Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 74114 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Handayani Wijayanti
"Tugas akhir ini bertujuan menjelaskan cara menghitung VaR untuk opsi call Eropa atas saham tertentu dengan metode simulasi Monte Carlo. Nilai opsi call Eropa atas saham tertentu dipengaruhi oleh faktor-faktor risikonya, yaitu harga exercise, harga saham (underlying asset), suku bunga bebas risiko, dan volatilitas harga saham. Nilai VaR dengan metode simulasi Monte Carlo untuk opsi call Eropa dapat diperoleh dengan mensimulasikan pergerakan dari faktor-faktor risikonya. Akan tetapi, karena faktor-faktor risikonya selain harga saham besarnya konstan, maka hanya pergerakan harga saham saja yang disimulasikan.
Dalam skripsi ini pergerakan harga saham (yang menjadi underlying asset) dari opsi call Eropa diasumsikan mengikuti gerak Brown geometrik. Berdasarkan implementasi numerik penghitungan VaR dengan metode simulasi Monte Carlo, diperoleh kesimpulan bahwa makin tinggi harga saham maka makin tinggi harga opsi call Eropanya, sebaliknya makin tinggi harga exercise maka makin rendah harga opsi call Eropanya, dan makin tinggi tingkat kepercayaan yang dipilih maka makin tinggi nilai VaRnya."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S27625
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Rahmawati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S27877
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lukitarini
"Instrumen derivatif yang terus berkembang pesat menyebabkan portofolio semakin kompleks Nilai portofolia tersebut sangat tergantung pada variabel pasar seperti suku bunga dan nilai tukar.
Instrumen derivatif selain digunakan untuk meng-offset (hedging) risiko dapat digunakan juga untuk berspekulasi mencari keuntungan. Pada kenyataannya banyak perusahaan merugi karena praktek tersebut. Hal ini mendorong timbulnya kebutuhan akan pengukuran kuantitatif risiko pasar dan suatu portfolio. Salah satu teknik pengukuran yang tersedia adalah Value at Risk (VaR).
VaR merangkum seluruh risiko pasar yang ada pada portofolio dalam I (satu) bilangan. VaR menyatakan jumlah uang yang mungkin hilang akibat perubahan harga di pasar pada tingkat kepercayaan tertentu dalam jangka waktu tertentu.
Dalam karya akhir ini, dikaji aspek-aspek praktis perhitungan VaR dengan Metode Simulasi Monte Carlo yang diterapkan pada portofolio FX Forward USD/IDR jangka waktu 1 bulan.
Prinsip dari Simulasi Monte Carlo adalah melakukan simulasi berulang ulang untuk menghasilkan berbagai kemungkinan harga portofolio yang membentuk distribusi simulasi. Dari distribusi simulasi tersebut, VaR dapat ditentukan.
Hasil perhitungan VaR diuji dengan backtesting untuk mengetahui validitasnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T4060
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lena Ariestavissa Agus
"Investasi saham menjanjikan imbal hasil yang cukup tinggi, tetapi dengan resiko yang cukup tinggi juga. Sehingga, investor biasanya membeli opsi untuk mengantisipasi tingginya resiko tersebut. Opsi dengan aset dasar berupa saham disebut opsi saham. Salah satu jenis opsi adalah opsi call Eropa. Penentuan premi opsi merupakan hal yang penting dalam perdagangan opsi. Salah satu metode untuk menentukan premi opsi adalah metode Monte Carlo. Metode Monte Carlo merupakan metode untuk mengaproksimasi ekspektasi dari variabel random dengan menggunakan pembangkitan bilangan pseudorandom. Untuk meningkatkan efisiensi metode Monte Carlo dari sisi variansi, dapat diterapkan teknik reduksi variansi. Teknik-teknik reduksi variansi tersebut antara lain antithetic variates dan control variates. Data saham yang digunakan dalam mengaproksimasi premi opsi call Eropa adalah data saham Ambac Financial Group, Inc. tahun 2009. Hasil implementasi menunjukkan bahwa semakin banyak simulasi yang dilakukan, semakin kecil variansi taksiran simulasi. Selain itu, dengan menerapkan teknik reduksi variansi akan diperoleh variansi taksiran simulasi yang lebih kecil daripada variansi taksiran simulasi tanpa reduksi variansi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S27842
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzur Rahman
"Penerapan langsung Market Risk Capital Charges terhadap permodalan perbankan berdampak langsung terhadap turunnya Capital Adequacy Ratio (CAR) pada masing-masing bank. Salah satu fungsi utama dari perbankan adalah menunjang pertumbuhan ekonomi melalui kemampuannya untuk memberikan pinjaman kepada masyarakat. Penurunan CAR akibat perhitungan market risk capital charges, akan mengakibatkan penurunan kemampuan ekspansi perbankan nasional secara tidak langsung. Risiko nilai tukar (Excange rate risk) merupakan salah satu komponen dari market risk.
