Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116454 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siburian, Intan P.
"Tugas akhir ini raetnbahas cara perhitungan laju mortalita berdasarkan atas usia dan durasi. Perhitungan laju mortalita berdasarkan pada usia dan durasi dilakukan dengan menggunakan persamaan paparan resiko. Perhitungan resiko kematian dilakukan dengan menggunakan pendekatan difference formula."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1993
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santhi Devi Rosedewayani
"Tugas Akhir ini membahas perhitungan premi dan nilai tunai untuk" Asuransi Kesejatrteraan Hari Tua Kumpulan" yang meliputi Asuransi Berjangka, Santunan Kematian dan Kehilangan Anggota Tubuh Karena Kecelakaan, serta Santunan Rawat Inap karena kecelakaan"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1993
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hepta Yuniarta
"ABSTRAK
Salah satu bagian penting dari ilmu aktuaria adalah teori
risiko yang mempunyai 2 cabang utama yakni teori risiko individu
dan teori risiko kolektif. Model yang dibentuk untuk distribusi
total uang klaim risiko individu adalah model risiko individu,
sedangkan untuk risiko kolektif adalah model risiko kolektif.
Metode konvolusi digunakan untuk implementasi perhitungan
distribusi total uang klaim untuk kedua model tersebut.
Pendekatan normal digunakan sebagai pendekatan distribusi
total uang klaim untuk model risiko individu, sedangkan untuk
model risiko kolektif selain pendekatan normal juga digunakan
pendekatan translasi distribusi Gamma.
"
1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdaus Djaelani
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1980
S16507
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raf`addin Kamil
"Penulisan tesis ini merupakan upaya untuk menggambarkan bahwa kebebasan berkontrak yang ternyata tidak bebas sepenuhnya. Kenyataannya terdapat pembatasanpembatasan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (BW) sehingga asas inipun menjadi tidak tak terbatas. Pasal 1320 ayat (1) BW menentukan adanya consensus para pihak, Pasal 1320 ayat (2) menentukan bahwa kebebasan berkontrak dibatasi oleh kecakapan para pihak, Pasal 1320 ayat (4) BW jo 1337 BW menyangkut causa yang tidak dilarang, Pasal 1332 BW menentukan bahwa yang dapat diperjanjikan hanya barang-barang (obyek) yang mempunyai nilai ekonomis saja, Pasal 1338 ayat (3) BW menentukan tentang berlakunya asas itikad baik dalam membuat perjanjian.
Selain itu campur tangan negara dalam suatu perjanjian memang jelas-jelas ada dan membatasi kebebasan berkontrak. Melalui perangkat hukum berupa, negara melalui peraturan perundang-undangan dapat mengatur atau melarang suatu kontrak yang dapat berakibat buruk atau merugikan kepentingan masyarakat.
Klausula baku yang ada dalam kontrak baku harus mengacu kepada ketentuan peraturan yang berlaku agar dapat mempunyai kkuatan hukum bagi para pihak yang membuatnya Kebebasan berkontrak ternyata dibatasi sehingga tidak berlaku mutlak."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T14461
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riski Defri Heriyanto
"ABSTRAK
Model beberapa penyebab kegagalan (multiple decrement model) merupakan
model yang menggambarkan kondisi dari dua hal, yakni waktu hingga terjadinya
kegagalan dan penyebab terjadinya kegagalan, pada suatu subjek perhatian.
Berdasarkan variabel random waktu hingga terjadinya kegagalan, terdapat dua
model beberapa penyebab kegagalan, yakni model diskrit dan model kontinu.
Sementara, berdasarkan sudut pandang penurunan serta interpretasinya juga
terdapat dua model beberapa penyebab kegagalan, yakni model random dan
model deterministik. Model beberapa penyebab kegagalan dapat diaplikasikan
dalam berbagai bidang, salah satunya asuransi jiwa. Dalam asuransi jiwa, model
beberapa penyebab kegagalan dapat diterapkan antara lain untuk menyusun tabel
beberapa penyebab kegagalan (multiple decrement table) dan menentukan besar
premi tunggal bersih dan variansi loss dari suatu skenario asuransi jiwa yang
menawarkan besar dana manfaat berbeda untuk penyebab kematian yang berbeda.
Sehingga dengan menggunakan model ini, perusahaan asuransi dapat
menawarkan satu polis kepada peserta asuransi namun dengan besar dana manfaat
yang berbeda-beda. Umumnya, dalam penerapannya, model beberapa penyebab
kegagalan menggunakan asumsi. Asumsi tersebut adalah asumsi bahwa force of
decrement untuk suatu penyebab kegagalan bernilai konstan dan asumsi distribusi
uniform pada tiap tahun usia.

