Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1843 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Yunarti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S27365
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Suroso
"ABSTRAK
Masalah penjadwalan kereta merupakan masalah optimasi yang termasuk dalam kelas NP-Complete. Masalah penjadwalan kereta di sini dibatasi pada sistem rel tunggal dimana kereta-kereta hanya boleh bersilangan di loop-loop persimpangan. Untuk menghindari tabrakan maupun tubrukan, ada kereta-kereta yang hams berhenti menunggu di loop-loop untuk bersilangan. Dalam praktek, masalah penjadwalan mi diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu yang cepat. Oleh karena itu heuristik Greedy dikembangkan untuk menurunkan kriteria optimal lokal agar kereta-kereta tidak bertabrakan atau bertubrukan. Solusi fisibel yang mendekati optimal dapat diperoleh dengan cepat dalam polinomial waktu. Model yang diperoleh kemudian digeneralisasi untuk kecepatan kereta yang berbeda-beda. Kemudian dipilih biaya termurah yang berkaitan dengan keterlambatan akibat menunggu."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiman Mador M. O. S.
"UU No.13 tahun 1992 tentang Perkeretaapian telah memberikan kewenangan untuk melakukan monopoli di sektor angkutan kereta api kepada suatu badan penyelenggara. PT KA dalam hal ini merupakan satu-satunya badan penyelenggara yang didirikan untuk dapat menjalankan kewenangan badan penyelenggara tersebut. Sebagai satu-satunya operator kereta api di Indonesia, PT KA memiliki keunggulan ekonomis, yaitu posisi monopoli terhadap penyediaan jasa angkutan kereta api tersebut, dibandingkan dengan badan usaha lain yang mempergunakan jasa angkutan kereta api tersebut. Dengan kondisi yang tidak seimbang tersebut, badan usaha lainnya yang memilih kereta api sebagai satu-satunya altematif yang paling tepat untuk tujuan pengangkutan, tetap mengadakan hubungan perjanjian dengan PT KA tersebut. Kondisi yang tidak seimbang dalam penutupan perjanjian tersebut melahirkan klausula-klausula yang memberatkan bagi pengguna jasa angkutan dan tidak sesuai dengan kepatutan. Suatu kondisi tidak adanya keseimbangan pelaksanaan hak dan kewajiban antara kreditur dan debitur, adalah tidak sesuai dengan falsafah Pancasila. KUHPER, yang menganut asas kebebasan berkontrak, dengan ketiadaan keseimbangan kondisi ekonomis pada waktu penutupan perjanjian tidaldah rnembuat perjanjian tersebut menjadi langsung tidak sah dan tidak mengikat, akan tetapi dengan adanya akibat pelaksanaan prestasi yang berat sebelah dan tidak sesuai kepatutan oleh pengguna jasa angkutan kereta api tersebut, membuat perjanjian tersebut dapat dimintakan pembatalannya kepada hakim. Berdasarkan praktek yurisprudensi di Indonesia, hakim dapat saja mencari perjanjian yang dimintakan pembatalannya tersebut, dengan membatalkan klausula yang tidak sesuai dengan kepatutan tersebut dan mengubahnya sesuai rasa keadilan hakim yang paling baik (ex aqua et bona) ataupun membatalkan perjanjian tersebut secara keseluruhan.

