Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187592 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Cynthia
"Dengue adalah salah satu penyakit endemik yang terjadi pada banyak daerah sub tropis dan tropis. Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor utama penyakit dengue. Jumlah insiden dengue telah meningkat secara drastis di seluruh dunia dalam beberapa dekade terakhir. Perubahan iklim dapat menyebabkan perubahan curah hujan, suhu, kelembapan, dan arah udara, sehingga dapat berpengaruh pada perkembangbiakan hidup nyamuk Aedes. Pada skripsi ini, penulis mengimplementasikan algoritma ­K-Medoids dan Fuzzy C-Means Clustering menggunakan jarak Euclidean pada data insiden dengue dan cuaca yang diambil dari kelima wilayah di DKI Jakarta pada tahun 2009 hingga 2016. Variabel yang digunakan terdiri atas rata-rata temperatur, rata-rata kelembapan udara relatif, curah hujan, dan insiden dengue. Proses implementasi dalam skripsi ini dibedakan atas 2 skenario penelitian, yaitu menggunakan 4 variabel yang telah disebutkan di atas dan 3 variabel (variabel yang sama seperti sebelumnya, namun tanpa variabel insiden dengue). Tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah menganalisis keterkaitan antara variabel cuaca tersebut dan insiden dengue dari kelima wilayah di DKI Jakarta. Untuk menentukan jumlah klaster yang digunakan, pada metode K-Medoids Clustering dilakukan perhitungan Silhouette Coefficient dan pada metode Fuzzy C-Means Clustering dilakukan perhitungan Modified Partition Coefficient. Hasil menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang cenderung positif antara insiden dengue dengan rata-rata kelembapan udara relatif dan jumlah curah hujan di DKI Jakarta. Sementara itu, terdapat korelasi yang cenderung negatif antara jumlah insiden dengue dengan rata-rata temperatur di DKI Jakarta. Hasil dari kedua skenario menunjukkan bahwa terdapat kemiripan nilai rata-rata temperatur yang terjadi antara Jakarta Pusat dan Jakarta Utara, serta antara Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat. Kemiripan nilai rata-rata kelembapan udara relatif juga terjadi pada wilayah-wilayah seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Hasil dari kedua skenario juga menunjukkan bahwa insiden dengue yang terjadi di Jakarta Pusat dan Jakarta Utara cenderung lebih rendah dari Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan. Berdasarkan hasil yang diperoleh, pembentukan klaster pada skenario pertama cenderung dipengaruhi oleh jumlah insiden dengue. Sementara itu, pembentukan klaster pada skenario kedua cenderung dipengaruhi oleh jumlah curah hujan.

Dengue is an endemic disease prevalent in sub-tropical and tropical regions. The Aedes aegypti mosquito is the main vector of dengue. Dengue incidence has been rising dramatically throughout the last few decades. Climate change may lead to changes in rainfall, temperature, humidity, and wind direction, so that it can affect the breeding of Aedes mosquitoes. In this study, we employ K-Medoids Clustering and Fuzzy C-Means (FCM) Clustering algorithms using Euclidean distance on five regions in DKI Jakarta every year from 2009 to 2016. The variables used consist of average temperature, average relative humidity, rainfall, and dengue incidence. The implementation process in this study is divided into 2 research scenarios. Firstly using the 4 variables that was mentioned above, and secondly using 3 variables (the same variables as before, but without the dengue incidence variable). The purpose of this study is to analyze the relationships between these weather variables and dengue incidence in the five regions in DKI Jakarta. In order to determine the number of clusters used, for K-Medoids Clustering we determine the Silhouette Coefficient, and for Fuzzy C-Means Clustering we determine the Modified Partition Coefficient. The results show that there tends to be a positive correlation between the number of dengue incidence with average relative humidity and the amount of rainfall. On the other hand, there tends to be a negative correlation between the number of dengue incidence with the average temperature. The results of the two scenarios show that there are similarities in the average temperature between Central Jakarta and North Jakarta, as well as between the East Jakarta, South Jakarta, and West Jakarta. Similarities in the average relative humidity also occur in the areas mentioned before. The results of both scenarios also show that the dengue incidence in Central Jakarta and North Jakarta tend to be lower than in East Jakarta, West Jakarta, and South Jakarta. Based on the results, cluster formation in the first scenario tends to be influenced by the number of dengue incidence. Meanwhile, cluster formation in the second scenario tends to be influenced by the amount of rainfall."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Djausin
"Dalam rangka pengelolaan parkir dikaitkan dengan posisi DKI Jakarta sebagai service city, maka peningkatan pelayanan jasa parkir perlu menjadi perhatian. Ketertiban parkir akan dapat membantu terwujudnya kelancaran lalu lintas yang akan berdampak positif pada kegiatan masyarakat secara luas.
