Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50607 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Manongap, Boy
Depok: Universitas Indonesia, 2000
S27583
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Siahaan, Edison
"Asynchronous Transfer Mode adalah suahi teknolog i yang didumium pada bandwidth yang tinggi dan delay yang rendah. Banyak care yang dipergunaksn untuk mengalokasiken bandwidth pada jwingan ATM. Salah sate cara yang dapat dipergunaloau adalah mempergunaksa teknik yang disebut Algoritrna Genetika Algoritma Genetika. sesuai dengan namanya mempunyai seperangkat teknik yang menyerupai teori genetik, eeperti crossover(persilangan), mite i den reproduksi. Dalam setiap reproduksi baik itu melalui crossover maupun mutasi akan didapat lndlvidu (dalam hal ini adalah konfigurasi jaringam yang memiliki pegplokasian bandwidth tertentu) dengan delay tedentu. Semakin besar delay maka semakin kecil kemungkinan konfigurasi jaringan itu, diikut sertakan pada tahap reproduksi berikutya. Pada skripsi ini akan dianalisa pengalokasian bandwidth pada jaringau ATM dengan metoda algoritma genetika. Penganalisaan dilakukan dengan memperunakan hasil dari simulasi. Pada skripsi ini juga akan dijelaskau tentang pembuatan program simulasi penggalokasian bandwidth jariagan ATM dengan mempergunakan algoritma genetika. Penglokasian bandwidth pada jaringan ATM juga akan mempengaruhi routing jaringan ATM itu sendiri. Routing pada program simulasi ini diperoleh dengan cara mencarii semua path dari setiap koneksi. Jadi pada program simulasi yang akan dikembangkan, selain algoritma genetika juga akan akan cara untuk mencari path setiap koneksi. Cara mencari path pada yang diperguaskan pada Program simulasi disebut teknik carian Depth First. Sedangken path yang mane yang akan dipergunalm akan ditentvlcan melalui proses algoritma genetika yang skan dilsm oleh program simalasi. Hasil program simulasi alm membuddiksn bahwa dengan mempergunakan algoritma genetika maim delay yang tedadi dapat diperkecil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38932
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuar Singgih Saputra
"Suatu field F disebut finite field jika banyak anggota F berhingga, sedangkan jika banyak anggota F tak berhingga maka field F disebut infinite field. Salah satu contoh finite field adalah field GF(pn) yang merupakan extension field dari Zp. Untuk membentuk GF(pn) secara manual dengan elemen yang relatif besar cukup sulit, sehingga diperlukan bantuan komputer untuk membentuk GF(pn). Pembentukan GF(pn) ini terdiri atas pembentukan elemen-elemen pembangkit GF(pn) dan operasi-operasi yang didefinisikan di dalamnya."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Panangian, Edward
"ABSTRAK
Kamampuan jaringan komputer untuk menjalur ulang trqfik secara cepat apabila terjadi kerusakan pada jalur yang dilalui merupakan faktor yang dibutuhkon untuk menyediakan kualilas layanan yang baik. Salah satu tolak ukur penilalan kualitas layanan yang baik adalah jumlah paket yang hilang (packet loss).Untuk mengantisipasi kerusakan. jalur agar dapat mengurangi jumlah paket yang hilang adalah dengan menerapkan algoritma routing yang baik.
Multiprotocol label swilching sebagai solusi yang mengintegrasikan proses switching dan routing di layer 2 dan 3 menawarkan suatu mekanisme pemilihan jalur yang berdasarkon algoritma routing dinamis sederhana. Dengan menerapkan metode control-driven pada pembentukan dan pemilihan}alur, maka jumlah paket yang hilang dapat dikurangi. Selain itu metode control-driven juga memberikan respon yang sangat cepat untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan jalur, Dalam tugas akhir ini disimulasikan perbandingan antara algoritma rouling dinamis dengan menerapkan merode control driven digunakan adalah MPLS Network Simulator (MNS) versi 1.0.

"
2001
S39905
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Andri Kurnia Riyadi
"Jaringan tembaga POTS PT. Telkom selama ini digunakan dalam menyediakan layanan Telepon, Fax, dan Internet. VDSL2 dapat memberikan suatu solusi jaringan dimana jaringan tembaga POTS yang ada dapat memberikan keleluasaan menggelar layanan yang membutuhkan Bit Rate tinggi. Untuk penggelaran jaringan VDSL2 , dipilih lokasi rumah ? rumah penduduk yang telah tercatu dengan layanan kabel tembaga. Serta lokasi tersebut juga digolongkan daerah pemukiman berskala menengah ke atas. Untuk penelitian ini dipilih daerah pemukiman dibawah STO Slipi. Desain Jaringan yang optimal harus mempertimbangkan faktor ? faktor seperti : kualitas layanan, ketersediaan alat produksi , tidak ruwet serta masuk akal (dapat diwujudkan). Dukungan komputasi algoritma dapat berperan menggantikan analisa manusia , sehingga bisa didapatkan hasil yang lebih cepat dalam memproses paramater ? parameter jaringan yang banyak. Tesis ini ditujukan untuk menciptakan desain jaringan yang mendekati optimal menggunakan algoritma heuristik Pencarian Scatter, Pohon Steiner dan Djikstra. Hasil yang ingin didapatkan adalah antara lain : desain jaringan yang dapat diterapkan pada RA dan RAV , jumlah RK baru , dan letak RK baru. Pencarian Scatter digunakan untuk membuat pengelompokan pada DP , prinsip pengelompokan ini menggunakan analogi PRKB (Problem Rute Kendaraan Berkapasitas). Setelah pengelompokan terbentuk, kemudian dilanjutkan dengan Pohon Steiner untuk membentuk skema cabang pohon. Untuk menyempurnakan jalur kabel agar menyusuri tepi jalan , digunakan algoritma Djikstra.

