Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83171 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elsye
"Prinsip dasar dari metode AHP (Analytic Hierarchy Process) adalah dekomposisi, penilaian berdasarkan perbandingan, sintesa prionitas, dan konsistensi logika. Penilaian berdasarkan perbandinqan merupakan bagian terpenting pada metode ini karena akan menentukan prioritas hasil keputusan. Dalam tulisan ini akan dibahas vektor eigen sebagai vektor prioritas dari hasil keputusan konsistensi hasil, serta sensitivitasnya terhadap perubahan dalam penilaian."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifani Aditiya Triana
"Kesiapan operasi pada reaktor nuklir merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh lembaga. Penelitian ini bertujuan mendapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan operasi reaktor nuklir. Penelitian ini mengambil studi kasus pada Reaktor Siwabessy, Badan Tenaga Nuklir Nasional Indonesia. Digunakan metode Analytic Network Process ANP untuk mendapatkan faktor-faktor prioritas yang memengaruhi kesiapan operasi reaktor nuklir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam kriteria dan dua puluh sub kriteria yang mempengaruhi kesiapan operasi. Sub kriteria training merupakaan faktor yang paling penting dan paling memengaruhi faktor lainnnya dalam kesiapan operasi. Peningkatan sub kriteria training sebesar 10 , akan meningkatkan peningkatan sub kriteria operation planning 9,29 , work innovation 7,62 dan business process 3,41.

Operation readiness in nuclear reactor is an important thing to be concert by an nstitution.i This research aims to find the important factors affecting the nuclear reactor operation readiness. This research took place in Siwabessy Nuclear Reactor, Badan Tenaga Nuklir Nasional Indonesia. Analytic Network Process is used to get the priority factors affecting nuclear reactor operation readiness.
Research result shows that there are six citerias and twenty sub citeria which affecting operation readiness. Training is the most important factor and also the most influencing factor to other factors in an attempt to improve productivity. By improving training factor for 10 , the other factors such as operation planning, work innovation, and business process also will be improved by 9,29 , 7,62 , and 3,41 sequentially.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48232
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yadrifil
"Reverse e-auction adalah metode pengadaansecara elektronik yang saat ini populer digunakan, karena menghasilkan penghematan biaya, efisiensi proses, dan transparansi. Dalam reverse e-auction, pembeli selaku penyelenggara lelang mengadakan event untuk mengkompetisikan penjual selaku penawar, dalam lelang berbasis internet yang hanya menggunakani harga sebagai atribut yang dapat dinegosiasikan. Namun reverse e-auction dapat menimbulkan kerugian apabila digunakan dalam kondisi yang tidak tepat, karena keterbatasan kemampuannya untuk mempertimbangkan lebih dari satu atribut. Studi kasus di PT. X mengungkapkan kekurangan reverse e-auction dalam pengadaan beberapa produk. Untuk itulah, dibutuhkan multiattribute auction sebagai pengembangan dari reverse e-auction, yang memungkinkan penggunaan multi atribut untuk dinegosiasikan. Untuk mengetahui atribut yang tepat disertai dengan bobotnya, maka digunakanlah Analytic Network Process (ANP). ANP juga bermanfaat untuk menunjukkan hubungan ketergantungan antar elemen. Berdasarkan hasil ANP, harga merupakan atribut independen, sehingga tidak memiliki bobot. Atribut lainnya yang memiliki bobot terbesar hingga terkecil adalah delivery, kualitas produk, dan kualitas manajemen. Multiattribute auction yang disarankan adalah yang menggunakan aturan lelang Inggris dengan tiga atribut: harga, delivery, dan kualitas produk. Karena memiliki bobot yang tidak signifikan, maka kualitas manajemen hanya digunakan sebagai pertimbangan awal bagi pembeli. Usulan juga meliputi pengungkapan informasi dan isi tampilan aplikasi lelang bagi pengguna.

