Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92670 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Irianto
"Tugas akhir ini membahas model antrian yang ada pada
sietim pelayanan Apotik Rumah Sakit Pusat Pertamina dengan
menggunakan analisa teori antrian model Saluran Pelayanan
Eanda.
Dengan analisa teori antrian model Saluran Pelayanan
Banda, dapat. diketahui apakah sistim pelayanan yang ada di apotik sudah mencapai keadaan yang optimal="
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paulus Gunawan
"ABSTRAK
Tugas akhir ini membahas penerapan sistem antrian yang terdapat pada sistem pelayanan kesehatan di Unit Gawat Darurat R.S.U.P Dr. M. Jamil dengan berlandaskan analisa teori Antrian Model Saluran Pelayanan Kesehatan Tunggal. Atas dasar penelitian ini dapat diketahui bahwa sistem pelayanan kesehatan di Unit Gawat Darurat ini tidak memadai lagi untuk Model Saluran Pelayanan Kesehatan Tunggal."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azizah Rukmawati
"Penelitian ini dilatarbelakangi olch adanya masalah dalam hal waktu tunggu pasien, terutama di Apotik Rawam Jalan ?A? RSPP, berdasarkan survey kepuasan oleh Bagian Total Quality Management yang mendapatkan hasil rendahnya kcpuasan pasien dalam hal waldu tunggu.
Dari analisis situasi di RSPP dan pengolahan data rekapitulasi resep di Apotik Rawat Jalan RSPP ditemukan bahwa sekitar 71% dari coral resep yang dilayani perlunya diselesaikan dalam waktu lebih dari 1 jam, sehingga menimbukan masalah terjadinya penumpukan resep dan waktu tunggu pengambilan obat yang lama di Apolik Rawat Jalan "A" RSPP.
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang karakteristik sistem antrian resep dan mencari model yang lebih sesuai untuk melayani resep yang masuk ke Apotik Rawat Jalan "A" RSPP sehingga diharapkan dapat mcningkatkan mutu pelayanan RSPP khususnya pelayanan apotik.
Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan analisis kuantitatif. Data yang diolah berasal dari kegiatan pengumpulan data waktu masuk dan keluarnya resep ke dan dari setiap titik pelayanan di Apotik "A" tanggal 27 - 31 Mei 2002.
Hasil penclitian ini adalah pola kedatangan resep mengikuti distribusi Poisson dengan puncak kedatangan umumnya berada antara pukul 7.30 sampai pukul 12.00, disiplin antriannya FIFO, struktur antrian single channel mulli phase. Pola pelayanan resep juga mengikuti distribusi Poisson dengan rata-rata total waktu pemroscsan resep adalah 2 jam 19 menit.
Pada penelitian ini dibahas tiga altematif untuk mencari model sistem antrian resep yang paling sesuai dengan cara mengubah komposisi petugas di tiap titik pelayanan yang waktu pelayanannya belum optimum, membagi pelayanan resep menjadi 2 bagian antara pelayanan resep iterisasi dan pelayanan resep orisinil.
Pembahasan ketiga alternatif ini difokuskan pada resep dengan obat jadi saja. Ketiga alternatif yang telah disimulasikan menghasilkan parameter antrian yang efisien dengan tingkat utilisasi petugas sudah mencapai nilai optimum. Alternatif kedua dipilih karena parameter antriannya paling baik dan tingkat utilisasi petugasnya paling optimum dengan biaya yang lebih efisien.

Background of this research is waiting problem found in Ambulatory Care Pharmacy "A" Pertamina Central Hospital (Pharmacy ?A? RSPP) based on survey by Total Quality Management (T QM) Department in Pertamina Central Hospital (RSPP).
Survey found a low satisfaction of patients on waiting, time. From the situation analisys in RSPP and processing of prescription recapituation data in Pharmacy ?/\?, about 71% of total prescriptions a day is served more than 1 hour. it caused u prescriptions accumulation and long waiting time of patients who want to get their medicine trom l?l1armacĀ§f RSPP
The purpose of this research, to get a description of prescription queing system and look for a suitable queuing model to increase quality of service at Pharmacy "A" RSPP. This is a cross sectional research with quantitive analisys. Data has collected from May 27"` - May 31", 2002.
The resut of this research is a prescription arrival scheme in Poisson distribution with peak arrival time between 07:30 AM to 12:00 PM. Qucing mode is FIFO, queuing structure is single channel multi phase. Prescription serving scheme also in Poisson distribution rule with total average serving time 2 hours and 9 minutes.
This research discusses three altematives to look For the inost suitable prescription quing model by way of changing officer at every service point which serving time is not optimum, dividing prescription service into 2 sections between iteritation prescription service and original prescription service. Those discussion ony focuses on non blend prescription.