Berdasarkan hasil penelitian deskriptif analisis yang dilakukan oleh penulis, di Wilayah DKI Jakarta diketahui bahwa pengelolaan perparkiran belum berjalan efisien dan efektif. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain Kondisi Organisasi dan Suasana Kompetisi yang belum sehat.
Pelayanan jasa parkir dikuasai oleh jawara, preman, dan oknum-oknum yang masih menumpang hidup dari parkir. Di sisi lain, Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 1979 belum menumbuhkan suasana kompetisi , terutama terhadap pembebanan kewajiban kontribusi pada usaha parkir swasta. Masih banyak bangunan yang menerima sewa parkir belum membayar kewajiban kontribusi kepada Pemerintah Daerah.
Pada dasarnya tempat parkir diutamakan terletak di luar badan jalan dengan tetap memperhatikan lingkungan. Sedangkan badan jalan difungsikan sebagai sarana yang mengutamakan kelancaran arus lalu lintas. Oleh sebab itu perlu kiranya Pemerintah Daerah bekerja sama dengan pihak swsata, baik dalam pelayanan jasa parkir (management contract) maupun dalam upaya penyediaan sarana (gedung, pelataran) parkir. Dengan demikian, pelayanan masyarakat, ketertiban parkir, dan kelancaran arus lalu lintas dapat terealisir."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Sari Ayu
"Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Jakarta semakin terdesak akibat persaingan kebutuhan lahan sehingga kaberadaannya menjadi sangat kurang. Pemanfaatan lahan saat ini lebih banyak berdimensi ekonomis dibandingkan ekologis, estetika lingkungan, dan sosial. Perlindungan terhadap keberadaan RTH di Jakarta sangat diperlukan mengingat fungsi yang diemban, yaitu: ekologis, estetika lingkungan, dan sosial yang dapat meningkatkan kualitas kola.
Penyediaan RTH dipenuhi oleh daerah perencanaan (perpetakan/persil) pribadi hingga skala kota. RTH daerah perencanaan dinamakan Dasar Hijau (DH). Untuk menjaga keseimbangan ekosistem, pengelolaan DH di Jakarta menjadi sangat penting mengingat permasalahan lingkungan hidup Jakarta yang bertambah parah. Untuk mengantisipasi hal tersebut Pemerintah DKI Jakarta menatapkan ketentuan Koefisien Dasar Hijau (KDH) dalam Perda No. 6 Tahun 1999. Akan tatapi ketentuan tersebut befum dapat dijalankan sebagaimana mestinya, dibutuhkan suatu peraturan yang lebih teknis atau operasional."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48351
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Komarsyah Djuardi
"Tujuan studi ini adalah mengetahui dan mendeskripsikan suatu fenomena sosial yakni efektivitas organisasi BKKBN Wil-Ko Jakarta. Sebagai basis pengukuran, penelitian ini mempergunakan metode CVA, suatu metode pengukuran komprehensif yang dikembangkan oleh Quinn dan Rorhbaugh. Dalam mengukur efektivitas organisasi, penggunaan metode CVA lebih menguntungkan dari metode lainnya, karena mampu menjelaskan nilai-nilai sentral konstruk efektivitas organisasi secara eksplisit.
Dalam mengungkapkan konsep teoritis penelitian ini terutama mempergunakan data persepsi responden (data subyektif), disamping data obyektif yang dipergunakan untuk mendukung (validasi) hasil data subyektif. Dan sebelum analisis data disajikan, terlebih dahulu dilakukan uji reliabilitas dan validitas instrumen dengan mempergunakan sejumlah teknik statistik.
