Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131018 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lavinia Gabrielle
"ABSTRAK
Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl) adalah salah satu jenis tanaman yang memiliki khasiat sebagai obat, serta mengandung senyawa-senyawa natural di antaranya minyak atsiri. Penelitian ini bertujuan mengekstraksi dan mengidentifikasi senyawa yang terkandung dalam minyak atsiri dari buah tanaman cabe jawa serta menguji aktivitas senyawanya sebagai antioksidan. Ekstraksi minyak atsiri dilakukan dengan menggunakan destilasi uap selama 8 jam, menghasilkan minyak dengan rendemen 0,1%. Minyak atsiri hasil ekstraksi dianalisis menggunakan KLT, spektrofotometer FT-IR, dan GC-MS. Pemisahan komponen-komponen minyak dilakukan menggunakan kromatografi kolom dengan eluen n-heksana 100%. Hasil kromatografi kolom dianalisis menggunakan KLT dan GC-MS. Dari hasil analisis, dapat disimpulkan minyak atsiri cabe jawa mengandung sedikitnya 23 komponen, dengan komponen utamanya adalah senyawa seskuiterpen, seperti ?-karyofilen (14,99%), ?-humulen (10,25%), germacrene (9,29%), dan ?-bisabolen (7,55%), serta senyawa-senyawa hidrokarbon alifatik jenuh dan tidak jenuh sebesar 16,67%, diantaranya 8-heptadekena, pentadekana, dan heptadekana. Hasil uji aktivitas antioksidan minyak atsiri cabe jawa menggunakan metode radical scavenger menunjukkan adanya penurunan absorbansi pada larutan DPPH yang ditambahkan sampel minyak. Hal ini mengindikasikan adanya aktivitas antioksidan. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Sundowo author
"Telah dilakukan isolasi senyawa-senyawa kimia yang terkandung di dalam buah cabe jawa (Piper retrofractum Vahl) dan uji aktivitas biologinya yang meliputi uji aktivitas BSLT dan uji sitotoksisitas terhadap sel kanker paru A549. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman obat yang banyak tersedia di Indonesia. Ekstrak etanol buah Piper retrofractum Vahl difraksinasi berturut dengan n-heksana air dan etil asetat air dengan perbandingan 1:1, kemudian dilakukan isolasi menggunakan kolom kromatografi. Diperoleh tiga buah senyawa yaitu piperin, piper metil ester dan piperlongumin yang mempunyai aktivitas terhadap larva udang A salina Leach (BSLT) masing-masing sebesar 21,22; 34,22 dan 33,36 µg/mL dan mempunyai IC50 masing-masing sebesar 527,03; 433,47 dan 88,56 µg/mL terhadap sel kanker paru A549.

Isolation of chemical compounds contained in fruit chili Java (Piper retrofractum Vahl) and biological activity test that includes testing BSLT activity and cytotoxicity tests against A549 lung cancer cells had been carried out. This plant is one of the medicinal plants which are widely available in Indonesia. Ethanol extract of Piper retrofractum Vahl fruits fractionated successively with n-hexane and ethyl acetate water in the ratio 1:1, then performed isolation using a column chromatographic. Obtained three test compounds : piperine, piper methyl ester and piperlongumine that have activity against larvae of shrimp A salina Leach (BSLT), amounted to 21,22; 34,22 dan 33,36 µg/mL and have IC50 amounted 527,03; 433,47 dan 88,56 µg/mL of A549 lung cancer cells."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T33196
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annas Yusuf Hidayatullah
"Batuan induk merupakan salah satu elemen penting dalam sistem petroleum pada kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi. Batuan induk yang berperan sebagai tempat hidrokarbon dibentuk perlu diteliti untuk menentukan karakteristik dan tingkat generasi yang terjadi padanya, sehingga akan menghasilkan interpretasi yang jelas mengenai jenis potensi hidrokarbon yang akan dihadapi. Cekungan Jawa Timur Utara merupakan salah satu cekungan besar di Indonesia yang terkenal dengan produksi gas buminya. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan karakteristik batuan induk pada sumur-sumur terkait dan menelisik lebih lanjut mengenai tingkat generasi hidrokarbon yang telah terjadi. Metode yang digunakan untuk karakterisasi berupa analisis geokimia minyak dan gas bumi yang didapatkan dari hasil laboratorium pirolisis. Sedangkan metode yang digunakan untuk pemodelan kematangan cekungan berupa simulasi pematangan yang menggunakan data-data laporan sumur yang tersedia saat pengeboran eksplorasi. Berdasarkan hasil yang diperoleh, Batuan Kretasius merupakan satu-satunya formasi yang menjadi batuan induk efektif pada penelitian ini, hal tersebut dikarenakan adanya erosi masif yang terjadi saat Kretasius akhir-Eosen awal.

