Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80961 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratna Utami
"ABSTRAK
p-Klorofenol merupakan salah satu bahan yang digunakan pada beberapa proses industri, penggunaan dari senyawa ini akan menghasilkan limbah yang mencemari lingkungan. Metode yang dikembangkan adalah dengan proses fotokatalitik menggunakan katalis TiO2 dan sinar UV sebagai sumber energi. Proses katalitik ini memanfaatkan spesi radikal bebas reaktif yang dihasilkan pada permukaan semikonduktor setelah dikenai energi foton. Pada penelitian ini digunakan sumber energi berupa lampu UV didalam reaktor kemudian dicari kondisi degradasi p-Klorofenol yang paling efektif dengan menentukan beberapa parameter seperti jumlah katalis TiO2 optimum, waktu optimum, pH optimum, konsentrasi larutan p-Klorofenol serta perbedaan degradasi p-Klorofenol yang menggunakan katalis TiO2 saja dan sinar UV saja. Pengukuran absorbansi dilakukan dengan spektrofotometer UV/Visibel. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini yaitu kondisi yang efektif untuk mendegradasi larutan p-Klorofenol 20 ppm adalah dengan menggunakan katalis TiO2 sebanyak 2 g/L, waktu 180 menit (3 jam) serta pH optimum 6."
2007
S30648
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Hayati
"Industri tekstil dan produk tekstil merupakan salah satu bidang yang sangat berkembang di Indonesia. Terlepas dari peranannya sebagai komoditi ekspor yang diandalkan, ternyata industri tekstil ini menimbulkan masalah yang serius bagi lingkungan terutama masalah yang diakibatkan oleh limbah cair yang dihasilkan. Industri tekstil mengeluarkan air limbah dengan parameter BOD, COD, padatan tersuspensi dan warna yang relatif tinggi.
Pada penelitian ini percobaan untuk menghilangkan warna dari larutan zat warna azo Scarlet Red dilakukan dengan menggunakan metode oksidasi fotokatalitik dengan katalis suspensi ZnO dan sinar UV. Hasil percobaan didapatkan kondisi optimum untuk mendegradasi 100 mL larutan Scarlet Red 50 ppm adalah jumkah katalis ZnO 250 mg, waktu optimum 120 menit dan pH optimum 10."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S30634
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rista Handayani
"Reaktif yellow merupakan salah satu bahan pewarna yang digunakan pada industri tekstil, penggunaan dari senyawa ini akan menghasilkan limbah yang dapat mencemari lingkungan. Upaya untuk menanggulangi masalah pencemaran ini sudah banyak dilakukan, diantaranya dengan adsorpsi karbon aktif dan penggunaan mikroorganisme. Namun cara – cara tersebut dirasa kurang efektif dalam penggunaannya.
Salah satu metode yang dikembangkan adalah proses fotokatalitik mengggunakan katalis Zno dan sinar UV sebagai sumber energi. Proses fotokatalitik ini memanfaatkan spesi radikal bebas reaktif yang dihasilkan dari permukaan semi konduktor setelah dikenai energi foton. Pada penelitian ini digunakan sumber energi berupa lampu UV didalam reaktor, kemudian dicari kondisi degradasi reaktif yellow yang paling efektif dengan menentukan beberapa parameter seperti, jumlah katalis ZnO optimum, waktu optimum, pH optimum serta perbedaan degradasi reaktif yellow dengan menggunakan katalis ZnO saja dan sinar UV saja. Pengukuran absorbansi dilakukan dengan spektrofotometer UV/Visibel dan penetapan pH dengan pH meter.
Hasil yang didapatkan pada penelitian ini yaitu kondisi yang efektif untuk mendegradasi larutan reaktif yellow 50 ppm sebanyak 50 ml adalah dengan menggunakan katalis ZnO sebanyak 200 mg, waktu radiasi 180 menit ( 3 jam ) serta pH optimum 10."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S30650
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfi Syakila
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
S29667
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S50814
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutar
"ABSTRAK
Fenol merupakan salah satu di antara senyawa buangan industri yang berbahaya bagi lingkunagan dan manusia. Berbagai cara telah dilakukan untuk menanggulangi masalah pencemaran air yang disebabkan oleh limbah industri. Proses pengolahan air limbah yang ideal adalah dapat menetralkan semua senyawa berbahaya yang berada dalam air limbah tanpa meninggalkan sisa limbah lagi.
Dari hasil penelitian, senyawa fenol dapat didegradasi dengan proses fotokatalitik. Proses fotokatalitik merupakan teknologi yang relatif baru dalam bidang pengolahan air limbah dan pemurnian air limbah dengan memanfaatkan semikonduktor sebagai katalis seperti TiO2. Proses fotokatalisis ini mempunyai keuntungan antara lain hasil reaksi yang dihasilkan bersifat tidak berbahaya dan dapat menggunakan sinar matahad sebagai sumber ultraviolet.