Hasil uji reliabilitas dan validitas instrumen memperlihatkan bahwa instrumen persepsi responden (data subyektif) mengenai 8 kriteria efektivitas ternyata memperoleh tingkat reliabilitas dan validitas internal yang akseptabel, walaupun hanya pada taraf minimal.
Hasil analisis data memperlihatkan bahwa profil BKKBN Wil-Ko secara keseluruhan menunjukkan 6 dari 8 kriteria mempunyai tingkat efektivas tinggi. Profil masing- masing BKKBN Wil-Ko agak bervariasi, namun semua BKKBN Wit-Ko ternyata termasuk dalam tahapan siklus elaborasi struktur. Diketahui pula kriteria fleksibilitas dan PSDM diberi perhatiarn sama oleh semua BKKBN Wil-Ko. Dan tidak ada perbedaan persepsi antara responden dari Unit Kerja yang berbeda."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Noor Rachmadiyanto
"ABSTRAK
Climate data record has very important role to support accurate scientific research presentation. Weather elements such as temperature, humidity, solar radiation affected plant growthand development, which ultimately affected plants productivity. Climate data also support phenology study, pest and disease research, as well as tree health monitoring on daily basis. In this paper two types of weather element data measurement and recording were discussed, either manual and automatic method."
Bogor: Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas, 2018
580 WKR 16:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nachita Putri
"Lansia dapat mengalami penurunan fungsi kognitf akibat dari proses penuaan. Penurunan fungsi kognitif membuat lansia kurang sensitif terhadap lingkungan sehingga dapat menyebabkan jatuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan fungsi kognitif dengan risiko jatuh pada lansia. Desain penelitian ini adalah cross-sectional dengan teknik pengambilan sampel adalah proposional random sampling.
Hasil penelitian menunjukan bahwa fungsi kognitif berhubungan signifikan dengan risiko jatuh dengan nilai p = 0,000. Pihak panti werdha sebaiknya meningkatkan intervensi untuk memperbaiki fungsi kognitif lansia sebagai upaya menurunkan risiko jatuh.

Elderly may experience decreased cognitive function due to aging process. Decreased cognitive function makes elderly less sensitive to the environment that can cause the incident of fall. This study aims to determine the relationship of cognitive function with the risk for fall in the elderly. The design of this study is cross sectional with sampling technique is proportional random sampling.
The results showed that cognitive function was significantly correlated with risk for fall with p 0,000. Nursing home parties should increase interventions to improve elderly cognitive functioning as an effort to reduce the risk of fall.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69833
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tandisosang, Yohanis
"Penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) selama ini pada kenyataannya mengalami beberapa penyimpangan (distorsi) dari ketentuan perundang-undangan dengan politik oligarkhi dimana kepentingan partai bahkan kepentingan segelintir elit partai sering memanipulasi kepentingan masyarakat. Sementara ketentuan perundang-undangan banyak mengatur tentang pemilihan kepala daerah secara langsung secara demokratis, luber dan jurdil yang merupakan wujud dari semangat pemerintah untuk menciptakan dan mengembangkan kehidupan demokrasi di tingkat lokal. Salah satu tahap yang cukup penting dalam pelaksanaan pilkada yakni proses rekrutmen bakal calon oleh partai politik. Namun pertanyaan yang muncul adalah; pertama, sejauhmana partai yang merupakan pintu satu-satunya dalam pengajuan calon telah membuka ruang bagi aspirasi calon dari luar partai. Ketentuan mengharuskan partai membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi bakal calon perseorangan melalui mekanisme yang demokratis dan transparan. Kedua, apakah partai politik akan menjamiñ terlaksananya mekanisme yang demokratis dan transparan, melaksanakan konvensi penjaringan bakal calon yang diumumkan secara luas kepada masyarakat. Ketiga, Sejauhmana partai politik memperhatikan pendapat dan tanggapan masyarakat dalam proses penetapan calon. Berdasarkan latar belakang singkat di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini dengan judul : "Model Rekrutmen Dalam Penentuan Bakal Calon Kepala Daerah (Studi Xasus Pilkada DKI Jakarta Periode 2007- 2012)", dengan tujuan untuk (a) mengetahui model rekrutmen dalam penentuan bakal calon kepala daerah pada pilkada DKI Jakarta. (b) mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh