegration time."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2011
S787
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Kurnianto
"Tablet cepat hancur (TCH) adalah tablet yang didesain untuk segera hancur di rongga mulut tanpa bantuan air sehingga dibutuhkan eksipien penghancur yang sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik pragelatinisasi pati singkong ftalat (PPSFt) sebagai penghancur tablet yang digunakan dalam formula TCH. PPSFt merupakan pati yang termodifikasi melalui proses pragelatinisasi sempurna dan esterifikasi dengan asam ftalat anhidrida dalam medium berair. PPSFt yang dihasilkan dikarakterisasi dan diformulasikan menjadi TCH dengan metode kempa langsung. TCH yang dihasilkan dievaluasi dan diuji kesukaan terhadap penampilan, rasa, dan waktu hancur pada 30 orang responden. Hasil karakterisasi PPSFt diperoleh serbuk dengan derajat substitusi sebesar 0,054, memiliki laju alir yang baik, kelarutannya dalam akuades sebesar 680,72 mg/100 ml, dan mampu mengembang sampai 2 kali lipat dalam waktu 2 menit. Evaluasi TCH menunjukkan bahwa formula 4 yang mengandung PPSFt sebesar 40% memiliki kriteria yang baik sebagai tablet cepat hancur. Formula 4 memiliki kekerasan 2,71 Kp, keregasan 0,82 %, waktu hancur in vitro 47,77 detik, dan waktu pembasahan 113,59 detik. Hasil uji kesukaan menunjukkan 86,67% reponden menyukai penampilan , 83,33% responden menyatakan rasanya manis, dan rata-rata waktu hancur TCH di rongga mulut responden 54,87 detik. Oleh karena itu, PPSFt dapat digunakan sebagai eksipien penghancur pada tablet cepat hancur.

Fast disintegrating tablets (FDT) are solid dosage forms which disintegrate in the patient?s mouth rapidly without the need of water thus FDT?s need appropriate disintegrant excipient. The aim of this study was to study pregelatinized cassava starch phthalate?s (PCSPh) characteristics as tablet disintegrant to be applied in FDT?s formulas. PCSPh produced by gelatinization and esterificaton of cassava starch using phthalate anhydride in aqueous medium. PCSPh was characterized and then formulated into FDT using direct compresion method. The obtained FDT were evaluated. FDT?s hedonic responses to appearance, taste, and disintegration time in oral cavity of 30 renponders were tested. The results showed that substitution degree of PCSPh was 0.054, had good flow rate, solubility in aquadest was 680.72 mg/100 ml, and 2 fold swelled in 2 minutes. The FDT?s evaluation showed that formula 4 containing 40% of PCSPh had the best characteristic as FDT. Formula 4 exhibited 2.71 Kp of hardness, 0.82% of friability, 47.77 seconds of in vitro disintegration time and 113.59 seconds of wetting time. The hedonic test results showed that 86.67% and 83.33% responders like the appearance and taste, respectively. FDT?s disintegration time in responders oral cavity was 54.87 seconds. Therefore, PCSPh may be used as an disintegrant excipient in FDT."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S42016
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Berlian Dewirani
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S32653
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Baginda Sati Pituanan
"ABSTRAK
Tablet cepat hancur merupakan tablet yang hancur dan / terlarut di dalam mulut sehingga dapat membantu pasien yang memiliki permasalahan dalam proses menelan. Ekstrak jahe dengan kandungan gingerol secara umum sudah dikenal dapat memberikan efek antiemetik. Tujuan penelitan ini adalah untuk memperoleh eksipien koproses pragelatinisasi pati singkong (PPS) dengan gom akasia (GA) yang kemudian digunakan sebagai eksipien dalam formulasi sediaan tablet cepat hancur ekstrak jahe. Pada penelitian ini, dibuat lima jenis eksipien koproses PPS-GA dengan lima perbandingan berbeda yaitu 5:5, 6:4, 7:3, 8:2 dan 9:1. Kelima eksipien koproses tersebut dilakukan karakterisasi meliputi bentuk partikel, distribusi ukuran partikel, kadar air, derajat keasaman, sifat alir, dan indeks mengembang. Selanjutnya, eksipien koproses PPS-GA 9:1, koproses PPS-GA 8:2 dan koproses PPS-GA 7:3 digunakan dalam formulasi sediaan tablet cepat hancur ekstrak jahe. Tablet cepat hancur ekstrak jahe yang diperoleh dievaluasi kekerasan, keregasan, waktu pembasahan dan waktu hancurnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat alir dan daya mengembang eksipien koproses PPS-GA 9:1 lebih baik daripada eksipien koproses PPS-GA lainnya. Tablet cepat hancur ekstrak jahe yang menggunakan eksipien koproses PPS-GA 9:1 memiliki kekerasan 0,7 kp, keregasan 2,12 %, waktu pembasahan 93 detik dan waktu hancur 134 detik. Dapat disimpulkan bahwa eksipien koproses PPS-GA 9:1 memiliki potensi sebagai pengikat, penghancur dan pengisi dalam formulasi sediaan tablet cepat hancur.