Abstract
Multiple decrement models are models that describe two objects, the time until
decrement and the cause of decrement of certain subject. In terms of the time until
decrement, there are two multiple decrement models, continuous and discrete
model. In terms of point of view and its interpretations, there are two multiple
decrement models, random and deterministic model. Multiple decrement models
can be applied in some aspects, one of them is life insurance. In life insurance,
multiple decrement models can be applied in constructing the multiple decrement
table and determining the net single premium and loss variance of a life insurance
plan that offers different benefit values for different causes of death. Therefore, by
using multiple decrement models, an insurance company will be able to offer a
single policy, with different benefit values to the insured. Multiple decrement
models need to use some assumptions to be able to be applied. These assumptions
are constant force of decrement for a certain cause and assumption of uniform
distribution in multiple decrement for every year of age.
"
2011
S42359
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Larissa Rucita
"Penulisan karya akhir ini membahas asumsi mortalita yang digunakan dalam perhitungan premi produk asuransi jiwa mikro bersama, Si Peci. Dalam menentukan premi untuk Si Peci, asumsi mortalita yang digunakan adalah Tabel Mortalita Indonesia 2011. Pada karya akhir ini, dilakukan perbandingan hasil perhitungan premi Si Peci menggunakan asumsi mortalita Tabel Mortalita Indonesia 2011 dengan tingkat mortalita yang berbeda-beda, yakni tingkat mortalita yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik, tingkat mortalita Indonesia berdasarkan U.S. Central Intelligence Agency, Angka Kematian Kasar Indonesia berdasarkan The World Bank, serta tingkat mortalita berdasarkan The Comissioner's Standard Ordinary 2001 (CSO 2001) Mortality Table untuk tertanggung dengan risiko Super Preferred (non-smoker), Preferred (non-smoker dan smoker), dan Residual Standard (non-smoker dan smoker). Selain itu, diamati pula tren penjualan, profil kepesertaan, dan pola klaim yang terjadi atas produk asuransi mikro Si Peci. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa asumsi mortalita yang saat ini digunakan untuk perhitungan premi produk asuransi mikro Si Peci kurang sesuai dengan kondisi sebenarnya.

This thesis discuss about the mortality assumption used in premium calculation of life micro insurance product sold through consortium, named Si Peci. Premium calculation of Si Peci uses Tabel Mortalita Indonesia 2011 that constructed based on the analysis of individual mortality rate from several insurance companies in Indonesia. On this final assessment, the result of Si Peci premium calculation using mortality assumption mentioned above, is compared to the result of premium calculation with some other mortality assumptions, that are mortality rate of Indonesia according to Badan Pusat Statistik, mortality rate of Indonesia according to U.S. Central Intelligence Agency, Indonesia Death Crude Rate according to The World Bank, and mortality rate based on The Comissioner?s Standard Ordinary 2001 (CSO 2001) Mortality Table for Super Preferred (nonsmoker), Preferred (non-smoker and smoker), also Residual Standard (nonsmoker dan smoker). Moreover, sales figure, participation profile, and claim pattern of Si Peci are examined. Result of this observation show that the mortality assumption used is less appropriate for the current condition."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brilian Suci Dwiana
"Konsep perjanjian asuransi juga diterapkan di industri perbankan yaitu dalam penjaminan pengembalian kredit yang dikenal dengan perjanjian Asuransi Jiwa Kredit (AJK). Dalam praktiknya, penerapan asuransi pada pengembalian kredit masih menimbulkan permasalahan. Salah satunya terkait pelanggaran klausul “masa tunggu” di dalam perjanjian Asuransi Jiwa Kredit (AJK). Pelanggaran tersebut berakibat terhadap penolakan klaim yang menimbulkan perselisihan para pihak. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan pengumpulan data melalui studi kepustakaan. Artikel ini menunjukan hasil bahwa di dalam perjanjian AJK terdapat hubungan tiga pihak yaitu perusahaan asuransi sebagai penanggung, ahli waris sebagai penerima manfaat, dan bank sebagai pemegang polis berdasarkan prinsip insurable interest. Selain itu, Pada Putusan Nomor 3079/K/PDT/2019, majelis hakim sama sekali tidak mempertimbangkan klausul “masa tunggu” yang telah tertera di dalam polis sebagai sesuatu yang mengikat para pihak

The concept of insurance agreements is also applied in the banking industry, namely in guaranteeing credit returns known as Credit Life Insurance (AJK) agreements. In practice, the application of insurance on credit returns still raises problems. One of them is related to the violation of the "waiting period" clause in the Credit Life Insurance (AJK) agreement. This violation results in the rejection of claims which causes disputes between the parties. This research uses normative juridical method with data collection through literature study. This article shows the results that in the AJK agreement there is a three-party relationship, namely the insurance company as the insurer, the heirs as beneficiaries, and the bank as the policyholder based on the principle of insurable interest. In addition, in Decision Number 3079/K/PDT/2019, the panel of judges did not consider the "waiting period" clause stated in the policy as something that binds the parties"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christina Kusuma Dewi
"Produk tradisional merupakan produk asuransi dimana kebijakan investasi sepenuhnya dikelola dan diatur oleh perusahaan. Kelemahan produk asuransi tradisional adalah tidak adanya garansi mengenai besar jumlah pengembalian dari hasil investasi perusahaan asuransi. Penulis mencoba menganalisa besar premi dan manfaat dari produk asuransi jiwa dwiguna dengan pendekatan metode Annual Ratchet. Metode Annual Ratchet memberikan batasan yaitu batas bawah (floor) dan batas atas (cap) terhadap pengembalian suatu investasi. Besar pengembalian akan digaransi sesuai dengan range batas bawah dan batas atas yang telah ditetapkan. Metode Annual Ratchet terbagi menjadi 2 (dua) yaitu Simple Ratchet dan Compound Ratchet. Metode ini dibedakan menurut cara pengakumulasian dari hasil investasi.