Perhitungan market risk capital charges dengan menggunakan model internal akan menghasilkan nilai yang relatif rendah dibandingkan dengan penggunaan model standar. Hal tersebut dikarenakan, dalam model internal sudah memperhitungkan efek volatilitas dan korelasi antar faktor risiko. Model internal yang banyak digunakan sekarang adalah Value at Risk (VaR). Perhitungan market risk capital charges yang efisien dengan menggunakan VaR akan berdampak langsung terhadap capital adequacy yang efisien pula. Penelitian ini menghitung market risk capital charges untuk risiko nilai tukar (exchange rate risk) dengan menggunakan VaR Monte Carlo Simulation.
Penelitian yang dilakukan menyimpulkan bahwa (1) perbankan syariah dapat menggunakan metode Value at Risk pendekatan Monte Carlo Simulation untuk perhitungan capital charges risiko nilai tukar; dan (2) pengukuran capital charge risiko nilai tukar dengan VaR Monte Carlo Simulation valid untuk digunakan dalam pengukuran risiko nilai tukar pada Bank Syariah XYZ.

Direct application of Market Risk Capital Charges on banking capital directly impact the decline in Capital Adequacy Ratio (CAR) in each bank. One of the main function of banks is to support economic growth through its ability to lend to the public. Decrease in CAR due to the calculation of market risk capital charges, will result in decreased ability of the national banking expansion indirectly. Exchange rate risk (Excange rate risk) is one component of market risk.
Calculation of market risk capital charges using internal models will produce a relatively low value compared with the use of the standard model. That is because, in the internal model taking into account the effects of volatility and correlation between risk factors. Internal models are widely used today is the Value at Risk (VaR). Calculation of market risk capital charges are efficiently by using VaR will directly affect an efficient capital adequacy as well. This study calculates market risk capital charges for the exchange rate risk (exchange rate risk) by using the VaR Monte Carlo Simulation.
Research carried out concluded that (1) Islamic banking can use the method of Value at Risk Monte Carlo Simulation approach to calculating capital charges exchange rate risk, and (2) the measurement of capital charge exchange rate risk with VaR Monte Carlo Simulation valid for use in risk measurement value exchange at Bank Syariah XYZ.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29657
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suhadi
"Eksposur resiko menjadi perhatian penting pada sebuah investasi. Khususnya pada bankbank milik Negara, karena banyak pelaku terlibat.bermain disana. PT Bank Mandiri, PT Bank Negara Indonesia dan PT Bank Rakyat Indonesia perlu mengetahui seberapa besar risiko kerugian yang dapat dialami karena memiliki portfolio investasi 3 saham tersebut. Dalam karya akhir ini akan dihitung besarnya nilai VaR dengan metode monte carlo dan simulasi historis selama 2 tahun lalu dites aktualnya pada tahun ketiga dengan hasil perhitungan 2 tahun sebelumnya. Didapati bahwa pada tinglat Alpha Historis smulasi 5% terdapat 10 kali penyimpangan sedangkan monte carlo ada 11 kali penyimpangan. Hal ini dapat menjadi dasar penggunaaan metode apa yang tepat untuk mengukur sebuah resiko.

Exposure to risk is important concern at an investment. Especially at the state-owned banks, because there are many actors involved.. PT Bank Mandiri, PT Bank Negara Indonesia and PT Bank Rakyat Indonesia needs to know how much the risk of loss can be experienced as it has an investment portfolio of three stocks. In this final paper will count the value of VaR to the monte carlo method and historical simulation over 2 years ago actually tested in the third year with the calculated two years earlier. Found that the Historical Simulation at Alpha 5% deviation whereas there were 10 times 11 times monte carlo any irregularities. This can be the basis of what is appropriate use of methods to measure a risk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ridho Wiryarahadi
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai estimasi Value at Risk VaR dengan metode simulasi Monte Carlo, dimana distribusi bersama yang digunakan untuk memodelkan return portofolio dibentuk melalui fungsi copula. Data yang digunakan sebagai ilustrasi model adalah return harian Indeks Papan Pengembangan dan return harian Indeks Papan Utama, dengan periode 4 Januari 2010-30 Desember 2016. Metode validasi yang dilakukan untuk memeriksa estimasi VaR yang dihasilkan adalah Haas rsquo; mixed Kupiec test TBF . Berdasarkan uji TBF, diketahui bahwa estimasi VaR dengan metode simulasi Monte Carlo-copula secara statistik tidak cocok diterapkan untuk mengestimasi VaR dari portofolio yang berisi Indeks Papan Utama dan Indeks Papan Pengembangan. Walaupun secara statistik metode simulasi Monte Carlo-copula dianggap tidak cocok diterapkan pada data ilustrasi, dari aspek manajerial, metode simulasi Monte Carlo-copula dapat dijadikan suatu pilihan dalam mengestimasi VaR.

