Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91119 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Linda Lidwina
"Cabe merah (Capsicum annuurn L ) mempunyai rasa pedas yang sangat disukai dan mempunyai warna merah yang menarik, oleh karena itu masyarakat sudah tidak asing lagi menggunakan cabe merah dalam kehidupan sehari—harinya. Cabe merah banyak dipergunakan antara lain untuk memberi cita rasa pada makanan. Mutu cabe merah kering ditentukan oleh kepedasan dan warnanya Kepedasan disebabkan karena adanya kandungan kapsalsin, sedang warna merah disababkan karena adanya pigmen kapsantin. Untuk meningkatkan mutu cabe kering, telah dilakukan penelitian penggunaan perlakuan iradiasi dan pencelupan dalam larutan natrium bisulfit."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Riza Lestari Ningsih
"ABSTRAK
Penelitian untuk mengetahui potensi bayam duri (Amaranthus spinosus L.) dalam menghambat perkecambahan dan pertumbuhan kecambah cabe merah besar (Capsicum annuum L. var. longum) telah dilakukan dengan cara mengamati pengaruh ekstrak A. spinosus terhadap prosentase perkecambahan, panjang akar dan batang kecambah C. annuum. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan faktor 4 x 5 yang terdiri dari 4 perlakuan macam ekstrak yaitu ekstrak akar, batang, daun, dan bunga A. spinosus, dan 5 perlakuan konsentrasi ekstrak yaitu 0,00%, 1,25%, 2,50%, 3,75%, dan 5,00% (dw/w). Analisis variansi menunjukkan bahwa keempat macam ekstrak A. spinosus 1,25--5,00% tidak berpengaruh terhadap prosentase perkecambahan biji C, annuum. Ekstrak akar, batang, daun, dan bunga A. spinosus 3,75% dan 5,00% menghambat pertumbuhan akar kecambah C. annuum. Ekatrak akar, batang, daun, dan bunga A. spinosus mulai konsentrasi 1,25% memacu pertumbuhan batang kecambah C. annuum, tetapi konsentrasi 5,00% ekstrak tersebut tidak memperlihatkan adanya perbedaan dengan kontrol."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yunus
"Beras berwarna memiliki nutrisi lebih baik karena mengandung pigmen antosianin. Kandungan antosianin beras dipengaruhi oleh pemaparan iradiasi sinar gama dan masa penyimpanan. Pemaparan iradiasi sinar gama dapat menginduksi radikal bebas sehingga memicu sintesis antosianin atau memutus ikatan glikosidik antosianin. Kandungan antosianin juga dapat teroksidasi selama masa penyimpanan. Pemaparan sinar gama pada enam beras hitam dan merah dengan variasi dosis 0, 2, 5, 10, 20, dan 30 kGy serta disimpan selama 6 bulan. Antosianin dianalisis menggunakan metode perbedaan pH. Hasil pemaparan iradiasi sinar gama menyebabkan peningkatan kandungan antosianin tertinggi pada beras hitam yaitu Botanik (50,264 menjadi 82,743 mg/100g) dan Jatiluwih (15,697 menjadi 32,228 mg/100g). Beras hitam lainnya mengalami penurunan antosianin terendah yaitu Hariku (27,553 menjadi 14,110 mg/100g), Seblang Banyuwangi (33,481 menjadi 13,943 mg/100g), dan Jawa Melik (53,353 menjadi 31,060 mg/100g). Pada beras merah, kandungan antosianin tertinggi yaitu Cempo Sleman (1,252 menjadi 20,539 mg/100g), Seblang Banyuwangi (2,672 menjadi 17,867 mg/100g), Jatiluwih (2,254 menjadi 43,000 mg/100g), Bronrice (6,680 menjadi 19,287 mg/100g), PK Sundakala (1,085 menjadi 20,289 m/100g), dan Healthy Choice (2,004 menjadi 23,044 mg/100g). Selain itu, penyimpanan selama 6 bulan cenderung meningkatkan kandungan antosianin pada beras hitam dan merah.