Source rock is one of important element in the petroleum system in oil and gas exploration activities. Source rock which acts as the place where hydrocarbons are formed needs to be examined to determine the characteristics and the level of generation that occurs in them, so that it will produce a clear interpretation of the type of potential hydrocarbons that will be encountered. The North East Java Basin is one of the major basins in Indonesia which is famous for its natural gas production. The research was conducted to determine the characteristics of the source rock in related wells and investigate further about the level of hydrocarbon generation that has occurred. The method used for characterization is in the form of oil and gas geochemical analysis obtained from pyrolysis laboratory results. The method used for basin maturity modeling is a simulation of maturation using well report data available during exploration drilling. Based on the results obtained, Cretaceous Rock are the only formations that become effective source rock in this study, this is due to the massive erosion that occurred during the late Cretaceous-early Eocene."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthoharrah
"Daun sirih (Piper betle L) memiliki kandungan kavikol yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acne sebagai salah satu bakteri yang berperan dalam patogenesis jerawat. Meskipun bukan merupakan penyakit serius yang mengancam kesehatan, tetapi dapat membuat penderita merasa tidak nyaman. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan terhadap penelitian sebelumnya yang memformulasikan gel niosom yang mengandung minyak atsiri daun sirih. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa sediaan gel niosom minyak atsiri daun sirih dapat berpenetrasi dibandingkan dengan gel minyak atsiri daun sirih tanpa niosom. Dan sediaan ini diharapkan memiliki stabilitas yang baik. Dalam penelitian ini, gel niosom minyak atsiri daun sirih dan gel minyak atsiri diuji secara transdermal menggunakan sel difusi Franz. Uji penetrasi dilakukan selama 8 jam dan kadar kavikol yang terpenetrasi diukur dengan metode KCKT. Jumlah kavikol pada gel niosom minyak atsiri sirih yang terpenetrasi pada jam ke 8 adalah 129,504µg/cm ± 4,63. Gel minyak atsiri daun sirih tanpa niosom tidak dapat terpenetrasi. Gel yang dibuat dari minyak atsiri daun sirih dengan atau tanpa niosom dalam penelitian ini memiliki stabilitas fisik yang baik selama 12 minggu.

Betel leaf (Piper betle L) contains cavichol that has antibacterial activity against Propionibacterium acne as one of the bacteria that play a role in the pathogenesis of acne. Although not a serious disease that threatens health, but can make people feel uncomfortable. This study is a follow-up study of previous research formulating niosome gel containing essential of betel leaf. The purpose of this study was to prove that the gel preparation of niosom of betel leaf oil can penetrate compared with the gel of betel leaf oil without niosome. And this preparation is expected to have good stability. In this study, niosome gel essential oils of betel leaf and essential oil gel were tested transdermally using Franz diffusion cells. The penetration test was carried out for 8 hours and the penetrated cavasol level was measured by the HPLC method. The amount of cavichol on niosome gel of volatile oil of betel which penetrated at 8 o'clock is 129,504?g / cm ± 4,63. The essential oil gel of betel leaf without niosomes can not be penetrated. Gel made from the essential oil of betel leaves with or without niosomes in this study had good physical stability for 12 weeks.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Purna Sari
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S32122
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafrida
"Indonesia mempunyai peluang yang lebih baik untuk mendominasi pasaran ekspor minyak atsiri, sementara kemampuan SDM, ilmu pengetahuan dan teknologi yang masih rendah berdampak pada rendahnya daya saing minyak atsiri Indonesia. Oleh sebab itu diperlukan strategi pengembangan dan keunggulan kompetitif minyak atsiri Indonesia sehingga dapat meningkatkan daya saing minyak atsiri Indonesia di dunia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya saing minyak atsiri Indonesia di dalam perdagangan minyak atsiri dunia, faktor-faktor yang perlu diperhitungkan dalam pembuatan strategi pengembangan minyak atsiri Indonesia serta alternatif strategi pengembangan dan keunggulan kompetitif minyak atsiri Indonesia.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yang menggambarkan secara deskriptif bagaimana daya saing minyak atsiri Indonesia di pasar dunia, bagaimana strategi pengembangan minyak atsiri nasional yang dikaitkan dengan peningkatan keunggulan daya saing minyak atsiri Indonesia serta bagaimana peran pemerintah dalam mempengaruhi daya saing minyak atsiri Indonesia. Untuk mengetahui daya saing minyak atsiri Indonesia digunakan metode RCA (Revealed Competitif Advantage) sedangkan untuk perumusan alternatif strategi digunakan metode PHA (Proses Hirarki Analitik).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa komoditas minyak atsiri Indonesia dapat diandalkan sebagai komoditas ekspor, karena mempunyai keunggulan komparatif yang tinggi. Hal ini dibuktikan dengan nilai RCA yang lebih besar dari satu yaitu berkisar antara 1,75-3,77 pada periode 1994-1998 (Pusdatin,Dirjen Daglu Depperindag dan diolah oleh penulis).
