Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78600 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Barus, Sangab
Depok: Universitas Indonesia, 1984
S29625
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lia Nurliana
"Artemisinin dikenal sebagai obat herbal dari Cina yang diisolasi dari tanaman Artemisia annua. Awalnya artemisinin dikenal sebagai obat demam dan antimalaria, selain itu artemisinin dan turunannya juga berpotensi sebagai antikanker. Hal ini dikarenakan artemisinin merupakan senyawa seskuiterpen lakton dengan gugus unik peroksida. Penelitian ini bertujuan memodifikasi struktur artemisinin menjadi artemeter menggunakan katalis padat Ni/TiO2-SO4 melalui proses hidrogenasi dan metilasi alkohol dalam satu wadah reaksi dan mengkaji aktivitasnya sebagai antikanker terhadap sel leukemia L1210 secara in vitro. Katalis padat yang digunakan pada penelitian ini tersusun dari logam Ni sebagai pusat aktif, TiO2 sebagai penyangga katalis dan sulfat sebagai promotor. Artemeter yang dihasilkan berupa kristal putih dengan rendemen yang diperoleh sebesar 1,29% sebagai minor produk dan masih terdapat senyawa intermediet yaitu dihidroartemisinin dengan rendemen sebesar 19%. Artemeter hasil sintesis mempunyai aktivitas antikanker terhadap sel leukemia L1210 dengan nilai IC50 3,07 µg/mL, sehingga artemeter hasil sintesis berpotensi terhadap senyawa antikanker.

Artemisinin has known as herbal medicine from China, was isolated from the plant Artemisia annua. Artemisinin was originally known as fever and antimalarial drugs. Artemisinin and its derivatives also have potential as anticancer, due to their sesquiterpene lactone and a unique group peroxide. This study aimed to modify the structure of artemisinin into artemether using solid catalyst Ni/TiO2-SO4 through the process of hydrogenation and methylation of alcohol in one pot system reaction. The study also assess the test as an anticancer activity against L1210 leukemia cells. The solid catalyst used in this study was composed of metallic Ni as the active center, TiO2 as a catalyst support and sulphate as promoter. The modification of artemisinin produced the white crystals with a yield of 1,29% artemether as a minor product and 19% dihidroartemisinin as an intermediate compound. The synthesized artemeter showed an anticancer activity against L1210 leukimia cells by IC50 3,07 µg / mL. The result suggest that the synthesized artemeter have a potential as anticancer."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T30209
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, James
Depok: Universitas Indonesia, 1996
S29956
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Samodra
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S48838
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sanny Suprihono
"Pada penelitian ini digunakan senyawa H3PW12O40, salah satu jenis heteropoli asam, dengan support silika (5102). Katalis ini mempunyai sifat unik, dapat mereaksikan etanol tidak hanya dipemukaan (umumnya katalis lain) tapi jugs di dalam ruah (bulk) katalis. Katalis ini menyerap kuat etanol dan eter, tapi tidak etilen. Sebelum direaksikan, dilakukan karakterisasi inframerah dari luas permukaan. Variasi yang dilakukan dalam uji reaksi yaitu temperatur, waktu kontak (W/F), dan Ioading katalis (persen masse H3PW12O40 dalam katalis H3PW12O40/SiO2). Untuk vaxiasi temperatur dan loading katalis, diambil pads harga W/F tetap, 66700 gr-kat.detik/mol.
Reaksi dehidrasi etanol ke etilen terjadi melalui reaksi simultan melalui eter sebagai produk intermediate dan konversi langsung etanol ke etilen. Reaksi etanol ke eter dominan pads temperatur relatif rendah (< 125 °c). Pada Temperatur lebih tinggi, reaksi eter ke etilen menjadi lebih dominan.
Katalis H3PW12O40 tanpa penyangga, pada temperatur dibawah 150 °c keaktifannya turun dengan cepat dibanding katalis H3PW12O40/SiO2. Produk eter Iebih banyak diperoleh pads loading katalis lebih rendah. Kondisi optixnurn dari konversi etanol ke etilen dan eter, dari penelitian ini, yaitu : W/F - 66700 gr-kat.detik/mol dan loading 56.86%. Untuk produk etilen =200 °c dengan konversi 99% dem selektivitas 99%. Sedangkan eter pada T = 125 °c dengan konversi 48% dan fraksi mol eter 28 %"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48881
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Izzah Zakiyawati
"Y~alumina merupakan kelompok alumina aktif yang banyak digunakan
sebagal katalis, penyangga katalls dan adsorben karena mempunyai sifat
keasaman yang spesifik dan keaktifan permukaan yang besar. Dalam
penelitian inl, y-alumina dibandingkan sifat katalitiknya dengan penambahan
penyangga Ti02 dan membentuk y-Al203-Ti02. y-alumina disintesis melalui
pemanasan boehmite yang dibuat dengan mereaksikan larutan aluminium
nitrat dan larutan ammonium hidroksida pada pH 8-9 yang kemudian
dibiarkan mengalami proses penuaan selama 196 jam, masing-masing pada
suhu 40°C dan 80°C, selanjutnya padatan dikeringkan pada suhu 120°C
selama 24 jam, dan dikalsinasi pada suhu 550°C. Katalis dikarakterisasi
dengan XRD, BET dan spektrofotometer FTIR. Hal yang sama juga dilakukan
pada sintesis y-Al203-Ti02, dimana 1102 ditambahkan sebagai padatan ke
dalam larutan aluminium nitrat.
