Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183955 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Polipoidi merupakan salah satu mekanisme adaptasi tumbuhan paku
untuk mempertahankan keberadaan jenis pada habitat alaminya. Sebagian
besar anggota marga Pteris telah mengalami poliploidi. Penelitian bertujuan
memperoleh data tingkat ploidi dan tipe reproduksi jenis-jenis Pteris di Pulau
Jawa. Lokasi pengambilan sampel ditentukan dengan metode purposive
random. Pengambilan sampel di setiap lokasi menggunakan metode broad
survey. Data tingkat ploidi diperoleh dengan menghitung jumlah kromosom
somatik dari sediaan kromosom yang dibuat dengan metode Darnaedi
(1991). Data tipe reproduksi diperoleh dari penghitungan jumlah spora per
sporangium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 7 jenis, 1
varietas, dan 1 kultivar Pteris di Pulau Jawa. Pteris vittata, Pteris biaurita,
dan Pteris quadriaurita var. setigera telah mengalami poliploidi. Pteris vittata
dan Pteris quadriaurita memiliki tipe reproduksi apogami dan seksual. Pteris
biaurita dan Pteris venulosa hanya memiliki tipe reproduksi apogami. Pteris
ensiformis, Pteris multifida, Pteris tripartita, Pteris quadriaurita var. setigera,
dan Pteris multifida cv. Cristata hanya memiliki tipe reproduksi seksual.
Jenis-jenis Pteris di Pulau Jawa lebih banyak ditemukan di Jawa Barat dan
setiap jenis memiliki kisaran distribusi pada rentang elevasi tertentu. Pteris
multifida dan Pteris multifida cv. Cristata merupakan new record species bagi
Pulau Jawa. Analisis lebih lanjut mengenai tingkat ploidi terkait dengan kesuksesan hidup jenis-jenis Pteris di Pulau Jawa belum dapat dilakukan,
karena keterbatasan jumlah sampel."
Universitas Indonesia, 2008
S31516
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsul Hidayat
Bogor: Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, 2006
615.321 SYA t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
I.D.P. Darma
"Dicksonia blumei (Paku Kidang) is one of the Indonesian priority species of conservation. A natural habitat study was carried out by purposive sampling method in Tapak hill, Bedugul, Bali. Three plots of 20 x 20 m were laid for trees and 2 x 2 m for understorey plants. Results showed that Dicksonia blumei (Paku Kidang) in Tapak Hill grows on environments with physical condition as follow: altitude 1,754±1,794 m asl, land slope 7±10%, soil pH 6.4±7, soil moisture 50±75%, air temperature 20.5±22.3 °C, relative humidity 83.2±87.5% and light intensity 618±10,003 Lux. Characters of Biotic environment is explained based on Important Value Index (IVI). Five trees with highest IVI were Cyathea latebrosa (IVI 98.7), Saurauia bracteosa (IVI 51.9), Astronia spectabilis (IVI 42.7), Dicksonia blumei (IVI 39.6), and Homalanthus giganteus (IVI 35.3). The same figure for understorey were Pilea sp. (IVI 61.9), Selaginella sp. (IVI 40,6), Athyrium asperum (IVI 27.5), Pteris tripartita (IVI 18.3) and Rubus sp. IVI (15.0). In Tapak hill, the occurrence of D. blumei along with Cyathea latebrosa seems to be associated with cyathea[ê öåµvl ê a substrate for the spores of D. blumei to germinate as well as the next growth stages. At the phase gametophyte and young sporophyte, D. blumei ö ê v â]âZ«ö }v«öZ[ê öåµvl ö Z]PZö }( ÏUÒ± ÌUÒ u (å}u öZ På}µvX]lê}v][ê å}}ö åaches the soil, it will grow terrestrially (hemi±epiphyte). �����������"
Bogor: Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya, LIPI, 2015
580 BKR 18:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Karlina Khairunnisa
