Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160163 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Reko Sayogo
"Zeollt merupakan jenis mineral alumina silikat ^ng menbentuk ruang
tiga dimensi dan sangat berpori. Substitusi Si oleh Al pada kerangka zeolit
memberikan muatan negatif pada kerangka, muatan tersebut memungkinkan
kation logam alkali dan alkali tanah terikat di dalamnya. Sehingga zeolit
mampu mempertukarkan kation di dalamnya dengan kation logam-logam
berat.
Untuk meningkatkan kemampuan adsorpsi zeolit, dilakukan modifikasi
diantaranya dengan impregnasi kation logam tertentu atau oksida logamnya.
Mn02 merupakan salah satu oksida logam yang dapat digunakan untuk
impregnasi pada zeolit. Pada penelitian kali ini impregnasi dilakukan dengan
menggunakan Mangan (II) klorida tetrahidrat kemudian dilanjutkan
pembentukan Mn(0H)2 pada kristal zeolit dengan mengkontakkan zeolit
dengan larutan basa NaOH, selanjutnya Mn(0H)2 dengan pemanasan di dalam atmosfer udara akan teroksidasi membentuk Mn02 di dalam kristal
zeolit.
Zeolit yang telah diimpregnasi mangan dioksida diuji daya serapnya
terhadap kation logam Co (II), Cu (II) dan Ni (II) dengan cara mengkontakkan
0,2 g zeolit dengan larutan yang mengandung 25 ppm logam Co (II), Cu (II)
atau NI (II) sebanyak 50 ml. Selanjutnya filtrat dianalisa dengan AAS dan
dihitung daya serapnya, darl percobaan yang telah dllakukan, diperoleh basil
optimum serapan oleh zeolit dengan berbagal perlakuan, sebagai berikut:
ion Logam Mek/ g Zeolit
j-
Zeoiit Mn-Zeolit MnOa-Zeolit
CO (II) 0,06642 0,09345 0,1847
CU (II) 0,08052 0,09758 0,1817
Ni (11) 0,09146 0,09653 0,17074
i-S
s,<
\ ternyata didapat zeolit yang telah diimpregnasi Mn02 lebih baik daya
serapnya dari pada zeolit alam Bayah yang tidak dimodifikasi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juniar Putri
"Logam berat merupakan unsur kimia yang mempunyal sifat racun
(toksik) terhadap hewan dan manusia (zootoxiclty), juga tumbuhan (fitotoxiclty).
Sebuah penemuan yang turut berperan panting daiam mengatasi
pencemaran lingkungan oleh logam berat adalah dengan ditemukannya
mineral zeolit. Dengan kemampuan adsorpsi dan.desorpsi serta pertukaran ion
yang dimiliki zeolit, ia dapat digunakan untuk menyerap logam-logam berat
pencemar. |V\»LIK pERPUSTAKft&N
fmipa-u I
Penelitian ini menggunakan aktivasi dengan basa dan impregnasi
dengan mangan serta KMn04 dalam memodifikasi zeolit untuk menyerap
logam berat yaitu kobalt (Co), timbal (Pb), dan krom (Cr). Tujuannya adalah
untuk mengetahui pengaruh aktivasi basa dan impregnasi mangan dan KMn04
' ;
tersebut pada daya serap zeolit alam bayah terhadap logam berat Co^"*", Cr^"",,
dan Pb^"". Ketiga unsur tersebut merupakan logam berat yang berbahaya
karena mempunyal efek buruk pada kesehatan.
