Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 186521 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mariska Halimtengker
"ABSTRAK Pada tahun belakangan ini, teknologi nano mendapat banyak perhatian karena aplikasinya yang potensial dalam kehidupan, diantaranya sebagai biosensor, chemosensor (sensor kimia), membran, katalis dan adsorben. Dalam penelitian ini, disintesis senyawa nanopartikel logam termodifikasi dengan ligan untuk diaplikasikan sebagai sensor ion logam. Pembuatan nanopartikel logam (Ag dan Au) dilakukan dengan mereduksi Ag+ dan Au3+ menggunakan zat pereduksi NaBH4. Nanopartikel Ag mempunyai ?max = 395 nm sedangkan nanopartikel Au mempunyai ?max = 508 nm. Hasil yang diamati bahwa dengan bertambahnya waktu reduksi, ?max dari nanopartikel semakin besar. Modifikasi nanopartikel Ag dengan Asam 3-merkaptopropanoat (AMP) dan sistein (sis) pada konsentrasi yang sama, dihasilkan nanopartikel Ag termodifikasi AMP (Ag@AMP) yang lebih besar jumlahnya dibandingkan nanopartikel Ag termodifikasi sis (Ag@sis). Untuk nanopartikel Au termodifikasi oleh AMP (Au@AMP) dan sistein (Au@sis) didapatkan pula Au@AMP dengan jumlah yang lebih besar dari Au@sis. Nanopartikel Au termodifkasi diamati lebih stabil dibandingkan nanopartikel Ag termodifikasi. Dalam aplikasi sebagai sensor ion logam, Ag@AMP selektif hanya untuk Pb2+ dibandingkan Cd2+, Hg2+ dan Fe3+, sedangkan Ag@sis dapat mengikat keempat ion logam tersebut. Untuk Au@AMP dan Au@sis dapat membentuk kompleks dengan Pb2+, Cd2+ dan Hg2+, tetapi tidak dengan Fe3+. Dalam proses regenerasi, Ag@AMP, Au@AMP dan Au@sis dapat diperoleh kembali, sedangkan regenerasi untuk Ag@sis didapatkan kompleks baru (Ag@sis-logam-EDTA). Kata kunci: Nanopartikel, Nanopartikel logam, Nanokoloid, Sensor kimia, Asam 3-merkaptopropanoat, Sistein, Pembentukan kompleks."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rockky
"Teknologi nano mendapat banyak pernatian karena aplikasinya yang potensial dalam kenidupan, diantaranya sebagai biosensor, chernosensor (sensor kimia), membran, katalis dan ac|sorben_ Dalam penelitian ini, disintesis senyavva nanopartikel Iogam termodifikasi dengan Iigan untuk diaplikasikan sebagai sensor ion Iogam Pembuatan nanopartikel Au dilakukan dengan Cara mereduksi Au3+ menggunakan zat pereduksi NaBH4_ Nanopartikel Au mempunyai panjang gelombang maksimum = 518 nm. Dari nasil yang diamati, dengan bertambannya vvaktu terjadi pergeseran panjang gelombang dan penurunan absorbansi, menunjukan terjadinya agregasi nanopatikel Au. Ivlodifikasi nanopartikel Au dengan ditnizone (dit) mengnasilkan nanopartikel Au termodifikasi dinizone (Au@dit). Dalam aplikasi sebagai sensor ion Iogam, Au@dit selektif nanya untuk Hg" dibandingkan Zn2+, Cd" dan Pb2+. Regenerasi kompleks Au@dit-Hg dilakukan dengan mengekstraksi ion Hg" kefasa organik_ Dalam proses regenerasi, Au@c|it dapat diperolen kembali."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Indonesia, 2007
S30291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahrul Helmi
"ABSTRAK
Asam humat merupakan fraksi terbesar didalam senyawaan humat. Asam humat barwarna coklat galap, hasil degradasi sisa-sisa tanaman dan hewan secara kimia dan biologi maupun hasil sintesa mikroorganisme. Asam humat banyak terdapat dl tanah maupun perairan. Asam humat mempunyai banyak gugus fungsl yang mengandung okslgen dan diduga berperan dalam pembentukan senyawaan kompleks logam humat. Dalam penelitian Ini diselldiki kemampuan ion-ion logam Cu^^ Pb^"^ dan membentuk senyawaan kompleks logam humat. Asam humat diambil dari endapan tanah di mata air Jambu Luwuk Ciawi. Metode yang digunakan adalah metode quenching (pemadaman) fluoresensi. Dengan metode ini dapat dihitung konstansta kondisiohal kompleks tersebut. Dari hasil log K' yang diperoleh terdapat kecenderungan bahwa konstanta kondisional kompleks asam humat dengan ion Fe^S Cu^"'> Pb^"""