Katalis diuji keasamannya melalui adsorpsi gas NH3 yang berasal dari
larutan amonia (NH4OH). Hasil adsorpsi amonia dilakukan dengan
menggunakan 0,25 g katalis pada suhu 250°C, dan diuji dengan
spektofotometer FTIR untuk melihat puncak serapan -NH2 dan -NH4^.
Uji katalitik katalis digunakan untuk reaksi katalisis dehidrasi etanol
dengan variasi suhu dan berat katalis untuk etanol sebanyak 25 mL. Hasil
kromatogram menunjukkan produk yang dihasilkan berupa dietileter dengan hasil optimum pada suhu 250°C dan berat katalis 3 g, 53,87% dietileter
dengan katalis y-Ai203-Ti02 dan 50,37% dengan katalis y-AbOa."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanti Maryana Fenida
"Sumber daya alam banyak sekali digunakan dalam sintesis senyawa organik. Keterbatasan sumber daya alam yang tersedia menyebabkan pemakaian sumber daya alam beralih ke sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Biomassa adalah sumber daya terbaharui yang dapat dihidrolisis untuk menghasilkan senyawa organik bernilai tinggi seperti asam levulinat. Hidrolisis biomassa pertama-tama akan menghasilkan antara lain glukosa yang selanjutnya terhidrolisis menghasilkan senyawa asam levulinat dan asam format. Pada penelitian ini dilakukan hidrolisis glukosa dengan katalis homogen (H2SO4), katalis heterogen (γ-Al2O3/SO4 2-), dan tanpa katalis sebagai pembanding. Katalis heterogen yang digunakan disintesis dari scrap aluminium kemudian dikarakterisasi dengan XRD, XRF, BET, dan FT-IR. Reaksi hidrolisis dilakukan pada suhu 140 ºC dengan variasi waktu yaitu 2 jam, 4 jam, dan 6 jam untuk reaksi dengan katalis homogen; 4 jam, 6 jam, dan 8 jam untuk reaksi dengan katalis heterogen dan reaksi tanpa katalis. Hasil hidrolisis dianalisis dengan HPLC. Dari hasil penelitian ini didapatkan asam levulinat pada reaksi hidrolisis 6 jam dengan katalis homogen sebanyak 2,93% . Untuk produk reaksi katalisis dengan γ-Al2O3/SO4 2- hanya dapat ditentukan banyaknya asam format yang terbentuk, sedangkan asam levulinat tidak terdeteksi karena teradsorpsi pada padatan katalis.

A lot of natural resources are used in the synthesis of organic compounds. Since the availabilities of some natural resources are limited, they are now replaced by the renewable resources. Renewable natural resources such as biomass can be hydrolyzed to produce high added-value organic compounds. At first, biomass is hydrolyzed to produce glucose and then is further hydrolyzed to produce levulinic acid and formic acid. In this research, the hydrolysis of glucose was conducted using sulfuric acid as homogeneous catalyst and γ-Al2O3/SO4 2- as heterogeneous catalyst. As a comparison, the hydrolysis reaction was also conducted without catalyst. The γ-Al2O3/SO4 2- catalyst was first synthesized from aluminium scraps and was characterized by XRD, XRF, BET, and FT-IR. The hydrolysis reactions were carried out at a temperature of 140 ºC and the reaction periods were varied 2 hours, 4 hours, and 6 hours for the homogeneous catalytic; 4 hours, 6 hours, and 8 hours for the heterogeneous catalytic reaction and the reaction without catalyst. The hydrolysis products were analyzed by HPLC. From the result of this study, 2,93% levulinic acid was produced after 6 hours in the hydrolysis reaction with sulfuric acid. By using heterogeneous catalyst only formic acid can be detected because of adsorption levulinic acid on the catalyst."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S30690
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Thomas Suhartanto
"Reaksi reformasi metana dengan karbondioksida (CO2 reforming) untuk menghasilkan gas sintesis (campuran gas CO dan H2) belum dimanfaatkan pada skala industri. Pada beberapa aplikasi, reaksi ini lebih unggul dibandingkan reaksi reformasi dengan kukus (steam reforming) untuk menghasilkan gas sintesis.
Riset dan pengembangan pada saat ini terutama dititikberatkan pada pengembangan katalis dan reaktor untuk reaksi reformasi CO2 yang diaplikasikan sebagai reaksi termokimia untuk konversi dan transmisi energi matahari menjadi energi panas, pembuatan gas sintesis untuk sintesa metanol dan pemanfantan gas alam yang mengandung CO2.
Pada penelitian ini, dilakukan pengujian katalis bermuatan logam M dari golongan VIIB dengan penyangga γ-Al2O3. Katalis dipersiapkan dengan metoda impregnation to incipient wetness, dengan muatan 1, 2 dan 3 % mol M/Al, dan dengan metoda impregnasi pelet. Sebagai pembanding, diuji katalis bermuatan 0,5 % mol Rh/Al.
Pengujian katalis dilakukan menggunakan reaktor unggun tetap pada suhu 600 - 850 °C dan tekanan 1 atm. Katalis berbentuk butiran berukuran 150 - 250 μm. Sebagai umpan digunakan campuran gas CH4 dan CO2 dengan perbandingan 1 : 1,1 pada laju alir 200 ml/min STP.
Hasil terbaik diberikan katalis 2 % mol M/γ-Al2O3 dimana konversi, selektivitas, yield, perbandingan CO/H2 dan parameter kinetika reaksinya lebih baik dari katalis bermuatan M lainnya.
Energi aktivasi rata-rata katalis bermuatan logam M yang diuji adalah 131 kJ/mol. Ada kemungkinan pembentukan deposit karbon pada suhu rendah."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauziyah
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48890
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>