Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104894 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyu Atmaja K.J
"Daun sukun (Artocarpus altilis (Park.) Fsb.) telah dimanfaatkan sebagai obat
tradisional untuk terapi penyakit hati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
efek hepatoprotektif infus daun sukun pada kerusakan hati tikus putih jantan yang
diinduksi dengan karbon tetraklorida. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus
putih jantan galur Sprague-Dawley yang dibagi ke dalam 5 kelompok. Kelompok
I (kelompok kontrol normal) dan kelompok II (kontrol induksi karbon
tetraklorida) hanya menerima larutan karboksimetilselulosa (CMC) 0,5%.
Kelompok III-V masing-masing merupakan kelompok yang diberi infus daun
sukun selama tujuh hari berturut-turut, yaitu 13,5 g/kg BB (dosis 1), 27 g/kg BB
(dosis 2), dan 54 g/kg BB (dosis 3). Pada hari ke-7, semua kelompok selain
kelompok normal diinduksi dengan karbon tetraklorida dosis 0,4 ml/kgBB secara
peroral dua jam setelah pemberian infus terakhir. Parameter kerusakan hati
diamati melalui pengukuran aktivitas alanin aminotransferase (ALT), kadar
peroksida lipid hati, dan kadar kadar peroksida lipid plasma. Hasil uji ANOVA
(p<0,05) memperlihatkan bahwa pemberian infus daun sukun dengan dosis 54
g/kgBB (dosis 3) selama tujuh hari berturut-turut sebelum induksi karbon
tetraklorida dosis 0,4 ml/kgBB memiliki efek hepatoprotektif ditinjau dari
parameter aktivitas ALT plasma dan kadar peroksida lipid hati."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33180
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmarina
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33205
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rianti Adi Cahyaningsih
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33114
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
C. Yudhi Setyandarta
"Johar yang dikenal dengan nama botani Cassia siamea
Lamk., biasa digunakan sebagai tanaman perindang jalanan
dan sebagai obat tradisionil untuk beberapa penyakit
tertentu. Akan tetapi, inforinasi ilmiah mengenai efek
farmakologi johar masih sangat sedikit.
Pada penelitian mi, dilakukan pengujian efek hepatoprotektif
infus.daun Johar terhadap hewan percobaan. Tiga
puluh lima ekor tikus betina, strain Winstar, berumur ± 4
bulan, dan berat 130 - 160 gram, dibagi secara acak dalam
lima kelompok. Kelompok I adalah kelompok kontrol,
kelompok II adalah kelompok yang diberi infus daun Johar
20 % 1 ml /150 g BB selama delapan hari dan CC14 0,55 mg/g
BB. Kelompok III adalah kelompok yang diberi infus daun
Johar 40 % 1 ml/150 g BB selama delapan hari dan CC14 0,55
mg/g BB. Kelompok IV adalah kelompok yang diberi infus
daun Johar 80 % 1 ml/ 150 g BB selama delapan hari dan
CC14 0,55 mg/g BB. Kelompok V adalah kelom pok yang diberi
CC14 0,55 mg/g BB.
Efek hepatoprotektif daun Johar ditentukan melalui
perubahan aktivitas GPT-plasma dan pemeriksaan derajat
kerusakan jaringan hati.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun Johar mempunyai
efek hepatoprotektjf, seperti terlihat pada kelompok II,
III dan IV yang menunjukkan perubahan berrnakna terhadap
kelompok V. Walaupun Efek hepatoprotektif tidak rneningkat
secara bermakna terhadap bertarnbahnya dosis yang
diberikan, seperti yang dapat dilihat pada kelompok II,
III dan IV nainun terlihat hubungan antara dosis dan efek.
Pada ketiga kelompok tersebut efek hepatoprotektif
terbesar terdapat pada kelompok IV. Maka dapat disimpulkan
bahwa daun Johar mengandung senyawa yang dapat menghambat
peningkatan aktivitas GPT-plasma dan kerusakan jaringan
hati akibat Cd4 dan terdapat hubungan antara dosis dan
efek."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1993
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Visto Tjahjadi
"Sukun merupakan tumbuhan yang banyak digunakan secara empiris untuk berbagai macam penyakit, diantaranya diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek penurunan kadar glukosa darah dari infus daun sukun pada tikus putih jantan yang dibebani glukosa. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 25 ekor tikus putih jantan galur Sprague-Dawley yang terbagi dalam lima kelompok. Sediaan uji diberikan per oral dengan variasi dosis setara dengan daun kering, yaitu 13,5 g; 27 g; dan 54 g/kg BB tikus. Sediaan uji disuspensikan dalam CMC 0,5%, sehingga untuk kontrol normal digunakan CMC 0,5% dan kontrol pembanding (Metformin HCl 270 mg/200 g BB tikus) disuspensikan dalam CMC 0,5%. Tikus dipuasakan ±18 jam, kemudian diukur kadar glukosa darah puasa, lalu diberikan larutan uji. Satu jam setelah perlakuan, kadar glukosa diukur kembali, kemudian diberikan glukosa 2 g/kg BB peroral. Pengukuran dilakukan pada menit ke-30, 60, 90, 120 setelah pemberian glukosa. Kadar glukosa darah diukur menggunakan glukometer Accu-Chek Active®. Pemberian infus daun sukun dengan dosis 27 dan 54 g/kg BB tikus dapat menurunkan kadar glukosa darah yang bermakna secara statistik pada setengah dan satu jam setelah pemberian glukosa, sedangkan dosis 13,5 g/kg BB tikus hanya dapat menurunkan kadar glukosa darah yang bermakna pada setengah jam setelah pemberian glukosa."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33208
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elmida Ilyas
"ABSTRAK