Berdasarkan analisis PHA didapatkan bahwa faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan berdasarkan urutan prioritasnya adalah : Kondisi permintaan, Strategi, Struktur dan Persaingan industri, Kondisi faktor, Kebijakan pemerintah, Industri pendukung dan terkait (kemasan) serta Kesempatan/peluang. Pelaku yang diharapkan lebih berperan berdasarkan urutan prioritasnya adalah : Industri minyak atsiri, Asosiasi, Pemerintah, Negara tujuan ekspor, Perguruan Tinggi, Lembaga keuangan/perbankan dan negara pesaing. Tujuan yang ingin dicapai berdasarkan urutan prioritasnya adalah: Pertumbuhan dan Perluasan Pasar, Peningkatan Perolehan Devisa dan Peningkatan Daya Saing. Adapun alternatif strategi yang ingin diterapkan dalam upaya peningkatan keunggulan daya saing minyak atsiri Indonesia berdasarkan urutan prioritasnya adalah : Diversifikasi produk, Pernberdayaan Pengembangan Pranata Ekspor dan Pengembangan lklim Usaha yang Kondusif."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Meningkatnya kebutunan akan minyak nabati mendorong kita untuk selalu
mencari sumber minyak baru, salan satunya minyak biji kapuk_ Penelitian ini
bertujuan untuk menentukan sifat fisiko-kimia dan komposisi asam Iemak
penyusun trigliserida dari minyak biji kapuk_ Data tersebut dinarapkan dapat
menjadi acuan bagi peneliti Iain yang ingin mengembangkan minyak biji kapuk
baik untuk penelitian selanjutnya atau untuk kebutunan industri IV|inyak biji
kapuk dapat diperolen dari biji kapuk yang dinaluskan kemuciian diekstrak
dengan pelarut n-neksana menggunakan metode ekstraksi sinambung soxh/et.
IV|inyak yang diperolen dari 675,9660 g serbuk biji kapuk kering adalan sebanyak
200,0216 g seningga diperolen kadar minyak dalam biji kapuk sebesar 29,59 %_
Sifat fisiko-kimia minyak biji kapuk bergantung pada komposisi asam Iemak
penyusun trigliseridanya Analisa komposisi asam Iemak penyusun triglierida
minyak biji kapuk dilakukan menggunakan peralatan kromatografi gas
menggunakan kolom gelas dengan pengisi DEGS (Dietylen Glykol Succimate)
dan diperolen penyusun utama trigliserida minyak biji kapuk adalan asam miristat
(0,04 %), asam palmitat (6,42 %), asam stearat (3,15 %), asam oleat (28,8 %),
asam Iinoleat (27,1 %), dan asam Iinolenat
(2,72 %)_"
Universitas Indonesia, 2007
S30425
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sjuaib Madjid
"Telah dilakukan penelitian Optimasi Kadar Minyak Sereh dan Minyak Salam Sebagai Antioksidan Minyak Goreng. Minyak goreng yang digunakan didalam penelitian ini adalah minyak kelapa sawit dan minyak kelapa. Optimasi dilakukan dengan cara menambahkan kadar tertentu minyak sereh dan minyak salam kedalam minyak kelapa sawit dan minyak kelapa, lalu dipanaskan masing-masing selama satu, dua, tiga, dan lima jam. Kondisi optimum 'ditentukan berdasarkan hasil pengujian sifat fisiko-kimia : Bilangan Peroksida, Bilangan Asam, Asam Lemak Bebas, Derajat Asam, Bilangan Total Karbonil, dan penentuan komposisi asam lemak untuk melihat kestabilan minyak goreng. Sebagai pembanding dilakukan juga rangkaian pengujian dengan memakai antioksidan Butil Hidroksi Anisol (BHA) dengan kadar tertentu. Oksidasi termal lebih mudah terjadi pada asam lemak tidak jenuh, hal ini ditunjukkan dengan penurunan kadar asam lemak monoena den diena penyusun minyak dengan bertambahnya waktu oksidasi termal.