ABSTRACT
Fast disintegrating tablets (FDTs) are tablet that disintegrate and/or dissolve rapidly in the mouth, hence it can help patients, who have problem of swallow drugs. Ginger extract, which is containing gingerol, generally has known acting as anti-emetic. The purposes of this study were to obtain coprocessed excipients of pregelatinized cassava starch (PCS) with acacia gum (AG), and then apply them in FDT formulations of ginger extract. In this research, five kinds of the coprocessed excipient of PCS-AG were prepared in the ratio of 5:5, 6:4, 7:3, 8:2, and 9:1. Furthermore, the coprocessed excipient of PCS-AG were characterized in term of morphology, particle size distribution, moisture content, pH, flow properties and swelling index. Moreover, the coprocessed excipients of PCS-AG 9:1, PCS-AG 8:2, and PCS-AG 7:3 were used in FDT formulation of ginger extract. In addition, the FDTs of ginger extract were examined for the tablet hardness, the tablet friability, the wetting time and the disintegration time. The results show that the coprocessed excipient of PCS-AG 9:1 was the selected excipient, since it revealed good flow properties and swelling index. The FDTs of ginger extract, which was using the coprocessed excipient of PCS-AG 9:1, had have the tablet hardness of 0,7 kp, the tablet friability of 2,12%, the wetting time of 93 seconds, and the disintegration time of 134 seconds. In conclusion, the coprocessed excipient of PCS-AG 9:1 might be a potential excipient as binder, disintegrant, and filler for the FDT formulation."
2016
S65418
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Rahayu Setyaningsih
"Tablet cepat hancur adalah tablet jenis baru yang cepat hancur dan /atau larut ketika dimasukkan kedalam rongga mulut. Tablet jenis ini dapat dengan mudah hancur walau hanya dalam sedikit air, seperti adanya saliva dalam rongga mulut. Oleh karena itu, dalam formulasi tablet cepat hancur diperlukan adanya superdisintegrant. Pada penelitian ini, dibuat tablet cepat hancur dengan menggunakan pragelatinisasi pati singkong suksinat (PPSS) sebagai bahan penghancur dan Avicel sebagai bahan pengikat. PPSS merupakan pati singkong termodifikasi secara fisika dan kimia. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi optimum PPSS dalam kombinasinya dengan Avicel yang memberikan hasil evaluasi tablet yang memberikan hasil evaluasi tablet yang memenuhi syarat atau kriteria. Proses optimisasi dilakukan dengan metoda permukaan respon, yaitu kurva hubungan non-linear antara faktor-faktor formulasi dengan masing-masing respon farmasetik. Dalam hal ini, faktor formulasi adalah konsentrasi PPSS dan Avicel, sedangkan respon farmasetiknya adalah parameter-parameter kekerasan, keregasan, waktu hancur dan waktu pembasahan tablet cepat hancur. Dari hasil penelitian ini diperoleh konsentrasi optimum PPSS adalah 26,94 - 27,85% dengan menggunakan Avicel sebanyak 20,44 - 24,29% sebagai pengikat.

Fast disintegrating tablet is a kind of tablet that can disintegrate and /or dissolve rapidly when it is entered into oral cavity. Fast disintegrating tablet can easily disintegrate with a small amount of water, like saliva in oral cavity. Thus, in the formulation of fast disintegrating tablet is required an excipient, which has superdisintegrant characteristic. In this study, the fast disintegrating tablets were formulated using pregelatinized cassava starch succinate (PCSS) as a disintegrant and Avicel as a binder. PCSS is a physically and chemically modified starch. Moreover, the purpose of the research is to obtain the optimum concentration of PCSS, which is combined with Avicel in the formulation that fulfills the criteria or requirements of the fast disintegrating tablet. The formulation optimization was carried out by response surface methodology, which is the non-linier relationship between formulation factors and individual pharmaceutical responses. In this study, formulation factor is the concentration of PCSS and Avicel, whereas the pharmaceutical responses are hardness, friability disintegration time and wetting time of the fast disintegrating tablet. The results show that the optimum concentration of PCSS and Avicel are 26,94 - 27,85 % and 20,44 - 24,29 % respectively in the formulation of the fast disintegrating tablet."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S33057
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Kurniawan Agus Sasi
"Pragelatinisasi pati singkong propionat (PPSP) merupakan pati singkong termodifikasi secara fisika dan kimia. PPSP memiliki karakteristik yang memungkinkan untuk digunakan sebagai bahan pengikat dalam formulasi tablet secara granulasi basah tanpa harus melalui proses pemanasan. Pada penelitian ini telah dilakukan optimisasi formula tablet yang menggunakan PSPP sebagai bahan pengikat dan primojel® sebagai bahan penghancur dengan diltiazem HCl sebagai model obat. Optimisasi dilakukan dengan metode permukaan respon (response surface methodology). Konsentrasi PPSP dan Primojel® (sodium starch glycolate) dalam formula tablet ditetapkan sebagai faktor formulasi farmasetika, sedangkan sebagai variabel respon farmasetik dipilih parameter – parameter kekerasan, keregasan dan waktu hancur. Untuk pengolahan data, digunakan software Design Expert 7.1.4 trial version. Hasil optimisasi konsentrasi PPSP dan Primojel® pada ke tiga variabel respon diperoleh konsentrasi optimum PPSP 4,06% dan Primojel® 6,03%. Formula dengan konsentrasi PPSP dan Primojel® yang optimum ini diprediksikan akan memberikan parameter kekerasan, keregasan dan waktu hancur berturut - turut 5,92Kp, 0,46%, dan 11,68 menit, dengan nilai diserability 0,34.

