Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47789 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 1999
S27777
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Achmad Rizal Purnama
"Untuk meningkatkan tingkat return dalam portofolio investasi syariah dibutuhkan informasi tentang efisiensi pasar saham syariah di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Pasar saham syariah dikatakan efisien jika pergerakan harga saham syariah di pasar tersebut bergerak secara random. Dari titik tolak ini, peneliti menguji efisiensi bentuk lemah pada pasar saham syariah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEJ. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian koefisien korelasi terhadap saham syariah, indeks JII dan indeks IHSG untuk melihat hubungan antara harga saham atau indeks hari ini dengan hari kemarin dengan menggunakan lag 1 hari.
Hasil pengujian yang dilakukan oleh peneliti ditemukan bahwa terdapat beberapa jenis saham yang pergerakan harganya bersifat random dan terdapat beberapa jenis saham yang pergerakan harganya tidak bersifat random. Tetapi secara keseluruhan pasar saham syariah efisien. Pasar saham syariah tidak memiliki korelasi yang signifikan, sehingga pergerakan harga sagam syariah secara keseluruhan yang diwakili oelh indeks JII bersifat random. Berbeda dengan indeks IHSG yang memiliki hubungan korelasi yang nyata berbeda dengan nol pada level 1%, karenanya pasar saham secara keseluruhan di BEJ yang diwakili oleh indeks IHSG tidak efisien.

The information of market efficiency in Sharia market index in Jakarta Stock Exchange is needed for increasing return in Sharia portofolio investment. In an efficient market the movement of stock price is random. In this regard the researcher intend to conduct a weak form efficiency test for Sharia share including to the Jakarta Islamic Index (JII) and the Jakarta Islamic Index as a whole is also observe. The result from the observation ont the JII will be compare with the test on the Composite Index (IHSG). The correlation coefficient will be observed on the Sharia share and Jakarta Islamic index to realize the correlation between stock price today and its price on yesterday movement with 1 lag day.
The result of the test indicates that some of the share categorized as Sharia share could prove to be random and the others not to be random. The comparison of the result of JII and IHSG found that the IHSG have correlation coefficient in the 1% level of confident that indicates JII is an efficient market.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11882
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvester Mario Limopranoto
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Widhi Indratmo Nugroho
"Risk premium merupakan kompensasi yang dapat diukur dengan selisih antara aset berisiko dan tingkat bunga, dimana secara umum seorang investor akan memperhatikan kompensasi positif bila berinvestasi pada aset berisiko terutama saham. Sedangkan volatility merupakan total risiko yang terdiri dari risiko sistematis dan risiko non sistematis yang dapat diukur dengan standard deviation. Kedua variabel tersebut merupakan fokus utama bagi pengambil keputusan dalam investasi di pasar modal.
Penelitian ini membahas hubungan antara risk premium dan volatility indeks pasar (IHSG) serta 10 saham industri berkapitalisasi terbesar menurut data statistik BEJ bulan Desember 2004 antara periode Januari 1997 sampai dengan Desember 2004. Berdasarkan pengujian unit root didapatkan kedua variabel risk premium dan volatility dari IHSG dan 10 saham industri stasioner pads pada tingkat level kecuali variabel volatility saham HM. Sampoema (HMSP) dan saham Bumi Resources (BUMI) stasioner pada tingkat first different. Dan berdasarkan pengujian panjang lag didapatkan seluruh model jatuh pads lag 1 kecuali model saham Astra International (ASH) jatuh pada lag 2.
Dengan menggunakan metode vector autoregressive (VAR) didapatkan adanya direction Granger causality pads parameter kg-volatility-in-mean untuk saham Indosat (ISAT) dan parameter lag-mean-in-volatility untuk IHSG, saham Telekomunikasi (TLKM), saham HM. Sampoema (HMSP), saham Bumi Resources (BUM), dan saham Indocement (INTP). Disamping itu juga terdapat hubungan contemporaneous secara signifikan berkorelasi positif pada saham Indosat (ISAT) dan saham International Nickel (INCO).
Dengan impulse response function dan variance decomposition didapatkan untuk saham Astra International (ASH) terdapat kemungkinan bahwa dinamika pergerakan volatility pada periode mendatang akan dipengaruhi oleh besarnya premi risiko dan pergerakan volatility secara berimbang. Sedangkan untuk IHSG dan saham industri lainnya yang tercakup dalam penelitian ini didapatkan bahwa dinamika besamya premi risiko dan pergerakan volatility akan lebih banyak dipengaruhi oleh dinamika dari variabel itu sendiri.