Hasil pengujian sifat kimia terhadap sampel minyak goreng yang telah diperlakukan di atas menunjukkan bahwa minyak sereh dan minyak salam bersifat antioksidan. Kondisi optimum dicapai pada saat penambahan minyak sereh atau minyak salam kedalam minyak goreng dengan kadar 150 mg/kg sampel.

The Optimation of Sereh (Adropogan Nardus) And Salam (Laurus Nohilis L) Oil Concentrate As Antioxidant Of Vegetable OilThe research had been done to the optimation of sereh (Adropogon nardus) and salam (Laurus nobilis L) essential oil as an antioxidant of vegetable oil, palm and coconut oil. Optimation was done by adding certain quantity of sereh and salam oil to the sample, and heated for 1,2,3 and 5 hours. The determination of optimal condition is based on the result of physico-chemical analysis : Peroksida Value, Acid Value, Free Fatty Acid Value, Acid Degree, Total Carbonyl Value and Variation of Fatty Acid composition during thermal oxidation, and compared by Butil Hydroxy Anisol ( BHA ), as a standard antioxidant.
According to the physico-chemical analysis, showed that sereh and salam oil have an antioxidant activity, while the optimum condition is 150 mg/kg sample oil.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Djoko Sumaljo
"Salah satu sektor industri yang memberikan kontribusi adalah industri perminyakan. Industri ini selain memberi dampak positif, juga menimbulkan dampak negatif berupa limbah diantaranya lumpur dari pengeboran.
Ada dua jenis Lumpur yang dipakai yaitu oil base mud dan water base mud. Berat jenis lumpur merupakan fungsi utama untuk menahan tekanan dari bawah tanah supaya tidak terjadi semburan liar. Untuk mendapatkan berat jenis tersebut harus digunakan bahan kimia yang mempunyai kandungan logom berat.
Rumusan permasalahan yang dapat disusun adalah sebagai berikut:
1. Apakah dengan mengubah penerapan konsep teknologi water base mud menjadi oil base mud dalam kegiatan pengeboran minyak lepas pantai, beban limbah berupa air lumpur buangan dapat dikurangi karena lumpur masih tetap dapat dipakai untuk pengeboran berikutnya?
2. Apakah penerapan konsep pengurangan komponen aditif dari sumber dalam kegiatan pengeboran minyak bumi di lepas pantai dapat menimbulkan dampak kemungkinan terjadinya semburan liar dan memberikan dampak manfaat bagi industri perminyakan tersebut yaitu berkurangnya beban limbah yang dihasilkan?
3. Apakah penerapan konsep minimisasi limbah dalam kegiatan pengeboran minyak bumi di lepas pantai tersebut di atas dapat meningkatkan efisiensi biaya produksi bagi industri perminyakan?
4. Apakah kegiatan pengeboran minyak lepas pantai di daerah operasi minyak lapangan Maxus mempunyai pengaruh dampak negatif terhadap kualitas air laut dan dampak positif langsung terhadap persepsi masyarakat sekitarnya?
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh pengurangan penggunaan bahan kimia (aditif) pada lumpur pengeboran terhadap kualitas limbah yang dihasilkan dan kemungkinan terjadinya semburan liar.
2. Untuk mengetahui pengaruh penerapan perubahan media air menjadi media minyak dalam pembuatan lumpur terhadap beban limbah yang dihasilkan setelah operasi Pengeboran.
3. Untuk mengetahui pengaruh penerapan konsep minimisasi limbah dalam kegiatan pengeboran minyak bumi di lepas pantai terhadap tingkat efisiensi biaya produksi pada industri perminyakan.