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hangga
"Telah dipelajari pengukuran secara voltametri siklik elektroda karbon pasta modifikasi 18-Crown-6 yang memiliki respon spesifik terhadap 2+ ion Pb. Pengukuran dilakukan dalam media alkohol 40% dan larutan buffer 2+ pH 5,0 menggunakan sistem batch dan sistem aliran. Ion Pb membentuk kompleks bermuatan dengan 18-Crown-6 pada permukaan elektroda. Dengan scan potensial kearah yang lebih negatif pada sebuah sistem 0 elektrokimia, kompleks akan tereduksi menjadi Pb dan ketika potensial 0 discan balik kearah yang lebih positif maka Pb akan teroksidasi kembali 2+ menjadi Pb yang akan memberikan respon arus pada voltamogram. Komposisi modifier optimum didapat pada 5% w/w. Pengukuran dengan sistem batch didapat kondisi optimum pada potensial awal -1,0V; potensial akhir 1,0V; scan rate 150mV/s dan waktu akumulasi 300s. Pada pengukuran dengan sistem aliran teramati adanya pengaruh laju alir. Laju alir optimum didapat pada 3ml/menit dimana terjadi proses transfer massa dan muatan yang lebih baik . Adanya kation lain dalam proses pengukuran ternyata dapat mempengaruhi respon arus yang dihasilkan berupa penurunan arus."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alex Lukmanto Suherman
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S30737
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Fajrin
"ABSTRAK
Dalam penelitian ini, MOF disintesis sebagai adsorben ion logam kadmium (II) karena kerangka organik logam (MOF) memiliki area pori dan permukaan yang besar serta sifat potensial dan aplikasi seperti pengolahan air yang mengandung ion logam berat. Sintesis MOF dilakukan berdasarkan logam lantanida menggunakan lantanum dan itrium, dengan mereaksikan logam nitrat (Y (NO3) 3.6H2O dan La (NO3) 3.6H2O) dengan asam suksinat dan N, N-dimethylformamide (DMF) dan pelarut air menggunakan metode solvothermal. Dua MOF yang disintesis dikarakterisasi menggunakan FTIR, XRD, TGA, BET dan SEM. Hasil dari karakterisasi menyatakan bahwa La-succinate MOF lebih baik daripada MO-succinate Y. Selanjutnya, dua MOF yang disintesis digunakan sebagai adsorben ion logam kadmium (II) dengan berbagai variasi seperti pH, waktu kontak, jumlah adsorben dan konsentrasi adsorbat. Kapasitas adsorpsi yang dihasilkan oleh La-succinate MOF lebih besar dari Y-succinate MOF serta hasil dari isoterm adsorpsi oleh La-succinate dan MOF-succinate Y. La-succinate MOF memiliki R2 sebesar 0,9946 dengan nilai kapasitas adsorpsi Freundlich sebesar 2.296 mg / g dan MO-succinate Y memiliki R2 sebesar 0.8812 dengan nilai kapasitas adsorpsi Freundlich sebesar 1.543 mg / g.

ABSTRACT
In this research, MOF was synthesized as cadmium (II) metal ion adsorbent because the organic metal framework (MOF) has a large pore and surface area as well as potential properties and applications such as water treatment containing heavy metal ions. MOF synthesis was carried out based on lanthanide metal using lanthanum and yttrium, by reacting metal nitrate (Y (NO3) 3.6H2O and La (NO3) 3.6H2O) with succinic acid and N, N-dimethylformamide (DMF) and water solvents using the solvothermal method. Two MOF synthesized were characterized using FTIR, XRD, TGA, BET and SEM. The results of the characterization stated that La-succinate MOF was better than MO-succinate Y. Furthermore, two MOF synthesized were used as adsorbent of cadmium (II) metal ions with various variations such as pH, contact time, amount of adsorbent and adsorbate concentration. The adsorption capacity produced by La-succinate MOF is greater than Y-succinate MOF and the results of adsorption isotherms by La-succinate and MOF-succinate Y. La-succinate MOF has an R2 of 0.9946 with a Freundlich adsorption capacity value of 2,296 mg / g and MO-succinate Y has R2 of 0.8812 with a Freundlich adsorption capacity value of 1,543 mg / g."