Pregelatinized cassava starch propionate (PCSP) is a physically and chemically modified starch. PCSP is possible to be used as a binder in tablet formulation by wet granulation process. The optimization of tablet formulation, which is using PCSP as a binder, Primojel® as a disintegrant and diltiazem HCl as a drug model, have been studied by response surface method. The concentration of PCSP and Primojel® in tablet formulation was determined as the pharmaceutical formulation factors, whereas the pharmaceutical response were the tablet hardness, friability and disintegration time. A set of data was analyzed using Design Expert 7.1.4 trial version software. The results showed that the optimum concentration of PCSP and Primojel® are 4.06% and 6.03% respectively, in the tablet formulation. The predicted value of hardness, friability and disintegration time of the tablet which formulated at the optimum concentration of PCSP and Primojel® , are 5.92Kp, 0.46% and 11.68 minute, respectively; and the value of diserability is 0.34."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2008
S33036
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Modifikasi pati singkong dikembangkan untuk meningkatkan
pemanfaatan pati sebagai eksipien dalam sediaan farmasi. Sistem matriks
hidrofilik dirancang untuk mengurangi frekuensi pemberian obat dan
meningkatkan kepatuhan pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menyelidiki kemampuan pregelatinasi pati singkong propioinat sebagai
matriks hidrofilik dalam mengendalikan pelepasan obat. Pregelatinasi pati
singkong propionat dibuat dengan mereaksikan pregelatinasi pati singkong
dengan asam propionat. Matriks-matriks tablet dibentuk dengan PPSP
sebagai matriks tunggal dan juga dilakukan kombinasi dengan pembentuk
matriks hidrofilik lainnya seperti HPC, HPMC, dan natrium alginat.Tablet di
dipersiapkan dengan metode cetak langsung untuk tiga formula pertama, dan
metode granulasi basah untuk tiga formula terakhir. Uji disolusi dilakukan
mengunakan alat tipe II dengan kecepatan pengadukan 50 rpm, selama
delapan jam dalam medium dapar fosfat pH 7,0. Hasilnya menunjukkan
hanya PPSP yang dikombinasi dengan matriks lain yang dapat menahan laju
pelepasan obat selama delapan jam. PPSP yang digunakan sebagai matriks
tungggal, memiliki kemampuan yang buruk dalam mengendalikan pelepasan
obat."
Universitas Indonesia, 2007
S33008
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Mubarokah
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2009
S32750
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Sediaan mengapung dirancang untuk meningkatkan bioavailabilitas
obat melalui perpanjangan waktu tinggal sediaan di lambung (dekat dengan
loka absorpsi) dan memperpanjang pelepasan obat dengan mengendalikan
laju pelepasannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh formula
tablet mengapung dengan menggunakan kombinasi pragelatinisasi pati
singkong propionat (PPSP) dan hidroksipropil metilselulosa (HPMC) sebagai
matriks. Penelitian ini menerapkan granulasi basah sebagai metode
pembuatan tablet dengan teofilin sebagai model obat. Semua formula, yang
dibuat dengan memvariasikan komposisi polimer penyusun matriks,
menunjukkan periode mengapung diatas 8 jam pada asam klorida 0,1N 370C.
Uji keterapungan, daya mengembang, dan kinetika pelepasan obat
merupakan parameter penting tablet mengapung. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa formula dengan matriks PPSP:HPMC=1:1 merupakan
formula terbaik yang paling mendekati formula pembanding dengan matriks
HPMC 100% dengan kinetika pelepasan mengikuti persamaan Higuchi dan
mekanisme difusi non-Fickian."
Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>