4. Untuk mengetahui pengaruh kegiatan operasi pengeboran minyak lepas pantai di daerah operasi minyak lapangan Maxus terhadap kualitas air laut dan terhadap persepsi masyarakat sekitarnya.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Pengurangan penggunaan bahan kimia (aditif) pada lumpur Pengeboran akan mengurangi bahaya limbah yang dihasilkan serta mengurangi resiko terjadinya semburan liar.
2. Penerapan perubahan media air menjadi media minyak dalam pembuatan lumpur akan menurunkan beban limbah yang dihasilkan setelah operasi Pengeboran.
3. Penerapan konsep minimisasi limbah dalam kegiatan pengeboran minyak bumi di lepas pantai akan meningkatkan efisiensi biaya produksi pada industri perminyakan.
4. Kegiatan operasi pengeboran minyak lepas pantai di daerah operasi minyak lapangan Maxus menimbulkan dampak menurunnya kualitas air laut dan persepsi negatif masyarakat sekitarnya.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survei dan ekspos fakto. Penelition ini dilakukan di daerah operasi wilayah Maxus di Laut Jawa dan berlangsung selama kurang lebih 6 bulan, yaitu sejak Desember 2001 - Juni 2002.
Tahapan penelitian meliputi penentuan jenis penelitian yaitu penelitian kuantitatif dengan metode survei dan ekspos fakto, penentuan lokasi penelitian yaitu di daerah operasi Maxus, penentuan rancangan penelitian yang meliputi variabel penelitian. tahapan penelitian, pengumpulan data, dan analisis data serta, perencanaan upaya minimisasi limbah lumpur dari sumbernya.
Secara umum parameter kualitas badan air masih berada pada kisaran di bawah baku mutu dengan dijumpai beberapa unsur logam berat Ni, Cd dan Pb yang masih di atas ambang baku mutu. Keberadaan ketiga unsur logam berat tersebut meskipun masih di atas baku mutu tetapi belum terlihat pengaruhnya terhadap kehidupan biota laut.
Dari survey tentang pengaruh kegiatan operasi Pengeboran terhadap persepsi masyarakat, ternyata disimpulkan bahwa persepsi masyarakat terhadap kegiatan tersebut positif. Dengan kondisi tekanan awal dan akhir yang berbeda, secara prinsip bila penggunaan berat jenis lumpur pada operasi Pengeboran terlalu besar kemungkinan terjadi hilang lumpur sangat besar. Bila terjadi kehilangan lumpur maka kemungkinan terjadinya semburan liar sangat besar.
Secara prinsip, volume limbah yang dibuang di lingkungan pada media water base mud lebih besar bila dibandingkan dengan memakai media oil base mud.
Kesimpulan peneliiian ini adalah:
1. Pemakaian oil base mud dapat mengurangi jumlah volume pembuangan limbah lumpur, karena lumpur bekas oil base mud masih dapat digunakan kembali.
2. Penurunan berat jenis sesuai dengan penurunan tekanan formasi akan .mengurangi jumlah pemakaian bahan kimia, terutama yang mengandung logam berat. sehingga dampak yang ditimbulkan juga makin berkurang. Penurunan jumlah bahan kimia akan menurunkan biaya operasi dan pengelolaan lingkungan.
3. Secara umum semua parameter kualitas badan air masih berada dalam batas baku mutu yang ditetapkan sehingga daerah wilayah operasi masih cukup baik. Tetapi beberapa komponen logam berat seperti Ni, Pb, dan Cd masih berada di atas baku mutu, namun secara berangsur ketiga unsur tersebut cenderung mengalami penurunan.
4. Penilaian masyarakat tentang kegiatan operasi minyak dan gas Maxus terhadap kehidupan kegiatan sosial ekonomi mereka ternyata positif baik.
5. Meskipun kualitas air dan persepsi masyarakat baik, tetapi perubahan parameter bawah tanah menghendaki penurunan berat jenis yang dipakai, karena pemakaian berat jenis yang tinggi memungkinkan terjadinya kehilangan lumpur. Bila hal tersebut terjadi, penahan tekanan formasi tidak ada sehingga akibatnya semburan liar dapat terjadi.

