Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34231 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suminto Winardi
"ABSTRACT
Membran anorganik MCM-41 diketahui mempunyai selektifitas cukup tinggi pada pemisahan cair-cair atau gas-gas. Membran silika sistem aliran satu dimensi MCM-41 dapat disintesis pada membran pendukung yang terbuat dari zeolit Malang dan clay Lampung dengan metode hidrotermal. Komposisi larutan mol yang digunakan untuk membuat MCM-41 adalah TEOS : CTABr : NaOH : H2O = 1 : 0,05 : 3,13 : 124,07. Hasil IR menunjukkan bahwa clay sebagai binder material mempunyai kemiripan komposisi dengan zeolit sebagai bahan support. Hasil XRD juga menunjukkan pola difraksi yang hampir sama. Sintering support menunjukkan tingkat kristalinitas yang lebih tinggi walau ada puncak difraksi yang hilang. Setelah pelapisan, hasil XRD terlihat puncak difraksi MCM-41 pada 2? = 2,09. Foto SEM menunjukkan tebal film MCM-41 mencapai 15?m. Pada foto permukaan, terlihat homogenitas distribusi Si dipermukaan support. Pada foto melintang, terlihat ada penyebaran unsur Si yang merata antara sisi support dan film MCM-41, dan terbentuknya nanokomposit MCM-41/support. Analisis dengan EDX juga membuktikan hal ini. Analisis gas permeasi N2 pada membran membuktikan ada kontribusi aliran viskus, mengindikasikan ukuran pori MCM-41 tidak terdistribusi seragam. Hasil filtrasi etanol 5% menggunakan membran setelah kalsinasi dengan bantuan tekanan, dianalisis melalui GC dan dihasilkan kadar filtrat 10,21% dan sisa yang tidak tersaring menunjukkan kadar 4,92%. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Membran rapat selulosa asetat telah dibuat dengan mencampurkan selulosa asetat, formamida, dan seton pada berbagai komposisi dan kondisi pengeringan beku. Membran tersebut diuji untuk pemisahan campuran alkohol eter yaitu methanol dan metal tersier butil eter (MTBE) melalui proses pervaporasi. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa makin besar konsentrasi Formamida, maka nilai fluks air, koefisien penggembungan, dan koefisien difusi semakin besar. Proses pengeringan beku yang lama menghasilkan membrane yang makin rapat. Analisa struktur dengan spektroskopi infra merah menunjukkan tidak adanya ikatan hydrogen yang terbentuk antara selulosa asetat dengan formamida di dalam membran. Uji ketahanan jebol menunjukkan adanya penurunan sifat mekanik membran yang disebabkan oleh adanya deformasi struktur membran dan pelebaran pori membran akibat proses osmosa balik. Hasil pervaporasi menunjukkan bahwa persen penggembungan dan koefisien difusi terhadap methanol lebih besar dari MTBE. Temperatur optimum untuk mendapatkan fluks dan selektifitas yang tinggi pada pervaporasi adalah 40oC untuk membran dengan komposisi 25% b/b selulosa asetat, 25% formamida b/b, dan waktu pengeringan beku 48 jam. Hasil optimum yang didapatkan pada kondisi tersebut adalah fluks permeat 12,6 L/m2 jam dan faktor pemisahan sebesar 39,9. Di atas temperature tersebut, fluks total membran menurun."
MPI 1:1 (1998)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniyasari
"Sintesis nanozeolit dilakukan dengan teknik seeding. Seed yang digunakan merupakan koloidal zeolit Y dengan tetraethyl orto silicate (TEOS) sebagai sumber silika, aluminium isopropoxide Al[(CH3)2CHO)]3 sebagai sumber aluminium dan tetramethylammoniumhydroxide (TMAOH) sebagai template organik. Proses dilakukan dengan sistem refluks pada suhu 100ºC selama 192 jam dengan kondisi optimum pertumbuhan zeolit pada pH 9 dan waktu aging selama 18 jam pada suhu 100ºC dengan menambahkan koloidal seed ke dalam koloidal prekursor FAU. Untuk pemisahan gas, disintesis membran nanozeolit Y menggunakan silika berpori seperti, aerogel silika sebagai support, dengan komposisi zeolite Y/aerogel silika 2:1. Karakterisasi dengan XRD, SEM-EDX, FTIR dan PSA menunjukkan bahwa zeolit hasil sintesis merupakan zeolit FAU tipe Y dengan rasio Si/Al 3.2 dan berukuran 2 nm. Sedangkan karakterisasi XRD dan FTIR untuk membran nanozeolit menunjukkan bahwa membran yang dihasilkan bersifat nonpolar dan mengalami transformasi menjadi alumina silika berpori lain yang belum diketahui rasio Si/Al nya akibat penambahan aerogel silika yang belum terbebas dari template (pelarut organik) yang digunakan. Membran selanjutnya diuji untuk aplikasi pemisahan gas metanol-etanol dan dideteksi menggunakan GC-FID. Hasil pemisahannya menunjukkan bahwa membran hanya efektif digunakan pada analisa pertama dan kedua.
