Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104408 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yudhanto Endrantoro
"ABSTRAK
Bahan peledak merupakan suatu bahan yang berbahaya karena dapat menghasilkan ledakan yang diikuti oleh pelepasan gas dengan volume besar dan nyala api. Walaupun bahan ini bersifat merusak, bahan ini tetap sangat diperlukan di beberapa bidang pekerjaan seperti konstruksl dan pertambangan. Oleh karena sifatnya yang merusak dan berbahaya maka perlu dllakukan pengawasan terhadap bahan Ini secara ketat. Dalam melakukan pengawasan terhadap bahan peledak maka Kepolisian Republik Indonesia sebagai institusi yang berwenang perlu mengetahui cara pembuatan dan karakterisasi bahan peledak baik yang digunakan di bidang militer maupun komersil.
Penelitian ini dilakukan untuk mensintesis dan mengkarakterisasi salah satu jenis bahan peledak primer yaitu timbal azida! Proses sintesis dilakukan dengan mereaksikan natrium azida dan timbal asetat yang kemudian direkristalisasi. Sintesis dilakukan pula dengan penambahan nucleating agent dekstrin ke dalam timbal asetat. Hasil perolehan timbal azida baik yang ditambahkan dekstrin maupun tidak berklsar antara 97,9 - 98,7%. Hasll rekristalisasi timbal azida tanpa dekstrin berklsar antara 55,2 - 58,1%, sedangkan untuk hasil perolehan rekristalisasi timbal azida dengan penambahan dekstrin berklsar antara 49,7 - 53,2 %. Hasil pengukuran kalor pembakaran timbal azida tanpa dekstrin sebelum rekristalisasi menghasilkan nilai 570 kal/g dan setelah rekristalisasi mennghasilkan nilai 590 kal/g. Untuk nilai kalor pembakaran timbal azida dengan penambahan dekstrin sebelum dan sesudah rekristalisasi berturut-turut adalah 528,3 dan 543,1 kal/g. Hasil pengukuran kadar timbal dalam timbal azida hasil sintesis balk yang ditambahkan dekstrin maupun tidak serta yang direkristalisasi maupun tidak berkisar antara 18,07 - 21,90%. Hasil analisis struktur dengan FTIR memperlihatkan adanya spektrum gugus azida pada bilangan gelombang 2044,17 cm'"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Agus Tussiono
"ABSTRAK Teknologi yang semakin modern dan canggih menuntut peneliti untuk bekerja lebih giat, tidak hanya pada bidang dengan cakupan skala mikro akan tetapi pada skala nano. Seperti halnya penelitian kali ini akan dicoba disintesis membran anorganik silika MCM-48 dengan skala nano. Membran anorganik silika MCM-48 memiliki struktur kubik dengan aliran tiga dimensi. MCM-48 mempunyai selektifitas cukup tinggi pada pemisahan cair-cair atau gas-gas, serta sangat bagus dipergunakan dalam proses katalisis. Membran ini dapat disintesis pada membran pendukung yang terbuat dari zeolit Malang dan clay Lampung dengan metode hidrotermal. Komposisi larutan dengan perbandingan mol yang digunakan untuk membuat MCM-48 adalah TEOS : CTABr : NaOH : H2O = 1 : 0,5 : 5,0x10-3 : 61. Hasil IR menunjukkan bahwa clay sebagai binder material mempunyai kemiripan komposisi dengan zeolit sebagai bahan support. Setelah pelapisan, hasil XRD terlihat puncak difraksi MCM-48 pada 2? = 2,24 dan 2,54. Hal ini membuktikan membran MCM-48 berhasil disintesis. Foto SEM menunjukkan tebal film MCM-48 mencapai sekitar 5?m. Pada foto permukaan, terlihat homogenitas distribusi Si dipermukaan support. Pada foto melintang, terlihat ada penyebaran unsur Si yang merata antara sisi support dan film MCM-48, dan terbentuknya nanokomposit MCM-48/support. Analisis dengan EDX juga membuktikan hal ini. Analisis gas permeasi N2 pada membran membuktikan ada kontribusi aliran viskus, hal ini mengindikasikan ukuran pori MCM-48 tidak terdistribusi seragam. Hasil filtrasi biodiesel terlihat terjadi pemudaran warna. Analisa dengan spektrofotometer UV-Vis memperlihatkan spektra serapan UV-Vis adanya penurunan nilai absorbansi pada hasil penyaringan. Kadar FFA pada biodiesel hasil filtrasi mengalami penurunan dari 0.57% menjadi 0.26%. Kata kunci: MCM-48; CTABr; gas permeasi; membran; TEOS."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2001
