Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 37720 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simbolon, Maruli
"Tugas akhir ini membahas tentang penentuan jumlah persediaan, yang merupakan batas untuk melakukan pemesanan kembali. Penentuan jumlah persediaan ini, akan dilakukan pada setiap ukuran pelayanan yang digunakan. Masing-masing ukuran pelayanan memberikan langkah-langkah penentuan jumlah persediaan. Langkah awal ialah penentuan konstanta penyelamat k. Lalu pada langkah kedua, kostanta ini digunakan untuk memperoleh jumlah persediaan penyelamat. Akhirnya langkah ketiga merupakan langkah untuk penentuan jumlah persediaan sebagai batas pemesanan kembali.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uly Amrina
"ABSTRAK
Persediaan merupakan salah satu unsur biaya yang penting dan harus dikendalikan oleh suatu perusahaan karena jika nilainya berlebihan akan meningkatkan total biaya atau menurunkan keuntungan, tetapi jika kekurangan akan menghambat proses produksi yang mengakibatkan keterlambatan penyediaan produk dan menurunkan kepuasan pelanggan. Persediaan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu yang terlibat dan menjadi bagian langsung dari produk akhir dan ada pula yang bersifat sebagai pendukung kegiatan produksi, namun tidak menjadi bagian akhir dari produk seperti persediaan alat-alat pemeliharaan.
Persediaaan alat-alat pemeliharaan memiliki karakteristik yang tidak sama dengan persediaan bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi. Persediaan alat-alat pemeliharaan akan bergerak mengikuti jadwal kegiatan pemeliharaan, sementara kegiatan pemeliharaan tersebut akan mengikuti pola umur mesin. Semakin tua suatu mesin, semakin membutuhkan kegiatan pemeliharaan yang intensif dan membutuhkan persediaan alat-alat pemeliharaan yang lebih besar untuk mengantisipasi kegiatan pemeliharaan tersebut, khususnya jenis kegiatan pemeliharaan yang tidak terencana.
Karya akhir ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana PT. XYZ mengelola persediaan alat-alat pemeliharaan yang dimilikinya, menganalisa kelemahan dari metode perhitungan persediaan tersebut dan meneliti kemungkinan penerapan beberapa altematif model-model perhitungan persediaan yang ada untuk memperbaiki kelemahan metode saat ini. Permasalahan dalam karya akhir ini akan dibatasi hanya pada persediaan alat-alat pemeliharaan yang regular dan banyak digunakan oleh pabrik Machining secara pareto.
PT. XYZ adalah perusahaan manufaktur mobil yang menerapkan sistem Just In Time dalam pengendalian persediaan, dimana material yang berada dalam gudang persediaan harus mampu memenuhi kebutuhan produksi tepat pada waktunya dalam jumlah yang sesuai. Masalah yang dihadapi PT. XYZ adalah tingginya persediaan material untuk kegiatan pemeliharaan di pabrik Machining, padahal kegiatan pemeliharaan sebagian besar telah terjadwal dalam Total Productive Maintenance. Jadi besamya kebutuhan persediaan material tersebut seharusnya dapat diestimasi dengan akurat.
Saat ini pabrik Machining menggunakan metode ROP dalam mengatur besarnya jumlah barang yang dipesan ke pihak pemasok. Besarnya ROP ditentukan oleh kebutuhan material selama masa lead time yang ditambah dengan persediaan pengaman sebesar 20-25% dari nilai kebutuhan tersebut. Nanmn metode ini menghadapi beberapa kendala karena faktor umur mesin (mesin berada pada fase burn in dan wearout ), perencanaan kebutuhan material untuk kegiatan pemeliharaan, dan perencanaan persediaan pengaman yang belum memiliki formula baku.
Untuk mengatasi kelemahan tersebut, maka dianalisa kemungkinan penerapan model Fixed Time Replenishment dan Optional Replenishment. Namun ternyata kedua model tersebut kurang cocok diterapkan untuk persediaan alat-alat pemeliharaan. Periode penggunaan yang tidak sama antara tiap jenis material membuat model Fixed Time Replenishment justru membuat persediaan semakin membesar. Sedangkan model Optional Replenishment hanya cocok untuk tipe pemesanan maximum stock saja, dan tidak cocok untuk tipe pemesanan lot for lot.