Those simulation result of those three altemulives are efficient queuing systems with optimum ofiicer uliization. The second altemativcs is choosen because it has the most efficient cost and queuing system with an optimum officer utilization."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T6513
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastina Tahjoo
"Poliklinik Spesialis Anak RS Pluit yang baru dibuka lebih kurang 1 tahun telah mempunyai pengunjung yang cukup tinggi. Banyaknya jumlah pengunjung pada jam-jam tertentu membuat seorang pengunjung harus menunggu begitu lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa lama waktu tunggu seorang pengunjung, faktor-faktor yang mempengaruhinya dan mengembangkan model yang sesuai agar seorang pengunjung tidak perlu lagi menunggu lama. Janis penelitian yang digunakan adalah penelitian cross sectional dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambii dari seluruh pengunjung yang datang ke poliklinik spesialis anak RSP pada pagi dan sore hari dari tanggal 3 Maret 1997 - 19 Maret 1997. Dalam menganalisa data digunakan perangkat lunak Microsoft Excel/ 7.0 dan QSB + ( Quantitative System for Business Plus ) yaitu Queueing System Simulation.
Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa lama menunggu seorang pengunjung rata-rata selama 83 menit dan rata-rata jumlah orang yang menunggu dalam antrian pada permulaan pelayanan sebanyak 18 orang. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan lamanya waktu tunggu adalah model antrian, yaitu sumber masukan, disiplin antrian dan pola kedatangan. Untuk mengurangi lamanya waktu tunggu dibuatlah model antrian G / G / 1/F I F dengan 3 buah altematif sumber masukan. Hasil dari simulasi model-model tersebut didapatkan bahwa rata-rata lama menunggu seorang pengunjung dalam antrian berkisar antara 25 - 30 menit. Sedangkan banyaknya pengunjung yang menunggu dalam antrian adalah 4 orang. Dengan diterapkannya salah satu dari altematif model antrian pelayanan ini, diharapkan waktu tunggu akan jauh berkurang.

The Children's Clinic of Pluit Hospital that just been opened for about a year has already got a lot of visitors. As the number of visitors is quite high, each visitors has a long waiting time. The purpose of this research is to obtain knowledge about the length of waiting time of visitors; the affecting factors and to find a suitable model of waiting time so that a visitor doesn't have to wait too long. The kinds of research used are cross sectional and operational research and quantitative analysis. The samples used for this research are obtained from the entire number of visitors who came to the Children's Clinic of Pluit Hospital in the morning and evening hours on March 3tm ,1997 - March 19th, 1997. In analysis the data the writer used software Microsoft Excell 7.0 and QSB+ (Quantitative System for Business) i.e. Queuing System Simulation.
The resullt of this research shows that the average waiting time of each visitors is about 83 minutes and the average number of people waiting in the queues at the beginning of the service is 18 visitors. While the factors that are responsible for the long waiting time are the queuing models i.e.: sources of input, discipline in queuing and patterns of arrival. To reduce the length of waiting time the writer have prepared queuing model G /G / 1/ F / F with 3 alternatives of sources of input. From the simulation of there models are shown that the waiting time of each visitor in the queues is about 25 to 30 minutes. While the number of visitor in each line is 4 visitors. By applying one of there alternative queuing models it is hoped that the waiting time of visitors will be significently reduced.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suharti Kurniawan
"Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto merupakan rumah sakit rujukan tingkat I bagi instalasi kesehatan TNI dengan 20 jenis spesialisasi. Angka kunjungan pasien rawat jalan RSPAD Gatot Soebroto cukup tinggi sehingga perlu terus meningkatkan mutu pelayanan rawat jalan terutama dengan mempersingkat waktu tunggu dalam sistem antrian pasien.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa lama waktu tunggu seorang pasien, karakteristik sistem antrian dan mengembangkan model antrian yang sesuai yang dapat diterapkan di poliklinik Penyakit Dalam RSPAD Gatot Soebroto.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Cross Sectional atau penelitian operasional dengan analisa kuantitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari seluruh pasien yang datang ke poliklinik Penyakit Dalam RSPAD Gatot Soebroto dari tanggal 15 April 2002 sampai dengan tanggal 26 April 2002 mulai pukul 7:00. 12:00.
