Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96362 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hilman Rohmansyah
1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Channah
"ABSTRAK
Berbagai senyawaan kompleks krom heksavalen, Cr(VI), telah digunakan untuk oksidasi benzilik dan allilik. Naliaperumal Chidambaran dan Srinivasan Chandrasekaran telah meneliti penggunaan campuran piridin dikromat (PDC) dan tersier-butil hidroperoksida (TBHP) untuk oksidasi benzilik. Menurut kedua peneliti tersebut, mekanisme reaksi oksidasi benzilik dengan campuran PDCTBHP belum jelas.
Dalam penelitian untuk menentukan mekanisme reaksi oksidasi benzilik dengan substrat etilbenzena, digunakan metode analisis kromatografi gas dan spektrofotometri UV-VIS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) PDC berperan sebagai katalis, dan TBHP sebagai oksidator,(2) dalam reaksi oksidasi ini ada dua spesies PDC yang berada dalam kesetimbangan,yaitu spesies dengan puncak absorpsi di sekitar 355 nm dan 364 nm; (3) spesies yang langsung terlibat dalam reaksi oksidasi ini adalah spesies dengan puncak absorpsi di sekitar 364 nm.

ABSTRACT
Mechanism Study Benzylic Oxidation of ethylbenzena by Using PDC-TBHP MixtureSeveral hexavalent chromium complexes, Cr(VI), have been used for benzylic and allylic oxidation. The use of pyridinium dichromate (PDC) and tart-butyl hydroperoxide (TBHP) mixture for benzylic oxidation have been investigated, but the reaction mechanism is not established yet.
In this investigation, the reaction mechanism of oxidation of ethylbenzena substrate was study by using gas chromatography and UV-VIS spectrophotometry methods. The results showed that : (1) PDC plays a role as catalyst; (2) there are two specieses of POC that are in equilibrium, i.e. species which absorption peaks at around 355 nm and 364 nm; (3) the species involved in this oxidation reaction is the one which absorption peak at around 364 nm.
"
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Quinidine, stereoisomer quinine, dapat digunakan sebagai obat
jantung Sintesis organik dengan mengoksidasi quinine menjadi quininone
kemudian direduksi kembali dapat mengnasilkan quinidine. Melalui
quininone dapat juga disintesis derivat oksim yang diduga relatif kurang
toksik. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis quininone dengan metode
oksidasi menggunakan kromat. Pada oksidasi dilakukan modifikasi pada
sunu dan vvaktu reaksi serta bentuk quinine yang dioksidasi. Hasil penelitian dari analisis dengan kromatografi lapis tipis dan pengukuran spektrum serapan UV dan IR diperolen nasil banvva semua metode oksidasi yang digunakan dapat menghasilkan quininone Perbedaan terletak pada yield
produk yang dihasilkan Hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi reaksi berupa
vvaktu, suhu, dan cara pemisanan yang belum dilakukan dan diketahui
dengan baik. Oksidasi yang mendapatkan hasil yang paling baik pada
penelitian ini adalan two phase oxidation dan oksidasi dengan kromat suhu
50°C dengan hasil berturut-turut sebanyak 6.9% dan 16% yang produknya
masih berupa campuran quinine dan quininone"
Universitas Indonesia, 2007
S30424
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1998
S29963
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hengky Novarianto
"Pada proses pembakaran spontan batubara kandungan air merupakan salah satu karakteristik yang sangat penting. Tugas skripsi ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh kandungan air pada sifat pembakaran spontan batubara, yang dilakukan menggunakan metode oksidasi adiabatik. Jumlah kandungan air atau moisture content akan mempengaruhi laju proses oksidasi. Dari hasil eksperimental menggunakan dua jenis batubara (Pinang dan Prima) diketahui bahwa pada batubara tanpa pengeringan sama sekali laju oksidasi berjalan lambat tetapi pembakaran spontan tetap terjadi. Batubara tanpa pengeringan sama sekali yang memiliki kandungan air lebih banyak akan mengalami laju oksidasi yang lebih lambat dibandingkan dengan batubara yang memiliki lebih sedikit air. Sebaliknya pada batubara dengan pengeringan 100 %, batubara dengan kandungan air yang lebih banyak akan memiliki laju oksidasi yang lebih cepat ketimbang batubara dengan kandungan air lebih sedikit. Dari data hasil eksperimental dilakukan perhitungan kalor yang digunakan untuk menghilangkan kandungan air pada batubara.