Telah dilakukan pemeriksaan efek antihepatotoksik temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) terhadap efek hepatotoksik karbon tetrakiorida pada tikus. Percobaan ini dilakukan terhadap 21 ekor tikus yang dibagi secara acak menjadi tiga kelompok. Kelompok I merupakan ke1ompok kontrol, kelompok II diberi Cd 4 0,40 mg/9 BB dosis tunggal, dan kelompok III adalah kelompok yang diberi CC1 4 0,40 mg/g BB dosis tunggal dan temulawak 500 mg/K-g empat kali dalam 48 jam. Tikus dimatikan 48 jam setelah perlakuan, darahnya dikumpulkan untuk pemeriksaan aktivitas GPT dan hati diambil untuk pemeriksaan histologi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pemberian temulawak 500 mg/Kg BB, empat kali dalam 48 jam, dapat mengurangi efek hepatotoksik Cd 4 0,40 mg/g BB dosis tunggal pada tikus. Berdasarkan penelitian ini, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mencari dosis optimum temulawak dan pemeriksaan efek temulawak terhadap bahan hepatotoksik lainnya."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Catur Pratiwi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S32141
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marhaen Hardjo
"Ruang lingkup dan cara penelitian:
Telah dilakukan studi in vivo pengaruh pemberian tomat (Solarium iycopersicum Mill.) pada tikus yang diracuni dengan karbon tetraklorida (CCI4) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek perlindungan tomat, yang banyak mengandung likopen, terhadap kerusakan hati akibat pembentukan radikal bebas pada pemberian karbon tetrakiorida (CCI4), Penelitian ini menggunakan 28 ekor tikus jantan, strain Sprague Cawley (Rattus norvegicus), berumur kurang lebih 3 bulan dengan berat badan 180-200 gram, yang dibagi secara acak dalam 4 kelompok yang masing-masing terdiri dari 7 ekor. Kelompok I, mendapat diet standar dan bahan pengemulsi (pelvis Gummi arabici ,minyak kelapa, dan akuades), berlaku sebagai kelompok kontrol normal. Kelompok II, mendapat diet standar, dan diberikan emulsi tomat dengan dosis 35,19 mg/kg berat badan selama 8 hari berturut-turut. Kelompok III, mendapat diet standar, bahan pengemulsi, dan pada hari kedelapan diberikan dosis tunggal CCI4 sebesar 0,55 mglg berat badan. Kelompok IV, mendapat diet standar dan emulsi tomat dengan dosis 35,19 mg/kg berat badan dan pada hari kedelapan 2 jam setelah pemberian tomat diberikan dosis tunggal CCI4 sebesar 0,55 mg/g berat badan. Pemberian bahan pengemulsi, emulsi tomat dan CCI4 dilakukan melalui sonde lambung. Dua hari setelah itu tikus dimatikan, dilakukan pembedahan untuk mengambil hati dan darah. Kemudian dilakukan pemeriksaan senyawa dikarbonil, malondialdehid (MDA), dalam hati dan plasma, serta penilaian kerusakan histologis hati. Data yang diperoleh diolah secara statistik dengan menggunakan perangkat lunak SPSS for Window 11.0.
Hasil dan kesimpulan:
Ditemukan peningkatan yang bermakna kandungan MDA hati, senyawa dikarbonil hati, dan derajat kerusakan hati pada kelompok III dibandingkan dengan kelompok kontrol normal. Terjadi penurunan yang bermakna kadar MDA plasma dan senyawa dikarbonil plasma pada kelompok III dibandingkan dengan kelompok kontrol normal. Dan pada kelompok IV, baik kandungan MDA hati, senyawa dikarbonil hati dan derajat kerusakan hati, maupun kadar MDA plasma dan senyawa dikarbonil plasma, dapat dipertahankan mendekati nilai normal. Disimpulkan bahwa tomat yang mengandung banyak likopen dapat melindungi hati dari kerusakan akibat serangan radikal bebas pada keracunan CCI4.

An experimental study, in vivo, was investigated in rats. This study was conducted to investigate the ability of tomato to prevent liver cells damage by free radicals formed in CCI4 intoxication. Twenty eight male rats, strain Sprague Dawley, approximately three month old, weight 180-200 g, were divided randomly in four groups. The first group, served as a normal control group, received no treatment. The second group received tomato emulsion in a dose equivalent to 35,19 mg/kg body weight for 8 days. The third group was intoxicated with a single dose 0,55 mg CCl41g body weight. The rats of the fourth group, received tomato emulsion in a dose equivalent to 35,19 mg/kg body weight for 8 days consecutively, and after two hours they are intoxicated with a single dose 0,55 mg CC141g body weight. Forty eight hours after the administration of CCI4, the rats were sacrificed. Malondialdehyde (MDA) and dicarbonyls compounds, formed in the presence of free radicals in CCI4 intoxication, were determined in liver homogenates and plasma serum. Further more, the livers were taken for histological examination.
This study showed that CCI4 intoxication significantly increased the MDA and dicarbonyls level in the liver. In contrast, those level significantly decreased in the plasma. Further, CCI4 intoxication caused significantly increased liver cells damage. Administration of tomato emulsion significantly decreased the MDA and dicarbonyls level in the liver and prevent significantly increased level of liver cells damage, however, the MDA and dicarbonyls level significantly increased in the plasma
This study suggested that tomato contain high lycopene (80-90% from carotenoids in tomato fruit) could reduce free radicals formation caused by CC14 intoxication and prevent occurrence of liver cells damage."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T 12472
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vyani Kamba
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S31995
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuryanti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S32004
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>