Hasilnya menunjukkan bahwa pola kedatangan rata-rata pasien per jam selama 2 minggu penelitian adalah 19 orang per jam untuk pasien Ginjal dan Hipertensi dan 31 orang per jam untuk pasien DM dan GE. Disiplin antrian pada umumnya bersifat FIFO (First In First Out) dan struktur antriannya adalah Multi Channel Multi Phase. Rata - rata waktu pelayanan sesungguhnya yang diberikan untuk setiap pasien secara keseluruhan adalah 10 merit 43 detik. Rata - rata lama waktu rekam medis dalam sistem di seluruh bagian pelayanan untuk pasien Ginjal dan Hipertensi adalah 56 merit 54 detik sedangkan untuk pasien DM dan GE adalah 1 jam 26 menit 43 detik.
Untuk mengurangi lamanya waktu tunggu maka dibuatlah model antrian. Hasil simulasi dan model tersebut didapatkan bahwa rata - rata waktu rekam medis pasien dalam sistem dapat berkurang selama 48 menit 30 detik untuk pasien Ginjal dan Hipertensi dan 83 menit 15 detik untuk pasien DM dan GE. Daftar Pustaka : 19 bush ( 1979 - 2000 )

Development of a Queuing Model for Outpatients at the Internal Disease Polyclinic of the Gatot Soebroto Army Ground Forces Central Hospital (RSPAD Gatot Soebroto)Being the top referral military hospital the Gatot Soebroto Army Ground Forces Central Hospital (RSPAD Gatot Soebroto ) consisting of 20 different specialities has a high number of outpatients so need to upgrade the service quality by decrease the waiting time in the queuing system.
The purpose of this research is to obtain the exact information about the length of waiting time, the characteristic of the queuing system and develop the appropriate queuing model that can be applied at the Internal Disease Polyclinic of the Gatot Soebroto Hospital.
This research is Cross Sectional or Operational Research with quantitative analysis. The samples for this research are all of the outpatients who come to the Internal Disease Polyclinic of the Gatot Soebroto Hospital from April 15, 2002 until April 26, 2002 from 7:00 am until 12:00 am.
The result of this research shows that the average of the arrival rate of patients per hour for two weeks is 19 patients for Kidney and Hypertension patient and 31 patients for Diabetes and Gastro Enterohepatology patient. The queuing discipline is FIFO (Firsf In First Out) and the queuing structure is Multi Channel - Multi Phase. The average of service time for each patients is 10 minutes 43 seconds. The average time a patient spends in the system for Kidney and Hypertension patient is 56 minutes 54 seconds and for Diabetes and Gastro Enterohepatology patient is 1 hour 26 minutes 43 seconds.
From the simulation shows that the average time a patient spends in the system time can be reduced 48 minutes 30 seconds for Kidney and Hypertension patient and 83 minutes 15 seconds for DM and GE patient. By applying one of the queuing models is hoped that the waiting time of patients will be significantly reduced.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T10710
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helmi Susanto
"ABSTRAK
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya antrian TAPLUS yang begitu panjang. Kajian dibatasi pada faktor-faktor tertentu saja yaitu jumlah antrian, organisasi dan kewenangan, kebijaksanaan dan jumlah TAPLUS. Kajian terhadap faktor-faktor tersebut diharapkan dapat menghasilkan suatu cara untuk memperbaiki pelayanan yaitu memperpendek waktu tunggu dan keseluruhan waktu yang diperlukan untuk memberikan pelayanan saat nasabah datang untuk mengambil atau menyetor TAPLUS.
Kajian terhadap faktor-faktor tersebut dengan menggunakan kerangka pemikiran sebagai berikut:
- Jumlah antrian. Kajian kecukupan jumlah antrian menggunakan Teori Antrian yang penghitungannya dilaksanakan dengan simulasi antrian.
- Organisasi dan kewenangan. Kajian terhadap sasaran unit organisasi yang melayani pengambilan dan penyetoran TAPLUS menggunakan metode statistik Mean sedangkan kajian terhadap kewenangan Teller dan Penyelianya menggunakan metode statistik Modus.
-Kebijaksanaan. Kajian terhadap kebijaksanaan berupa upaya untuk mengurangi penabung dengan jumlah tabungan yang relatif kecil.
- Proyeksi TAPLUS. Proyeksi TAPLUS menggunakan Regresi Linier.
Metode penelitian yang digunakan adalah:
- Melakukan pengamatan selama 15 (lima belas) hari kerja di Bank BNI Cabang X.
- Mengambil data sekunder dari cabang tersebut dan Biro Pusat Statistik.