Law number 13 year of 1992 concerning on Railway provides monopoly authority to a certain coordinator institution in the rail transportation sector. In this case, Railway State-Owned Company (PT KA) is the only institution established in order to maintain the authority. As the only railway operator in Indonesia, PT KA has economical benefit, the monopoly position in providing the railway transportation service, compared to other business entities which also use the railway transportation service. Due to the imbalance position, those business entities, which choose the railway as the only perfect alternative for their transportations, still maintain/is still entitled to maintain their contract with PTKA. The imbalance position in closing the contract has raised severe clauses for the user of the railway transportation, and these are unfair. A condition in which imbalance implementation of the contract's right and obligation exists does not meet the Philosophy of Pancasila. According to the Codification of Civil Law (KUHPER), which consists of the Principle of the Freedom of Contract, the imbalance of economic condition in closing the contract does not make the contract become illegal and invalid, but as the result of the existence of the imbalance in obligation implementation as well as the unfairness raised by the railway transportation user has caused the contract to be terminated by the Judges as long as there is a request to do so. In accordance with the Indonesia Jurisprudence, a Judge could interfere the agreement which has been made by the parties by terminating the unfair clauses and amending them based on the Judge's fairest value (ex aquo et bono), or even completely terminating the contract."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T19444
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Salman
"ABSTRAK
Diantara kegiatan pelayanan transportasi Perumka adalah
penggunaan kereta sebagai pengangkut barang. Salah satu cara untuk
menekan biaya operasi dan meningkatkan keuntungan adalah dengan
mengoperasikan kereta secara optimum. Hal ini dilakukan dengan
memberikan berat muat secara maksimum dengan memperhatikan
parameter-parameter yang membatasinya.
Untuk memenuhi hal tersebut, saat ini Perumka mempunyai kereta-
kereta yang bisa dialihkan fungsinya menjadi kereta untuk angkutan
bagasi. Langkah pengalihan fungsi yang dilakukan Perumka tersebut,
selain dapat menghemat pengeluaran untuk membeli kereta bagasi yang
baru, juga untuk mendaya gunakan kereta yang telah ada.
Skripsi ini memuat hasil kajian tentang penentuan berat muat dari
kereta buatan Jepang B-645 dan pasangan bogienya, bogie tipe K5.
Kajian tersebut diatas terdiri dari analisis numerik, dengan
menggunakan perangkat lunak SAP (Structural Analysis Program) dengan
basis metode elemen hingga, menyangkut aspek kekuatan struktur rangka
(1) kereta, (2) bogie, dan (3) kapasitas pegas.
Hasil akhir dari proses perhitungan adalah berupa gaya, defleksi
yang terjadi, reaksi tumpuan, tegangan dan faktor keamanan struktur
rangka. Dari hasil analisa yang dilakukan akan dapat diketahui kapasitas
berat muat statis kereta.
Hasil kajian menunjukkan bahwa kekllatan struktur rangka kereta
dapat menahan beban merata, hingga lebih dari 10 000 kg. Demikian pula
dari segi kekuatan bogie, bogie masih dapat menahan beban sebesar 40 000
kg.

"
1996
S36652
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1997
S27477
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Andayani
"Masalah penjadwalan kereta dapat dipandang sebagai salah satu masalah penjadwalan yang disebut job-shop scheduling problem (JSP), yaitu suatu masalah untuk menyelesaikan sejumlah pekerjaan pada sejumlah mesin yang berbeda. Dalam JSP, kereta dipandang sebagai pekerjaan yang melalui segmen rel tertentu (block section) yang dipandang sebagai mesin. Konflik terjadi saat dua atau lebih kereta membutuhkan block section yang sama pada saat yang sama sehingga harus diputuskan kereta mana yang akan mendahului kereta lainnya. Untuk merepresentasikan keputusan tersebut digunakan suatu pemodelan graf yang disebut formulasi graf alternatif. Masalah ini kemudian disebut sebagai conflict resolution problem (CRP). Diberikan jadwal awal dari sejumlah kereta pada jaringan. Tujuan penyelesaian CRP adalah untuk menemukan jadwal baru yang bebas dari konflik sehingga kereta datang dan berangkat dengan kemungkinan keterlambatan terkecil saat terjadi gangguan pada jadwal awal. Inisialisasi solusi yang dilakukan pada tugas akhir ini dilakukan dengan metode greedy avoid most critical completion time (AMCC) dan untuk memperbaiki solusi tersebut digunakan metode branch and bound.

Train scheduling problem can be considered as a job-shop scheduling problem (JSP), i.e. a problem to complete a set of jobs which passes through a set of machines. In JSP, a set of trains is considered as a set of jobs which successively passes through a set of railway segments (called block sections) which is considered as a set of machines. A conflict occurs whenever two or more trains require the same block section at the same time and the decision to be taken is to determine the sequence of each conflicting train. To achieve this, an alternative graph formulation is applied. The problem is then called conflict resolution problem (CRP). Given the initial schedule of the trains in a railway network. The object of CRP is to determine a new conflict-free schedule such that trains arrive and depart with the smallest possible delay when the initial schedule is perturbed. Initial solution is constructed by greedy heuristic method called avoid most critical completion time (AMCC) method and to improve this solution, branch and bound method is subsequently applied."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53242
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Suryani
"ABSTRAK