Alternatif lain yang ditempuh adalah dengan modifikasi model persediaan saat ini, dari sisi perhitungan standard kebutuhan material dan penentuan formula persediaan pengaman yang lebih akurat. Modifikasi ini menunjukkan penurunan biaya rata-rata persediaan material untuk kegiatan pemeliharaan per bulan sebesar 14%, yang dikontrol realisasinya melalui program cost reduction.
Dengan nilai persediaan yang optimal ini akan membuat perusahaan mampu menghemat total biaya yang dikeluarkan per bulan dan mampu berkompetisi dengan perusahaan manufaktur mobil lain."
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juan Veron Karim
"Perencanaan kapasitas merupakan salah satu area keputusan penting dalam manajemen operasi. Untuk mendukung kemampuan produksi suatu perusahaan, perusahaan harus mampu untuk memaksimalkan jumlah produksi sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mencari solusi produksi optimal perusahaan menggunakan metode linear programming. Kasus yang digunakan pada perusahaan ini adalah perusahaan PT. Autum Agro Industri, yang bergerak di bidang penggilingan beras di Lampung. Optimalisasi ini ditentukan dengan menggunakan 3 decision variable yaitu, Beras Premium (P), Beras Medium (M), dan Beras Pecah Kulit (L) yang diproduksi dalam satu bulan. Hasil penelitian dengan metode linear programming menggunakan solver excel menunjukkan bahwa untuk memaksimisasi keuntungan perusahaan, PT. Autum Agro Industri harus memproduksi sebanyak 1500 ton beras premium dan 569 ton beras pecah kulit untuk mendapatkan keuntungan sebesar Rp 651.326.068,97 setiap bulannya. Berdasarkan hasil penghitungan penelitian ini, beras medium ditemukan dapat mengurangi keuntungan maksimal perusahaan apabila diproduksi, karena ditemukannya reduced cost sebesar Rp 212.825 untuk setiap ton produksi per bulannya.

Capacity planning is one of the important decision areas in operations management. To support the production capability of a company, the company must be able to maximize the amount of production so that the company's goals can be achieved. This study aims to find the company's optimal production solution using the linear programming method. The case used in this company is the company PT. Autum Agro Industri, which is engaged in rice milling in Lampung. This optimization is determined by using 3 decision variables, namely, Premium Rice (P), Medium Rice (M), and Broken Husked Rice (L) which are produced in one month. The results of the study using the linear programming method using excel solver showed that to maximize company profits, PT. Autum Agro Industri must produce 1500 tons of premium rice and 569 tons of broken husked rice to get a profit of Rp 651.326.068,97 per month. Based on the calculation results of this study, medium rice was found to be able to reduce the company's maximum profit if it was produced, because it found a reduced cost of Rp 212.825 for each ton of production per month.

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafer, Scott M.
New York: John Wiley & Sons, 1998
658.5 SHA o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Heizer, Jay
New Jersey: Pearson Prentice-Hall, 2008
658 HEI o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Santoso
"ABSTRAK
Kondisi persaingan di dalam industri mainan yang semakin ketat menuntut perusahaan Y Inc. untuk memiliki keunggulan bersaing yang agar tetap memenangkan persaingan. Sebagai perusahaan mainan global Y Inc. telah bertahun-tahun menjadi pemimpin pasar global di dalam industri ini. Munculnya perusahaan pesaing baru seperti MGA dengan boneka Bratztm telah mengguncang dominasi ini, dan telah merebut 30 persen pangsa pasar Y Inc.
PT X adalah bagian dari jaringan global Y Inc, berada dibawah divisi operasional Y Inc. di kawasan Asia Pasifik. PT X adalah produsen dari produk-produk Y Inc., yang dipasarkan di pasar dunia, selain di Indonesia. Y Inc. juga beroperasi di Cina dengan menjalankan pabrik yang memproduksi produk sejenis dengan produk PT X.
Studi ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap masalah yang sedang dihadapi oleh pihak manajemen PT X saat ini, dan menyusun rekomendasi terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh PT X saat ini. Karena persaingan yang semakin ketat dan menurunnya pertumbuhan perekonomian dunia, maka kapasitas produksi PT X dan di Cina menjadi berlebihan. Untuk itu perusahaan dituntut untuk lebih efisien di dalam operasionalnya.
