Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177674 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nitri Arinda
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari kondisi optimum homopolimer etil akrilat berupa ukuran partikel berkisar 100nm dengan distribusi ukuran partikel monodisperse dan mendapatkan nilai solid content percobaan sesuai dengan nilai solid contentteoritis. Kondisi optimum tersebut nantinya dapat digunakan dalam pembuatan shell pada polimer emulsi coreshell.
Optimasi po|i(eti| akrilat) menggunakan variasi dari konsentrasi surfaktan yaitu 0.5 CIVIC, 2CMC, 5CMC, 10CIV|C, 20 CMC SLS, variasi konsentrasi inisiator APS yaitu 1%, 2%, 3% dari berat monomer, variasi teknik polimerisasi yaitu teknik semikontinu, batch, seeding dan variasi waktu feeding yaitu 3 dan 5 jam.
Dari berbagai variasi yang dilakukan untuk mendapatkan optimasi dari po|i(eti| akrilat) maka diperoleh ukuran partikel 123nm dan distribusi ukuran partikel yang monodisperse pada teknik batch 20CIV|C SLS dan 3% APS dari berat monomer dengan waktu polimerisasi 5jam."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S30428
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Made Subrata
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S40865
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Nurcahyani
"Penelitian mengenai deteksi mikroplastik secara efisien masih berada pada tahap awal pengembangan. Salah satu pendekatan inovatif yang digunakan adalah memanfaatkan sifat fluoresensi dari nanopartikel karbon, seperti carbon quantum dots (CQDs). Meskipun CQDs telah banyak digunakan dalam proses pencitraan, penggunaannya untuk mendeteksi mikroplastik khususnya polistirena dan polipropilena yang paling umum diidentifikasi di lingkungan masih terbatas. Metode sederhana dan ramah lingkungan untuk menghasilkan CQDs dilakukan melalui proses hidrotermal. Kandungan karbon sebesar 44% menunjukkan potensi TKKS sebagai sumber karbon dalam produksi CQDs untuk diubah menjadi biochar melalui pirolisis. Analisis CQDs dilakukan dengan beberapa instrumen seperti High Resolution Transmission Electron Microscope (HR-TEM), Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FT-IR), UV-Visible Spectrofotometer, dan Photoluminescence Spectrometer untuk menguji efek variasi suhu dalam metode hidrotermal terhadap sifat optik dan fisik CQDs, serta interaksi CQDs dengan mikroplastik seperti polistirena dan polipropilena. Analisis menunjukkan bahwa rentang diameter rata-rata dari CQDs yang diperoleh adalah 4,29±0,85 − 10,68±2,04 nm dengan energi bandgap rata-rata sebesar 3,42 eV, dan fluoresensi biru muda yang terdeteksi pada panjang gelombang 365 nm di bawah cahaya UV. Penggunaan asam borat sebagai agen doping dieksplorasi untuk melihat pengaruhnya pada sifat optik dan fisik CQDs. Penambahan asam borat menyebabkan fenomena quenching yang menurunkan intensitas fluoresensi hingga 59%. Diperlukan penelitian mendalam terkait strategi fungsionalisasi untuk memodifikasi permukaan CQDs dengan fungsi pengikatan spesifik terhadap berbagai jenis mikroplastik.