PT. Telkom's POTS copper network up to now is commonly used for Telephony, Fax and Internet. VDSL2 is used as network solution where existing POTS copper network can give breathing room for higher Bit Rate services. To deploy VDSL2 houses location which were already had copper network coverage should be chosen. These location is also classified as middle up dwelling neighbourhood. For this Thesis , dwelling neighbourhood under Central Office Slipi is chosen. An Optimal Network Design must have QoS, availability of production equipment simplicity and make sense (deployable) as factors of consideration. Computer Algorithm support can be used to replace human analysis , resulting must lesser time in processing so many network parameter. This Thesis is meant for creating an almost optimal network design using heuristic algorithm Scatter Search, Steiner Tree and Djikstra. Expected results are : network design which can be implemented on RA and RAV, number of new RK and the location of the new RK. Scatter Search is used to create clusters of customer, the principle of forming these cluster is an analogy of CVRP (Capacitated Vehicle Routing Problem).After the clusters has been established , then followed by Steiner Tree to form tree branch scheme. To perfect the cable course so it surfs the side of the road, Djikstra algorithm is used."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Silalahi, Agustinus
"Karakteristik Jaringan Jalan ( Perilaku Jaringan Jalan ) adalah penjabaran dari pola pergerakan perjalanan pada sebuah jaringan jalan. Pola pergerakan perjalanan terefleksi dari pembebanan Matrik Asal Tujuan (MAT) pada jaringan jalan. Sebelum jaringan jalan tersebut dibebani, maka terjadi proses pemilihan rute terpendek yang akan dilakukan pelaku-pelaku perjalanan dengan persepsi-persepsi yang berbeda satu sama lain. Menentukan rute terpendek dengan cara manual tidaklah mudah, apalagi untuk jaringan yang besar dan komplek. Oleh karena itu dicoba dikembangkan aplikasi program komputer untuk mendapatkan solusi optimal terhadap permasalahan tersebut diatas. Dasar yang digunakan aplikasi program komputer tersebut adalah Model User Equilibrium (UE) yang merupakan pengembangan dari Model dan Algoritma Moore (1957) dan Model User Equilibrium (UE) yang merupakan pengembangan Model dan Algoritme GTE Sudarbo D. H., Sutanto Soehodo, Alvinsyah (1999).
Penggunaaan kedua Algoritnia tersebut dalam pemilihan rute dan pembebanan di jaringan jalan di Kotamadaya Bogor didapat waktu komputasi algoritma GTE lebih lambat dari algoritma Moore walaupun dari jumlah iterasi yang terjadi, algoritma GTE lebih sedikit dari algoritma Moore. Untuk pola arus lalu lintas di jaringan, kedua algoritma menghasilkan pola arus yang relatif sama tercermin dari beban arus di masing-masing link relatif sama. Waktu perjalanan (travel time) untuk pembebanan bi-moda pada masing path / rute dihasilkan kedua algoritma Moore dan GTE relatif sama. Algoritma Genetik Taksonomi (GTE) dapat digunakan sebagai alternatif lain, sebagai algoritma pemilihan rute terpendek (shortest path) dengan pendekatan secara multi path (banyak rute) dalam pembebanan deterministik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T8543
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Salman
"Salah satu jenis topologi yang banyak digunakan dalam jaringan komunikasi data adalah topologi Mesh. Topologi jenis ini mempunyai keunggulan antara lain sifatnya yang fleksibel dan dinamis sesuai dengan kondisi dan keadaan jaringan tersebut. Ada banyak kombinasi bentuk jaringan dalam topologi Mesh sesuai dengan aplikasi dan syarat serta tuntutan jaringan tersebut. Untuk membantu dalam merancang bentuk jaringan pada topologi Mesh maka pada penelitian ini dirancang suatu algoritma yang dapat memilih dan menentukan bentuk jaringan yang paling optimal pada topologi Mesh. Algoritma Mesh yang dirancang pada penelitian ini menggunakan pendekatan prosedur Minimum Spanning Tree yang merupakan penyempumaan dari algoritma Prim's."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>