Upaya pembangunan rel ganda Jakarta-Surabaya, membuka peluang bagi sistem

transportasi logistik dengan kereta api sebagai moda utamanya menjadi alternatif utama
angkutan barang. Peningkatan kinerja diperlukan untuk dapat bersaing dengan moda jalan
raya yang selama ini mendominasi, untuk itu diperlukan pengukuran kinerja aktual sebagai
acuan pengembangan dan peningkatan kinerja selanjutnya. Tujuan dari penelitian ini adalah
mengukur kinerja dari kereta api sebagai moda utama angkutan barang (dalam hal ini
kontainer) menggunakan indikator kinerja waktu yang ditunjang dengan persepsi pengguna
kereta api barang. Sistem utama yang menjadi fokusan dalam penelitian ini adalah sistem
yang langsung berhubungan dengan aktifitas kereta api. Data primer diperoleh berdasarkan
survei lapangan terkait waktu pergerakan kontainer di Stasiun Sungai Lagoa, Jakarta dan
Stasiun Kalimas,Surabaya. Data sekunder yang didapat adalah data terkait perjalanan kereta
api barang. Total waktu perjalanan kontainer dari Stasiun Sungai Lagoa, Jakarta ke Stasiun
Kalimas,Surabaya membutuhkan waktu ±93 jam dengan 73% waktu dihabiskan kontainer di
terminal. Persentase ketepatan waktu kereta yang rendah dan mengalami keterlambatan
kedatangan di Surabaya rata-rata 1,5 jam jam serta waktu tunggu kontainer yang mencapai
±90% waktu total kontainer di terminal membuat waktu pengiriman kontainer Jakarta-
Surabaya dengan kereta menjadi lama.


ABSTRACT

Double track rail that was already built from Jakarta to Surabaya creates the

opportunities of logistics transportation system by freight rail as the main alternative
transportation of goods. Improvement is required by the rail system to compete with the road
transportation which have been dominant mode. It is necessary to measure the actual
performance to be a reference for performance improvement. The purpose of this study is to
measure the freight rail performance as the main mode of freight transportation (i.e using
container) by using time performance indicator and supported by user perception. The rail
system is the focus of this study. Primarly survey is conducted to estimate the duration of the
container movement, i.e duration time of the all activites of container in Sungai Lagoa Station
and Kalimas Station. The secondary survey is related to operational data of the rail system.
Total travel time of container to be delivered from Sungai Lagoa Station, Jakarta to Kalimas
Station, Surabaya is ± 93 hours with 73% of total travel time spent in the station. Low
punctuality percentage, arrival delay time of ±1.5 hours and ± 90% waiting time in the
station makes the travel time of freight rail system longer.

"
2015
S60328
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tati Ariani
"Aktivitas manual handling yang salah mengakibatkan musculoskeletal disorders (MSDs). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan melihat gambaran tingkat risiko dan faktor risiko MSDs pada porter di stasiun kereta Jatinegara tahun 2009. Faktor risiko MSDs adalah faktor pekerjaan seperti postur tubuh, beban, durasi dan frekuensi, dan faktor individu seperti usia, masa kerja, kebiasaan olahraga dan kebiasaan merokok. Besar sampel 86 orang dengan desain studi cross sectional. Penilaian tingkat risiko MSDs menggunakan kuesioner nordic body map sedangkan penilaian faktor risiko pekerjaan menggunakan metode REBA. Berdasarkan hasil penilaian REBA, tingkat risiko ergonomi tertinggi pada aktivitas mengangkat dan menurunkan. Bagian tubuh paling berisiko adalah leher, tangan dan punggung. Seluruh responden merasakan keluhan (100%). Bagian tubuh yang paling banyak dikeluhkan atau paling berisiko MSDs adalah pinggang (23%) dan kaki (31%). Untuk meminimalkan risiko MSDs, sebaiknya porter memperbaiki cara menangani beban dan menghindari faktor risiko MSDs.