Research on efficient microplastic detection is still in its early stages. One innovative approach is leveraging the fluorescence properties of carbon nanoparticles, such as carbon quantum dots (CQDs). Despite their widespread use in imaging applications, the application of carbon quantum dots (CQDs) for detecting microplastics, particularly polystyrene and polypropylene, which are the most commonly identified types in the environment, remains limited. A simple and environmentally friendly method to produce CQDs is through a hydrothermal process. The carbon content of 44% demonstrates the potential of oil palm empty fruit bunches (TKKS) as a carbon source for CQDs production, which can be converted into biochar through pyrolysis. CQDs were analyzed using various instruments, including High Resolution Transmission Electron Microscope (HRTEM), Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FT-IR), UV-Visible Spectrophotometer, and Photoluminescence Spectrometer, to investigate the effects of temperature variation in the hydrothermal method on the optical and physical properties of CQDs, as well as their interactions with microplastics such as polystyrene and polypropylene. The analysis showed that the average diameter range of the obtained CQDs was 4.29±0.85 to 10.68±2.04 nm with an average energy bandgap of 3.42 eV, and light blue fluorescence was detected at a wavelength of 365 nm under UV light. The use of boric acid as a doping agent was explored to see its effect on the optical and physical properties of CQDs. The addition of boric acid caused a quenching phenomenon, reducing the fluorescence intensity by up to 59%. In-depth research is needed to explore functionalization strategies to modify the surface of CQDs with specific binding functionalities towards different microplastic types, enabling more targeted and selective detection."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariani Hidayah
"Tujuan dari penelitian ini adalah mencari kondisi optimum untuk menghasilkan homopolimer emulsi etil akrilat (PEA) dengan ukuran partikel berkisar 100 nm dengan distribusi ukuran partikel yang monodispers dan persen konversi yang tinggi. Optimasi PEA dilakukan dengan memvariasikan konsentrasi surfaktan sodium lauryl sulfate (SLS) yaitu 0,5 CMC, 1 CMC, 3 CMC dan 5 CMC, dan variasi teknik polimerisasi yaitu semikontinu, batch, shot 10%, dan seeding 10%. Konsentrasi monomer etil akrilat (EA) dan inisiator ammonium persulfat (APS) dibuat konstan, yaitu konsentrasi EA sebesar 18,38% dari total berat bahan, dan konsentrasi APS sebesar 3% dari total berat monomer yang digunakan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum berupa ukuran partikel sebesar 120,5 nm dengan distribusi ukuran partikel yang monodispers (PDI 0,053) dan persen konversi yang tinggi (93,3%) pada konsentrasi 5 CMC SLS dengan teknik semikontinu. Data spektrum IR dan suhu transisi gelas memperkuat bukti telah terjadi polimerisasi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S30419
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Kurniahati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S30391
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Kurniawati
"Tujuan dari penelitian ini adalah melihat pengaruh konsentrasi inisiator ammonium persulfat (APS), konsentrasi surfaktan sodium Iauril sulfat (SLS), teknik polimerisasi semikontinu, batch dan seeding 10%, dan waktu feeding terhadap ukuran partikel dan distribusi ukuran partikel homopolimerisasi core metil metakrilat (IVIIVIA). Polimerisasi yang dilakukan menggunakan metode polimerisasi polimer emulsi. Polimer yang dihasilkan ditentukan solid content, viskositas, temperatur gelas (Tg), spektrum IR, ukuran dan distribusi ukuran partikel. Konsentrasi surfaktan SLS yang semakin besar memberikan hasil solid contentyang meningkat dan ukuran partikel yang cenderung menurun. Konsentrasi inisiator APS yang semakin besar, memberikan hasil solid content semakin meningkat, namun menghasilkan ukuran partikel yang meningkat. Hasil polimerisasi terbaik diperoleh pada penggunaan surfaktan SLS dengan konsentrasi 10CN|C, inisiator APS sebesar 0,5%, dengan teknik polimerisasi semikontinu, dan pada vvaktu feeding 5 jam, dimana pada kondisi ini dihasilkan % konversi solid content sebesar 88,34%, viskositas sebesar 3,7 mPas, diameter partikel sebesar 88,24 nm dan distribusi ukuran partikel yang monodisperse."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dennis Laorens Bawole
"Difusi seringkali ditinjau secara makroskopis namun pada kasus ini, masing masing partikel yang mempengaruhi terjadinya difusi yaitu perataan konsentrasi dalam suatu larutan akan ditinjau. Masing-masing partikel akan bergerak secara bebas akibat interaksi antar partikel dan molekul gas sekitar yang dapat mengakibatkan terjadinya peristiwa Gerak Brown. Melalui studi ini, diamati 3 variasi dari suatu partikel bernama microbead polystyrene yang akan diamati peristiwa gerak Brown yang terjadi pada partikel untuk menghitung koefisien difusi dari partikel tersebut. Digunakan metode Mean Square Displacement (MSD) sebagai metode utama perhitungan koefisien difusi namun untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan data berupa koordinat pergerakan partikel dalam 2 dimensi sehingga dengan bantuan dari 2 instrumen utama berupa machine learning dan Python 3.7, dibuatlah suatu sistem untuk mengukur koefisien difusi suatu partikel microbead polystyrene yang dapat dilakukan secara otomatis dengan memberikan video pergerakan partikel tersebut. Hasil dari penelitian akan menunjukan bahwa semakin besar partikel, semakin kecil koefisien difusi yang dihasilkan.