"Fenomena urbanisasi menjadi tren di dunia saat ini. Eksternalitas dari aglomerasi ekonomi di kawasan urban dianggap mampu menciptakan penurunan kemiskinan. Di samping itu, paradigma pertumbuhan kota saat ini mengarahkan pada pertumbuhan suatu kota memiliki hubungan dengan kota lainnya. Sejauh ini, studi yang mengukur hubungan antara urbanisasi dan kemiskinan, khususnya spillover effect ke wilayah sekitar, masih terbatas dengan hasil yang masih beragam. Studi ini bertujuan untuk menganalisa peran dari urbanisasi terhadap penurunan kemiskinan di wilayah kabupaten/kota di Pulau Jawa. Studi ini menggunakan pendekatan remote sensing dalam mengukur urbanisasi serta menangkap spillover effect dari urbanisasi terhadap kemiskinan di wilayah sekitar dengan menggunakan model ekonometrika Spatial Durbin. Hasil empiris dari studi ini adalah peningkatan urbanisasi di suatu wilayah memungkinkan terjadinya penurunan kemiskinan di wilayah tersebut. Namun peningkatan urbanisasi di wilayah tetangga berasosiasi dengan peningkatan kemiskinan di suatu wilayah. Faktor lain yang berasosiasi dengan penurunan kemiskinan adalah porsi dari sektor industri dan tersier di suatu wilayah dan wilayah sekitarnya. Tingkat pengangguran terbuka di wilayah sekitar memungkinkan terjadinya peningkatan kemiskinan di suatu wilayah.

The phenomenon of urbanization is a trend in the world today. Externalities from economic agglomeration in urban areas are considered capable of creating poverty reduction. In addition, the current urban growth paradigm leads to the growth of a city having a relationship with other cities. So far, studies that measure the relationship between urbanization and poverty, especially the spillover effect to surrounding areas, are still limited with mixed results. This study aims to analyze the role of urbanization on poverty reduction in districts/cities in Java. This study uses a remote sensing approach in measuring urbanization and captures the spillover effect of urbanization on poverty in surrounding areas using a Spatial Durbin econometric model. The empirical result of this study is that an increase in urbanization in a region allows a decrease in poverty in that region. However, an increase in urbanization in neighboring regions is associated with an increase in poverty in the region. Other factors associated with poverty reduction is the share of industrial and tertiary sectors in a region and its neighboring regions. The open unemployment rate in the neighboring region allows for an increase in poverty in a region."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Prayitno
"Berkaitan krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998, penelitian ini mencoba melihat apakah ada perubahan tingkat efisiensi wilayah. Seiring dengan era otonomi daerah dan berkaitan dengan proses aglomerasi perlu diketahui keterkaitan antar wilayah dalam hal tingkat efisiensi. Karakteristik wilayah yang lebih terbuka mengindikasikan adanya hubungan spasial. Pengaruh faktor space ini dicoba dianalisis dalam penelitian ini.
Dengan menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) yang berbasis program linier dengan menggunakan lima variabel input yaitu jumlah tenaga kerja, bahan baku, bahan bakar, modal dan listrik dan satu variabel output dari data Industri Besar dan Sedang 107 kabupaten dan kota Pulau Jawa, dilakukan perhitungan tingkat efisiensi wilayah. Dengan metode DEA dapat diperoleh tingkat efisiensi wilayah secara relatif terhadap wilayah yang lain dan wilayah referensi. Evaluasi tingkat efisiensi dapat dilakukan dengan berpedornan pada wilayah referensi yang menjadi benchmark bagi wilayah lain.
Hasil perhitungan dengan metode DEA dapat diketahui tingkat efisiensi wilayah kabupaten dan kota Pulau Jawa pada tahun 1993, 1998 dan 2003. Secara umum pada masa krisis ekonomi terjadi perubahan tingkat efisiensi wilayah. Dengan membuat rangking antar wilayah dapat diketahui posisi tingkat efisiensi tiap wilayah dibandingkan wilayah lain.