Colored rice has better nutrition because it contains anthocyanin pigments. The anthocyanin content of rice is influenced by exposure gamma radiation and storage time. Gamma radiation exposure can induce free radicals, triggering anthocyanin synthesis or breaking anthocyanin glycosidic bonds. Anthocyanin content can also be oxidized during storage. Six varieties of black and red rice were exposed to gamma radiation at doses of 0, 2, 5, 10, 20, and 30 kGy, followed by a 6-month storage period. Anthocyanins were analyzed using the pH difference method. The results of gamma radiation exposure caused the highest increase anthocyanin content in black rice, namely Botanik (50.264 to 82.743 mg/100g) and Jatiluwih (15.697 to 32.228 mg/100g). Other black rice varieties experienced the lowest decrease in anthocyanin, namely Hariku (27.553 to 14.110 mg/100g), Seblang Banyuwangi (33.481 to 13.943 mg/100g), and Jawa Melik (53.353 to 31.060 mg/100g). The highest red rice anthocyanin content was in Cempo Sleman (1.252 to 20.539 mg/100g), Seblang Banyuwangi (2.672 to 17.867 mg/100g), Jatiluwih (2.254 to 43.000 mg/100g), Bronrice (6.680 to 19.287 mg/100g), PK Sundakala (1.085 to 20.289 mg/100g), and Healthy Choice (2.004 to 23.044 mg/100g). Anthocyanin Storage for 6 months tended to increase anthocyanin content in both black and red rice."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susanto
"Iradiasi gamma banyak digunakan oleh beberapa industri obat herbal sebagai metode pengawetan yang efisien dalam mengurangi kontaminasi mikroorganisme. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh iradiasi gamma (0; 5; 7.5; and 10 kGy) pada ekstrak etanol H. sabdariffa (EEHS) terhadap uji total mikroorganisme, total kandungan fenol dan flavonoid, aktivitas antioksidan, TLC profiling, total kuersetin dan bobot molekul, aktivitas penghambatan terhadap enzim α-glukosidase dan in-vitro analisis terhadap galur sel kanker manusia (A-549,HUT-78, dan MCF-7). Iradiasi dosis 5 kGy menunjukkan bahwa tidak adanya kapang yang tumbuh dan terjadi penurunan jumlah total bakteri, lebih lanjut iradiasi pada dosis 10 kGy tidak terjadi pertumbuhan bakteri. Analisis total fenol, dan flavonoid, serta aktivitas antioksidan menunjukkan adanya penurunan sebesar 5-11% setelah diiradiasi pada dosis 5 kGy. Analisis profil TLC dan HPLC menunjukkan bahwa salah satu senyawa dalam EEHS adalah kuersetin yang ditunjukan dengan adanya [M+H]+ pada m/z 303,04 dari hasil analisis LC-Ms/Ms. EEHS juga memiliki penghambatan terhadap aktivitas enzim α-glukosidase dengan nilai penghambatan 4,75-7,55%. Uji aktivitas anti kanker terhadap galur sel kanker manusia menunjukkan bahwa EEHS memiliki kemampuan menginhibisi sel kanker sangat kuat dengan nilai IC50 < 20 µg/mL. Lebih lanjut, khasiat anti kanker paling kuat terhadap HUT-78, dengan nilai IC50 10,51 µg/mL, diikuti terhadap MCF-7 (IC50 13,39 µg/mL), dan  A-549 (IC50 14,19 µg/mL). Diketahui pula bahwa iradiasi dosis 5-10 kGy mampu menurunkan aktivitas anti kanker, namun penurunan tersebut tidak menghilangkan aktivitasnya yang ditandai nilai IC50 < 20 µg/mL. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa iradiasi gamma dapat digunakan sebagai pengawetan pada ekstrak etanol H. sabdariffa Linn.