pada rekrutmen dalam penentuan bakal calon kepala daerah pada pilkada DKI Jakarta. (c) mengetahui dampak rekrutmen bakal calon kepala daerah terhadap ketahanan daerah. Hasil penelitian bahwa dalam proses rekrutmen yang dilaksanakan oleh partai dalam menentukan bakal calon kepala daerah pada Pilkada DKI Jakarta Periode Tahun 2007-2012, secara umum lebih cenderung menerapkan model rekrutmen terbuka dari pada model rekrutmen tertutup. Hal mi kanena dalam penjaringan nama bakal calon lebih terbuka kepada umuni atau bakal calon berasal dari berbagai kalangan yang bukan kader partai, umumnya melaksanakan proses seleksi yang melibatkan semua unsur partai misalnya melalui konvensi dan lebih memperhatikan kinerja yang dimiliki oleh bakal calon yang meliputi tingkat pendidikan, pengalaman jabatan maupun pengalaman organisasi. Nainun demikian belum sepenuhnya sesuai dengan harapan masyarakat rnisalnya masih terbatasnya akses masyarakat untuk berpartisipasi dalam menilai track record bakal calon. Disamping itu, masih mempertimbangkan simbol-simbol yang melekat pada calon seperti agama, suku, putra daerah dan faktor latar belakang sosial ekonomi calon. Selanjutnya, faktor-faktor yang berpengaruh dalam rekrutmen bakal calon adalah faktor kinerja calon, faktor dukungan terhadap calon dan faktor ikatan primordial dimana pengaruhnya tergolong kuat dan signifikan. Artinya faktor-faktor tersebut menjadi aspek yang sangat penting bagi partai dalam menetapkan calonnya. Kinerja calon yang meliputi kecakapan yang ditunjang dengan tingkat pendidikan, keahlian, pengalaman dan kepribadian. Disamping kuatnya dukungan dari elemenelemen masyarakat terhadap calon tertentu. Dan yang terakhir kuatnya sentimen primordial dengan calon dengan tujuan agar dapat meraih suara sebanyak-banyaknya dari masyarakat pemilih."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T24322
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tandisosang, Yohanis
"Penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) selama ini pada kenyataannya mengalami beberapa penyimpangan (distorsi) dari ketentuan perundang-undangan dengan politik oligarkhi dimana kepentingan partai bahkan kepentingan segelintir elit partai sering memanipulasi kepentingan masyarakat. Sementara ketentuan perundang-undangan banyak mengatur tentang pemilihan kepala daerah secara langsung secara demokratis, luber dan jurdil yang merupakan wujud dari semangat pemerintah untuk menciptakan dan mengembangkan kehidupan demokrasi di tingkat lokal. Salah satu tahap yang cukup penting dalam pelaksanaan pilkada yakni proses rekrutmen bakal calon oleh partai politik. Namun pertanyaan yang muncul adalah ; pertama, sejauhmana partai yang merupakan pintu satu-satunya dalam pengajuan calon telah membuka ruang bagi aspirasi calon dari luar partai. Ketentuan mengharuskan partai membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi bakal calon perseorangan melalui mekanisme yang demokratis dan transparan. Kedua, apakah partai politik akan menjamin terlaksananya mekanisme yang demokratis dan transparan, melaksanakan konvensi penjaringan bakal calon yang diumumkan secara luas kepada masyarakat. Ketiga, Sejauhmana partai politik memperhatikan pendapat dan tanggapan masyarakat dalam proses penetapan calon. Berdasarkan latar belakang singkat di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini dengan judul : 'Model Rekrutmen Dalam Penentuan Bakal Calon Kepala Daerah (Studi Kasus Pilkada DKI Jakarta Periode 2007-2012)', dengan tujuan untuk : (a) mengetahui model rekrutmen dalam penentuan bakal calon kepala daerah pada pilkada DKI Jakarta. (b) mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh pada rekrutmen dalam penentuan bakal calon kepala daerah pada pilkada DKI Jakarta. (c) mengetahui dampak rekrutmen bakal calon kepala daerah terhadap ketahanan daerah. Hasil penelitian bahwa dalam proses rekrutmen yang dilaksanakan oleh partai dalam menentukan bakal calon kepala daerah pada Pilkada DKI Jakarta Periode Tahun 2007-2012, secara umum lebih cenderung menerapkan model rekrutmen terbuka dari pada model rekrutmen tertutup. Hal ini karena dalam penjaringan nama bakal calon lebih terbuka kepada umum atau bakal calon berasal dari berbagai kalangan yang bukan kader partai, umumnya melaksanakan proses seleksi yang melibatkan semua unsur partai misalnya melalui konvensi dan lebih memperhatikan kinerja yang dimiliki oleh bakal calon yang meliputi tingkat pendidikan, pengalaman jabatan maupun pengalaman organisasi. Namun demikian belum sepenuhnya sesuai dengan harapan