In the process of coal's spontaneous combustion, moisture is one of the most important properties. This final project aims to investigate the influence of moisture towards the characteristics of coal's spontaneous combustion, which is done using adiabatic oxidation method. The amount of coal's moisture content affects the rate of its oxidation process. The experimental results using two types of coals (Pinang and Prima) show that oxidation speed in a non-drying coal is slow although a spontaneous combustion still occurs. Non-drying coals, which possess greater amount of moisture content have slower oxidation speed than coals with less moisture content. It goes the other way around with 100% drying coals with higher moisture content. These coals have faster oxidation speed compared to those with less moisture content. From the experimental results, calculation of heat is conducted, which is then utilized to remove moisture in coals."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37758
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fig Einstein Muslim Ahmad
"Pembakaran spontan pada batubara merupakan permasalahan yang serius, baik ekonomi maupun keselamatan. Sayangnya tidaklah mudah untuk memahami fenomena ini. Penyebab utama sulitnya memahami mekanisme pembakaran spontan adalah karena terlibatnya berbagai faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi awal terjadinya dan proses berlangsungnya fenaomena ini. Ukuran partikel adalah salah satu faktor tersebut. Pada kondisi di alam atau di stockpiles reaksi oksidasi temperatur-rendah terjadi lambat karena terbatasnya trasfer kalor antara batubara dengan lingkungannya. Sehingga dalam eksperimen digunakan metode oksidasi adiabatik untuk mengkaji kecenderungan karakter pembakaran spontan dari batubara sub-bituminous. Pengaruh ukuran partikel dapat dijelaskan melalui penghitungan nilai laju pemanasan mandiri (R70), energi aktivasi (Ea), and time to ignition. Hasil dari eksperimen menunjukkan meningkatnya ukuran partikel akan mengurangi nilai R70, meningkatkan energi aktivasi dan memperlambat time to ignition.

The spontaneous combustion of coal stockpiles is a serious economic and safety problem. Unfortunately it is not easy to understand these phenomena. This is due to the mechanism of spontaneous combustion is affected by many internal and external factors including particle size. The low-temperatur oxidation reaction in the nature or stockpiles of coal piles is considered slow due to limited heat exchange between coal and direct surroundings. Thus, an adiabatic oxidation testing method used for determining the spontaneous combustion character propensity of a sub-bituminous coal. This work particulary focuses on studying the effect of particle size on the self-heating rate (R70) as well as the activation energy (Ea) and time to ignition (tad). The test showed that increase of the particle size decreased self-heating rate, increased ectivation energy and delayed time to ignition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37896
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riesta Aprilia
"ABSTRAK
Talasemia adalah suatu kelainan darah akibat penurunan atau ketidakberadaan sintesis satu rantai polipeptida globin yang diturunkan secara resesif dari orangtua kepada anaknya Talasemia terdiri dari talasemia alfa, beta, gama dan delta, Penamaan tersebut berdasarkan kepada rantai polipeptida yang mengalami mutasi.
Walaupun banyak penelitian telali dilakukan, terutama di bidang genetika, masih banyak persoalan mengenai talasemia yang belum diketahui, misalnya mengapa sel darah talasemia berumur pendek, yaitu kurang dari 120 hari. Para peneliti biomernbran telah menemukan adanya kelainan pada susunan membran sel darah merah talasemia yang diduga sebagai penyebab kerapuhan eritrosit pada talasemia Disamping itu membran sel darah merah talasemia juga memiliki ketahanan osmotik yang tinggi terhadap lanitan hipotonis NaCl.
Penelitian in bertujuan untuk mengetahui gambaran dalam ketahanan sel darah merah talasemia serta pengaruh antioksidan terhadap membrane sel darah merah talasenia pada pemberian oksidator ditinjau dari fragilitas osmofik dan kadar salah satu produk peroksidasi lipid yaitu malondialdehida.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa membran sel darah merah talasenia memilki resistensi osmotik yang lebih tinggi dan mengalami peningkatan kadar malondialdehida yang lebih besar dibandingkan membran sel darah normal. Selain itu penambahan antioksidan (vitamin E) dapat mengurangi peningkatan MDA serta mempengaruhi resistensi osmotik membran sel darah merah. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Abdillah Ghifari
"Konsumsi alkohol berlebihan telah menjadi masalah besar di masyarakat. Meskipun demikian, perusahaan alkohol berusaha mencari solusi untuk mengurangi konsumsi alkohol konsumen tanpa berdampak pada penjualan mereka. Cause-related marketing dapat dilihat sebagai sebuah solusi, meskipun dampak dari cause-related marketing sering kali diabaikan atau hanya disinggung secara singkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cause-related marketing dalam hubungan jenis bir (alkohol vs bebas alkohol) terhadap sikap konsumen terhadap alkohol dengan peran moderasi keyakinan agama. Studi ini menggunakan eksperimen online antar subjek menggunakan Qualtrics yang menargetkan beberapa negara berdasarkan dimensi indulgensi Hofstede. Temuan utamanya adalah bahwa dampak moderat dari pemasaran yang berhubungan dengan tujuan sosial dan keyakinan agama tidak mempunyai pengaruh terhadap sikap konsumen terhadap alkohol. Namun, tingkat kesenangan memang mempengaruhi sikap konsumen terhadap alkohol secara positif. Dengan keterbatasan ukuran sampel dan kondisi eksperimen yang belum lengkap, penelitian ini menjadi landasan bagi penelitian lebih lanjut untuk mendalami lebih dalam strategi demarketing di industri alkohol.