ABSTRACT
Abstract This thesis uses Monte Carlo simulation with copula function as joint distribution to estimate Value at Risk VAR of a portfolio. Data used in this thesis are daily returns of IDX Main Board Index and IDX Development Board Index for period January 2010 December 2016. As for the VaR backtest, Haas 39 Mixed Kupiec Test TBF was used. Based on TBF test, Monte Carlo copula model was found not suitable statistically to estimate VaR of a portfolio consisting IDX Main Board Index and IDX Development Board Index. Although being rejected statistically, Monte Carlo copula model is still suitable for estimating VaR in managerial perspective. Key words copula, value at risk, Monte Carlo simulation, stock indexes"
2018
T49989
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Yudatmono
"Saham PT lndosat, Tbk. ("ISAT") merupakan satu dari beberapa saham yang masuk dalam kategori blue chip karena sahamnya sangat likuid disebabkan volume dan frekwensi perdagangannya yang tinggi. Disamping itu pula bila dilihat dari segi fundamental bisnisnya sangat bagus karena mempunyai kinerja keuangan yang bagus dari tahun ke tahun yang semakin baik dan mempunyai pangsa pasar yang signifikan di dalam bidang bisnis telepon seluler, sambungan telepon internasional, dan jasa penyewaan satelit. Atas alasan tersebut, saham ini banyak diburu oleh para investor yang berharap untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki saham tersebut dalam jangka waktu singkat maupun lama. Namun demikian investasi di saham ISAT tersebut, para investor tentunya akan menghadapi Risiko berupa potensi kerugian yang mungkin terjadi dari aktivitas melakukan perdagangan jual-beli saham tersebut. Potensi kerugian ini tentunya harus dipahami dan diukur betul agar para investor dapat memperkecil bahkan menghindari kerugian yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, para investor harus memiliki patokan ukuran kuantitatif yang jelas mengenai seberapa besar dalam hal ini batas kerugian maksimum yang dapat ditoleransi dalam bentuk angka agar dalam kegiatan investasinya tidak mengalami kerugian yang sangat besar.
Potensi kerugian ini harus diukur dengan suatu metode yang ilmiah yang mana cara, proses, maupun hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah pula. Adapun metode di bidang ilmu keuangan untuk mengukur potensi kerugian yang ada saat ini banyak dipakai dan dikenal luas adalah Value-at-Risk (VAR) yang mana banyak digunakan di sektor perbankan, asuransi, dan pasar modal yang mana mulai dikembangkan di akhir tahun 1990-an. Diantara metode yang ada saat ini, VaR memiliki 3 pendekatan yang biasa digunakan untuk melakukan perhitungannya, yakni Histrorical Simulation Method, Variance-Covariance Method, dan Monte Carlo Simulation Method. Dari 3 tiga metode atau pendekatan ini tentunya bisa digunakan oleh para analis dan para investor untuk tujuan memperkecil kerugian di dalam aktivitas perdagangannya. Tentunya dari masing¬masing metode mempunyai kekurangan maupun kelebihan. Berdasarkan literatur dan pengalaman para praktisi, memang tidak ada metode yang paling akurat dalam setiap perhitungan dengan 3 pendekatan dengan menggunakan faktor pasar yang berbeda. Oleh karena itu, para analis dan para investor perlu mengetahui metode mana kiranya yang memberikan pencadangan kerugian yang paling besar dan yang paling akurat untuk memprediksi kerugian yang sebenarnya terjadi untuk kasus ini saja, khususnya saham ISAT untuk sepanjang periode tahun 2005 dengan menggunakan data time series 500 hari perdagangan (2 tahun) ke belakang.