2019
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meliana
"ABSTRAK
Energi panas bumi (Geothermal) adalah sumber energi yang penting dimana eksploitasinya tidak mempunyai dampak lingkungan yang signifikan. Penggunaan energi panas bumi terbukti sangat efektif dari segi biaya. Salah satu masalah yang timbul dalam penggunaanenergi panas bumi adalah scaling dari beberapa mineral pada saat dilakukannya eksploitasi. Scaling adalah poses pengendapan yang diikuti pengerasan. Pencegahan atau penguranganpembentukan kerak silika dengan penangananyang tepat memungkinkan peningkatan efisiensi dalam penggunaan sumber panas bumi suhu tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar optimal yang dapat digunakan untuk mencegah atau mengurangi pembentukan kerak silika dari contoh air panas bumi yang berasal dari lapangan panas bumi Dieng, Jawa. Untuk mengetahui kemungkinan terbentuknya kerak silika dilakukan penguapan sampel dari volume 300 ml menjadi ?50 ml pada pH 4; 5,83(pH alami); 7 dan 9 dan menambahkan inhibitor asam borat dengan variasi konsentrasi 0,5 ppm; 1,0 ppm; 1,5 ppm; 2,0 ppm; 3,0 ppm; 5,0 ppm. Dilakukan juga inhibisi pengerakan dengan menggunakan asam maleat dengan variasi konsentrasi 1,0 ppm; 3,0 ppm; 5,0 ppm; 10,0 ppm dan 25,0 ppm. Sedangkan untuk pengaruh logam Fe dan Al, pengaturan pH pada pH 7 dan pH alami (5,83) dengan variasi konsentrasi logam Fe 2,0 ppm; 5,0 ppm; 10 ppm dan logam Al 5,0 ppm; 10,0 ppm; 25,0 ppm. Dari percobaan yang dilakukan ternyata diketahui bahwa konsentrasi optimal asam borat yang dapat digunakan untuk menginhibisi pengerakan sebesar 2 ppm pada pH 7, 1,5 ppm pada pH alami (5,83). Sedangkan untuk asam maleat sebesar 3 ppm pada pH 7. Adanya Fe menambah kelarutan silika hingga konsentrasi Fesebesar 10 ppm. Dan adanya Al menambah kelarutan silika sampai konsentrasi 10 ppm. Konsentrasi Al lebih dari 10 ppm dapat menurunkan kelarutan silika."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftakhussalam
"Komposit hibrida zeolit NaY/ZSM-5 telah berhasil disintesis pada permukaan kaca kuarsa. Mula-mula kaca kuarsa dimodifikasi dengan Au/Ag. Lapisan ini kemudian digunakan sebagai salah satu komponen elektroda sekaligus sebagai adhesif untuk merekatkan kaca kuarsa dengan material lain. Pembuatan komposit hibrida zeolit diatas permukaan kuarsa dilakukan dengan sintesis zeolit ZSM-5 secara hidrotermal kemudian dilakukan elektroforesis di permukaan kaca kuarsa. Lapisan zeolit kedua (NaY) dibuat dengan teknik redispersi bubuk zeolit NaY hasil sintesis dengan metode seeding, pada lapisan ZSM-5. Kemudian modifikasi kation logam Cu2+ dilakukan dengan teknik dip-coating selama 24 jam pada suhu ruang. Pengujian sebagai sensor gas amonia dilakukan dengan teknik impedance pada rentang frekuensi 20kHz - 20 Hz untuk konsentrasi amonia dari 0 - 250 ppm. Pengukuran dilakukan terhadap variasi dari modifikasi lapisan IDC. Cu2+/NaY/ZSM-5/IDC memberikan performa sensor terbaik pada frekuensi 20 kHz, yang dalam hal linieritas dapat dicapai pada rentang konsentrasi 10 - 250 ppm R2 = 0,978.

