Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126835 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Reny Mulatsih
"Indonesia merupakan salah satu negara penghasil padi terbesar di
dunia. Jumiahnya yang melimpah menyebabkan berilmpah pula jumlah limbah
pertanlan yang dihasllkan. Sekan pad! merupakan salah satu limbah pertanian
yang jumiahnya sangat besar. Jumiahnya makin bertambah dari tahun ke tahun.
Sebagai limbah pertanian, sekam padi merupakan bahan lignoselulosa. Selain
itu, kandungan sekam padi cukup banyak, yaitu, protein, lemak, air, pentosa, dan
abu. Oleh sebab itu, sekam padi mempunyai potensi sebagai sumber daya alam Salah satu pemanfaatannya adalah sebagai sumber penghasil xilosa yang cukup
tinggi. Xilosa meaipakan monosakarida yang dapat digunakan sebagai bahan
dasar pembuatan xiiitoi. Xiiitol merupakan pemanis yang banyak digunakan oleh
para penderita diabetes karena energinya yang rendah. Xilosa didapatkan dari
sekam padi dengan cara hidrolisis. Dalam penelitian ini dicari kondisi optimum
hidrolisis sekam padi untuk menghasilkan xilosa. Metode hidrolisis yang
digunakan yaitu dengan menggunakan autoklaf pada suhu 121°C dan asam
sulfat sebagai katalis asam. Kondisi optimum hidrolisis yang didapat yaitu pada
konsentrasi asam sulfat 1 M dan waktu hidolisis 15 menit dengan jumlah xilosa
yang dihasilkan sebanyak 5.0571 g/L dan jumlah glukosa sebanyak 0,0467 g/L."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riki
"Indonesia merupakan negara agraris sehingga bidang pertanian dan perkebunan merupakan industri yang berkembang di Indonesia. Hasil pertanian dan perkebunan jumlahnya berlimpah di seluruh pelosok negeri. Sehingga berdampak pada jumlah limbah yang berasal dari produk pertanian dan perkebunan. Oleh karenanya perlu dilakukan penanganan limbah yang benar agar dikemudian hari tidak menjadi masalah yang serius bagi lingkungan. Solusi yang diberikan adalah memanfaatkan limbah tersebut sebagai bahan baku pembuatan xilitol, suatu gula alkohol non kariogenik dan merupakan pemanis rendah kalori. Sepuluh khamir yang dapat menggunakan D ? xilosa sebagai sumber karbon dilakukan seleksi dalam hal kemampuan memproduksi xilitol. Fermentasi dilakukan selama dua hari menggunakan 20 g/L xilosa. Didapatkan empat isolat yang dianggap potensial dalam menghasilkan xilitol. Dari keempat isolat tersebut Candida fukuyamaensis UICC Y-247 menghasilkan xilitol sebesar 7,135 g/L dengan yield 38,13%. Keempat isolat potensial selanjutnya dianalisa kurva pertumbuhan dan kurva produknya."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S30478
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Xilitol merupakan pemanis alami yang terdapat dalam sayuran dan
buan-buanan Xilitol sebagai pemanis yang aman dan menyenatkan,
mempunyai beberapa keunggulan, antara Iain bersifat nonkariogenik_ Xilitol
dapat diproduksi dari xilosa, dimana xilosa diperolen dengan Cara nidrolisis
nemiselulosa yang banyak terdapat dalam Iimban Iignoselulosa seperti
ampas tebu_ Kadar nemiselulosa dalam ampas tebu 27,97 %; sedangkan
sekam padi dan kelapa savvit masing-masing 16,94-21,95 % dan 24 %_
Dalam penelitian ini ditentukan kondisi optimum nidrolisis kimiavvi ampas tebu
untuk mengnasilkan xilosa sebagai banan pembuatan xi|ito|_ Beberapa
parameter yang mempengaruni terbentuknya xilosa, yaitu konsentrasi asam,
vvaktu, dan sunu_ Selain itu, juga dibandingkan nasil nidrolisis kimiavvi ini
dengan nidrolisis enzimatik yang telan dilakukan olen peneliti sebelumnya
Berdasarkan nasil analisis pengukuran, didapatkan kondisi optimum nidrolisis
kimiavvi dari 1 g ampas tebu yaitu konsentrasi HQSO4 0,3 IVI; vvaktu 25 menit,
dan sunu 121 OC, dengan kadarxilosa 19,45 % (vv/vv) dan persen nidrolisis
sebesar 69,53 % (vv/vv)_ Sedangkan nasil nidrolisis enzimatik ciari 4 g ampas
tebu dinasilkan xilosa sebesar 0,86 % (vv/vv) dengan persen nidrolisis 3,07 %
(vv/W)."
