Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145913 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Umi Kurniahati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S30391
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Kurniawati
"Tujuan dari penelitian ini adalah melihat pengaruh konsentrasi inisiator ammonium persulfat (APS), konsentrasi surfaktan sodium Iauril sulfat (SLS), teknik polimerisasi semikontinu, batch dan seeding 10%, dan waktu feeding terhadap ukuran partikel dan distribusi ukuran partikel homopolimerisasi core metil metakrilat (IVIIVIA). Polimerisasi yang dilakukan menggunakan metode polimerisasi polimer emulsi. Polimer yang dihasilkan ditentukan solid content, viskositas, temperatur gelas (Tg), spektrum IR, ukuran dan distribusi ukuran partikel. Konsentrasi surfaktan SLS yang semakin besar memberikan hasil solid contentyang meningkat dan ukuran partikel yang cenderung menurun. Konsentrasi inisiator APS yang semakin besar, memberikan hasil solid content semakin meningkat, namun menghasilkan ukuran partikel yang meningkat. Hasil polimerisasi terbaik diperoleh pada penggunaan surfaktan SLS dengan konsentrasi 10CN|C, inisiator APS sebesar 0,5%, dengan teknik polimerisasi semikontinu, dan pada vvaktu feeding 5 jam, dimana pada kondisi ini dihasilkan % konversi solid content sebesar 88,34%, viskositas sebesar 3,7 mPas, diameter partikel sebesar 88,24 nm dan distribusi ukuran partikel yang monodisperse."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnia Syah Putri
"Variasi konsentrasi monomer metil metakrilat (MMA), surfaktan natrium lauril sulfat (SLS) dan inisiator ammonium persulfat (APS) dilakukan untuk mengetahui pengaruh terhadap ukuran pertikel, persen konversi dan indeks polidispersitas dan menghasilkan ukuran pertikel polimer 100-200 nm. Terjadinya polimer MMA dibuktikan dengan spektrum IR dan nilai Tg. Nilai Tg homopolimer yang diperoleh sebesar 100,070C. Kenaikan monomer, insiator APS dan surfaktan akan menaikkan persen konversi dan indeks polidispersitas.
Konsentrasi surfaktan yang kecil dengan kenaikan konsentrasi inisiator APS dan MMA maka akan memperbesar ukuran pertikel. Pengaruh kenaikan konsentrasi monomer dan inisator pada konsentrasi maksimum, maka ukuran partikel yang diperoleh sebesar 100,2 nm, PDI 0,717 dan persen konversi 89,5%. Variasi surfaktan SLS terkecil sampai 1 CMC diperoleh ukuran pertikel 96,27 nm, PDI 0,074 serta persen konversi sebesar 96,27%. Ukuran pertikel terbesar yang dihasilkan berukuran 116,8 nm dengan PDI 0,153 dan persen konversi 95,08%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S30372
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nitri Arinda
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari kondisi optimum homopolimer etil akrilat berupa ukuran partikel berkisar 100nm dengan distribusi ukuran partikel monodisperse dan mendapatkan nilai solid content percobaan sesuai dengan nilai solid contentteoritis. Kondisi optimum tersebut nantinya dapat digunakan dalam pembuatan shell pada polimer emulsi coreshell.
Optimasi po|i(eti| akrilat) menggunakan variasi dari konsentrasi surfaktan yaitu 0.5 CIVIC, 2CMC, 5CMC, 10CIV|C, 20 CMC SLS, variasi konsentrasi inisiator APS yaitu 1%, 2%, 3% dari berat monomer, variasi teknik polimerisasi yaitu teknik semikontinu, batch, seeding dan variasi waktu feeding yaitu 3 dan 5 jam.