Risk premium is a compensation represented by a difference between risky asset and interest rate, where an investor requires positive compensation for holding a risky asset especially stocks. On the other hand, volatility is actually a total risk which consists of systematic and non systematic risks measured as standard deviation. Both variables mentioned above are the main focus for decision maker to invest in capital market.
This paper studies the relationship between risk premium and volatility of market index (IHSG) and 10 industrial companies having the largest market capitalization as per December 2004 statistics of the Jakarta Stock Exchange. The statistics for the said month describes the period from January 1997 to December 2004. Pursuant to testing the unit root, empirical evidence show that variables of risk premium and volatility of the IHSG and 10 industrial stock are stationary at level, except volatility variable in HM Sampoema stock (HMSP) and Bumi Resource stock (BUMI) are stationary at first difference. With regards to examination of lag length test, empirical evidence show that the whole models are having one lag length, except Astra International stock (ASH) that has two lag length.
Applying the vector autoregressive (VAR), the result shows the existence of direction Granger causality at parameter of lag-volatility-in-mean for Indosat stock (ISAT) and parameter of lag-mean-in-volatility for market index, Telekomunikasi stock (TLKM), HM. Sampoema stock (HMSP), Bumi Resource stock (BUMI), and Indocement stock (INTP). In a ddition, there is a contemporaneous relationship by significantly have positive correlated at Indosat stock (ISAT) and International Nickel stock (INCO).
With impulse response function and variance decomposition, the result empirically show the probability that ASII future dynamics volatility will be influenced proportionately by the magnitude of risk premium and movement of volatility. While IHSG and other industrial stocks discussed in this research are influenced by the dynamic movements of their respective risk premium and volatility.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T20367
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Firdaus
"Replicating dan Benchmarking merupakan langkah penting dalarn menerapkan strategi indexing, Sementara metode yang digunakan untuk mengukur kinerja replikasi indeks terhadap benchmark-nya adalah tracking error. Tracking error didefinisikan sebagai volatilitas perbedaan return antara replikasi indeks terhadap benchmarknya. Penelitian ini mengkaji penerapan metode tracking error pada return JR dan return IHSG. Data yang digunakan bersumber pada data penutupan harian, mingguan awal, mingguan akhir, bulanan awal dan bulanan akhir pada Bursa Efek Jakarta dari Januari 2001 hingga Desember 2003. Terjadi penyimpangan nilai tracking error yang disebabkan oleh adanya distribusi data yang tidak normal pada data harian dan mingguan, heteroskedastis pada data harian serta nonstasioner pada data bulanan. Koreksi yang dilakukan adalah dengan membuang outliers tertinggi sebanyak 5% dan outliers terendah sebanyak 5% baik pada return JII maupun pads return IHSG.
Nilai tracking error return JII terhadap return IHSG berdasarkan data harian adalah sebesar 0.56%, data mingguan awal 0.58%, data mingguan akhir 0.57%, data bulanan awal 0.57% dan data bulanan akhir 0.54%. Diketahui bahwa return JII secara statistik tidak berbeda terhadap return IHSG namun JII lebih agresip dibandingkan pasar dengan ß sebesar 1.14 kali, Dengan kedua kondisi tersebut, berinvestasi indexing pada JII jelas lebih menguntungkan bila dilihat dari sisi transaction cost. Diperoleh pula informasi adanya reversed monthly effect di Bursa Efek Jakarta dimana return pads akhir bulan lebih tinggi dibandingkan return pada awal bulan.

Replicating and Benchmarking are important step in applying indexing strategy, whereas method used to measure performance of replicating index to its benchmark is tracking error. Error Tracking defined as volatility of difference of return between replicating index to its benchmark. This research study applying of method of tracking error at JII return and IJ-ISG return. Used Data coming from daily closing data, weekly early, final weekly, monthly early and final monthly at Jakarta Stock Exchange of January 2001 till December 2003. The Value of tracking error are deviate which because of existence of data distribution which not normally distributed at weekly and daily data, non homogeneity of variance at daily data and also non stationer at monthly data. Corrective action taken is by throwing away highest outliers counted 5% and lowest outliers counted 5% goodness at JII return and IHSG return.
Tracking error based on daily data is 0.56%, weekly data early is 0.58%, final weekly data 0.57%, monthly data early 0.57% and final monthly data 0.54%. Known that HI return statistically do not different to IHSG return but JII more aggressive than market with equal to 1.14 times (ß0= 1.14). On the both condition, investment on indexing at JII more beneficial if seen from side of transaction cost. Obtained also information about existence of reversed monthly effect at Jakarta Stock Exchange whereas return by the end of month is higher than the beginning of month.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T18817
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Bashir Kodar
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari variabel ekonomi makro yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran investasi, pengeluaran pemerintah dan net ekspor terhadap variabel terikat yaitu Indeks Harga Saham Gabungan. Penelitian ini menggunakan metode analisis Vector Error Correction Model (VECM) dengan program EViews. Penelitian ini mengolah data secara triwulanan dengan urutan waktu atau time series dari triwulan keempat tahun 1995 sampai dengan triwulan keempat tahun 2014. Melalui analisis model VECM didapatkan hasil bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini stasioner pada diferensi pertama dan terjadi kointegrasi. Sementara hasil pengujian hubungan kausalitas Granger menunjukkan adanya hubungan kausalitas antar variabel. Berdasarkan analisis model VECM, terdapat hubungan jangka panjang antara variabel dependen dan variabel independen. Disamping itu, pada model tersebut juga terdapat hubungan jangka pendek yaitu pengeluaran konsumsi, pengeluaran investasi, dan pengeluaran pemerintah terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Berdasarkan analisis Impulse Response Function dapat dilihat bahwa shock pada setiap variabel akan menghasilkan guncangan yang sangat tajam di awal periode, namun akan stabil sampai akhir periode. Analisis Variance Decomposition menunjukkan kontribusi terhadap guncangan pada awal periode sangat dipengaruhi oleh IHSG namun pada akhir periode komposisi berubah. Kontribusi terbesar adalah variabel pengeluaran pemerintah dan variabel net ekspor.

