Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 81308 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pertiwi E. W.
"ABSTRAK
Resin urea-formaldeh~da adalah polimer yang dihasilkan
dari reaksi urea dengan formaldehida melalui reaksi polimerisasi
kondensasi Resin urea-formaldehida dapat mengalami
reaksi 'cure' membentuk struktur crosslink, yang kecepatan
pembentukannya dapat dipengaruhi oleh ada~ya asam Dalam
suasana asam, reaksi 'cure' urea-formaldehida dipercepat
yang pada akhirnya menghasilkan resin yang tidak larut (mengendap)
Hasil reaksi 'cure' urea-forNaldehida adalar resin
yang termoset, dimana strukturnya dipengaruhi oleh suhu dan
waktu reaksi 3, 4,5, 7)
Penelitian yang dilakukan bertuJuan mempelaJari pengaruh
pH oada resin urea-formaldehida dengan cara mengamati
reaksi 'cure' tang terJadi pada pH yang divariasi Studi
pengaruh pH terhadap reaksi 'cure' urea-formaldehida meliputi
pengukuran pH, viskositas, kerapatan, kandungan resin,
formaldehida bebas dan spektrum IR dari resin yang terbentuk
Hasil penelitian menunJukkan bahwa,dalan suasana asam
"reaksi 'cure' dipercepat menghasilkan endapan resin ureaformaldehida Pada spektrum IR endapan resin urea-formaldehida
menunJukkan bahwa angka gelombang 1040 cm -1 adalah
serapan gugus -NCH2N- (metilen) Menurut Chabert 3 )
serapan karakter1st1k crosslink -~CH2~- nerupakan i~ata..D
pada rantai polimer urea-formaldehida 'cure'"

"
1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sasono Wibowo
"ABSTRAK
Limbah organik dapat dimanfaatkan untuk menyerap ionion
logam berat dalain larutan Diduga yang berperan aktif
adalah tannin. Untuk memperbaiki kestabilannya sebagai
adsorben inaka limbah organik dipoliinerisasikan dengan
formaldehida
Matras sabut kelapa mengandung kadar tannin 0,65 /
Polimerisasi yang optimum diperoleh pada kondisi sebagai
berikut perbandingan berat samnpel dan larutan pereaksi
(asamn sulfat 0 1 2 N yang mnengandung 5% (b/b) formaldehida)
1 20 pada suhu 500C selama 2 jam Selanjutnya polimner
diubah dalamn bentuk garaninya dengan merendamn dalamn NaOH
0 1 N Evaluasi sifat polimner yang dihasilkan dilakukan
dengan mnenentukan serapannya terhadap ion Cu2+ dalamn
proses batch
Kemampuan penyerapan polimner ditentukan oleh bentuk
asam atau garamnya pH dan konsentrasi larutan Bentuk
asam (pada pH larutan 4 6) menyerap ± 4 mg/9 adsorben
sedangkan dalam bentuk garain (pada pH larutan 5 3)
menerap :L 9 mg/9 adsorben dari larutan Cu2 100 ppm
Serapan optimal terdapat pada daerah pH 4-4,5 menyerap
i3 4 mg/g adsorben Polimer dalam bentuk asamnya (pada pH
larutan 3) menyerap t3 +4 dan -i-lB mg/9 adsorben dan
larutan 100 750 dan 3500 ppm
Berdasarkan penyerapannya kestabilan tannin dalam
inatras yang tidak dipolimerisasikan dan yang dipolimerisasikan
terhadap pengaruh pencucian, pemanasan dan perendaman
dalam asam atau basa adalah sama Akan tetapi perendainan
lebih dari 24 jam dalam NaOH 1 N serapan matras
yang tidak dipoliinenisasikan cenderung turun dibandingkan
dengan inatras yang telah d.pclinienisasikan