S29749
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Afrinaldi
"Peranan material poiimer telah cukup banyak mengisi kehidupan manusia. Material poiimer baru yang memiliki sifat-sifat tertentu telah banyak ditemukan. Material ini banyak digunakan untuk aplikasi sebagai kemasan, untuk otomotif, elektronik, kesehatan, dan Iain-Iain. Hal ini disebabkan karena poiimer memiliki beberapa keunggulan dibandingkan material lain yaitu ringan, tahan terhadap korosi, dan mudah diproses. Salah satu cara untuk meningkatkan sifat mekanik dari suatu material poiimer adalah dengan cara pencampuran {blending). Pada pencampuran polinier yang immiscible diperlukan suatu material supaya diperoleh campuran yang homogen. Material tersebut dibuat dengan mereaksikan anhidrida maleat dengan stirena dengan cara in situ polimerisasi. Dari hasil pengujian, berat molekul tertinggi sebesar 26208 g/mol diperoleh dengan penambahan inisiator benzoil peroksida sebesar 0,05 gram. Komposisi perbandingan mol stirena dan anhidrida maleat yang memberikan berat rholekul tertinggi adalah pada komposisi 1:1 dengan berat molekul sebesar 26208 g/mol. Nilai Tg dari poli(stirena/anhidrida maleat) sebesar 135°C. Pada analisa MFR tidak diperoleh nilai kecepatan alir lelehan polimernya karena poli(stirena/anhidrida maleat) yang dihasilkan sukar untuk mengalir"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Aluminum Fosfat, AlP04, dapat digunakan sebagai katalis maupun sebagai penyangga katalis untuk reaksi kimia seperti reaksi dehidrasi alkohol, reaksi alkilasi fenol, atau penyangga pada reaksi hidrogenasi/polimerisasi Hal ini dimungkinkan karena Aluminum Fosfat ( AIPO, ) memiliki keasarnan pada permukaan gugus fosfat dan mempunyai struktur yang mirip dengan Silika. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh kandungan Alumina terhadap sifat katalitik Aluminum Fosfat - Alumina ( AIP04 - AI,O, )" Preparasi Aluminum Fosfat - Alumina ( AIPO, - Al,O, ) menggunakan metode presipitasi dengan kandungan Alumina dalarn Aluminum Fosfat - Alumina ( AJPO, - Al,O, ) bervariasi antara 5 - 15 % (prosentase berat). Selanjutnya dilakukan proses penyaringan., proses pengeringan 120 " C selama 12 jam serta proses kalsinasi 650 o C selarna 3 jam Penelitian diteruskan dengan melakukan uji karaktarisasi berupa analisis XRD, FTIR serta metode BET yang berguna untuk mengetahui sifat - sifat dari hasil sintesis Aluminum Fosfat- Alumina ( AJPO, - Al,O,). Hasil penelitian yang dilakukan terhadap Aluminum Fosfat - Alumina (AIPO4 – AI2O3) untuk variasi kandungan Alumina menunjukkan bahwa bentuk struktur Aluminum Fosfat – Alumina (AIPO4 – AI2O3) adalah amorf. Sedangkan sifat luas permukaan dan kesamaannya meningkat dengan bertambahnya kandungan Alumina
( AJPO, - Al,O, ) untuk variasi kandungan Alumina menunjukkan bahwa bentuk
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S49063
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kobalt Aluminophospat tipe 5 (CoAPO-5) termasuk pada derivatif molecular slaves yang berbasis bangun aluminophospat. Material ini memilild sifat-sifat karakteristilc dari molecular sieves dengan pori berukuran besar_
dengan kode struktur bangun AFI. CoAPO-5 termasuk jenis katalis yang berslfat asam. Pada beberapa penelitian, katalis ini digunakan sebagai katalis asam untuk reaksi fasa gas dan cair.