masyarakat misalnya masih terbatasnya akses masyarakat untuk berpartisipasi dalam menilai track record bakal calon. Disamping itu, masih mempertimbangkan simbol-simbol yang melekat pada calon seperti agama, suku, putra daerah dan faktor latar belakang sosial ekonomi calon. Selanjutnya, faktor-faktor yang berpengaruh dalam rekrutmen bakal calon adalah faktor kinerja calon, faktor dukungan terhadap calon dan faktor ikatan primordial dimana pengaruhnya tergolong kuat dan signifikan. Artinya faktor-faktor tersebut menjadi aspek yang sangat penting bagi partai dalam menetapkan calonnya. Kinerja calon yang meliputi kecakapan yang ditunjang dengan tingkat pendidikan, keahlian, pengalaman dan kepribadian. Disamping kuatnya dukungan dari elemen-elemen masyarakat terhadap calon tertentu. Dan yang terakhir kuatnya sentimen primordial dengan calon dengan tujuan agar dapat meraih suara sebanyak-banyaknya dari masyarakat pemilih.

The processes of electing head of region held in many regions in Indonesia recently - in fact - led to some distortion to happen, distortion from regulation with oligarchy politic system where the goals and the needs of society are manipulated by the goals and needs of some political party. On the other hands the regulations that controlling and to establish the election processes to be democratically are the manifestation of government will to create and develop democratic spirit in local scope. A significant phase of the election process is the recruitment process of candidates from some political party. Therefore it led to some questions: Firstly, 'how far is the political party -that leads to the open door of opportunity on proposing its candidates- opening the space for aspirations of other political party's candidates' The regulation says that a political party should open the door of opportunity widely for the personal candidates through transparent and democratic mechanism. Second, 'is there any guarantee from political party upon having transparent and democratic mechanism, and openly to public in doing any selection convention of candidates' Thirdly, 'how far can the political party give any attention to accept society's responses on process of electing candidates' Based upon brief background explanation above, the researcher attempt to do some research entitled 'Recruitment patterns on electing the candidates of head of region (Study on case of Pilkada DKI Jakarta 2007-2012 period)'. The aims are: (a) knowing the recruitment patterns on electing the candidates of head of DKI Jakarta region. (b) Conveying the affecting factors on recruitment towards the electing the candidates of head of DKI Jakarta region. (c) To study the effect of recruitment of candidates on regional scope defense. The results of the research is that in applying recruitment process of electing candidates in DKI Jakarta 2007-2012 period, the system used is the open recruitment. This system is used because in the candidates are more likely come from public and the selection process of candidates is openly to public view. In other words they came from any segment of society and not from any political party directly. The selection process are involving many substantial of every political party, through some conventional and pay attention more on the works performance of candidates such as, educational history, job experience or organizational experience. Yet, still on some segment of the society the candidates do not meet with their expectation, for the limited access of public to track the record of candidates, consideration based on religion, ethnic, and also social-economic background. Next, the factors that affect on the recruitment of candidates are their works performance factor, supporting factors toward candidates, and also primordial bounds factors that are significant and strong. It means that all those factors are important aspects to political party in setting their candidates. The performance works are supported by educational background, skill, experience, personalities of candidates. Supporting factors can be seen from every segment in society support the candidates. The last is the strength of primordial sentiment on candidates to gain vote as many as possible from the public."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adityo Wibisono