Reverse e-auction is a popular electronic procurement method that recently used, because it produces cost saving, process efficiency, and transparency. In reverse e-auction, buyer as the auctioneer conduct an event to compete sellers as the bidders in web based auction with price as the only negotiable attribute. Thus, reverse e-auction can create loss if not used in proper condition, because of its limited power for considering more than one attribute. Case study in PT. X reveals disadvantages of reverse e-auction for some products procured. Therefore, multiattribute auction as the extension of reverse e-auction, which enables multiattribute negotiable dimension, is needed. To know the proper attributes and their weights, Analytic Network Process (ANP) is used. ANP is also useful to show interdependencies between elements. According to the ANP result, price is an independence attribute, so that it does not have any weights. Other attributes that have the biggest until the smallest weights are delivery, product quality, and management quality. Multiattribute auction proposed is English auction ruled with three attributes: price, delivery, and product quality. For having an insignificant weight, management quality is only proposed to be an early consideration for buyer. Recommendations also consist of information revelation and content of user interface."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nora Sulastri
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh peran ACAP bagi organisasi guna
menentukan hasil-hasil organisasi (organizational outcomes) sehingga perlu
dijadikan prioritas utama serta dimensi-dimensi ACAP yang berperan signifikan
bagi pencapaian hasil-hasil organisasi untuk lembaga pemerintah bidang
penelitian, pengembangan dan kerekayasaan. Penelitian menggunakan metode
MCDM (AHP-TOPSIS). Hasil penelitian menemukan bahwa manajemen inovasi
adalah hasil (outcome) organisasi yang paling penting bagi organisasi dan perlu
menjadi prioritas fokus perhatian utama bagi keberhasilan organisasi secara
keseluruhan. Outcomes organisasi berikutnya yang tetap harus diperhitungkan
sesuai dengan urutan peringkat kepentingannya adalah manajemen teknologi,
manajemen pengetahuan, performansi organisasi, dan pembelajaran organisasi.
Dimensi ACAP yang paling berpengaruh dan strategis bagi keberhasilan
manajemen inovasi khususnya dan hasil organisasi umumnyaadalah dimensi
aplikasi dengan sub dimensi keaktifan dalam teknologi, eksploitasi pengetahuan
baru, pengembangan paten, dan penerapan pengalaman. Tiga dimensi ACAP
lainnya yang tetap memiliki peran terhadap organisasi sesuai bobotnya masing
masing adalah dimensi transformasi, asimilasi, dan akuisisi.
ABSTRACT
This study aimed to obtain the role of ACAP for the organization in order to
determine organizational outcomes that need to be a top priority as well as the
dimensions of ACAP that contribute significantly to the achievement of
organizational outcomes for government agencies fields of research, development
and engineering. Research using MCDM method (AHP-TOPSIS). The results
found that management innovation is the most important of organizational
outcomes for the organization and should be a priority focus of major concern for
the success of the organization as a whole. Other outcomes that following
organizations and still have to be calculated in accordance with the rank order of
importance is technology management, knowledge management, organizational
performance, and organizational learning. Most influential and strategic
dimension of ACAP’s to the success of innovation management in particular and
organizational outcomes over all is dimension of application with has sub
dimensional of active in technology, exploitation of new knowledge, the
development of paten, and implementation of experiences. Other three dimensions,
of ACAP still have a role based on the weight of each dimension, are dimension
of transformation, assimilation, and acquisition."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35794
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eni Anantawati
"Untuk strategi berildan secara efektif dan efisien, seyogyanya digunakan informasi dan analisis yang akurat berdasarkan data hasil survey pemasaran. Tugas akhir mi menganalisis data PT. Survey Research Indonesia, hasil survey pemilikan 39 barang-barang rumah tangga yang tahan lama secara serental menggunakan met ode komponen utama untuk suratu analisis multivariat. Data pemilikan diperhatikan menurut beberapa segmen berdasarkan kategori pengelompokan pengeluaran rumah tangga per bulan. Analisi komponen utama digunakan untuk menggambarkan struktur variabilitas sekelompok variabel.