Zeolit dimodifikasi dengan berbagai jenis perlakuan. Yaitu zeolit tanpa
perlakuan (Zo), zeolit yang hanya teraktivasi (Za), zeolit tanpa aktivasi dengan impregnasi (Zoi), zeolit teraktivasi dan terimpregnasi (Zai), zeolit tanpa aktivasi
yang diimpregnasi dan dioksidasi (Zoix). dan zeolit yang diaktivasi,
diimpregnasi dan dioksidasi (Zaix) n
Aktivasi basa menggunakan NaOH yang optimum pada kondisi ukuran
zeolit 150 mesh dan perbandingan antara berat zeolit (g) dengan volume
NaOH (ml) yaitu 1:4. Impregnasi zeolit menggunakan MnCl2.4H20 2M,
kemudian oksidasi mangan zeolit menggunakan KMn04 0,5 % dalam suasana
basa yang dibuat melalui penambahan KOH 1,25 M dengan perbandingan
volume 1:1 dengan volume KMn04.
Zeolit dengan berbagai jenis perlakuan tersebut kemudian digunakan
untuk menyerap logam berat Cr(lll), Co(ll), dan Pb(ll) dengan mengalirkan
masing-masing 10 ppm atau dalam mek : 576,92 x 10"^; 338,98 x 10"^ ; dan
96 X 10'® mek melalui kolom berdiameter 10 mm. Zeolit dengan perlakuan
aktivasi, impregnasi, dan oksidasi menunjukkan kondisi paling baik karena
mampu menyerap seluruh logam berat yang melewatinya, dan dapat
meminimalisir mangan yang terdesorpsi dari zeolit. Bahkan, untuk zeolit yang
digunakan untuk menyerap Cr(lll) dan Pb(li) tidak ditemukan adanya mangan
yang terdesorpsi.
Proses yang terjadi dalam penyerapan logam berat ini adalah sebagian kecil
pertukaran kation dan sebagian besarnya adsorpsi (penjerapan) logam dalam
rongga zeolit yang telah diimpregnasi oleh oksida mangan"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairani
"
Men1ngkatnya kegiatan industri yang menggunakan logam-logam berat akan menyebabkan bertambahnya pencemaran lingkungan Terdapat banyak cara untuk mengurang1 konsentras1 logam-logam tersebut, salah satunya yaitu flotasi Flotasi (pengambangan) dilakukan terhadap logam-logam Cu(II), Cd(II), Co(II) dan N1(II) yang telah dikomplekskan dengan tanin sesuai dengan perbandingan stoikiometrinya dengan surfaktan dodesilamina dan oktadesilamina stoikiometri kompleks logam-tanin menggunakan Perbandingan ditentukan menggunakan cara perbandingan mol Pengaruh pH, konsentrasi dan Jenis surfaktan terhadap hasil flotasi dari 500 ml larutan, dengan masing-masing 1 on logam 1 ppm, diamati dengan mengukur konsentrasi logam sebelum dan sesudah flotasi dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom (AAS) Kondisi terbaik untuk flotasi masing-masing logam dengan surfaktan dodesilamina adalah untuk logam Cu(II) pH larutan 4 konsentrasi surfaktan 23 ppm untuk logam Cd(II), Co(II) dan N1(Il) pH larutan 8, konsentrasi surfaktan 39 ppm Sedangkan dengan oktadesilamina diperoleh untuk logam Cu(II) pH larutan 4 konsentrasi surfaktan 19 ppm untuk logam Cd(Il) Co(ll) dan N1(ll) pH larutan 7, konsentrasi surfaktan 23 ppm Hasil flotasi yang didapat pada kondisi terbaik untuk keempat logam tersebut dengan surfaktan dodesilamina lebih besar dari pada dengan oktadesilamina Pemanfaatan flotasi untuk menurunkan konsentrasi campuran keempat logam dalam larutan dengan surfaktan dodesilamina, yang dilakukan pada pH larutan 7, menghasilkan penurunan konsentrasi keempat logam yang lebih besar dar1 90 % kecuali untuk 1 on Cd(II) Dengan surfaktan yang sama flotasi pada pH 4 dapat memisahkan sebagian besar logam Cu(II) dari ketiga logan lainnya"
1993
S29830
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eco Winarko
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ninik Dwi Pudji MR
"ABSTRAK
Dalam beberapa tahun terakhir ini, zeolit sudah banyak dimanfaatkan
dalam berbagai bidang kegiatan yang luas. Hal Ini dikarenakan sifat zeolit
yang dapat dimodlfikasi sesuai dengan keperluan pemakai.