Dalam makalah Skripsi ini akan dibahas mengenai konsep degradasi senyawa fenol secara fotokatalitik dengan katalis TiO2 Serta berbagai parameter-parameter operasi yang berpengaruh terhadap laju degradasi antara lain konsentrasi katalis, konsentrasi fenol, nilai pH, penambahan karbon aktif, pengaliran udara, dan intensitas lampu. Konsentrasi katalis divariasikan dari 2 sampai 10 gram dalam 1 liter larutan. Harga pH dari larutan menjadi parameter yang penting dalam proses degradasi fenol dan didapatkan harga pH yang optimal sekitar 7. Keberadaan karbon aktif akan membantu katalis untuk meningkatkan daya adsorbsinya terhadap molekul organik, dimana jumlah katalis dan karbon aktif yang optimal adalah masing-masing 5 dan 1 gram dalam 1 liter larutan. Keberadaan oksigen yang terdapat dalam udara, sebagai penerima elektron, merupakan salah satu parameter yang dapat menaikkan laju degradasi. Dan dari hasil penelitian proses degradasi tenol dengan pengaliran udara membutuhkan waktu degradasi yang lebih cepat dibandingkan parameter yang lain.

"
2001
S49170
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fauzi Lutfi Manaf
"Pencemaran lingkungan belakangan ini semakin meningkatkan kerusakan lingkungan serta memperburuk keadaan kesehatan masyarakat. Salah satu pencemar yang terdapat dalam air adalah zat warna tekstil. Degradasi fotokatalik dengan menggunakan Titanium Oksida merupakan suatu teknologi alternatif untuk pengolahan limbah organik. Dalam penelitian degradasi fotokatalik Congo Red ini, digunakan suspnsi Titanium Oksida dan dilakukan dalam reaktor bejana gelas kaca yang telah dilapisi dengan TiO2.
Larutan sampel dimasukkan ke dalam wadah yang dilapisi dengan TiO2 dan disinari dengan menggunakan lampu UV. Sampel yang tidak terdegradasi diukur absorbansinya dengan Spektrofotometri UV-Vis. Dalam penelitian ini didapatkan kondisi optimum untuk degradasi Congo Red adalah 2 lapisan TiO2, pH 5, waktu 3 jam serta konsentrasi sampel 200 ppm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S30623
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulianti Sugiarta
"Pencemaran air sekarang ini semakin bertambah dengan semakin meningkatnya penggunaan bahan-bahan kimia, baik dalam proses industri maupun pada pertanian. Senyawa organik merupakan salah satu polutan air pada sumber air minum. Senyawa organik tersebut diantaranya adalah senyawa aromatik, senyawa hidrokarbon terklorinasi, dan senyawa aromatik terklorinasi.
Penemuan fotokatalitik dapat menjadi alternatif dalam pemurnian air, karena memiliki beberapa keuntungan, yaitu hasil reaksi tidak berbahaya untuk lingkungan dan proses dapat dihentikan dengan mudah atau diatur.
Pada penelitian ini reaksi fotokatalitik dengan Ti02 yang diimmobilisasi pada pelat titanium diterapkan untuk degradasi senyawa 2,4-diklorofenol. Immobilisasi TiO2 pada pelat titanium dilakukan dengan metode sol gel dari dua prekursor, yaitu titanium diisopropoksi bisetilasetoasetat (TAA) dan titanium diisopropoksi bisasetilasetonat (TEA). Pemeriksaan lapisan tipis Ti02 pada pelat titanium dilakukan dengan TLC-scanner dan difraksi sinar X. Kristal Ti02 hasil dari kedua prekursor sama, yang terbesar adalah anatase (72,15% untuk TEA dan 70,45% untuk TAA).
Proses degradasi 2,4-diklorofenol dilakukan dibagi dalam tiga bagian yaitu variasi perlakuan dengan UV dan katalis, perlakuan dengan bias potensial dan perlakuan dengan penambahan hidrogen peroksida. Proses fotokatalitik dengan Ti02 dan UV dapat menurunkan konsentrasi 2,4-diklorofenol 43,46% (TEA) dan 48,65% (TAA). Tetapi tidak terjadi mineralisasi sempurna karena ion klorida yang dihasilkan hanya 0,4075 ppm (TEA) dan 0,4206 ppm (TAA). Sebagian besar 2,4-diklorofenol terdegradasi hanya sampai membentuk senyawa intermediet yang masih mempunyai 2 atom klor.
Bias potensial dan penambahan H202 dilakukan untuk meningkatkan hasil degradasi yang dicapai, yaitu dengan menghambat terjadinya rekombinasi lubang positif dan elektron yang terbentuk pada proses fotokatalitik. Penurunan konsentrasi 2,4- diklorofenol pada variasi perlakuan ini (UV/BP-TAA : 38,93%, UV/H2OrTAA : 53,42%, UV/BP/H2C>2-TAA : 39,62%) tidak berbeda secara berarti dengan perlakuan UV dan katalis (UV-TAA : 48,65% dan UV-TEA : 43,46%). Ion klorida yang dihasilkan yaitu UV/BP-TAA : 2,540 ppm, UV/H202-TAA : 0,928 ppm, UV/BP/H202-TAA : 4,106 ppm. Konsentrasi ion klorida yang dihasilkan ini lebih besar daripada perlakuan UV dan katalis (UV-TAA). Dapat disimpulkan bahwa bias potensial dan penambahan H202 pada reaksi fotokatalitik dapat meningkatkan proses mineralisasi 2,4-diklorofenol."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2001
S29686
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>