"
1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hernita
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Subagiyo
"ABSTRAK
Emas dan perak merupakan logam mulia, umumnya dihasilkan
dengan proses ekstraksi. Proses tersebut dinilai cukup baik
untuk memisahkan logam emas dan perak dengan logam lain dan
bijih tambang, walaupun masih banyak kekurangannya yakni, air
limbah mengandung CN dan timbul gas HCN selama proses berjalan
sehingga akan menceiani lingkungan Untuk mengatasi kekurangan
tersebut dilakukan berbagal penelitian ekstraksi emas
dan perak dengan berbagal pelarut, yang telah berhasil dengan
menggunakan pelarut thiourea
Prinsip ekstraksi logam dengan pelarut adalah berdasarkan
pembentukan senyawaan kompleks logam dengan pelarut yang
digunakan, sehingga logam dapat dipisahkan dari mineral lain
yang tidak dikehendaki
Ekstraksi emas dan perak dengan urea kurang begitu memuaskan,
yakni hasil ekstraksi optimum terjadi pada penambahan
35 kg/ton contoh, 100 ml 5 N 112SO4 , dan ekstraksi selama
48 jam sebesar 47,2 % untuk logam emas sedarigkan logam perak
tidak terekstraksi Ekstraksi emas dan perak dengan thiourea
dihasilkan kondisi optimum pada penambahan thiourea sebanyak
35 kg/ton contoh, 100 ml 5 N H2SO4 , dan waktu ekstraksi Selama
48 jam sebesar 88,83 % untuk logam emas dan 61,69 %
untuk logam perak Sedangkan proses siaradasi dengan waktu
yang sama pada kondisi optimum yakiii pada penambahan NaCN
sebanyak 1,0 kg/ton contoh, CaO sebanyak 1,25 kg/ton contoh
dihasilkan 77,7 % ekstraksi untuk logam emas dan 76,66 % ekstraksi
untuk logam perak
Dari hasil percobaan tersebut ternyata ekstraksi dengan
urea tidak sebaik dengan thiourea ataupun proses sianidasi,
hal ini tidak sesuai dengan yang diharapkan

"
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kumala
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mohammad Arifin
"Pertumbuhan populasi dan pengembangan industri menyebabkan pencemaran air semakin banyak. Salah satu sumber utama pencemaran air yaitu zat pewarna organik. Metode degradasi fotokatalis merupakan solusi efektif untuk menghilangkan zat pewarna organik dalam air, salah satu contohnya ialah metode fotokatalisis dengan menggunakan semikonduktor ZnO. ZnO sebagai fotokatalis memiliki keterbatasan yaitu rekombinasi pasangan elektron-hole yang dapat menurunkan aktivitas fotokatalitik dari ZnO. Salah satu upaya untuk menekan rekombinasi yaitu membuat struktur nanokomposit ZnO dengan logam mulia Ag dan Pt yang dapat bertindak sebagai pengikat elektron. Paduan logam AgPt dengan bentuk anisotropik juga diketahui memiliki sifat fotokatalitik lebih tinggi dari bentuk isotropik logam tunggal.
Pada penelitian ini dibuat fotokatalis untuk degradasi metilen biru berupa struktur nanokomposit nanorod ZnO dengan nanopartikel AgPt dengan perbandingan mol 0:1, 1:2, 1:1, dan 1:0. Nanorod ZnO yang ditumbuhkan di atas substrat kaca dengan metode hidrotermal, sedangkan nanopartikel AgPt dibuat dengan metoda reduksi yang kemudian dideposisi di atas permukaan ZnO dengan menggunakan metode drop casting. Kecepatan degradasi tertinggi dicapai oleh ZnO/Ag1Pt1 yaitu 62,29 % dibawah penyinaran UV dan 64,49% dibawah penyinaran cahaya tampak. Keberadaan nanopartikel AgPt pada permukaan ZnO mengakibatkan terjadinya transfer elektron dari ZnO ke nanopartikel AgPt sehingga nanopartikel AgPt bertindak sebagai electron sink yang dapat menghambat laju rekombinasi seperti ditunjukkan dengan penurunan drastis intensitas fotoluminisensi. Selain itu, paduan AgPt yang berbentuk nanopartikel heksagonal dengan ukuran yang lebih seragam diduga berperan dalam meningkatkan aktivitas fotokatalitiknya.