A hybrid of NaY/ZSM-5 zeolite has been successfully synthesized on the surface of quartz. The quartz was initially modified by Au/Ag layer, which then acted as a component of electrode as well as an adhesive layer provided the modification with other materials. Preparation of the composite on the quartz surface was performed by hydrothermal synthesis of ZSM-5 followed by electrophoresis technique at the quartz surface. The second layer of zeolite NaY has been prepared by redispersion of zeolite powder, which is synthesized using seeding method, on to ZSM-5/Au/Ag surface. Then, modification of Cu2+ ions was performed by dip- coating method for 24 hours at room temperature. The examination for ammonia sensor was conducted using impedance analyzer in the frequency range of 20 kHz - 20 Hz for ammonia concentration range of 0 - 250 ppm. The measurements were conducted on various types of IDC layers modification. Cu2+/ NaY/ZSM-5/IDC showed the best performance at the frequency of 20 kHz, in which Linearity in the concentration range of 10 ppm - 250 ppm (R2= 0.978) can be achieved."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S55622
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gadis Putri
"Residu pestisida organofosfat di alam sangat berbahaya bagi manusia karena dapat menginhibisi enzim asetilkolinesterase (AChE) di alam neurotransmitter otak. Pada penelitian ini dikembangkan metode pengukuran pestisida dengan cara memonitor aktivitas AChE melalui pembentukan tiokolin hasil hidrolisis enzimatik asetiltiokolin iodida (ACTI). Tiokolin yang terbentuk dapat dioksidasi secara elektrokimia pada elektroda boron-doped diamond (BDD) sehingga digunakan metode elektrokimia dengan BDD sebagai elektroda kerja. BDD dipreparasi dengan Microwave Plasma Assisted Chemical Vapor Deposition. Karakterisasi dengan SEM menunjukkan ukuran partikel diamond sebesar 3 μm. Sebelum digunakan BDD dioksidasi secara elektrokimia agar memiliki terminasi oksigen. Hasil XPS menunjukkan kenaikan O/C ratio dari 0,09 ke 0,3 setelah proses oksidasi. Waktu kontak optimum ACTI dengan AChE pada pengukuran deteksi tiokolin adalah 25 menit dengan pH optimum 7,6. Tiokolin teroksidasi pada BDD di bawah pengaruh arus difusi dengan koefisien difusi1,37x10-10 m2/s. Waktu inhibisi optimum chlorpyrifos terhadap AChE adalah 10 menit. Pengukuran dilakukan dengan 2 cara, yaitu menggunakan AChE bebas dan AChE terimobilisasi pada magnetic beads. Kurva kalibrasi linier pada pada rentang konsentrasi 0,1-1x10-5 mM dapat dicapai pada kedua sistem. Namun linieritas dan limit deteksi yang lebih baik dicapai pada sistem dengan AChE bebas. Uji interferensi dilakukan dengan ion logam Fe(II) dan Mn(II) yang ditambahkan pada chlorpyrifos. Hasil pengukuran menunjukkan kedua sistem tidak tahan terhadap interferensi ion logam. Sehingga untuk mendapatkan deteksi chlorpyrifos yang baik diharapkan interferensi ion logam kurang dari 1 ppb.

Residue of organophosphorus pesticide is very dangerous to humans due to its ability to inhibit acetylcholinesterase (AChE) enzyme in neurotransmitter of human brain.In this research, the detection of organophosphate pesticide is developed by monitoring AChE activity through the formation of thiocholine as the result of enzymatic hydrolysis of acetilthiocholine iodides (ACTI) by AChE. Since thiocholine can be electrochemically oxidized at boron-doped diamond (BDD) electrode, an electrochemical method with BDD as the working electrode was utilized. The BDD was prepared using a Chemical Microwave Plasma Assisted Vapor Deposition.Characterization by using SEM showed diamond particles with thediameter size of 3 μm. Prior to use, the BDD was electrochemically oxidized to perform oxygen termination. Characterization by using XPS showed the increasing of O/C ratio from 0,09 to 0,3. An optimum contact time between ACTI and AChE of 25 min with pH 7,6 was obtained. Thiocholine was oxidized at BDD under diffusion control with diffusion coefficient of 1,37x10-10 m2/s. The optimum inhibition time of chlorpyrifos to AChE was 10 minutes. The measurements were performed using 2 types of systems, including free AChE and AChE-immobilized at magnetic beads. Linear calibration curves in the concentration range of 0,1-1x10-5mMchlorpyrifoswereobtained using both systems. However, better linearity and limit of detection was achieved using freeAChE system. Interference was examined using Fe2+ and Mn2+ in chlorpyrifos solution. Both systems showed no resistant against the interference of metal ions. Therefore, for better detection ofchlorpyrifos, less than 1 ppb of metal intereference ions in the system is recommended.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56894
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Wulandari
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S30529
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>