Pada penelitlan ini modifikasi zeolit yang digunakan adalah melakukan
dengan aktivasi basa, impregnasi mangan serta dioksidasi dengan KMn04.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh modifikasi tersebut dalam
menyerap ion logam Hg (II).
Aktivasi zeolit menggunakan NaOH dengan berbagai konsentrasi yaitu
0,25; 0,5; 0,7; dan 1.0 M dengan perbandingan massa zeolit (g) dengan
volum NaOH (ml) yaitu 1 : 4. Impregnasi zeolit menggunakan MnCl2 2 M,
kemudian oksidasi mangan zeolit dengan KMn04 0,5% dalam KOH 1,25 M
perbandingan 1 : 1 (v/v).
Masing-masing zeolit dengan berbagai perlakuan diuji untuk menyerap
ion logam Hg (II) dengan mengalirkan 5 ml larutan 10 ppm Hg (II) melalui
kolom. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan AAS.
Zeolit dengan perlakuan aktivasi basa, impregnasi mangan dan
oksidasi (Zaix) memiliici daya serap terhadap ion logam Hg (II) paling baik
dibandingkan dengan zeolit yang hanya diaktivasi ataupun hanya
diimpregnasi saja.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safina Indahayati
Depok: Universitas Indonesia, 2000
S29767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1993
S29831
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iis Delly Apriyarni
"Peningkatan DNA adduct yaitu 8-OHdG dipengaruhi oleh adanya xenobiotik yang bersifat toksik dan karsinogenik. Xenobiotik yang digunakan pada penelitian ini adalah paraquat diklorida sebagaimana diketahui paraquat diklorida merupakan pestisida golongan II berdasarkan WHO yang memikili efek berbahaya karena dapat menyebabkan mutasi gen sehingga berdampak karsinogenik. Penambahan ion logam Cu(II) dan Ni(II) sebagai media yang dapat berekasi dengan hidrogen peroksida untuk mengahasilkan reaksi Fenton. Rekasi fenton akan menghasilkan hidroksil radikal yang dapat menyebabkan peningkatan stress oksidatif sehingga menghasilkan rekatif oksigen spesies (ROS) yang berakibat pada mutasi DNA.
Pada penelitian ini baik secara in vitro maupun in vivo diperoleh hasil bahwa dengan penambahan dua ion logam, Cu(II) dan Ni(II), menghasilkan efek yang supresif, artinya nilai konsentrasi 8-OHdG yang diperoleh lebih kecil dibandingkan dengan nilai masing-masing logam. Hal itu disebabkan ion logam Ni(II) akan menekan oksidasi DNA sehingga oksidasi DNA dengan ion logam Cu(II) akan terganggu. 8-OHdG terbanyak diperoleh dengan pencampuran paraquat diklorida dan ion logam Cu(II). Kajian in viro ini menggunakan kondisi inkubasi pada suhu 370C mewakili kondisi tubuh dan pH 7,4 serta 8,4 dengan waktu inkubasi 24 jam dan 6 jam. Diperoleh untuk kadar 8-OHdG dari ion logam Cu(II) dan paraquat diklorida sebesar 101,48 ppb dan 134,60 ppb. Sedangkan nilai kadar urin dan serum dari proses in vivo hari 14 dan 28 adalah 6,76 ppb& 3,48 ppb dan 1,22 ppb dan 0,76 ppb.