Di dalam penulisan tesis ini setelah melakukan penelitian maka besarnya pencadangan yang hares dilakukan oleh para investor dalam melakukan perdagangan ISAT sepanjang periode tahun 2005 berdasarkan VaR harian adalah sebesar maksimum 52,24% (dengan Variance-Covariance Simulation Method dan Historical Simulation Method) dan minimum sebesar 1,06% (dengan Monte Carlo Simulation Method) serta metode yang paling akurat untuk mengukur VaR adalah dengan Variance-Covariance Simulation Method.

PT Indosat, Tbk. 'share ("ISAT") is one of shares which belongs blue chip share, it is due to the shares is very liquid in market because such shares have high volume and frequency in trading. In addition, if ISAT is reviewed its fundamental business, its financial report is very impressive from year to year and have good market share in cellular, international calls, and satellite rent. Based on such reasons, these shares are frequently seek by investors who have a hope for getting profits from owning such shares in short as well as long period. This loss potential should be measured to avoid the possible loss. Therefore, investor should have a clearly quantitative benchmark about how much the maximum loss is able to be tolerated in the investment activities in order to avoid a large number of potential losses.
This potential loss should be measured by a method scientifically, and its process, or its result which is able to be got responsibility scientifically. A method in financial science for measuring potential loss which widely recognized is Value-at-Risk (VAR). Such method is frequently used in sectors as banking, insurance and capital market in which is developed since year 1990 late. Currently, VAR has 3 approaches in calculating data such as Historical Simulation Method, Variance-Covariance Simulation Method, and Monte Carlo Simulation Method. From such methods, they are able to be used by analysts and investors for decreasing loss in their trading activities. Based on literature and analysts' experience, there is no best accurate method in every calculating data by using 3 approaches by using different market factors. Therefore, analysts and investors are necessary to know which method shall render greatest loss saving and the best accurate result for forecasting the real loss. The subject of this case is ISAT for along year 2005 by using time series data (500 trading days or 2 years) to past.
In this thesis, after doing research then the sum of saving should be committed by investors in trading ISAT for along 2005 based on daily VAR is maximum at 52,24% (calculated by using Monte Carlo Simulation Method). The best approached for calculating VAR is by using Variance-Covariance Simulation Method."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T19718
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jap Harry Wijaya
"Investasi merupakan salah satu cara untuk menghindari inflasi dan menumbuh-kembangkan kekayaan yang kita miliki_ Saat ini banyak sekall instrumen investasi yang dapat digunakan baik oleh individu maupun perusahaan. Salah satunya adaJah saham. Instrumen ini banyak disukai investor karena saham begitu mudah diperjualbelikan dan saham mampu memberikan tingkat pengembalian yang cukup tinggi. Satu atau sekumpulan sabam yang dibeli investor untuk berinvestasi disebut portofolio. Untuk dapat rnemaksimalkan tingkat pendapatan portofolio dengan tingkat resiko yang tetapdapat dipergunakan metode Mean"Variance, dimana rnetode ini mernakai tingkat pengembalian (pendapatan) atau tingkat resik:o (standar deviasi) saham lalu metode ini akan mengeiuarkan sek:umpulan set portofolio yang akan membentuk sebuah kurva yang disebut efficient frontier. Untuk mernillh portofotio yang optimal dipergunakan Sharpe Ratio terbesar, yaitu rasio tingkat pengembalian terhadap tingkat resiko terbesar. Penelitian ini dilakukan untuk melihat saham apa saja yang Iayak digunakan sebagai sarana berinvestasi. Untuk itu pencJitian ini akan memakai sanam - saham yang tercatat pada LQ-45 pada Bursa Efuk Jakarta dengan memakai data historis selama tiga tahun (Februari :;?.003 ~ Januari 2005). Simulasi Monte Carlo dipergunakan untuk 2 hal yaitu untuk memprediksi kinerja saham di ma.<;a datang dengan mengeluarkan nilal tingkat pcngembalian harlan setiap saham secara acal4 namun masih sesuai dengan poia distribusi tingkat pengembalian saham di masa lalu; dan untuk melihat pola dlstribusi tingkat pengembaJian dan tingkat resiko portofolio yang sudah dibentuk sebagai bentuk evaluasinya. Hasil penelitian ini menunjukkan 3 set portofolio optimal berdasarkan Sharpe Ratio. yang dibentuk berdasarkan data historis satu tahun, dna tahun, dan tiga tahun terakhir. Diluar 3 set tersebut, penelitian ini menernukan 3 saham superior, yang sela1u digunakan untuk mmbcntuk 3 set portofolio tersebuL