Dengan Moran'I., value diketahui bahwa terdapat spatial autocorrelation. Tingkat efisiensi suatu wilayah ternyata terpengaruh oleh tingkat efisiensi wilayah tetangga. Wilayah-wilayah dengan tingkat efisiensi tinggi cenderung mengumpul. Hal ini menguatkan teori aglomerasi, yaitu penghematan yang terjadi akibat fenomena berkumpul.
Dengan efisiensi yang tinggi maka tingkat keuntungan yang diperoleh akan meningkat. Keuntungan merupakan elemen pembentuk nilai tambah bruto. Secara empiris dapat dibuktikan bahwa terdapat hubungan positif antara tingkat efisiensi wilayah dan produk domestik regional bruto (PDRB). Tingkat efisiensi wilayah mempengaruhi produk domestik regional bruto yang dihasilkan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20386
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Luna Fausya
"Increased plastic waste in the environment, particularly in the mangrove forest of Pulau Rambut, Jakarta Bay, has the potential to affect the abundance of microplastics in the surrounding waters. Microplastics, which are very small in size (<5mm), can be accidentally ingested by marine organisms such as Terebralia palustris and have negative effects on marine life, the environment, and humans. This study aims to analyze the comparison of microplastic abundance in T.palustris and sediment in the mangrove forest of Pulau Rambut, Jakarta Bay, in 2022 and 2023, as well as to determine the correlation between microplastic abundance in T.palustris and sediment. Twenty samples of T.palustris and sediment were collected at four stations in 2022 and 2023. The body tissue of T.palustris was separated from its shell, then dissolved with HNO3 and added to saturated NaCl. Sediment samples were dissolved with saturated NaCl. Microplastic abundance was observed and calculated using a Sedgwick Rafter Chamber under a microscope. Four forms of microplastics were observed in the T. palustris and sediment samples, namely fibers, fragments, films, and granules. The results showed an increase in microplastic abundance from 2022 to 2023. In 2022, the microplastic abundance was 363,592 ± 11,511 particles/g in T. palustris and 66,69 ± 7,638 particles/g in sediment, while in 2023, it reached 406,574 ± 6,154 particles/g in T. palustris and 79,7 ± 12,992 particles/g in sediment. From 2022 to 2023, the abundance of microplastic in T.palustris (particle/g) increased by 5%, T.palustris (particle/individual) increased by 37%, and sediment by 19%. There is a positive correlation between the microplastic abundance of T.palustris and sediment, with value of 0,768 obtained from the Spearman correlation test.Increased plastic waste in the environment, particularly in the mangrove forest of Pulau Rambut, Jakarta Bay, has the potential to affect the abundance of microplastics in the surrounding waters. Microplastics, which are very small in size (<5mm), can be accidentally ingested by marine organisms such as Terebralia palustris and have negative effects on marine life, the environment, and humans. This study aims to analyze the comparison of microplastic abundance in T.palustris and sediment in the mangrove forest of Pulau Rambut, Jakarta Bay, in 2022 and 2023, as well as to determine the correlation between microplastic abundance in T.palustris and sediment. Twenty samples of T.palustris and sediment were collected at four stations in 2022 and 2023. The body tissue of T.palustris was separated from its shell, then dissolved with HNO3 and added to saturated NaCl. Sediment samples were dissolved with saturated NaCl. Microplastic abundance was observed and calculated using a Sedgwick Rafter Chamber under a microscope. Four forms of microplastics were observed in the T. palustris and sediment samples, namely fibers, fragments, films, and granules. The results showed an increase in microplastic abundance from 2022 to 2023. In 2022, the microplastic abundance was 363,592 ± 11,511 particles/g in T. palustris and 66,69 ± 7,638 particles/g in sediment, while in 2023, it reached 406,574 ± 6,154 particles/g in T. palustris and 79,7 ± 12,992 particles/g in sediment. From 2022 to 2023, the abundance of microplastic in T.palustris (particle/g) increased by 5%, T.palustris (particle/individual) increased by 37%, and sediment by 19%. There is a positive correlation between the microplastic abundance of T.palustris and sediment, with value of 0,768 obtained from the Spearman correlation test.

