Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 188821 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Penelitian mengenai Balanus amphitrite dan plankton di kanal intake
PLTU Suralaya, Banten, telah dilakukan pada bulan Maret, April, Mei, dan
Juli 2008. Tujuan penelitian adalah mempelajari kebiasaan makanan
B. amphritrite, serta mengetahui hubungan antara kelimpahan larva
B. amphitrite dan kelimpahan plankton di kanal intake PLTU Suralaya.
Pengambilan sampel plankton dilakukan menggunakan plankton-net Kitahara
untuk penarikan horizontal, dan menggunakan tabung Nansen untuk
penarikan vertikal. Berdasarkan hasil pencacahan sampel plankton selama
empat bulan, fitoplankton yang diperoleh di kedalaman 0 m, 1 m, 3 m, dan
6 m terdiri dari empat kelas, dengan kisaran kepadatan total fitoplankton
6.027--2.549.401 plankter/m3. Zooplankton yang diperoleh di kedalaman
0 m, 1 m, 3 m, dan 6 m terdiri dari 12 kelas, dengan kisaran kepadatan total
zooplankton 1.529--582.740 plankter/m3. Berdasarkan nilai indeks
Elektivitas, B. amphitrite lebih memilih Copepoda sebagai pakannya
dibandingkan dengan jenis plankton lain. Hubungan antara kelimpahan larva
B. amphitrite dan plankton di kanal intake PLTU Suralaya memiliki angka
signifikansi 0,00 (p value <0,05), menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif
antara plankton dan larva B. amphitrite di kanal intake PLTU Suralaya."
Universitas Indonesia, 2008
S31507
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Adam Nur Rahman
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian mengenai hubungan kuantitatif antara jumlah larva dengan kelimpahan teritip Balanus amphitrite di Saluran Air Masuk PLTU Suralaya Tahun 2008--2009. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui Jumlah larva, kepadatan/kelimpahan dan hubungan kuantitatifnya selama 1 tahun yang dimulai dari bulan April 2008 -- Maret 2009. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak satu kali dalam 1 bulan dengan jumlah sampel sebanyak 121 sampel larva dan 11 sampel teritip yang berasal dari pelat besi. Sampel yang di dapat di dihitung dan di analisis secara manual pencacahan dan mencari hubungan keduanya menggunakan korelasi Spearman. Pengambilan sampel larva dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan menggunakan botol Nansen dan dua kali pengulangan dengan Plankton-net dengan kedalaman yang berbeda 1 m, 3 m dan 6 m , sedangkan pengambilan sampel teritip dilakukan sebanyak satu kali setiap bulan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif rs = 0,709 antara jumlah larva dengan kelimpahan teritip Balanus amphitrite . Jumlah larva dan kelimpahan teritip terbesar terjadi pada bulan September dan terkecil pada bulan Juli. Jumlah larva terbesar mencapai 336300 individu/m3 sedangkan kelimpahan terbesar mencapai 1088 individu/m2 pada pelat A dan 624 individu/m2 pada pelat B.

ABSTRAK
An investigation on the quantitative relationship between the amount of the abundance of barnacle larvae Balanus amphitrite in Suralaya Sign Waterways Year 2008 2009. The study aims to find out the number of larvae, the density abundance and its quantitative relationship for one year starting in April 2008 March 2009. Sampling was conducted once a month with a total sample of 121 samples and 11 samples of barnacle larvae originating from the metal plate. In the sample can be calculated and analyzed manually enumeration and find their relationship using Spearman correlation. Larval sampling were conducted three times repetition using Nansen bottles and two repetitions with the Plankton net with a different depth 1 m, 3 m and 6 m , whereas barnacle sampling conducted once every month. The results showed a positive relationship rs 0.709 between the abundance of barnacle larvae Balanus amphitrite . The number and abundance of barnacle larvae in September, biggest and smallest in July. The largest number of larvae reached 336300 individu m3 while achieving the greatest abundance 1088 individu m2 on the plate A and 624 individu m2 on the plate B."
2010
S686700
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Plnkton give share which is not small to efficacy of conducting effort fishery because plankton cause besides personating the source of food in enchaining food also function as balancer quality of water and determinent of fertility in teritorial water....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Fitoplankton mempunyai peranan penting di perairan, selain sebagai dasar rantai makanan juga merupakan salah satu indikator kualitas perairan. Tujuan penelitian iniuntuk mengetahui komposisi dan kelimpahan fitoplankton di Teluk Jakarta. Penelitian dilaksanakan pada bulan April, Juni, Agustus, dan Oktober 2010 pada 7 (tujuh) stasiun di Teluk Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 52 genera fitoplankton dari 4 kelas, yaitu Chlorophyceae 3 genera, Cyanophyceae 3 genera, Dinophyceae 8 genera, dan Bacillariophyceae 38 genera dengan total kelimpahan berkisar 270.043 sampai 1.534.425 sel/L. Kelimpahan kelas Bacillariophyceae lebih tinggi dibandingkan kelas fitoplankton lainnya. Selanjutnya dari kelas Bacillariophyceae yang sering ditemukan selama penelitian di Teluk Jakarta adalah genus Chaetoceros. Kelimpahan Chaetoceros selama penelitian berkisar 37.003 sampai 656.253 sel/L, merupakan indikator bahwa perairan Teluk Jakarta tercemar."