Investments is one of many metllnds, can be used to minimize the effect of inflation. It can also be used to accumulate your wealth. Nowadays, there are so many instruments for an individual or corporate to invest their riches ia One of them is stock Stock is preffered by many investor because of ifs liquidity and capability to generate much return. One or more stocks purchased by investor is called a portfolio. To generate maximal return for a certain risk of a portfolio, one can use mean-variance method. This method use stock return and standard deviation as an input,. and than generate a set of feasible portfolio as an output. That set of portfolio can be plotted to build a efficient frontier curve. For choosing one of many portfolio generated, Sharpe ratio is used. This research is conducted to select the most feasible stocks for investor to put their money in. Based on stocks listed on LQ-45 in Bursa Efek Jakarta) and using last three years time series data, this research is done. Monte Carlo Simulation is also used here for two purpose, which is for predicting the stock and portfolio performance in the future. For this reason monte carlo simulation will generate random expected return for each stock, based on that stock hilitorical return. Another purpose is for evaluating portfolio's expected return and standard deviation distribution pattern. Result of the research shows 3 sets of optimal portfolio~ based on Sharpe Ratio, constructed using one year, t\vo yearsl three years historical data. This research a)so show 3 superior stocks. which is alyways used in constructing the 3 sets of portfolio above."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49967
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriany Nirmalakrisna
"Permasalahan industri gas domestik di Indonesia saat ini adalah ketidakpastian alokasi pasokan gas domestik, minimnya infrastruktur, serta permasalahan harga jual gas. Untuk meningkatkan alokasi gas industri, harga gas domestik seharusnya dinaikkan, sehingga disparitasnya tidak terlalu jauh dengan harga gas ekspor. Di sisi lain, adanya monopoli akses transportasi jalur pengangkutan gas di Indonesia menyebabkan industri harus membayar harga gas lebih mahal dari yang sewajarnya.
Pada penelitian ini dilakukan simulasi untuk mendapatkan harga gas yang layak dalam rangka membantu Pemerintah dalam menetapkan harga gas agar tidak selalu terpaku pada harga gas yang ditetapkan oleh pedagang gas (trader) dan pengangkut gas (transporter).
Metode yang digunakan dalam penentuan harga gas ini adalah metode Netback Value (NBV). Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan analisis ketidakpastian untuk mendapatkan validasi ketidakpastian dengan simulasi Monte Carlo menggunakan piranti lunak Crystal Ball.
Berdasarkan penelitian, didapatkan rasio pembiayaan antara sektor hulu dan hilir untuk harga jual gas rekalkulasi dengan kondisi ideal (biaya transmisi jalur pipa Pertagas serta prediksi biaya distribusi didasarkan informasi laporan tahunan PGN) sebesar lebih dari satu atau mendekati satu. Hal ini masih wajar mengingat sektor hulu memiliki nilai investasi lebih tinggi untuk melakukan aktivitas ekplorasi dan produksi, dibandingkan dengan sektor hilir.
Sementara itu, jika dibandingkan dengan harga jual gas bumi PGN baik untuk sektor listrik dan sektor industri non pupuk, terdapat perbedaan yang sangat signifikan sehingga menyebabkan rasio pembiayaan sektor hulu dan hilir tidak realistis.

Domestic gas industry?s problems in Indonesia are uncertain allocation for domestic gas supply, lack of infrastructure, and also gas price issue. To improve the gas allocation for domestic industrial sector, domestic gas prices should be raised, so that the disparity between domestic gas price and export gas price is not too far away. On the other hand, the existence of monopoly of gas trader and transporter in Indonesia caused the industry has to pay the price of gas more expensive than normal.
In this study conducted a simulation to get decent gas prices in order to give recommendation to the Government in determining the price of gas that does not always get hung up on the price of gas that is determined by gas traders and transporters.
The method used in determining the gas price is the Netback Value method (NBV). The data in this study is processed using uncertainty analysis to with Monte Carlo simulation using Crystal Ball software.
Based on the study, the cost ratio between the upstream and downstream sectors for gas price recalculation with ideal conditions (using Pertagas pipeline transmission costs and distribution cost based on annual report of PGN) is more than one or close to one. It is still reasonable considering the upstream sector has a higher investment value for exploration and production activities than the downstream sector.
Meanwhile, when compared with the gas price from PGN, there are very significant differences that cause the cost ratio of the upstream and downstream sector is not realistic."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42106
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>