Nanozeolite synthesized by seeding method. Colloidal crystals of zeolite Y used as seeds were synthesize with tetraethyil orthosilicate (TEOS) as silica source and aluminium isopropoxide Al[((CH3)2CHO)]3 as a source of aluminum and tetramethylammonium hydroxide (TMAOH) as organic template. The process carried out in reflux system at 100ºC for 192 hours with optimum growth condition of the zeolite at pH 9 and aging time for 18 hours at 100ºC with adding of colloidal seed into colloidal precursors FAU. For gas separation application, membrane nanozeolite Y synthesized using porous silica such as, a aerogel silica, as a support, with the composition of zeolite Y/aerogel silica 2:1. Characterization by XRD, SEM-EDS, FTIR and PSA showed that the zeolite synthesis is FAU type Y zeolite with ratio Si/Al 3.22 and a size of 2 nm. Whereas, the characterization of XRD and FTIR for the membrane nanozeolite show that the resulting membrane is nonpolar and has formed a new structure of the unknown ratio of Si/Al was due to the addition of aerogel silica that have not been liberated from the template (organic solvent) is used. Futher tested for membrane gas separation applications of methanol-ethanol and detected using GC-FID.The results of separation showed that the membrane is only effective on the first and second analysis."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S42433
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sutrasno Kartohardjono
"Pemanasan global yang disebabkan oleh efek rumah kaca merupakan masalah yang penting untuk dibicarakan pada saat ini dan gas CO2 merupakan salah satu penyebabnya. Industri merupakan salah satu penghasil gas CO2 dalam jumlah cukup besar setiap harinya.
Proses pemisahan dengan menggunakan membran merupakan teknologi alternatif dalam pemisahan gas C02. Teknologi pemisahan gas dengan menggunakan membran pada kasus-kasus tertentu memberikan keuntungan-keuntungan yang lebih baik daripada dengan teknologi pemisahan lainnya.
Dalam penelitian ini akan digunakan Nylon Film (Oriented Nylon) sebagai membran untuk pemisahan gas CO2 dari campurannya dengan udara. Nylon Film yang digunakan berbentuk lembaran (flat) dari PT. EMBLEM ASIA.
Pengujian dilakukan dalam dua tahap yaitu pengujian pada kondisi ideal dan pengujian pada kondisi aktual. Pengujian pada kondisi ideal untuk mengetahui pengaruh tekanan, umpan terhadap permeabilitas gas-gas murni dan selektivitas gas C02/02 dan C02/N2. Sedangkan pengujian pada kondisi ideal adalah untuk memisahkan campuran gas yang mengandung 63,045% N2, 16,91% 02 dan 20,045 % CO2 dengan variasi stage cut.
Hasil pengujian pada kondisi ideal menunjukkan bahwa permeabilitas gas CO2 murni meningkat dengan naiknya tekanan umpan. Permeabilitas gas 02 dan N2 pada rentang 0,5 MPa sampai 0,8 MPa relatif konstan, sehingga selektivitas ideal C02/02 dan C02/N2 juga bertambah. Sedangkan pada rentang 0,8 MPa sampai 1,5 MPa, permeabilitas gas 02 dan N2 meningkat dengan naiknya tekanan umpan yang mengakibatkan turunnya selektivitas gas 002102 dan C02/N2. Selektivitas tertinggi yang diperoleh dari pengujian pada kondisi ideal yaitu pada tekanan umpan 0,8 MPa dengan selektivitas C02/02 sebesar 11,618 dan CO2/N2 sebesar 16,604.
Dengan menggunakan selektivitas ideal pada tekanan umpan 0,8 MPa dilakukan pemodelan maternatis untuk memperkirakan komposisi di sisi permeat dan di sisi tertolak pada kondisi aktual.
Hasil pengujian pada kondisi aktual dan pemodelan menunjukkan bahwa stage cut turut berpengaruh terhadap komposisi gas. Reaksi CO2 di sisi permeat hasil pemodelan dan pengujian pada kondisi aktual menurun dengan naiknya stage cut dan fraksi udara di sisi tertolak menurun dengan bertambahnya stage cut.
Dari hasil penelitian pada kondisi aktual didapat kondisi operasi optimum adalah pada stage cut sebesar 0,21. Umpan yang mengandung udara 79,95% dapat ditingkatkan kandungannya menjadi 83,1% di sisi tertolak."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP 2000 35
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Andrini Prabandari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S48815
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oki Sugama
"Keunggulan proses pemisahan gas CO2 dengan membran dibandingkan dengan proses pemisahan lalnnya seperti distilasi kriogenik dan proses adsorpsi adalah penggunaan energi yang lebih rendah, tidak menimbulkan pencemaran lingkungan dan biaya operasinya yang relatif lebih rendah. Mekanisme terjadinya pemisahan dalam membran adalah berdasarkan perbedaan permeabilitas dari setiap komponen gas dalam campurannya. Gas CO2 memiliki sifat-sifat fisik yang memungkinkannya mmtuk berpermeasi lebih mudah menembus membran, seperti diameter kinetik molekulnya yang kecil, solubilitasnya yang relatif besar, dan kemampuannya untuk berinteraksi dengan molekul-molekul penyusun membran polimer.