Population growth and industrial development cause more water pollution. One of the main sources of water pollution is organic dyes. Degradation method by using semiconductor photocatalyst is one of effective solutions for removing organic dyes in water. As a photocatalyst, ZnO has limitation, namely the high recombination rate of electron-hole pairs that can decrease the photocatalytic activity of ZnO. One of the efforts to supress the recombination rate is to develop the nanocomposite structures between ZnO with noble metals such as Ag and Pt that can act as electron sinks. Moreover, AgPt metal alloys with anisotropic form are known has higher photocatalytic activity than single metal isotropic.
In this study, the photocatalysts for the degradation of methylene blue were made in the form of nanocomposite ZnO nanorods with AgPt nanoparticles with Ag/Pt mol ratio of 0:1, 1:2, 1:1, and 1:0. ZnO nanorods were grown on a glass substrate by hydrothermal method, while AgPt nanoparticles were synthesized by a reduction method and then deposited on the ZnO surface using the drop casting method. The highest degradation rate was achieved by ZnO/Ag1Pt1 up to 62.29% under UV irradiation and 64.49% under visible light irradiation. The presence of AgPt nanoparticles on the ZnO surface results in the transfer of electrons from ZnO to AgPt nanoparticles so that AgPt nanoparticles act as electron sinks that can inhibit the recombination rate as indicated by a drastic decrease in the photoluminisence intensity. Moreover, the Ag1Pt1 were formed in hexagonal particles in uniform size may also induce the higher photocatalytic activity.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T53243
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stella Chrisantha Yogawisesa
"ABSTRACT
Penggunaan kadaver sebagai alat bantu pembelajaran di pendidikan kedokteran menimbulkan masalah ketika kadaver tersebut telah selesai digunakan dan hendak dikebumikan kembali dengan metode deep burial karena dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan masalah kesehatan. Penggunaan cairan fiksatif formalin 10% merupakan konsentrasi standar. Penelitian dengan mengurangi konsentrasi formalin yang digunakan menjadi 4% dilakukan dengan harapan akan mempercepat proses dekomposisi ketika kadaver sudah dikebumikan. Penelitian ini menggunakan mencit Mus musculus, terutama otot tungkai belakangnya, yang diawetkan dengan cairan fiksatif formalin 10% dan 4% dan membandingkan kecepatan proses dekomposisi yang terjadi perminggu selama 6 minggu penguburan deep burial. Kecepatan dekomposisi dinilai dengan mengukur massa otot tungkai dan massa total mencit perminggu penguburan. Didapatkan hasil penurunan massa total yang berbeda secara signifikan yang terjadi antara kelompok Formalin 10% dan 4%, pada minggu 3-5. Hal ini diduga karena dekomposisi otot yang memang baru terjadi pada tahap lanjut. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi penelitian selanjutnya sebelum dapat diterapkan sebagai dasar pengelolaan kadaver manusia yang telah digunakan untuk kepentingan pendidikan dokter

ABSTRACT
.use of human cadaver as an educational tool in medical education may cause many problems when the cadaver is no longer being used and is to be buried, such as environmental problems and health problems. Cadavers are preserved in standardized 10% formalin solution. This research aims to reduce the concentration of formalin solution used to be a solution of 4% to accelerate the decomposition process of the deep buried cadaver, using Mus musculus mice as the samples, specifically the lower limb muscle. The lower limb muscle of the mice is preserved in 10% and 4% formalin solution, and are deep buried. The samples are compared by the decrease of the mass of lower limb muscle and the total mass of the mice per week in a total of 6 weeks period. Significant different results of comparasion are obtained in the total mass of the mice in 10% and 4% formalin solution. The decrease of lower limb muscle mass only significantly differs in week 3-5, presumably due to the decomposition process of muscle tissues that happens in the latter stages of decomposition. This research is expected to be the foundation of further research of comparasion of 10% and 4% formalin solution, before is able to be done in medical education human cadaver."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Savitri
"Telah dibuat cumene dari minyak gondorukem (rosin oil) melalui reaksi perengkahan dan dehidrogenasi menggunakan katalis HZSM-5 yang dimodifikasi. Penelitian ini berhasil melakukan modifikasi terhadap katalis asam padat berbasis zeolit, untuk menurunkan kekuatan asam katalis dengan cara menambahkan promotor logam Cu-Ni dan Ni-Mo. Berkurangnya kekuatan asam katalis dapat menghentikan reaksi perengkahan pada tahap terbentuknya produk cumene. HZSM-5 termodifikasi dikarakterisasi menggunakan metoda FTIR-pyridine yang menunjukkan terjadi penurunan kekuatan asam katalis.
Uji aktivitas katalis untuk reaksi perengkahan dan dehidrogenasi dilakukan untuk mendapatkan kondisi proses yang mengarah kepada produk senyawa cumene, serta analisa produk akhir menggunakan FTIR dan GC-MS. Katalis Cu-Ni/HZSM-5 mampu melakukan reaksi perengkahan-dehidrogenasi gondorukem, sehingga menghasilkan cumene dengan komposisi terbesar sebanyak 3,27%, dengan kondisi proses pada tekanan 30 bar dan temperatur 450o C.