Excessive alcohol consumption has been a major problem in society. Despite these, alcohol companies are trying to find a solution on ways to reduce consumers' alcoholic consumption without impacting their sales. Cause-related marketing can be seen as a solution, although the effect of cause-related marketing is often overlooked or only touched upon briefly. This study aims to find out the effect of cause-related marketing in the relationship between beer type (alcohol vs alcohol-free) on consumers' attitudes toward alcohol with the moderating role of religious belief. The study employed a between-subject online experiment using Qualtrics targeting multiple countries according to the Hofstede indulgence dimension. The main findings are that the moderating impact of cause-related marketing and religious belief has no influence on consumers’ attitudes toward alcohol. However, indulgence levels do influence consumers' attitudes toward alcohol positively. With the limitation of sample size and incomplete experimental conditions, this study serves as a foundation for further research to dive deeper in demarketing strategy in the alcohol industry."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Alif Ahmadsyah Gibran
"Biosolar™ adalah salah satu produk bahan bakar diesel di Indonesia dengan kandungan sulfur hingga 2.500 ppm. Kandungan ini masih jauh di atas standar low-sulfur diesel (LSD) dengan batas maksimal 500 ppm sulfur maupun standar ultra-low-sulfur diesel (ULSD) dengan batas maksimal 15 ppm sulfur. Kerugian yang diakibatkan oleh tingginya kadar sulfur dalam bahan bakar ialah memperpendek umur mesin dan pencemaran lingkungan. Salah satu mekanisme pengurangan kandungan sulfur yang telah banyak dilakukan oleh penelitian lainnya adalah reaksi desulfurisasi oksidatif atau oxidative desulfurization (ODS) yang dikombinasikan dengan ekstraksi pelarut polar. Penelitian ini berfokus pada pengaruh suhu terhadap performa oksidasi dengan mengadopsi beberapa penelitian terdahulu. Titik sampel adalah pada suhu oksidasi 30oC, 50oC, dan 70oC. Proses ODS dilakukan dengan oksidator hidrogen peroksida, katalis asam asetat, dan pelarut polar metanol. Untuk mengetahui kadar sulfur sebelum dan setelah perlakuan, digunakan instrumen FTIR yang dinormalisasi dengan ASTM D 4294. Metode FTIR ternormalisasi ini teruji cukup akurat dengan penyimpangan sebesar 5,9%. Secara umum, performa desulfurisasi meningkat dari suhu 30oC menuju 50oC, namun berangsur turun ketika melewati 50oC hingga 70oC. Performa desulfurisasi terbaik didapat pada suhu oksidasi 50oC, rasio volumetrik pelarut:sampel 1:4, dan waktu ekstraksi 40 menit dengan desulfurisasi sebesar 28,2%.

Biosolar™ is a diesel fuel in Indonesia with sulfur content up to 2,500 ppm. This number is still far above low-sulfur diesel (LSD) standard with 500 ppm maximum limit of sulfur and ultra-low-sulfur diesel (ULSD) standard with 15 ppm maximum limit of sulfur. Disadvantages gained due to usage of high-sulfur content fuel are shortening of the machine lifetime and environmental pollution. One of the mechanisms for reducing sulfur content in fuel that has been carried out by other studies is oxidative desulfurization (ODS) reaction. This study focuses on the effect of temperature on oxidation performance by adopting several previous studies. The sample points are at the oxidation temperature of 30oC, 50oC, and 70oC. The ODS process was carried out with hydrogen peroxide as an oxidizing agent, acetic acid catalyst, and methanol as a polar solvent. To determine the sulfur content before and after treatment, the FTIR instrument normalized with ASTM D 4294 was used. This normalized FTIR method was tested to be quite accurate with a deviation of 5.9%. In general, the desulfurization performance increased from 30oC to 50oC, but gradually decreased as it passed 50oC to 70oC. The best desulfurization performance was obtained at an oxidation temperature of 50oC, a volumetric ratio of solvent:sample 1:4, and an extraction time of 40 minutes with desulfurization of 28.2%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>