Increased DNA adduct, which is 8-OHdG is influenced by the presence of xenobiotics which are toxic and carcinogenic. Xenobiotics used in this study are paraquat dichloride, known as paraquat dichloride, a group II pesticide based on WHO which has a dangerous effect because it can cause gene mutations, so it has a carcinogenic impact. Adding Cu(II) and Ni(II) metal ions as a medium can reject hydrogen peroxide to produce Fenton reactions. Fenton's reaction will produce radical hydroxyl, which can cause an increase in oxidative stress to have oxygen species (ROS), resulting in DNA mutations.
In this study, both in vitro and in vivo obtained the result that the addition of two metals, Cu(II) and Ni(II) ions, produced a suppressive effect, meaning that the 8-OHdG concentration value obtained was smaller than the respective values metal. That is because Ni(II) metal ions will suppress DNA oxidation, so DNA oxidation with Cu(II) metal will be disrupted. 8-OHdG is obtained by mixing paraquat dichloride and Cu(II). In vitro study uses incubation conditions at 370C, representing the condition of the body and pH of 7.4 and 8.4 with an incubation time of 24 hours and 6 hours. They obtained 8-OHdG levels of Cu(II) metal ions and paraquat dichloride of 101.48 ppb and 134.60 ppb. While the concentration of urine and serum from in Vivo process days 14 and 28 is 6.76 ppb & 3.48 ppb and 1.22 ppb and 0.76 ppb.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Simamora, Adelina
"Pengompleksan CoII (d') terhadap ligan 1,10-Fenantrolin (Fen) dan 4,7--Dxmetil-1,10-Fenantrolin(Dmfen)memperlihatkan karakteristik yang berbeda dengan pengompleksan MnII (d5) terhadap ligan yang sama. Demikian juga halnya dengan pengompleksan kedua jenis logam tersebut dalam kompleks campurannya dengan ligan rodanida (NCS). Studi terhadap spektra ultraungu-tampak, inframerah, dan sifat magnet kompleks, menerangkan secara lebih terperinci mode pengikatan kompleks. Melalui metode perbandingan mol, diperoleh stoikiometri kompleks M : L = 1 : 3. Spektra ligan terkompleks dalam CoL3 2' di daerah ultraungu memperlihatkan pergeseran batokromik dan kenaikan nilai e, yang secara tidak langsung menunjukkan terjadinya MLCT (Metal Ligan Charge Transfer). Spektra kompleks tersebut di daerah ultraungu dekat-tampak berasal dari transisi elektron MLCT (t,, -* 71*) dan d-d. Fenomena yang sama tidak jelas diamati pada MnL3'+. Ikatan Mn-L lebih lemah ditandai dengan pergeseran batokromik yang amat kecil di daerah ultraungu. Di daerah ultraungu dekat-tampak tidak diamati transisi elektron MLCT. Transisi di daerah ini ditandai dengan intensitas yang sangat lemah yang berasal dari transisi d-d Mn" dalam MnL22+. Penentuan stoikiometri kompleks campuran M:L:NCS dilakukan dengan metode perbandingan mol dengan dua pendekatan, yaitu penambahan NCS secara bertahap masing-masing dalam kompleks ML,2+ dan Diperoleh kesimpulan yang sama, yaitu stoikiometri kompleks M:L:NCS = 1:2:2. Spektra inframerah yang berasal dari kristal kompleks ML,(NCS), memperlihatkan bahwa NCS mengikat Co" dan Mn" melalui sisi N Keberadaan sisi basa S yang bebas dibuktikan melalui penambahan Hgri. Pergeseran u ke daerah 2100 cm-l mengindikasikan terjadinya pengikatan Hg-S. Nilai µof masingmasing kompleks ML,(NCS)2 menunjukkan bahwa konfigurasi elektron ion pusat, Co" dan Mn', dalam kompleks tersebut adalah spin tinggi. Hal ini berarti ligan tidak menyumbang banyak terhadap kekuatan medan ligan. Konfigurasi spin tinggi menjawab lemahnya intensitas transisi elektron MLCT pada masing-masing kompleks."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>