Cumene has been synthesized from rosin oil through cracking and dehydrogenation reactions using modified HZSM-5 catalyst. The research was successfully modified the zeolite-based solid acid catalyst, to reduce acid strength by adding Cu-Ni and Ni-Mo metal as promoter. Catalyst with suitable acid strength could stop the cracking reaction to produce cumene. Modified HZSM-5 were characterized using FTIR-pyridine method. The result showed that the acid strength of the catalyst decreased.
Catalyst activity test for cracking and dehydrogenation reactions were carried out to obtain reaction condition to produce cumene and the final products were analysized using FTIR and GC-MS. Cu-Ni/HZSM-5 catalyst was suitable for the cracking-dehydrogenation reactions of rosin oil, resulting in the largest cumene with composition as much as 3.27%, with reaction conditions at a pressure of 30 bar and temperature 450o C.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35005
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nelly Malik Lande
"Baterai merupakan salah satu komponen penting pada sistem fotovoltaik. Tujuan pokok baterai pada sistem fotovoltaik adalah menyimpan energi listrik yang dibangkitkan modul surya pada saat matahari bersinar, dan mengeluarkan kembali energi listrik pada saat modul surya tidak dapat lagi memenuhi permintaan energi listrik oleh beban.Investasi baterai pada sistem fotovoltaik sangat mahal, diperkirakan 40% dari biaya investasi diperuntukkan untuk baterai. Karena itu untuk menjaga agar baterai tahan lama maka perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi umur baterai. Baterai kehilangan kapasitas dari waktu ke waktu dan dipertimbangkan baterai tidak efektif lagi ketika 20 persen dari kapasitas aslinya hilang, meskipun masih tetap dapat digunakan. Penelitian ini difokuskan pada pengaruh suhu ambient terhadap umur efektif baterai yaitu lama waktu yang dipakai baterai VRLA untuk menghabiskan 20 persen dari kapasitas aslinya. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa umur efektif baterai VRLA jika beroperasi pada suhu ambient 25°C sebesar 2,089 tahun. Sedangkan, pada suhu ambient 40°C sebesar 1,617 tahun.

The battery is one of the important components in the photovoltaic system. The main objective is the battery on a solar system stores electrical energy generated in the solar modules when the sun shines, and pulled back electrical energy when the solar module can no longer meet the demand of electrical energy by the load.Battery investment in solar systems is very expensive, estimated that 40% of the investment earmarked for the battery. Therefore, to keep the long lasting battery it is necessary to know the factors that affect battery life. Batteries lose capacity over time and takes into account the battery is no longer effective when 20 percent of its original capacity is lost, although it can still be used. This study focused on the effect of ambient temperature on effective life of VRLA batteries that can estimate the effective life of the battery. From the analysis results it can be seen that a long time VRLA batteries used to spend 20 percent of its original capacity at ambient temperature of 25°C for 2,089 years. While at ambient temperatureof 40 ° C for 1,617 years.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35037
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>