Data yang digunakan ada!ah data hasil survey pemasaran tahun 1993-1994 pada 830 rumah tangga di DKI Jakarta, dari PT. Survey Research Indonesi. Hasil yang diperoleh adalah profi! konsumsi 39 barang untuk setiap kategori kelompok pengeluaran per bulan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Wardiha JS
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai cara melakukan pengelompokan spare part maintenance menggunakan teknik multivariat yaitu analisa kluster yang digabungkan dengan klasifikasi fuzzy dan klasifikasi ABC. Tujuan penggunaan ketiga metode pengelompokan ini adalah untuk mendapatkan suatu sistem pengelompokan inventory yang cukup akurat, mengakomodasi lebih dari satu variabel/kriteria pengelompokan dan mudah diaplikasikan oleh profesional. Hasil pengelompokan ini akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan metode pengelolaan yang sesuai untuk spare part maintenance tersebut.

ABSTRACT
This thesis is concern about how to classifying spare part of maintenance using one of multivariate technique, cluster analysis, combined with fuzzy classification and ABC classification. The objective of using these three kind of methods is to find accurate inventory classification method which could accommodate more than one variable/criteria and easy to implemented by management professional. Result of this classification will be used to decide the best way to manage the spare part of maintenance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27651
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Yusuf Islami
"Penelitian ini dilakukan pada sebuah perusahaan minyak dan gas dengan tujuan mendapatkan kriteria dan sub kriteria dalam pemilihan pemasok dan melakukan pemeringkatan pemasok. Pemasok memiliki peranan yang sangat penting dalam rantai pasok. Oleh karena itu, suatu perusahaan harus memilih pemasok yang dapat menghasilkan jasa atau produk yang memiliki kualitas yang diekspektasikan oleh perusahaan yang tentunya paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan. Adanya pemeringkatan pemasok dapat membantu perusahaan dalam menunjang proses pemilihan pemasok yang terbaik sesuai dengan kriteria dan sub kriteria yang dipertimbangkan.
Penelitian ini menggunakan penggabungan metode antara metode Analitical Hierarchy Process (AHP) dan metode Technique for Order of Preference by Similiarity to Ideal Solution (TOPSIS). AHP digunakan untuk menentukan bobot kepentingan kriteria dan sub kriteria sedangkan TOPSIS digunakan untuk menghasilkan urutan peringkat pemasok. Berdasarkan pengolahan data menggunakan kedua metode tersebut, harga jasa merupakan sub kriteria yang memiliki bobot tertinggi yaitu 0,12195. Sedangkan hasil dari pemeringkatan pemasok menempatkan pemasok 3 sebagai pemasok terbaik dan pemasok 5 sebagai pemasok terburuk diantara 5 alternatif pemasok. Dengan dibuatnya suatu model pembobotan kriteria, sub kriteria, dan pemeringkatan pemasok ini diharapkan dapat berguna untuk proses pemilihan pemasok pada kasus lainnya.

This research was conducted on Oil and Gas Company with the purpose of getting criteria and sub criteria on supplier selection and ranking suppliers. Suppliers play a key role in the supply chain. Therefore, a company have to choose a supplier that can produce services or products that have quality that is expected by the company which is certainly the most suitable for the conditions and needs of the company. Doing supplier ranking can assist the company in selecting the most suitable supplier according to the considered criteria and sub criteria.