OLDI 39:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Raka Dwatama
"Penelitian keanekaragaman dan kelimpahan fitoplankton di area bagan Perairan Muara Binuangeun, Banten telah dilakukan pada bulan April - Mei 2018. Sampel 3 stasiun diambil secara vertikal menggunakan plankton net berukuran 60 μm diperoleh 27 botol sampel. Hasil identifikasi dan pencacahan sampel diperoleh genus fitoplankton yang terdiri dari 12 Genus Diatom, 4 Genus Dinophyceae, dan 1 Genus Cyanophyceae. Kelimpahan fitoplankton tertinggi pada stasiun 3 dengan 692 individu sel/L dan terendah pada stasiun 1 dengan 319 individu sel/L dan tergolong dalam kategori sedang. Genus fitoplankton yang mendominansi di area bagan perairan Muara Binuangeun adalah Thalassiothrix. Genus Dinophyceae yang dominan adalah Ceratium, dan Genus Cyanophyceae yang dominan adalah Trichodesmium. Keanekaragaman fitoplankton di area bagan perairan Muara Binuangeun termasuk dalam kategori sedang. Kekayaan dan kemerataan fitoplankton di kedua wilayah perairan tergolong rendah dan cukup merata.

Research on the diversity and abundance of phytoplankton in the fish farm area Muara Binuangeun, Banten waters were conducted in April - May 2018. Samples of 3 stations were taken vertically using a 60 μm plankton net obtained by 27 bottles of samples. The results of identification and enumeration of samples obtained by phytoplankton genera consisting of 12 genera of Diatoms, 4 genera of Dinophyceae, and 1 genera of Cyanophyceae. The highest phytoplankton abundance was at station 3 with 692 individual cells/L and the lowest at station 1 with 319 individual cells/L and belonging to the medium category. Phytoplankton dominating the area of the Muara Binuangeun watershed is Thalassiothrix. The dominant genus of Dinophyceae is Ceratium, and the dominant genus of Cyanophyceae is Trichodesmium. The diversity of phytoplankton in the Muara Binuangeun fish farm area is included in the medium category. The richness and evenness of phytoplankton in both waters is relatively low and fairly even.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Delviana Ngura
"Kelimpahan fitoplankton di suatu Situ tergantung pada kandungan nitrat dan fosfat. Konsentrasi kandungan nitrat dan fosfat di suatu situ dipengaruhi oleh buangan limbah. Kandungan nitrat dan fosfat dapat mempengaruhi keberadaan fitoplankton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara kandungan nitrat dan fosfat dengan kelimpahan fitoplankton, dan mengetahui parameter fisika-kimia di Situ Kenanga. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah air sampel untuk uji nitrat dan fosfat dan sampel fitoplankton yang berasal dari Situ Kenanga. Sampling dilakukan pada bulan Oktober 2020 hingga Januari 2021 pada musim hujan, oleh karena kondisi lingkungan pada perairan sangat bergantung pada musim. Sampling dilakukan selama 3 minggu di 3 stasiun yang berbeda. Masing-masing stasiun terdiri dari 3 titik. Uji kandungan nitrat dan fosfat serta pencacahan fitoplankton dilakukan di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan kandungan nitrat di Situ Kenanga berkisar antara 2.29 mg/L - 3.89 mg/L. Kandungan nitrat tergolong baik sehingga optimal untuk pertumbuhan fitoplankton. Kandungan fosfat berkisar antara 0.3 mg/L - 0.5 mg/L. Kandungan fosfat tergolong tinggi namun masih dapat ditolerir oleh fitoplankton. Kelimpahan fitoplankton di Situ Kenanga berkisar antara 303.05 Sel/L – 727.65 Sel/L. Terdapat hubungan yang sangat kuat antara kandungan nitrat dan fosfat dengan kelimpahan fitoplankton di Situ Kenanga ( r = 0.99)

The abundance of phytoplankton in a Situ depends on the content of nitrate and phosphate. The concentration of nitrate and phosphate content in a site is affected by the discharge of waste. The content of nitrate and phosphate can affect the presence of phytoplankton. The purpose of this study was to determine how strong the relationship between nitrate and phosphate content with the abundance of phytoplankton, and to determine the physico-chemical parameters in Situ Kenanga. The materials used in this study were sample water for nitrate and phosphate tests and phytoplankton samples from Situ Kenanga. Sampling was carried out from October 2020 to January 2021 during the rainy season, because environmental conditions in the waters depended on the season. Sampling was carried out for 3 weeks at 3 different stations. Each station consists of 3 points. Tests for nitrate and phosphate content as well as phytoplankton count were carried out in the laboratory. The results showed that the nitrate content in Situ Kenanga ranged from 2.29 mg/L - 3.89 mg/L. The nitrate content is classified as good so that it is optimal for the growth of phytoplankton. Phosphate content ranges from 0.3 mg/L - 0.5 mg/L. The phosphate content is relatively high but can still be tolerated by phytoplankton. The abundance of phytoplankton in Situ Kenanga ranged from 303.05 Cells/L – 727.65 Cells/L. There is a very strong relationship between the content of nitrate and phosphate with the abundance of phytoplankton in Situ Kenanga (r = 0.99)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Wawan Nurliansyah