Minimizing Mud Waste in Offshore Oil Drilling (A case study at the Maxus Offshore Oil Drilling Platform in the Java Sea)One of the industrial sectors that provide considerable contribution has been petroleum industry. This industry brings out positive effect, and it also causes negative effect in the form of various sorts of waste including mud and sludge produced by the drilling activity.
There are two types of mud in use, oil base mud and water base mud. The specific gravity of the mud constitutes the prime function that is to restrain the underground pressure from surging up, and thus no wild spouts would occur. In order to obtain such specific gravity we must employ certain chemicals that have heavy metal content.
The formulation of the problematic questions can be practically arranged as follows:
1. Can the alteration made in the application of water base mud concept into that of oil base mud in the offshore oil drilling activity reduce the waste load that comprises muddy waste water, considering the fact that the application of oil base mud technology makes the mud remain potentially usable in the next drilling?
2. Can the application of concept on additive component reduction from the source in the offshore petroleum drilling activity raise possible effect that causes wild spouts, and will such application give beneficial effect to the oil industry, that is the decrease in the waste load produced?
3. Can the application of waste minimization concept in the offshore petroleum drilling activity as mentioned above improve the efficiency of production cost in the oil industry?
4. Is offshore oil drilling in the Maxus operation area viewed positively by the existing community in the vicinity of the project?
The objectives of the research are:
1. To know and understand the extent of the effect resulting from reducing the (additive) chemicals applied in the drilling mud to the quality of the waste produced, and to the possible occurrence of wild spouts.
2. To see the effect of change from the application of the water media into oil media in mud production, especially towards the waste load associated with the drilling operation.
3. To see the effect of waste minimization concept in the offshore oil drilling activity towards the level of the efficiency in production cost.
4. To observe the effect of Maxus offshore oil drilling operation activities to the sea water quality and to the community existing in the neighborhood.
The hypothesis in the present research includes:
1. Reduction in the use of (additive) chemicals in the drilling mud will mitigate the hazards of the waste produced, and to lessen the risk of wild spouts occurrence.
2. The change from water media into oil media in mud production eation will decrease the waste load associated with drilling operation.
3. The application of waste minimization in offshore petroleum drilling will improve the efficiency of production costs in the oil industry.
4. The offshore oil drilling activities in the Maxus field is detrimental to the sea water quality, and creates negative perception to the community.
This is a quantitative research conducted through survey and fact exposing method. The present research was conducted at the Maxus operations in the Java Sea, and took approximately 6 months, starting from December 2001 to June 2002.
The phases in the research cover the designation of the research type, which is to be a quantitative research with survey and fact exposing method, and the designation of the research site, namely the Maxus operation zone. The designation of the research arrangement covers research variables, research phases, data collection, and data analysis as well as planning the efforts to minimize the mud waste from the source.
In general, the water body quality lies in the range of being under quality standard with a number of heavy metals elements (Ni, Cd, and Pb) above the threshold limit value. Although, three heavy metal elements are above the standard value, their effect to the sea aquatic life is yet to be seen.
From the survey conducted on the negative influence brought about by the drilling operation to the local society's perception, it turns out that such community's perception toward the activity is favorably positive.
With the beginning and end pressure being different, it can be principally postulated that when the use of the mud's specific gravity at the drilling operation is excessively high it is very likely that the loss of the mud is substantially high. When such high loss of mud occurs it is very likely that a wild spout will occur.
In principle, the volume of waste entering is greater for the water base mud media compared to the oil base mud.
The conclusions of the present research are:
1. The application of oil base mud reduces the volume of the disposed mud waste, because the oil base mud media can be reused.
2. The decrease in the specific gravity will, in accordance with the decrease in the formation pressure, reduce the number of the chemicals in use, particularly of those that contain heavy metal. As a result, the environment impact will be less. Subsequently, the reduction of chemicals wed reduces the operating and environmental management costs.
3. For the most part, all water quality parameters are within the acceptable limit. This means that the environmental quality of the operation area is reasonably good. However, there are several heavy metal components such as Ni, Cd, and Pb that are above the threshold limit value. However, the quantity of these three elements tends to gradually go down.
4. The opinion of the local community on the oil and gas operation activities proves to be positive.
5. In spite of the good water quality and the favorable perception from the local people. The change in underground parameter necessitates a decrease in the mud specific gravity mud will potentially result in more mud loss. When this happens, wild spouts are bound to happen as there is not enough mud to counter the pressure."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T 11055
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>