Dari berbagai variasi yang dilakukan untuk mendapatkan optimasi dari po|i(eti| akrilat) maka diperoleh ukuran partikel 123nm dan distribusi ukuran partikel yang monodisperse pada teknik batch 20CIV|C SLS dan 3% APS dari berat monomer dengan waktu polimerisasi 5jam."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S30428
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lela Siti Laelani
"Pembuatan homopolimer metil metakrilat dilakukan melalui teknik polimerisasi emulsi. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh variasi konsentrasi surfaktan sodium Iauril sulfat (SLS) dan inisiator redoks (H2O2 dan asam askorbat) Serta variasi teknik polimerisasi yang terdiri dari teknik semikontinu, teknik batch, dan teknik seeding 10%. Homopolimer yang dihasilkan kemudian ditentukan solid content, indeks viskositas, ukuran dan distribusi ukuran partikel, temperature glass, dan spektrum IR. Homopolimer ini selanjutnya dapat digunakan sebagai core dalam polimer core-shell yang menimbulkan efek warna. Peningkatan konsentrasi surfaktan dan konsentrasi inisiator menghasilkan solid content yang semakin meningkat dan ukuran partikel yang cenderung menurun. Hasil polimerisasi yang optimum diperoleh pada penggunaan konsentrasi surfaktan 10 CMC, konsentrasi inisiator 0,3%, melalui teknik semikontinu dengan persen konversi 95,73%, indeks viskositas 8,00 mPas, ukuran partikel 50,19 nm, dan monodisperse."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S30398
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anjar Margisari
"Pembuatan polimer Core-Shell Stirena Butil Akrilat, telan dicoba dengan metoda polimeriSaSi emulsi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan iniSator rec|okS [H2O2-ASam Askorbat] dengan ammonium persulfat untuk mendapatkan optimasi core Stirena. VariaSi yang dilakukan untuk membandingkan keduanya pada tanapan core Stirena meliputi variaSi konSentraSi Surfaktan di ataS nilai cmc, konSentraSi iniSiator, dan teknik po|imeriSaSi, Serta pengarun penggunaan pengikat Silang Glisidil IV|etakri|at [GIVIA] pada tanapan core Shell. Polimer yang dinasilkan ditentukan perSen konverSi, ukuran partikel dan diStribuSi ukuran partikel, guguS fungSi dengan FTIR, dan nilai Tg dengan DSC. Penelitian ini menemukan bahwa pada teknk Seeding iniSiator recloks mampu memberikan ukuran partikel Iebih beSar dibanding APS, Serta teknik polimerisasi Seeding Semikontinu mengnaSi|kan %konverSi yang Iebin tinggi dibandingkan teknik Seeding, tetapi ukuran partikel menjadi Iebin kecil. Hasil juga menunjukkan Semakin kecil konSentraSi Surfaktan, Semakin beSar ukuran partikelnya, Serta pengunaan konSentraSi Surfaktan diatas nilai cmc menghasilkan polimer dengan Struktur kopolimer."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S30427
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Tri Utami
"Pada penelitian ini telah dilakukan optimasi homopolimer butil akrilat dengan proses polimerisasi emulsi yang bertujuan untuk mempelajari pengaruh variasi konsentrasi surfaktan sodium lauryl sulfate (SLS) dan inisiator ammonium peroxodisulfate (APS) serta variasi teknik polimerisasi yang terdiri dari teknik semikontinu, teknik batch, dan teknik seeding 10% dengan waktu feeding 5 jam. Homopolimer yang dihasilkan kemudian ditentukan solid content, indeks viskositas, ukuran dan distribusi ukuran partikel, temperature glass, dan spektrum IR. Homopolimer ini selanjutnya dapat digunakan sebagai shell dalam polimer core-shell yang menimbulkan efek warna. Peningkatan konsentrasi surfaktan dan konsentrasi inisiator menghasilkan solid content yang semakin meningkat dan ukuran partikel yang cenderung menurun. Kondisi optimum yang diperoleh pada penggunaan konsentrasi surfaktan 0,5 CMC, konsentrasi inisiator 1%, melalui teknik semikontinu dengan persen konversi sebesar 97,21%, ukuran partikel 104,4 nm dan bersifat monodispers."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S30414
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ariani Hidayah