"Plankton berperan penting dalam ekosistem perairan, karena kehadirannya dapat mempengaruhi komunitas lain. Penurunan populasi ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor kondisi lingkungan dan ketersediaan makanan. Penelitian ini bertujuan menganalisis kondisi perairan Pandeglang dilihat dari parameter fisika suhu, kecerahan, kecepatan arus , kimia salinitas, pH, DO, nitrat, fosfat dan biologi klorofil-a , menganalisis struktur komunitas plankton di perairan Pandeglang, menganalisis hubungan antara parameter fisika-kimia perairan dengan struktur komunitas plankton, menganalisis ketersediaan makanan ikan dan kebiasaan makan ikan kembung terhadap fitoplankton di perairan Pandeglang. Penelitian dilaksanakan dari bulan September-Oktober 2017. Pengambilan sampel fitoplankton menggunakan plankton net 80 m dengan penarikan horizontal dan zooplankton menggunakan plankton net 133 m dengan penarikan vertikal. Komposisi fitoplankton terdiri dari 37 genus dengan 4 filum yaitu Bacillariophyta, Miozoa, Cyanophyta dan Euglenophyta dengan kelimpahan berkisar pada 2,785-29,425 ind/liter. Indeks keanekaragaman fitoplankton rata-rata sebesar 1,62, indeks keseragaman 0,65, dan indeks dominansi sebesar 0.29. Komposisi zooplankton terdiri dari 35 genus dengan 12 filum dengan kelimpahan berkisar pada 279-480 ind/liter. Indeks keanekaragaman zooplankton rata-rata sebesar 1.69, indeks keseragaman sebesar 0.72, indeks dominansi sebesar 0.27. Hubungan parameter lingkungan perairan terhadap kelimpahan fitoplankton : berkorelasi positif [kecepatan arus 0.793 , fosfat 0.122 ] dan sangat signifikan [kecepatan arus ?

Plankton play an important role in aquatic ecosystems, because its presence can affect other communities. The decrease of fish population is influenced by several factors, namely environmental condition and food availability. This study aims were to analyze the condition of Pandeglang waters viewed from the physics parameters temperature, brightness, current velocity , chemistry salinity, pH, DO, nitrate, phosphate and biology chlorophyll a , analyzing the plankton community structure in Pandeglang waters, between water physics chemical parameters and plankton community structure, analyzing the availability of fish food and feeding habits of Indian Mackerel on phytoplankton in Pandeglang waters. The study was conducted from September to October 2017. Phytoplankton sampling using 80 m plankton net with horizontal drag and zooplankton using 133 m net plankton with vertical drag. The phytoplankton composition consists of 37 genera with 4 phyla namely Bacillariophyta, Miozoa, Chyanophyta and Euglenophyta with abundance ranging from 2,785 29,425 individu liter. The phytoplankton diversity index was 1.62, the evenness index was 0.65, and the dominance index was 0.29. The composition of zooplankton consists of 35 genera with 12 phyla with abundance ranging from 279 480 individu liter. The zooplankton diversity index of 1.69, evenness index of 0.72, the dominance index of 0.27. The relation of environmental parameters to phytoplankton abundance positively correlated current velocity 0.793 , phosphate 0.122 and strong significant current velocity "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T49638
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Danau Sentani terletak di Kabupaten Jayapura pada ketinggian 70-90 m di atas permukaan laut, dengan luas 9360 ha, memiliki fungsi sebagian lahan kegiatan perikanan tangkap, perikanan budidaya dan pariwisata. Fitoplankton merupakan salah satu biota penting di perairan dan merupakan indikator kualitas perairan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi dan kelimpahan fitoplankton di Danau Sentani. Pengumpulan data dengan metode survei berstrata pada kedalaman 0, 2, 4, 8 m di empat lokasi penelitian. Penelitian dilakukan pada bulan September dan November 2006. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan fitoplankton berkisar 28.168-246.464 ind/l yang terdiri atas lima kelas dan 30 genera yaitu Chlorophyceae (15 genera), Cyanophyceae (5 genera), Bacillariophyceae (6 genera), Dinophyceae (2 genera) dan Euglenaphyceae (2 genera). Tingginya kelimpahan fitoplankton terkait dengan kondisi danau yang telah mengalami eutrofikasi. Tingkat keanekaragaman fitoplankton cenderung sedang dan kemerataan yang rendah hingga relatif meratan, anamun pada pengamatan di bulan November terdapat dominansi jenis fitoplankton, yaitu Peridinium sp sebesar 80 persen di Teluk Yope. Kata Kunci: Danau Sentani, fitoplankton, kelimpahan, komposisi
"
551 LIMNO 16:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>