Cina memiliki keunggulan dalah hal biaya produksi yang lebih rendah jika dibandingkan dengan biaya produksi PT X. Ini ditunjang oleh beberapa faktor pendukung seperti biaya pekerja langsung yang lebih murah, jaringan pemasok lokal yang kuat, pengalaman yang lebih lama (pabrik Cina Iebih tua 10 tahun), pusat desain dan pengembangan produk yang terintegrasi, serta dukungan kestabilan pekerjanya yang tidak terikat dalam serikat pekerja.
Untuk itu manajemen PT X perlu mengambil langkah - langkah strategis guna mengantisipasi strategi biaya yang rendah yang dijalankan oleh pabrik Cina dengan mengembangkan beberapa keunggulan bersaing agar bisa bertahan di dalam persaingan dengan pabrik di Cina.
Analisis yang dilakukan dalam studi ini mengidentifikasi aktivitas yang dilakukan oleh PT X yang memiliki potensi untuk menghasilkan suatu keunggulan bersaing. Selain itu dalam analisis tersebut akan dapat diketahui kelemahan-kelemahan yang dimiliki dalam aktivitas yang dilakukan sehingga dapat diperbaiki dan bahkan dijadikan suatu keunggulan bersaing bagi PT X.
Dari hasil studi ini dapat direkomendasikan beberapa upaya yang dapat dijadikan suatu langkah strategis terhadap PT X untuk meningkatkan keunggulan bersaing atas sistim manajemen yang ada seperti manajemen supply chain dan inovasi terhadap teknologi proses produksi. Selain itu juga upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh PT X untuk menekan biaya produksinya agar bisa bersaing dengan pabrik di Cina.
Rekomendasi yang dapat diimplementasikan antara lain adalah:
- Relokasi proses produksi ke kawasan lain dengan tingkat upah yang lebih rendah dibandingkan dengan lokasi PT X sekarang.
- Peningkatan skala ekonomis, dengan meminta kuota produksi yang lebih banyak kepada perusahaan induknya.
- Optimalisasi penggunaan aset yang dimiliki oleh PT X.
- Pengalihan beberapa proses yang bukan proses inti kepada pemasok dengan membangun kemitraan strategis.
- Program pengembangan jaringan pemasok lokal yang lebih banyak, sehingga dapat meningkatkan persentase kandungan lokal dalam produk- produk PT X.
- Benchmarking terhadap teknologi yang dilak:ukan oleh perusahaan lain untuk dapat dilakukan di dalam PT X
- Knowledge management, yaitu sistim pusat data yang memuat semua pengetahuan dan inovasi proses produksi yang telah dilakukan oleh PT X sehingga tidak timbul repetisi dalam aktivitas pengembangan proses produksi."
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hariram
"ABSTRAK
Pada industri manufaktur untuk menciptakan tingkat produktivitas yang baik dan tingkat
kinerja perusahaan yang juga baik perlu adanya suatu perencanaan yang baik pula. Karena tanpa adanya suatu perencanaan yang baik biasanya akan menimbulkan permasalahan pada tingkat implementasi yang disebabkan oleh tidak adanya suatu arahan yang jelas. Departemen Closed Die Forging PT. Perkasa Indobaja merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur yang memproduksi berbagai komponen sesuai dengan kebutuhan konsumennya (customized). Adapun produk-produk yang dihasilkan antara lain adalah gears, shafts. crank shafts, connecting rods untuk industri automotive, coupling, track links, track rollers, flanges untuk industii mesin konstruksi, spindles, tiller, chain links untuk mesin pertanian dan cam shafts, articulated rod, main bearing cap untuk industri transportasi. Perusahaan merasa perlu adanya suatu perencanaan yang baik pada tingkat produksi agar dapat menjadi lebih produktif.
Salah satu dari model perencanaan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah perencanaan produksi secara agregat (Aggregate Planning). Aggregate Planning merupakan perencanaan produksi pada tingkat skala menengah (intennediate term). Perencanaan ini menyangkut mengenai pemanfaatan sumber daya perusahaan baik fasilitas peralatan yang ada diperusahaan seperti mesin dan pemanfaatan sumber daya manusia (labour) secara optimal. Alasan mengenai mengapa perlu adanya pemanfaatan sumber daya perusahaan secara optimal adalah karena hal ini berhubungan dengan penggunaan keuangan perusahaan untuk menjalankan aktivitas produksi secara efisien. Penggunaan sumber daya perusahaan akan berkaitan secara langsung dengan biaya produksi dan biaya- biaya lainnya seperti biaya finished goods inventory Keputusan-keputusan pada jangka menengah berhubungan dengan penggunaan sumber daya secara keseluruhan seperti penggunaan tenaga kerja, tingkat output, perlu atau tidaknya overtime, minimalisasi inventory. Keputusan yang diambil pada jangka menengah akan memberikan batasan untuk keputusan yang bersifat jangka pendek.