This research aimed to analyze the effect of macroeconomic variables, namely household consumption spending, investment spending, government spending and net exports to the dependent variable, the Composite Stock Price Index. This research analysis method is Vector Error Correction Model (VECM) by EViews. The research process the data on a quarterly basis with time series of the fourth quarter of 1995 to fourth quarter of 2014. Through the VECM analysis showed that the data used in this research are stationary at first difference and cointegrated. While Granger causality test results indicate a causal relationship between variables. Based on VECM analysis, there is a long run relationship between the dependent variable and independent variables. Besides, in this model also found a short run relationship, namely consumption, investment, and goverment spending to the Composite Stock Price Index. Based on Impulse Response Function analysis can be seen that the shock on each variable would produce a very sharp shocks in the early period, but will be stable until the end of the period. Variance Decomposition analysis showed the contribution to shocks at the beginning of the period greatly influenced by IHSG but at the end of the period of composition changes. The largest contribution is variable government spending and net export variable."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62510
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfa Rega Montana
"ABSTRAK
Tesis ini meneliti pengaruh indeks-indeks internasional terhadap indeks
harga saham gabungan Indonesia, baik pengaruh jangka panjang dalam bentuk
kointegrasi, maupun jangka pendek dalam bentuk Impulse Response Function dan
Granger Causality. Data yang digunakan berupa indeks penutupan harian periode
2001-2011, dalam mata uang lokal masing-masing negara. Dari hasil pengujian
didapatkan bahwa Indonesia terkointegrasi secara bivariat dengan Amerika
Serikat dan Singapura dan secara multivariat dengan ASEAN dan G8.Impulse
Response Function menunjukkan bahwa goncangan dari pasar saham negaranegara
yang terkointegrasi secara bivariat dengan Indonesia memberi dampak
jangka panjang kepada pasar saham Indonesia. Terakhir, dari hasil uji Granger
Causality didapatkan bahwa nilai-nilai lampau dari indeks harga saham Amerika
Serikat, Singapura, Rusia, Meksiko, Chili dan Peru mempengaruhi nilai kini dari
indeks harga saham Indonesia.

ABSTRACT
This research investigate the long-run and short-run impact of international
indeks to the Indonesia composit index using Cointegration, Impulse Response
Function and Granger Causality test. Sample being used is the daily closing price
of each index over the period of 2001-2011 in their local currency denomination.
Based on the testing, Indonesia is cointegrated with Singapore and USA
(bivariate) and ASEAN and G8 (multivariate). Impulse Response Function test
shows that shocks from cointegrating countries will give a long-run effect to the
Indonesian stock market. Lastly, Granger Causality test shows that the previous
value of Singapore, USA, Russia, Mexico, Chile and Peru index will affect the
current value of the Indonesian index."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T34733
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Anggy Priansyah
"Ada beberapa tipe anomali yang sudah diteliti di seluruh dunia, sebagai contoh anomali bulanan, anomali pergantian bulan, anomali liburan, dan anomali kalendar keagamaan. Keberadaan anomali ini berlawanan dengan teori hipotesis pasar efisien yang menyatakan bahwa return saham seharusnya tidak dapat diprediksi dan memiliki pola tidak jelas karena harga saham di setiap tanggalnya telah mencerminkan seluruh variabel yang tersedia. Penelitian ini menguji keberadaan anomali kalendar keagamaan yaitu pada bulan Ramadhan di Indonesia pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), menggunakan analisis time series dan metode GARCH (p,q) dengan bulan Ramadhan sebagai variabel dummy. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa rata-rata return tidak signifikan berbeda antara bulan Ramadhan dengan bulan lainnya atau dapat dikatakan tidak terdapat anomali bulan Ramadhan di Indonesia.

There are few types of anomalies has been studied around the world, for example monthly effect, turn-of-the month effect, holiday effect, and religious calendar effect. The existence of these anomalies is in contrast to the efficient market hypotesis theory with states that stock returns should be unpredictable and random walk because stock price at any date has reflect all variable information. This study tested the existence of religious calendar anomalies in the month of Ramadhan in Indonesia on the Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), by using time-series analysis and the GARCH (p,q) method with month of Ramadhan as variable dummy. Result from this study found that no significant different mean return between the month of Ramadhan with other month or can be said there is no Ramadhan effect in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44390
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>