"Tujuan dari penelitian ini adalah mencari kondisi optimum untuk menghasilkan homopolimer emulsi etil akrilat (PEA) dengan ukuran partikel berkisar 100 nm dengan distribusi ukuran partikel yang monodispers dan persen konversi yang tinggi. Optimasi PEA dilakukan dengan memvariasikan konsentrasi surfaktan sodium lauryl sulfate (SLS) yaitu 0,5 CMC, 1 CMC, 3 CMC dan 5 CMC, dan variasi teknik polimerisasi yaitu semikontinu, batch, shot 10%, dan seeding 10%. Konsentrasi monomer etil akrilat (EA) dan inisiator ammonium persulfat (APS) dibuat konstan, yaitu konsentrasi EA sebesar 18,38% dari total berat bahan, dan konsentrasi APS sebesar 3% dari total berat monomer yang digunakan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum berupa ukuran partikel sebesar 120,5 nm dengan distribusi ukuran partikel yang monodispers (PDI 0,053) dan persen konversi yang tinggi (93,3%) pada konsentrasi 5 CMC SLS dengan teknik semikontinu. Data spektrum IR dan suhu transisi gelas memperkuat bukti telah terjadi polimerisasi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S30419
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dhimas Purwito
"Pembuatan kopoli(stirena/butil akrilat/metil metakrilat) dilakukan
dengan metode polimerisasi emulsi. Ukuran dan distribusi partikel sangat
menentukan sifat polimer emulsi seperti sifat aliran dan kestabilan polimer.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh jenis dan
konsentrasi surfaktan, konsentrasi inisiator, dan teknik polimerisasi emulsi
terhadap ukuran partikel dan distribusi ukuran partikel kopoli(stirena/butil
akrilat/metil metakrilat). Surfaktan yang digunakan adalah sodium dodecyl
benzene sulphonate (SOBS) dan sodium Iaury/ sulphate (SLS), inisiator yang
digunakan yaitu ammonium persulfat (APS), dan teknik polimerisasi yang
dilakukan yaitu tek!fik semikontinyu, seeding 10%, dan batch. Kopolimer
yang dihasilkan ditentukan solid content, viskositas, temperatur glass,
spektrum IR, ukuran dan distribusi ukuran partikel. Penggunaan surfaktan
SOBS memberikan hasil polimerisasi yang kurang sempurna. Pada
pengunaan surfaktan SLS, dengan meningkatnya konsentrasi SLS yang
ditambahkan memberikan hasil solid content yang meningkat, viskositas
larutan yang meningkat, dan ukuran partikel yang mengecil. Hasil
polimerisasi terbaik diperoleh pada penggunaan surfaktan SLS dengan
konsentrasi 20 kali nilai critical micelle concentration (CMC), inisiator APS
sebesar 1 %, dan teknik polimerisasi semikontinyu, dimana pada kondisi ini
-
dihasilkan solid content sebesar 39,6% (mendekati nilai solid content teoritis sebesar 40%), viskositas sebesar 15 mPas, diameter partikel sebesar 47,21
nm, dan distribusi ukuran partikel yang monodispers"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Janti Octavia
"Pembuatan homopolimer polistirena dilakukan dengan metoda polimerisasi emulsi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh variasi konsentrasi monomer, surfaktan dan inisiator terhadap ukuran partikel pada polimerisasi stirena sehingga bisa didapatkan kondisi optimum dari monomer stirena yang nantinya dapat digunakan untuk sintesis core-shell. Inisiator yang digunakan adalah ammonium persulfat (APS), surfaktan yang digunakan adalah sodium lauril sulfat (SLS) sedangkan teknik polimerisasi yang digunakan adalah seeding. Homopolimer yang dihasilkan ditentukan kandungan padatan, viskositas, ukuran dan distribusi ukuran partikel, temperatur glass, IR dan berat molekulnya. Telah diperoleh kondisi optimum pada formula 35% monomer, APS 1%, SLS 2 CMC dengan nilai persen konversi 99,54%, indeks polidispersitas 0,005 dengan ukuran partikel yang dihasilkan sebesar 133,5 nm dan bersifat monodispers. Proses terjadinya polimerisasi dari monomer stirena menjadi homopolimer polistirena didukung oleh data spektrum IR dan temperatur transisi gelas (Tg)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
KIM.026/08 Oct p
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>