Material tipe CoAPO-5 pada penelitian ini, didapatkan ilengan lcristalisasi hidrotermal dari gel yang mengandung trietilamin sebagai template dan variasi kandungan kobalt pada gel sintesis. Kristallsasl dilakukan selama 21 jam pada temperatur 180°C, Hasil sintesls dikarakterisasi dengan beberapa metode anallsis seperti XRD, AAS, TPD dan BET.
Hasll XRD menunjukkan pada sebagian besar sampel produk terdapat impurities. impurities terbanyak diidentilikasikan sebagai strulctur CHA.
lmpunfies yang terkandung ini menyebabkan rendahnya kristalinitas CQAPO-5 dan penurunan luas permukaan. Analisis Kandungan sampel produk dengan AAS menunjukan bahwa terdapat sebagian kobalt dan alumunium yang terbentuk diluar struktur COAPO-5. Analisis TPD dengan pyridin menunjukkan bahwa peningkatan jumlah kandungan kobalt dalam produk me-nyebabkan kenaikan jumlah asamnya."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48884
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dafa Adham Haritz
"Pada penelitian ini digunakan variasi prekursor senyawa azida aromatik untuk menyintesis turunan 1,4-dihidropiridin dan variasi prekursor senyawa aldehida aromatik untuk menyintesis 1,4-dihidropiridin triazol hibrida kalkon. Pada sintesis 1,4- dihidropiridin bermotif 1,2,3-triazol melalui reaksi propargilasi, kondensasi Hantzsch, dan sikloadisi azida-alkuna, sedangkan pada sintesis hibrida 1,4-dihidropiridin kalkon bermotif 1,2,3-triazol melalui reaksi kondensasi Claisen-Schmidt. Sintesis menggunakan variasi prekursor dengan tujuan membandingkan hasil yield produk dan keberhasilan sintesis dengan mengubah struktur senyawa induknya. Produk-produk pada penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi dalam menyintesis suatu senyawa kalkon baru dengan gugus dihidropiridin dan triazol sebagai cincin penghubung. Didapatkan massa dan yield produk : dihidropiridin-triazol etil 4-benzoat (0,258 g; yield 94,37%), dihidropiridin- triazol-4-asetil (0,539 g; yield 93,90%), dihidropiridin-triazol-kalkon(tiofena) (0,054 g; yield 32,33%), dihidropiridin-triazol-ka lkon(t rans-s inam aldeh ida) (0,096 g; yield 57,48%). Produk-produk senyawa tersebut dikarakterisasi dengan instrumen titik leleh, FTIR, LC-MS/MS, dan NMR. Dengan demikian maka variasi dari azido aromatik tidak terlalu berpengaruh terhadap yield produk dihidropiridin-triazol, sedangkan variasi aldehida aromatik berpengaruh terhadap yield produk dihidropiridin-triazol-kalkon.

In this study, a variety of aromatic azide compound precursors were used to synthesise 1,4-dihydropyridine derivatives and a variety of aromatic aldehyde compound precursors to synthesise 1,4-dihydropyridine triazole hybrid chalcones. In the synthesis of 1,4-dihydropyridine patterned 1,2,3-triazole through propargylation reaction, Hantzsch condensation, and azide-alkyne cycloaddition, while in the synthesis of 1,4- dihydropyridine chalcone hybrid patterned 1,2,3-triazole through Claisen-Schmid t condensation reaction. The synthesis used a variety of precursors with the aim of comparing product yields and the success of synthesis by changing the structure of the parent compound. The products in this study are expected to be a reference in synthesising a new chalcone compound with dihydropyridine and triazole groups as connecting rings. The mass and yield of the products: dihydropyridine-triazole ethyl 4-benzoate (0.258 g; yield 94.37%), dihydropyridine-triazole-4-a cety l (0.539 g; yield 93.90%), dihydropyridine-triazole-chalcone(thiophene) (0.054 g; yield 32.33%), dihydropyridine- triazole-chalcone(trans-cinnamaldehyde) (0.096 g; yield 57.48%). The products were characterised by melting point, FTIR, LC-MS/MS, and NMR instruments. Thus, the variation of aromatic azido does not affect the yield of dihydropyridine-triazole product, while the variation of aromatic aldehyde affects the yield of dihydropyridine-triazole- chalcone product."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan ALam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Hanif Kustadi
"Three silica supported cobalt-base catalysts were prepared by wet impregnation method, the differences are changing the cobalt loading (1.65 wt.%, 4.78 wt.%, and 7.56 wt.% Co). Co/SiO2 catalysts were made from solution Co(NO3)2.6H2O, NH4OH, and SiO2 Degussa (200 m2.gr.-1) as support.