Metode Annual Ratchet adalah pengembangan dari metode point to point dimana terdapat nilai garansi berupa tingkat partisipasi dari hasil investasi. Nilai garansi tersebut selanjutnya akan digunakan untuk menghitung besar premi dan manfaat asuransi yang akan diberikan pada akhir suatu periode asuransi. Pendekatan dengan metode Compound Ratchet memberikan tingkat partisipasi dan manfaat pertanggungan yang lebih besar dibandingkan dengan metode Simple Ratchet. Besarnya manfaat uang pertanggungan dan tingkat partisipasi dipengaruhi oleh jumlah premi dan usia tertanggung.

Traditional insurance product is a product where investment portfolio fully managed and administered by insurer. The weakness of traditional insurance product is no guarantee on investment return. The author tries to analyze premiums and benefits from endowment life insurance products with Annual Ratchet method. Ratchet Annual methods provide restrictions that the lower limit (floor) and the upper limit (cap) against the return on an investment. Return on investment shall be warranted within the range of the lower and upper limits which have been set previously. Annual Ratchet method is divided into 2 (two) types, namely Simple Ratchet and Compound Ratchet. The difference between those two is on how accumulation of investment being set.
Annual Ratchet method is developed from point to point method. Annual Ratchet provides guarantee of participation rate from investment. The guarantee value will then be used to calculate premiums and insurance benefits. Benefits will be provided at the end of the insurance period. Sum assured calculated by using Compound Ratchet give higher participation rate and benefits compare to Simple Ratchet. Amount of premium and age of insured determine how much sum assured benefit and participation rate customer can receive.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Pahlawanti
"Tujuan penulisan adalah pertama untuk mendapatkan gambaran sampai seberapa jauh peranan investasi terhadap perkembangan perusahaan asuransi jiwa. Kedua melihat komposisi investasi dan membandingkan satu sama lain. Ketiga melihat pengaruh investasi terhadap perkembangan perusahaan. Metod~ penelitian terdiri dari tiga cara yaitu, pertama library research ( mencari bahan-bahan bacaan di perpustakaan), kedua mencari data yang ada di perusahaan AJB Bumiputera 1912. Perusahaan AJB Bumiputera 1912 melaksanakan kebijaksanaan investasi mengacu pada Keputusan Menteri Keuangan RI no. 1250/KMK.013/1988 tentang asuransi jiwa dan juga pertimbangan internal maupun eksternal perusahaan. Dalam mengelola risiko investasi AJB Bumiputera 1912 belum melaksanakan perhitungan-perhitungan sesuai teori akan tetapi pertimbangan yang diambil adalah yang bersifat umum. Peranan Investasi dalam perkembangan perusahaan hat dalam Neraca perusahaan, yaitu pada sisi Aktiva, terlidimana lebih dari separuh kekayaan perusahaan tertanam pada investasi. Peranan investasi juga terlihat dalam Laporan Rugi/Laba, dimana hasil investasi merupakan sumber pendapatan non operasional terbesar dan sangat membantu dalam memenuhi kewajiban-kewajiban baik operasional maupun non operasional. Dampak investasi secara langsung terlihat pada Neraca I dan Rugi/Laba perusahaan sedangkan dampak tidak 1 langsung l terjadi pada departemen-departemen lain diluar departemen I ! investasi, dimana terjadi peningkatan hasil pada d~partemen pemasaran/produksi dan keuangan juga terjadi peningkatan III aktivitas perusahaan yang mengakibatkan peningkatan performance secara keseluruhan baik dalam perusahaan itu sendit-i maupun dalam industri asuransi jiwa. Investasi ternyata benar-benar mempunyai peranan yang besar pada perkembangan perusahaan dan mempunyai dampak yang luas pada berbagai departemen dalam perusahaan sehingga berpengaruh pada perkembangan perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18496
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>