Diffusion has been widely researched macroscopically but, in this case, each particle that influences the diffusion phenomenon which is the spreading of a concentrated liquid will be observed. Each particle will move freely as a result of the interactions between the gasses of the liquid covering the particle and the particle itself in where Brownian motion can occur. Through this study, 3 size variants of a particle known as the polystyrene microbead will be observed under microscope to see how it acts when Brownian motion occurs which in result, will be able to calculate the diffusion coefficient of the particle. The Mean Square Displacement (MSD) is used as the main method for calculating the diffusion coefficient but a specific dataset, the coordinates of the particles center of mass, is required hence needing the help of a system to find its coordinates. This research develops a method for doing so using the help of machine learning and Python 3.7 to create an automated system that is able to calculate the diffusion coefficient of this specific particle with only needing a video input of the particle moving. The result of this research will show that the larger the particle, the smaller the diffusion coefficient. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafa Satira Widagdo
"Teknik timbul panas berbiaya rendah untuk ilmu mikro dan nanoteknologi merupakan teknik menjajikan di bidang litografi konvensional yang menghasilkan replikasi pola atau motif yang berkualitas tinggi. Di studi ini, teknik tersebut diaplikasikan dengan polimer yang dipilih secara selektif dan terdiri dari cetakan (yang berfungsi sebagai stempel) dengan pola mikropilar 5 x 5µm dan material acuan (yang bertindak sebagai substrat penerima pola dari stempel). Polimer yang digunakan adalah polystyrene (PS) dan polydimethylsiloxane (PDMS). Studi ini sebagian besar ditujukan untuk mengeksplorasi dan menilai batas resolusi dari replikasi pola akhir menggunakan mesin timbul panas konvensional (WT90-DS) yang sesuai dengan kebutuhan laboratorium berbasis universitas. Proses timbul panas memiliki tiga parameter kunci: temperatur, waktu, dan tekanan. Proses timbul panas ini memiliki beberapa tahapan: pemanasan, penahanan, pendinginan, istirahat, dan pelepasan cetakan. Studi ini menunjukkan hasil yang menjajikan dengan menganalisis tinggi dan lebar dari pola yang tercetak yang dibandingkan dengan cetakan referensi menggunakan profilometry. Hasil menunjukkan bahwa temperatur 120 °C dan tekanan 4kg menghasilkan replikasi terbaik dengan menampilkan keseragaman tinggi dan lebar dari pola jika dibandingkan dengan pola referensi.

Low-cost hot embossing techniques for micro and nanotechnology studies is a promising conventional lithography technique that produces high-quality replications of patterns. In this study, the technique used prudent selections of polymers and consists of mould (which acts as a stamp) with a micropillar pattern of 5 x 5µm and moulding (which acts as the substrate that receives patterns from the stamp). The polymers used are polystyrene (PS) and polydimethylsiloxane (PDMS). This study is mainly aimed to explore and assess the resolution limit of the final pattern replication employing conventional hot embossers (WT90-DS) that match the necessities of a university-based lab. The embossing process requires three key parameters: temperature, time, and pressure. This hot embossing process experiences several stages: heating, holding, cooling, resting, and demoulding. The study demonstrates promising results by analysing the imprinted pattern’s height and width compared with the mould dimensions as a reference by utilising profilometry. The result shows that the temperature of 120 °C with a pressure of 4kg produces the best result by displaying uniform height and width of pattern compared to the reference."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahrurrozi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T39729
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robby Maynarno
"Polistirena merupakan bijih plastik yang banyak dibutuhkan untuk industri elektronik, industri makanan ringan dan kebutuhan rumah tangga. Sejak beberapa tahun lalu, produksi akan polistirena PT. DOW Plastic mengalami peningkatan cukup tinggi. Peningkatan produksi tersebut telah melampaui kapasitas. Salah satu alat pendingin air untuk mendinginkan polistirena. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu Studi tentang pra rancangan alat pendingin air untuk membantu meningkatkan kapasitas produksi polistirena di PT. DOW Plastic.
Alat pendingin air dengan media pendingin udara (Air Cooler Heat Exchanger) merupakan salah satu penukar kalor yang penting pada industri ini. Untuk itu dilakukan perhitungan kapasitas alat pendingin air pada sistim pendinginan polistirena dan perhitungan pra rancangan alat pendingin air dengan media pendingin udara pada kondisi yang sesuai dengan kapasitas produksi. Perhitungan tersebut untuk merancang kapasitas alat pendingin; lebar alat pendingin ; jumlah tube yang ada di dalam alat pendingin; diameter kipas dan daya kuda motor penggerak kipas.
Alat pendingin air dengan media pendingin udara yang direncanakan dengau tipe Induced Draft akan mempunyai kapasitas sebesar 2.250.880 Btu/jam untuk mendapatkan suhu pendinginan yang optimal. Alat pendingin air dengan media pendingin udara tersebut mempunyai spesifikasi : 2 phasa, 124 buah tube dengan panjang 32 ft dan lebar 6,5 ft."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S49166
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>