This research used a combination of Analytical Hierarchy Process (AHP) method and Technique for Order of Preference by Similiarity to Ideal Solution (TOPSIS) method. AHP was used to determine the importance weight of criteria and sub criteria and TOPSIS was used to produce an outranking of suppliers. Based on data processing using the two methods, servive price is the sub criteria that has a highest weight about 0,12195. Whereas the result of the ranking for suppliers plaing Supplier 3 as the best supplier and Supplier as the worst among the five alternatives of suppliers. With the establishment of criteria and sub criteria weight and supplier ranks, this model can be usefull for the supplier selection process in another case.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sita Nurlailly
"Untuk mencapai operasional pembangkit yang maksimal diperlukan ketersediaan jumlah spare part yang sesuai kebetuhan. penelitian ini mengusulkan penggabungan metode AHP dan Semi Delphi, untuk menentukan jumlah kebutuhan spare part tersebut, dengan melihat sudut pandang pemeliharaan dan logistik dari spare part. Pemeliharaan mempunyai 7 kriteria dan logistic mempunyai 7 kriteria. Pada penelitian ini berfokus pada blok 4 PLTGU Priok, dimana mana pembangkit ini bergerak dengan mesin steam turbin dan gas turbin. Penelitian ini penggabungan AHP dan semi delphi uuntuk menentukan jumlah spare part. Daftar spare part tersebut, dinilai untuk ditemukan kekritisannya. Setelah itu jumlah spare part yang sudah ditemukan kekritisannya dengan Semi Delphi. Para expert kemudian menentukan jumlah spare part sesuai dengan pengalamannya. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan kekritisan “H” sebanyak 2 spare part, “M” sebesar 108 spare part dan “L” sebesar 0 buah. Dari sisi biaya, perhitungan untuk jumlah dengan kategori mean atau rata-rata terdapat penghematan sebesar 2% jika dibandingkan dengan jumlah eksisting spare part.

Untuk mencapai operasional pembangkit yang maksimal diperlukan ketersediaan jumlah spare part yang sesuai kebetuhan. penelitian ini mengusulkan penggabungan metode AHP dan Semi Delphi, untuk menentukan jumlah kebutuhan spare part tersebut, dengan melihat sudut pandang pemeliharaan dan logistik dari spare part. Pemeliharaan mempunyai 7 kriteria dan logistic mempunyai 7 kriteria. Pada penelitian ini berfokus pada blok 4 PLTGU Priok, dimana mana pembangkit ini bergerak dengan mesin steam turbin dan gas turbin. Penelitian ini penggabungan AHP dan semi delphi uuntuk menentukan jumlah spare part. Daftar spare part tersebut, dinilai untuk ditemukan kekritisannya. Setelah itu jumlah spare part yang sudah ditemukan kekritisannya dengan Semi Delphi. Para expert kemudian menentukan jumlah spare part sesuai dengan pengalamannya. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan kekritisan “H” sebanyak 2 spare part, “M” sebesar 108 spare part dan “L” sebesar 0 buah. Dari sisi biaya, perhitungan untuk jumlah dengan kategori mean atau rata-rata terdapat penghematan sebesar 2% jika dibandingkan dengan jumlah eksisting spare part."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gregorius Vidy Prasetyo
"ABSTRAK
Pada permasalahan seperti kesehatan atau dunia retail banyak dijumpai data-data yang memiliki kategori yang tidak seimbang. Sebagai contoh jumlah penderita penyakit tertentu relatif langka pada suatu studi atau jumlah transaksi yang terkadang merupakan transaksi palsu (fraud) jumlahnya secara signifikan lebih sedikit ketimbang transaksi normal. Kondisi ini biasa disebut sebagai kondisi data tidak seimbang dan menyebabkan permasalahan pada performa model, terutama pada kelas minoritas. Beberapa metode telah dikembangkan untuk mengatasi permasalahan data tidak seimbang, salah satu metode terkini untuk menanganinya adalah Easy Ensemble. Easy Ensemble diklaim dapat mengatasi efek negatif dari pendekatan konvensional seperti random-under sampling dan mampu meningkatkan performa model dalam memprediksi kelas minoritas. Skripsi ini membahas metode Easy Ensemble dan penerapannya dengan model Random Forest dalam mengatasi masalah data tidak seimbang. Dua buah studi empiris dilakukan berdasarkan kasus nyata dari situs kompetisi hacks.id dan kaggle.com. Proporsi kategori antara kelas mayoritas dan minoritas pada dua data di kasus ini adalah 70:30 dan 94:6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Easy Ensemble, dapat meningkatkan performa model klasifikasi Random Forest terhadap kelas minoritas dengan signifikan. Sebelum dilakukan resampling pada data (nhacks.id), nilairecall minority hanya sebesar 0.47, sedangkan setelah dilakukan resampling, nilainya naik menjadi 0.82. Begitu pula pada data kedua (kaggle.com), sebelum resampling nilai recall minority hanya sebesar 0.14, sedangkan setelah dilakukan resampling, nilai naik secara signifikan menjadi 0.71.