Bank BNI telah melakukan langkah-langkah untuk mengurangi panjangnya antrian dengan membuka Cabang Pembantu dan menyelenggarakan ATM. Dari hasil kajian disamping langkah-langkah yang telah ditempuh tersebut untuk mengurangi jumlah antrian perlu merubah kebijaksanaan dan melakukan kerja sama dengan Bank Perkreditan Rakyat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Octa Istiadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38370
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maharani Putri Wulandari
"Penelitian ini memberikan bukti perhitungan mengenai analisis efektifitas pelayanan antrian pada gardu tol otomatis dan gardu tol reguler. Hasil perhitungan atas gardu tol otomatis dan gardu tol reguler pada gerbang tol Cililitan 1 menunjukkan bahwa waktu pelayanan gardu tol reguler lebih efektif dibanding waktu pelayanan gardu tol otomatis. Selain itu, dilakukan juga peramalan estimasi sistem antrian gardu tol yang efektif di masa depan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan pengembangan sistem antrian gardu tol di masa depan. Hasil peramalan menunjukkan bahwa sistem antrian gardu tol otomatis akan lebih efektif di masa depan dan butuh dilakukan pengembangan.

This study provides evidence about calculation of analysis for effectiveness of the queue of automatic toll gates and regular toll gates. Calculation results of automatic toll gates and regular toll gate show that service time of regular toll gate is more effective comparing with service time of automatic toll gate. In addition, this study also provides forecasting results to estimate effectivity toll gate queue system in future as consideration to develop toll gate queue system in future. Forecasting results show that automatic toll gate queue system will be more effective in future and needs development to be done."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44270
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Jusup Roni Pardamean
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu virus yang menginfeksi
manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Menurut laporan
CDC, Indonesia yang masuk dalam level 1 dari 3 yaitu level tertinggi, frequent or
continuous kasus DBD. Perkiraan lebih awal dan akurat dari persebaran insiden DBD
dapat meminimalkan ancaman dan membantu pihak yang berwenang untuk menerapkan
langkah-langkah pengendalian yang efektif. Pada penelitian ini, prediksi angka insiden
DBD menggunakan faktor-faktor cuaca yang mempengaruhi perkembangan nyamuk itu
sendiri, yaitu temperatur, kelembapan, dan curah hujan sebagai variabel prediktor.
Variabel prediktor ditentukan berdasarkan nilai korelasi silang dari time lag variabel
prediktor terhadap jumlah insiden DBD. Penelitian dilakukan dengan memanfaatkan
salah satu metode dalam machine learning, yaitu gated recurrent unit dalam
membangun model prediksi insiden DBD tersebut. Performa model yang digunakan
dievaluasi dengan Root Mean Squared Error dan Mean Absolute Error. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa prediksi angka insiden DBD terbaik, diperoleh dengan
menggunakan proporsi data training-test: 90%-10%.

Dengue Fever (DF) is a virus that infects humans through the bite of Aedes aegypti and
Aedes albopictus mosquitoes. According to the CDC report, Indonesia is included in
level 1 of 3, namely the highest level, frequent or continuous cases of DF. Early and
accurate estimates of the spread of dengue incidents can minimize threats and help the
authorities to implement effective control measures. In this study, the prediction of DF
incidence uses weather factors that influence the development of mosquitoes
themselves, namely temperature, humidity, and rainfall as predictor variables. Predictor
variables are determined based on the value of the cross correlation of the time lag
predictor variable to the number of DF incidents. The study was conducted by utilizing
one method in machine learning, namely the gated recurrent unit in building the DF
incident prediction model. The performance of the model are evaluated by Root Mean
Squared Error and Mean Absolute Error. The results of this study shows that the best
prediction model of DF incidence rate, obtained using the proportion of training-test
data: 90% -10%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Agung Surya Juliawan
"Evolutionary Game Theory (EGT) dalam model evolusi virulensi merupakan salah satu aplikasi dari non-cooperative game theory. Model evolusi virulensi dapat dinyatakan dalam bentuk sistem persamaan diferensial biasa. Dalam Evolutionary Game Theory (EGT) terdapat dua konsep, yaitu Evolutionary Stable Strategy dan Replicator Dynamics yang masing-masing berperan dalam mekanisme seleksi dan mekanisme mutasi dalam proses evolusi. Evolutionary Stable Strategy dan Replicator Dynamics dapat digunakan untuk menggambarkan dan memprediksi hasil interaksi antara organisme patogen dan sel inang.

Evolutionary Game Theory (EGT) in the model of evolution of virulence is one application from a non-cooperative game theory. The model of evolution of virulence can be expressed in the form of a system of ordinary differential equations. In Evolutionary Game Theory (EGT) there are two concepts, namely the Evolutionary Stable Strategy and Replicator Dynamics, each of which plays a role in the mechanism of selection and mutation mechanism in the process of evolution. Evolutionary Stable Strategy and Replicator Dynamics can be used to describe and predict the results of interactions between pathogenic organisms and the host cells.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S61448
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>