Gamma irradiation is widely used by many herbal medicine industries as an efficient preservative method in reducing microorganism contamination. The purpose of this study was to evaluate the effect of gamma irradiation (0; 5; 7.5; and 10 kGy) on the ethanol extract of H. sabdariffa (EEHS) toward the total microorganism test, total phenol and flavonoid contents, antioxidant activity, TLC profile, total quercetin and its molecular weight, inhibitory activity against α-glucosidase enzyme , as well as in-vitro bioassay against human cancer cell lines (A-549, HUT-78, and MCF-7). Irradiation at a dose of 5 kGy showed that no mold grew and there was a decrease in the total number of bacteria, moreover at a dose of 10 kGy there was no bacterial growth. Analysis of total phenols and flavonoids, as well as antioxidant activitiy showed a decrease of 5-11% after irradiation at a dose of 5 kGy. TLC and HPLC profile analysis showed that one of the compounds in the H. sabdariffa extract was quercetin which was indicated by the presence of [M+H]+ at m/z = 303.04 from the LC-MS/MS analysis. EEHS also had inhibitoty  activity against α-glucosidase enzyme with the inhibition value of 4.75-7.55%. Bioassay anticancer against human cancer cell lines showed that EEHS had a very strong ability to inhibit cancer cells with the IC50 value < 21 µg/mL. Furthermore, the anti-cancer properties were strongest against HUT-78 with the IC50 value of 10.51 µg/mL, followed by MCF-7 (IC50 13.39 µg/mL), and A-549 (IC50 14.19 µg/mL). It is also known that irradiation doses of 5-10 kGy could reduce anti-cancer activity, however the decrease did not eliminate its activity which was the IC50 values still lower than 20 µg/mL. Based on the data obtained, it can be concluded that gamma irradiation can be used as a preservative method for ethanol extract of H. sabdariffa Linn."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Universitas Indonesia, 1985
S29642
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Ratna
"ABSTRAK
Salah satu cara untuk mendapatkan tanaman varietas unggul adalah inelalui mutasi imbas dengan inempergunakan iradiasi sinar gamma. Dalam penelitian ini telah dilakukan pemberian iradiasi sinar gamma terhadap eksplan daun nicotien tubacos var. Deli-4 yang ditanam pada medium MS tnodifikasi. Penelitian bertujuan untuk inengainati pengaruh iradiasi sinar gamma terhadap morfogenesis ekspian daun tembakau. Dosis yang diberikan adalah 2, 4, 6, 8, ' 10 dan 12 Gy dengan laju dosis 45,11342 krad/jam. Parameter yang diukur adaiah juiniah, panjang daun dan berat basah tunas serta berat basah ruinpun tunas yang dianiati pada minggu ke-4, ke-6 dan ke78. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iradiasi sinar gamma dapat inenghatnbat inorfogenesis ekspian daun teinbakau dengan dosis yang paling menghambat adalah 10 dan 12 Gy, sedangkan dosis yang kurang menghambat adaiah 2-8 Gy."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herlina Asnawi
"Telah dilakukan penelitian untuk mempelajari pengaruh
iradiasi sinar gamma pada karakteristika kimia dan fisika vitamin D, minyak jagung dan campuran keduanya dengan dosis radiasi 0,10,20 dan 30 kGy dan penyimpanan 0,1,2 dan 3 bulan. Penyimpanan untuk minyak jagung dilaksanakan pada suhu kamar (29 ± 2 0C), sedang untuk vitamin D dan campurannya disimpan ditempat yang sejuk (± 15°C).
Parameter yang diuji untuk minyak jagung meliputi bilangan asam, bilangan penyabunan, bilangan iod, bobot jenis, indeks bias, metil ester asam lemak dengan kromatografi Cairan-gas, kadar vitamin D . dengan spektrofotometer, titik lebur vitamin D dengan " Differential Thermal Analyzer " kestabilan vitamin D dan campurannya dengan kromatograf I cairan- cairan tekanan tinggi.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa bilangan iod, bobot
jenis, indeks bias dan metil ester asazu lemak dan minyak jagung tidak dipengaruhi.dosis radiasi dan penyimpanan. Iradiasi sampai 30 kGy memberikan pengaruh terhadap bilangan asam minyak jagung dan menurunkan kestabilan camnpuran. Penyimpanan member ikan pengaruh terhadap b ilangan penyabunan dan bilangan asam minyak jagung. Titik lebur, kadar dan kestabilan vitamin D menurun karena iradiasi sampai 30kGy dan penyimpanan saiapai 3 bulan.

Studies on effect of irradiation by gamma rays on
chemical and physical characteristics of vitamine D, corn
oil and their mixture with radiation dose 0,10,20.and 30 kGy
respectively and storage for 0,1,2 and 3 months have been
done. Corn oil was stored at room temperature (29 ± 2°C)
while vitamine D and the mixture were in a cool place
(.± 15°C).
The parameter studied were acid value, saponification
value, iod value, 'density, refraction index, fatty acid metil
ester of corn oil with Gas Liquid Chromatography; vitamine
•D assays with Spectrophotometre; melting 'point of vitamine
D with Differential Thermal Analyzer where stability
of vitamine D and the mixture by High Pressure Liquid Chromatography.
The results obtained, didn't show any influence of
radiation dose and storage periode towards iod value, density,
refraction index and fatty acid meti1 ester of corn oil.
Irradiation dose up to 30 kGy affected the acid value of
corn oil and decreased the mixture stability, while storage
periode changed saponification and acid value of corn oil.
Irradiation dose up to 30 kGy and storage until 3 months reduced
melting point, stability and concentration of vitamine
D.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1985
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>