The incorrect manual handling can cause musculoskeletal disorders (MSDs). So that, this study aims to describe risk level and risk factors of MSDs related manual handling activities among porters at Jatinegara station at 2009. Risk factors of MSDs are job factors including posture, load, duration and frequency, and individual factors including age, work-period, physical exercise habits and smoke habits. There are 86 sample in this study with a cross sectional research design. Assessment risk level of MSDs implemented Nordic body map questionnaire but assessment job factors implemented REBA method. Based on REBA assessment, the highest MSDs risk are lifting and lowering activities. The mot risky parts of body are neck, hand and trunk. All of respondent feel MSDs complaints (100%). Most of respondent feels MSDs complaints on their lower back (23%) and foot (31%). To reduce MSDs risk, it is better for porters to pay more attention in the ways of doing manual material handling and avoid the risk factors which are contributes to MSDs."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yosy Faradila
"Skripsi ini membahas mengenai kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas jasa angkutan kereta api barang. Skripsi ini mengangkat tiga permasalahan yaitu kebijakan PPN atas penyerahan jasa angkut kereta api barang yang berlaku di Indonesia, implikasi dari diterbitkannya PMK No. 80 Tahun 2012, dan alternatif kebijakan PPN dalam rangka mendorong perkembangan industri perkeretaapian Indonesia. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, berdasarkan tujuannya adalah penelitian deskriptif dan dalam teknik pengumpulan data melalui studi lapangan dan studi kepustakaan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari tahun 1983 kebijakan PPN atas penyerahan jasa angkut kereta api barang mengalami perubahan-perubahan. Masalah muncul ketika tahun 2006, di mana terjadi ketidaksetaraan perlakuan PPN antara jasa angkut kereta api dengan jasa angkut menggunakan angkutan di jalan. Untuk menyempurnakan kebijakan jasa angkutan umum akhirnya pemerintah mengeluarkan PMK No. 80 Tahun 2012. Dengan dikeluarkannya PMK No. 80 Tahun 2012 diharapkan dapat mengingkatkan daya saing transportasi nasional dan menurunkan biaya logistik.

This thesis discusses the policy of the Value Added Tax (VAT) on transport services of freight trains. This thesis is raising three issues namely VAT policy on the delivery of transport services of freight trains which applies in Indonesia, the implications of Peraturan Menteri Keuangan No. 80 of 2012 and the policy alternatives in order to encourage the development of the rail industry of Indonesia. Methods his study used a qualitative approach, with descriptive object and the techniques of data collection through field studies and literature studies.
The results showed that from 1983 the VAT policy on the transfer of freight freight trains experienced changes. The problem arises when the year 2006, where there is inequality between the VAT treatments of freight by rail freight transport on road use. To improve public transport services policies the government has issued a Peraturan Menteri Keuangan No. 80 of 2012. With the release of Peraturan Menteri Keuangan No. 80 of 2012is expected to enhances competitiveness of national transport and reduce logistics costs.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hernawaty Arif
"Fungsi utama sebuah multimodal terminal kontainer adalah proses pemindahan (transfer) barang dari satu moda transport ke moda lain. Terdapat dua jenis proses utama : yang pertama, loading adalah pengangkutan kontainer dari lapangan menuju salah satu moda transport, dan kedua, discharging, pembongkaran barang. Studi ini berfokus pada pengoptimalan proses pemindahan barang secara umum dari bandar udara Lesquin menuju Multimodal Platform Delta 3 dengan implementasi Kendaraan Otomatis untuk Pengangkutan barang atau AVG (Automated Vehicle for Transport of Goods). Hasil dari studi ini adalah sebuah konsep sistem semi-otomatis untuk pengoptimalan proses pemindahan barang dan pemenuhan sistem tersebut pada sistem logistik berkelanjutan (Sustainable Logistics).

The main purpose of an multimodal container terminal is the transshipment of containers from one mode of transport to another. There are two main process of movements : first, loading, the transport of containers from the yard to a mode and the second, discharging, the reverse movement. This study concern about the optimising the transhipment of goods from Lesquin Airport until Delta 3 platform multimodal with the implementation the future AVG (Automated Vehicle for Transport of Goods). The results of this study is concept new semi-automatic system for optimising the transhipment of goods process and meet to the sustainable logistics.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35797
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>