Pada penelitian ini digunakan Polyester Film yang digunakan sebagai membran unmk pemisahan campuran C02 dan Udam P gujian dilakukan dalam dnla iahap yaitu pada kondisi Ideal menggunakan gas murni CO2 , O2 dan N2 dan pada kondisi Aktual menggunakan campuran gas dmgan komposisi 20.045 % CO2, 16.91 % O2 dan 63.045 % N2.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa Permeabilitas Ideal O2 dan N2 oenderung konstan dengan kenaikan tekanan. Sedangkan Permeabilitas Ideal CO2 meningkat tajam dengan kenaikan tekanan. Hal ini disebabkan molekul-molekul gas co2. berinteraksi mempengaruhi struktur rantai membran sehingga membuatnya semakin fleksibel, semakin mudah untuk dilewati molekul gas CO2.
Dari perhitungan, pada permodelan maupun Aktual, diperoleh peningkatan fraksi gas CO; yang tertolak terhadap kenaikan fraksi gas yang permeat (stage cut). Sebaliknya terdapat peningkatan & aksi udara yang permeat terhadap kenaikan stage cut. Ini disebabkan meningkatnya permeabilitas membran akibat interaksi struktur membran dengan molekul-molekul gas C02, sehingga membran jadi kurang selektif terhadap gs C02. Sebaliknya gas-gas di dalam campuran yang seharusnya sulit lmtuk permeat, sebagian ikut terpermeasi.
Selektivitas Ideal C02/N2 tertinggi didapat sebesar 26.769 dan Selektivitas Ideal C01/O2 tertinggi didapat sebesar 11.618 pada tekanan 900 kPa. Koudisi optimum untuk pemisahan gas dengan membran Polyester Film berada pada tekanan 900 kPa dan stage cut 0,21 dengan kemurnian udara yang diperoleh sebesar 85% dari udara umpan sebesar 79,9 %. Kemurnian udara ini dapat ditingkatkan sampai dengan 94% dengan stage cut sebesar 161."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49211
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutrasno Kartohardjono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Radhinaldi Muhammad
"Pertamina meluncurkan BBM Bioetanol RON 95 sebagai bahan bakar alternatif ramah lingkungan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan emisi karbon. Bioetanol, bahan bakar nabati ini, merupakan langkah maju untuk transisi energi yang lebih berkelanjutan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimal operasi dan sizing kolom proses distilasi dan adsorpsi pada pemisahan bioetanol-air. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan simulasi menggunakan Unisim untuk proses distilasi dengan variabel keluaran distilasi yaitu 70%, 80%, 85%, dan 90%, dan Microsoft Excel untuk proses adsorpsi, di mana konsentrasi awal untuk bioetanol adalah sebesar 30% dan target spesifikasi produk bioetanol sebagai bahan bakar sebesar 99,5%. Pada penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan nilai konsentrasi optimal yang diperoleh pada proses distilasi dan proses adsorpsi menggunakan desikan/adsorben gel silika. Optimasi yang dilakukan pada penelitian ini didasarkan pada analisis ekonomi (total annualized cost). Total annualized cost meliputi total investment cost dan total operating cost pada proses distilasi dan adsorpsi. Pada penelitian ini, diperoleh kondisi optimal untuk pemisahan bioetanol-air dengan proses distilasi-adsorpsi pada kemurnian etanol distilasi sebesar 85% dengan nilai total annualized cost sebesar $2,125,958.08,-.

Pertamina launched BBM Bioethanol RON 95 as an environmentally friendly alternative fuel to reduce dependence on fossil fuels and carbon emissions. Bioethanol, this biofuel, is a step forward for a more sustainable energy transition in Indonesia. This research aims to determine the optimal operating conditions and column sizing for the distillation and adsorption process in bioethanol-water separation. The method used in this research is simulation using Unisim for the distillation process with distillation output variables namely 70%, 80%, 85%, and 90%, and Microsoft Excel for the adsorption process, where the initial concentration for bioethanol is 30% v/v and the target specification for bioethanol products as fuel is 99.5% v/v. This research is expected to show the optimal concentration value that must be obtained in the distillation process and adsorption process using a desiccant/silica gel adsorbent. The optimization carried out in this research is based on economic analysis (total annualized cost). Total annualized costs include total investment costs and total operating costs in the distillation and adsorption processes. In this research, optimal conditions were obtained for the separation of bioethanol-water using the distillation-adsorption process at a purity of distilled ethanol of 85% with a total annualized cost of $2,125,958.08,-."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yayun Andriani
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T40205
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>