Increased plastic waste in the environment, particularly in the mangrove forest of Pulau Rambut, Jakarta Bay, has the potential to affect the abundance of microplastics in the surrounding waters. Microplastics, which are very small in size (<5mm), can be accidentally ingested by marine organisms such as Terebralia palustris and have negative effects on marine life, the environment, and humans. This study aims to analyze the comparison of microplastic abundance in T.palustris and sediment in the mangrove forest of Pulau Rambut, Jakarta Bay, in 2022 and 2023, as well as to determine the correlation between microplastic abundance in T.palustris and sediment. Twenty samples of T.palustris and sediment were collected at four stations in 2022 and 2023. The body tissue of T.palustris was separated from its shell, then dissolved with HNO3 and added to saturated NaCl. Sediment samples were dissolved with saturated NaCl. Microplastic abundance was observed and calculated using a Sedgwick Rafter Chamber under a microscope. Four forms of microplastics were observed in the T. palustris and sediment samples, namely fibers, fragments, films, and granules. The results showed an increase in microplastic abundance from 2022 to 2023. In 2022, the microplastic abundance was 363,592 ± 11,511 particles/g in T. palustris and 66,69 ± 7,638 particles/g in sediment, while in 2023, it reached 406,574 ± 6,154 particles/g in T. palustris and 79,7 ± 12,992 particles/g in sediment. From 2022 to 2023, the abundance of microplastic in T.palustris (particle/g) increased by 5%, T.palustris (particle/individual) increased by 37%, and sediment by 19%. There is a positive correlation between the microplastic abundance of T.palustris and sediment, with value of 0,768 obtained from the Spearman correlation test."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nicky Dawitri
"Pulau Jawa merupakan pulau dengan tingkat kepadatan penduduk paling tinggi di Indonesia, dimana lebih dari 56% dari penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa. Di saat yang sama, pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan berada di Pulau Jawa. Dengan adanya infrastruktur dan fasilitas yang lebih baik dibandingkan pulau-pulau lainnya, terjadi urbanisasi yang cukup pesat, yang menyebabkan peningkatan tingkat kriminalitas. Berdasarkan penelitian sebelumnya, dua faktor yang memengaruhi tingkat kriminalitas secara signifikan adalah tingkat pengangguran dan kesenjangan pendapatan. Oleh karena itu, penelitian ini menganalisis hubungan antara tingkat pengangguran dan kesenjangan pendapatan dengan tingkat kriminalitas di Pulau Jawa, menggunakan data dari 119 kabupaten kota dari tahun 2017 hingga 2022, dengan total 702 observasi awal. Penelitian ini juga memasukkan lima variabel lainnya sebagai kontrol; kepadatan penduduk, rata-rata lama sekolah, PDRB per kapita, umur harapan hidup, dan tahun, dengan tahun 2017 sebagai tahun dasar. Melalui regresi OLS, ditemukan bahwa tingkat pengangguran dan kesenjangan pendapatan memiliki hubungan yang negatif dan signifikan terhadap tingkat pengangguran. Menurut penelitian dan teori terdahulu, hasil dari variabel tingkat pengangguran dapat mengimplikasikan bahwa ada penurunan supply korban, yang cenderung dapat menurunkan tingkat kriminalitas. Di sisi lain, belum ada teori yang dapat menjelaskan hasil dari variabel kesenjangan pendapatan yang diukur dengan koefisien Gini, namun penelitian sebelumnya menemukan bahwa kesenjangan pendapatan dapat diasosiasikan dengan jenis kejahatan tertentu. Melalui data mengenai tingkat kriminalitas berdasarkan jenis kejahatannya di Pulau Jawa, ditemukan bahwa jenis-jenis kejahatan tersebut cenderung menurun dari tahun ke tahun. Hal ini dapat mengimplikasikan adanya faktor eksternal lain yang dapat memengaruhi. Selain itu, untuk variabel kontrol, umur harapan hidup, PDRB per kapita, dan tahun 2019 memiliki korelasi negatif dengan tingkat kriminalitas, sedangkan tahun 2018, 2020, 2021, and 2022 tidak berkorelasi secara signifikan terhadap tingkat kriminalitas.