"Pandemi COVID-19 memiliki dampak ekonomi yang akan mempengaruhi pendapatan daerah dan belanja daerah. Penurunan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pajak dan retribusi disebabkan oleh banyaknya sektor usaha yang terkena dampak. Di sisi lain, percepatan belanja akan meningkat untuk belanja tak terduga dalam menanggulangi pandemi di bidang kesehatan. Tingginya kebutuhan pembiayaan kebutuhan pembangunan proyek infrastruktur di Provinsi DKI Jakarta pada saat pandemi COVID-19 membutuhkan alternatif pembiayaan dengan melibatkan sektor private/swasta dalam implementasinya. Menindaklanjuti hal tersebut, Pemprov DKI Jakarta melalui Unit Pengelola Jakarta Investment Centre (UP JIC) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu  yang mempunyai tugas menyelenggarakan riset promosi, pelayanan promosi, fasilitasi investor dan kerja sama investasi di daerah dengan tema Come and Grow with Jakarta memiliki arahan strategis untuk mendukung target investasi selaras dengan pembangunan kota DKI Jakarta melalui fasilitasi mekanisme kerjasama investasi dengan para investor. Namun dalam praktiknya, UP JIC belum dapat bekerja secara optimal. Dari pembentukan hingga saat ini seluruh proses fasilitasi investasi yang telah dilakukan UP JIC belum ada yang berhasil membuahkan kerjasama baik antara pihak swasta dan pemerintah baik itu fasilitasi pada proses kerjasama pemerintah daerah dengan badan usaha,business to business, direct investment ataupun kerja sama pemanfaatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyelenggaraan JIC di DKI Jakarta menurut fifth discipline model (Mental Models, Shared Vision, Personal Mastery, Team Learning, System Thinking) di Provinsi DKI Jakarta serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Peneliti menggunakan pendekatan post positivisme dengan metode penelitian kualitatif melalui wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa diperlukan penguatan pada aspek Personal Mastery melalui pengadaan tenaga ahli professional untuk memfasilitasi dinamisnya permasalahan investasi di DKI Jakarta. Selain itu UP JIC juga harus berkolaborasi secara lebih intens terhadap pemilik proyek yang ada di DKI Jakarta untuk dapat mengembangkan skema pembiayaan melalui mekanisme investasi yang menarik bagi investor melalui potensi-potensi penanaman modal yang ada di DKI Jakarta.

The COVID-19 pandemic has an economic impact that will affect regional income and regional spending. The decrease in Original Regional Revenue (PAD) from taxes and levies was caused by the large number of affected business sectors. On the other hand, the acceleration of spending will increase for unexpected spending in tackling the pandemic in the health sector. The high need for financing infrastructure project development needs in DKI Jakarta Province during the COVID-19 pandemic requires alternative financing by involving the private sector in its implementation. Following up on this, the DKI Jakarta Provincial Government through the Unit Pengelola Jakarta Investment Center (UP JIC) of the Department for Investment and One Stop Integrated Service which has the task of conducting promotional research, promotional services, investors facilitation and investment cooperation in the regions with the theme "Come and Grow with Jakarta” has a strategic direction to support investment targets in line with the development of the city of DKI Jakarta through facilitating investment cooperation mechanisms with investors. However, in practice, UP JIC has not been able to work optimally. From the establishment until now, none of the investment facilitation processes that have been carried out by UP JIC have succeeded in producing good cooperation between the private sector and the government, whether it is facilitation in the process of cooperation between local governments and business entities, business to business, direct investment or utilization cooperation. This study aims to analyze JIC Performance In DKI Jakarta according to the fifth discipline model (Mental Models, Shared Vision, Personal Mastery, Team Learning, System Thinking) in DKI Jakarta Province and the factors that influence it. The researcher uses a post-positivism approach with qualitative research methods through in-depth interviews and documentation studies. The results of the study indicate that it is necessary to strengthen the Personal Mastery aspect through the procurement of professional experts to facilitate the dynamics of investment problems in DKI Jakarta. In addition, UP JIC must also collaborate more intensely with project owners in DKI Jakarta to be able to develop financing schemes through investment mechanisms that are attractive to investors through investment potentials in DKI Jakarta."
Jakarta: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>