ABSTRACT
In the real world problem, there is a lot case of imbalanced data. As an example in medical case, total patients who suffering from cancer is much less than healthy patients. These condition might cause some issues in problem definition level, algorithm level, and data level. Some of the methods have been developed to overcome this issues, one of state-of-the-art method is Easy Ensemble. Easy Ensemble was claimed can improve model performance to classify minority class moreover can overcome the deï¬?ciency of random under-sampling. In this thesis discussed the implementation of Easy Ensemble with Random Forest Classifers to handle imbalance problem in a credit scoring case. This combination method is implemented in two datasets which taken from data science competition website, nhacks.id and kaggle.com with class proportion within majority and minority is 70:30 and 94:6. The results show that resampling with Easy Ensemble can improve Random Forest classifier performance upon minority class. This been shown by value of recall on minority before and after resampling which increasing significantly. Before resampling on the first dataset (nhacks.id), value of recall on minority is just 0.49, but then after resampling, the value of recall on minority is increasing to 0.82. Same with the second dataset (kaggle.com), before the resampling, value of recall on minority is just 0.14, but then after resampling, the value of recall on minority is increasing significantly to 0.71."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafiz Syadeq Pahlevi
"Optimisasi portofolio saham bertujuan untuk memberikan return yang maksimal dan risiko yang minimum. Salah satu cara untuk mendapatkan portofolio optimum adalah diversifikasi. Diversifikasi adalah pemilihan portofolio dengan mempertimbangkan pengalokasian dana ke berbagai saham yang berbeda dengan tujuan penyebaran risiko. Pada skripsi ini, algoritma Extension of Nondominated Sorting and Local Search (e-NSLS) digunakan untuk menghitung proporsi setiap saham. Kemudian, untuk mencari portofolio optimum dari proporsi yang telah diperoleh, digunakan model optimisasi portofolio Possibilistic Semiabsolute Deviation yang mempertimbangkan biaya transaksi, kendala kardinalitas, dan kendala kuantitas, dengan asumsi return setiap saham adalah bilangan fuzzy. Metode ini menghasilkan nilai tertinggi dari rata-rata return sebesar 36,04% dan Sharpe Ratio sebesar 28,75, yang lebih tinggi daripada S&P 500 Index dengan rata-rata return 12,34% dan Sharpe Ratio 2,7.

Stock portfolio optimization aims to provide maximum return and minimum risk. One way to get an optimum portfolio is diversification. Diversification is portfolio selection by considering allocation funds to different stocks with aim to spreading the risk. In this thesis, Extension of Nondominated Sorting and Local Search (e-NSLS) is used to calculate the proportion of each stock. Then, to find the optimum portfolio from proportions that have been obtained, we use Possibilistic Semiabsolute Deviation model, which considers transaction costs, cardinality constraints, and quantity constraints, and assuming the return of each stock is fuzzy numbers. This method produces the highest value of the average return 36,04% and Sharpe Ratio 28,75, which is higher than the S&P Index with an average return 12,34% and Sharpe Ratio 2,7."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>