Tujuan dari pembuatan perencanaan agregat ini adalah mengembangkan perencanaan produksi secara fisibel pada tingkat agregat dengan harapan terjadi keseimbangan antara permintaan yang diperkirakan dengan kapasitas yang tersedia. Lebih dari itu penulis pada penelitian ini akan berkonsentrasi untuk meminimalisir biaya yang muncul dan pertimbangan penggunaan strategi yang tepat sesuai dengan kondisi keuangan perusahaan dan kebijakan perusahaan (company policy) yang mendukung penerapan strategi yang digunakan. Secara umum adalah lima strategi yang dapat dimanfaatkan pada pembuatan perencanaan agregat (Aggregate planning) yaitn strategi dengan melakukan hiring karyawan baru atau melakukan lay-off karyawan (Chase strategy), menerapkan sistem overtime atau pemanfaatan pekerja part-time guna mempertahankan kinerja produksi dan tingkat output yang tetap (stable workforce-variable work hours strategy), menerapkan adanya sistem persedian barang jadi I finished goods inventory (Level strategy), atau dengan menerapkan kombinasi dari ketiga strategi diatas (Mixed strategy), dan yang kelima adalah strategi yang dijalankan dengan memberikan sebagian dari pekerjaan ke penyediajasa luar untuk meningkatkan penyediaan produk (Subcontracting).
Pada penelitian ini pembuatan perencanaan agregat dilakukan dengan mernbandingkan
penerapan dua strategi yang berbeda yaitu dengan penggunaan Level Strategy sesuai dengan kondisi perusahaan saat ini dan dengan menggunakan Mixed Strategy sebagai aiternatif strategi yang diajukan. Penggunaan Level Strategy dilakukan dengan rnenggunakan kapasitas output sebesar 4,5 ton per hari. Sedangkan penerapan Mixed Strategy dilakukan dengan memanfaatkan kapasitas output sebesar 3 ton per hari.
Dengan menggunakan konsep, data dan hasil analisa maka diperoleh bahwa penerapan Mixed Strategy menunjukan te1jadinya efisiensi secara keseluruhan dibandingkan dengan perencanaan dengan menerapkan strategi yang berlaku saat ini (Level Strategy) pada pembuatan perencanaan produksi yang dilakukan penulis dengan menggunakan metode perencanaan secara agregat (Aggregate Planning). Ada beberapa kesimpulan yang dapat ditmik yaitu :
1. Terjadi penurunan tingkat produksi (cumulative production) dan tingkat persediaan
barang jadi (finished goods inventory) yang berarti pada setiap pe1iode perencanaan
dengan menggunakan Mixed Strategy.
2. Dengan penerapan Mixed Strategy dimana kapasitas produksi (output capacity) menjadi
3 ton per hari menjadikan perusahaan lebih optimal dalam memanfaatkan situasi sesuai
dengan demand saat ini seperti pemanfaatan bahan baku (raw material), tenaga kerja
(labor) dan penggunaan fasilitas (equipment) perusahaan.
3. Terjadi keseimbangan yang optimal antara perrnintaan (demand) dengan output yang
dihasilkan perusahaan sehingga mencegah terjadinya back order.
4. Terjadi penurunan total regular time production cost, total finished goods inventory cost
dan grand total cost sepanjang periode perencanaan dengan penerapan mixed strategy
5. Penghematan biaya secara keseluruhan dengan penerapan strategi yang berbeda ada1ah
sebesar US$ 186.020
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Russell, Roberta S.
London: Prentice-Hall, 2000
658 RUS o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cabell, Randolph W.
New York: John Wiley & Sons, 1961
658.403 4 CAB p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Russell, Roberta S.
Upper Saddle River, N.J. : Pearson Education, 2003
658.5 RUS o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>