Magnetic measurement, transmission electronic microscopy (TEM), and chemisorptions method have been used to characterize the reduction and catalytic behavior of a series Co1SiO2 catalysts. Magnetic measurements were performed by Weiss extraction method, these give information both on the degree of reduction and on the metal size when the system is super paramagnetic. TEM would be determined average size and size distribution of particles. Structure sensitivity of organometalic surface of CO adsorption was observed with infra-red spectroscope (IR). H2 adsorption ability of catalysts and prediction of diameter size of cobalt could be calculated with volumetric adsorption method. The test catalytic hydrogenation CO reaction was proceeded under 200°C, 220°C, and 240°C, and the exit gas was analyzed on heated line by gas chromatography (FM and TCD) for measurement products conversion and selectivity.
All catalysts were reduced fully at 650°C, at that condition metal dispersion as active site on surface increases with decreasing cobalt loading, and the highest metal dispersion found 30 %.
The particle size of fully reduced cobalt metal is subject to rise with the increasing of metal loading, that is range of 3.9 nm to 8.7 nm and homogeneities distribution range of 8.7 % to 32 %. The smallest metal particle size is found about 3.9 nm and the highest H2 adsorption ability is 23,6 ml. gr.-1 for 1.65 wt.% Co1SiO2 catalyst.
The result of catalytic test at 220°C / 2 MPa / GHSV 2000 h-i was demonstrated that product selectivity for high hydrocarbon (greater than C5) has tendency to rise up to 29.9 %

Telah dilakukan penelitian pembuatan katalis logam cobalt dengan penyangga SiO2 Degussa untuk proses sintesis Fischer-Tropsch dengan metode impregnasi basah. Konsentrasi cobalt yang dibuat divariasikan sebesar 1,65 %, 4,78 %, dan 7,56 % berat. Preparasi dilakukan dengan mereaksikan larutan Co(NO3)z. 6H2O dengan NH4OH, dan SiO2 Degussa sebagai penyangga.
Karakterisasi katalis dilakukan dengan menentukan sifat kemagnetan dengan metode ekstraksi Weiss, data ini digunakan untuk mengukur sifat paramagnetik setelah dereduksi dan mengukur besarnya distribusi butiran. Untuk mengetahui bentuk, ukuran, dan hubungan antar butir partikel dilihat juga dengan metoda mikroskop transmisi elektronik (TEM). Pengamatan sensitivitas struktur permukaan organometalik dari gas CO dengan spektroskop infra-merah (FR). Pengukuran kemampuan katalis mengadsorpsi gas hidrogen pada katalis dan prediksi besar butir partikel logam dilakukan dengan adsoprsi volumetrik gas hidrogen. Uji katalis cobalt pada reaksi sintesis Fischer-Tropsch dilaksanakan di dalam reaktor unggun tetap dengan suhu 200°C sampai 240°C, pengukuran produk hasil proses dianalisis dengan kromatograft gas (GC-FM dan GC-TCD) untuk mengetahui konversi dan selektivitas produk.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga katalis tersebut dapat tereduksi sempurna dengan gas hidrogen pada temperatur 650°C. Pada kondisi tersebut, persen dispersi logam sebagai inti aktif di permukaan katalis semakin besar dengan berkurangnya konsentrasi cobalt, persen dispersi tertinggi diperoleh sebesar 30 %.
Ukuran butiran partikel logam cobalt yang tereduksi sempurna semakin besar dengan bertambahnya konsentrasi cobalt yaitu antara 3,9 nm sampai 8,7 nm dan homogenitas distribusi bervariasi antara 8,7 % sampai 32 %. Ukuran katalis terkecil terukur sebesar 3,9 nm dan daya adsorpsi hidrogen tertinggi diperoleh sebesar 23,6 ml/gram cobalt pada katalis 1,65 % Co1SiO2 .
Hasil uji katalis pada temperatur 240°C / 2 MPa 1 GHSV 2000 h-1 menunjukkan bahwa selektivitas produk berupa hidrokarbon rantai panjang (> C5) cenderung meningkat sampai 29,9 %.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yenni Kurniawati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
T40181
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>