Java Island has the highest population density amongst other islands in Indonesia, with more than 56% of Indonesians residing there. Having better infrastructure and facilities than other islands and being the centre of economic and government activities led the island to have rapid urbanisation, which caused the increase of crime rate from time to time. According to previous research, the two factors that significantly affect the crime rate are income inequality and unemployment. Thus, the present study analyses the relationship between income inequality and the unemployment rate to crime rates in Java Island, using the data of 119 cities and municipalities from 2017 until 2022 with 702 initial observations. This research also includes five other variables; population density, average years of schooling, GRDP per capita, average life expectancy, and year, with the year 2017 as the reference year, as control variables. Through regression with the OLS estimate, it was found that the unemployment rate and Gini coefficient have a significant and negative correlation with the crime rate.  Based on the previous theories and research, the results of the unemployment variable could be explained by the decreased supply of potential victims, which could lead to a lower crime rate. As for the income inequality variable, while there are no theories that could support the results, previous empirical studies have found that income inequality is associated with certain kinds of crime. Through the data on crime activities in Java Island, it was found that those crime activities tend to decrease from time to time. This could imply that there could be other external factors. As for the control variables, average life expectancy, GRDP per capita, and the year 2019 have a negative correlation with the crime rate, while average years of schooling and population density have a positive correlation with the crime rate, whereas the years 2018, 2020, 2021, and 2022 have no significant correlation with the crime rate."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hario Koncoro A.
"Pada umumnya, kinerja proyek pembangunan bidang konstruksi dinilai dari aspek biaya, mutu dan waktu. Pembangunan bidang konstruksi yang tidak efisien akan mengakibatkan pemborosan sehingga akan berdampak menurunkan kinerja proyek secara keseluruhan. Tingkatan suatu efisiensi dipengaruhi oleh tingkat profesionalisme sumber daya manusia dan tingkat kesempurnaan aturan yang dipakai sebagai acuan dalam melaksanakan pembangunan.
Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud untuk melakukan suatu kajian tentang pengaruh sistem pengadaan jasa konstruksi di Bina Marga terhadap kinerja proses konstruksinya, khususnya yang berkaitan dengan evaluasi terhadap kualitas dokumen penawaran. Untuk mengukur kualitas dokumen penawaran diperlukan parameter-parameter kunci yang dapat diukur oleh tolok ukur yang baku. Dalam hal ini yang dipakai sebagai tolok ukur adalah kinerja proses konstruksi yang ditinjau dari segi waktu dan biaya. Dengan demikian, perlu dicari parameter-parameter yang berkaitan dengan kinerja pelaksanaan konstruksi dan kualitas dokumen penawaran.
Hasil analisis korelasi antara kualitas dokumen penawaran terhadap waktu dan biaya proses konstruksi telah did apatkan parameter-parameter antara lain, Metode Pelaksanaan, Sistem Pengadaan Sumber Daya, Organisasi Proyek Kontraktor, Sistem Informasi & Manajemen Proyek, Kewajaran Harga Penawaran, Estimasi Volume Pekerjaan, Kinerja Pelelangan dan Prakualifikasi, yang dapat dipergunakan untuk menentukan kualitas dokumen penawaran dimasa mendatang.
Pada akhirnya, temuan tersebut dapat dipergunakan untuk menyempurnakan aturan-aturan yang berkaitan dengan evaluasi kualitas dokumen penawaran pada khususnya dan penyempurnaan sistem pengadaan jasa konstruksi pada umunmya, dalam rangka meningkatkan kinerja proyek."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T3770
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>