Universitas Indonesia, 2007
S30435
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Fatmawati
"Indonesia merupakan negara agraris yang setiap tahunnya mengnasilkan padi dalam jumlah besar, namun di sisi Iain hal ini menyebabkan banyaknya jumlah Iimbah jerami padi. Untuk itu diperlukan penanganan limbah yang tepat guna. Pada penelitian ini dicoba memanfaatkan Iimbah jerami padi yang dibagi menjadi merang dan batang sebagai bahan baku xilitol dengan hidrolisis menggunakan H2304 0,3 M pada suhu 121° C dengan waktu optimum 45 menit. Sebelum hidrolisis, dilakukan delignifikasi menggunakan NaOH 1%, suhu 55° C selama 2 jam. Kadar xilosa pada substrat merang sebesar 4918,6 mg/L dan batang 32863 mg/L. Untuk substrat yang didelignifikasi pada merang 3148,5 mg/L dan 1869,5 mg/L pada batang.
Hasil hidrolisis ini kemudian difermentasi dengan khamir penghasil enzim xy/ose reductase, yaitu Candida fukuyamaensis Sampel diberi perlakuan detoksifikasi untuk mehgnilangkan senyawa yang menghambat pertumbuhan khamir, yaitu diberi arang aktif 1% dan dikocok dengan shaker selama setengan jam. Konsentrasi xilitol optimum dihasilkan dengan perlakuan detoksifikasi yaitu untuk substrat merang sebesar 545,6 mg/L dan pada batang 226,7 mg/L, sedangkan persen konversi terhadap substrat awal paling tinggi juga dihasilkan oleh substrat jerami dengan perlakuan detoksifikasi, yaitu sebesar 1,6 % pada merang dan O,7% pada batang. Persen konversi terhadap xilosa awal paling tinggi dihasilkan oleh substrat dengan perlakuan dellgnifikasi-detoksifikasi, yaitu merang besar 17,104% dan batang 7,49%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S30355
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
"Agarase adalah enzim yang mengkatalisasi reaksi hidrolisis agar. Beberapa agarase telah diisolasi dari sejumlah mikroorgnisme perairan laut dan sedimen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan enzim dari kapang laut yang diisolasi dari substrat Caulerpa sp. (SUC 7) untuk menghidrolisis agar yang ada pada Gelidium sp menjadi gula untuk digunakan sebagai bahan baku dalam proses produksi bioetanol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapang SUC 7 mampu memproduksi enzim agarase secara optimum dalam 8 hari. Kondisi inkubasi yang menghasilkan aktivitas agarase tertinggi didapatkan pada temperatur 40°C dan pH 8,0 Tris-HCL. Agarase dari SUC 7 stabil hingga jam ke 24 dengan aktivitas enzim sebesar 0,31 u/mL. Penambahan ekstrak kasar enzim agarase dari kapang SUC 7 untuk menghidrolisis agar yang ada pada Gelidium sp. dapat meningkatkan produksi bioetanol sebesar 0,49%."
OLDI 40:3 (2014) (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Ramadhani
"Hidrolisis enzim seperti α-amilase dan β-glukosidase dapat diproduksi dari jamur Aspergillus niger dan menggunakan metode fermentasi padat. Dalam penelitian ini dilakukan proses fermentasi dari jamur A. niger dengan berbagai jenis substrat seperti sekam padi, bagasse tebu dan tongkol jagung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan enzim hidrolisis yaitu α-amilase dan β-glukosidase menggunakan limbah agro-industri. Berdasarkan hasil penelitian, waktu optimum untuk fermentasi untuk setiap substrat dan jenis enzim adalah 6 hari atau 144 jam. Unit aktivitas tertinggi untuk enzim α-amilase adalah 81,86 U / ml dari hasil fermentasi menggunakan substrat jagung tongkol. Untuk β-glukosidase, unit aktivitas tertinggi adalah 95,02 U / ml dari hasil fermentasi menggunakan substrat jagung tongkol. Enzim ekstrak kasar cair kemudian dikeringkan dengan menggunakan metode spray dryer dengan menggunakan penyalut susu skim. Enzim ekstrak kering yang dihasilkan memiliki retensi enzim 85-98% dibandingkan dengan ekstrak cair. Unit aktivitas untuk kering α-amilase adalah 73,94 U / ml dan untuk kering β-glukosidase adalah 82,35 U / ml. Enzim ini stabil digunakan untuk proses hidrolisis pada suhu 30-50°C.

Hydrolysis enzyme such as α-amylase and β-glucosidase can be produced from fungi Aspergillus niger and using solid state fermentation method. This research is doing fermentation process from fungi A. niger with different variety of the substrate such as rice husk, sugarcane bagasse and corn cob. The purpose of this researches is to produce hydrolysis enzyme which is α-amylase and β-glucosidase using agro-industry waste. Based on research result, Optimum time for fermentation for each substrat is 6 days or 144 hours. The highest activity unit for α-amylase is 81,86 U/ml from fermentation using substrat corn cob with 6 days fermentation. For β-glucosidase, activity unit is 95,02 U/ml from fermentation using substrat corn cob with 6 days fermentation. Liquid crude enzyme dried using spray dryer with matrix skim milk will produce dry crude enzyme with enzyme retention 85-98% compared to liquid crude enzyme. Activity unit for dry α-amylase is 73,94 U/ml and for dry β-glucosidase is 82,35 U/ml. This enzyme is stable for hydrolysis process at temperature 30-50°C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54852
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harmanta
"Sorghum merupakan tanaman serealia yang sangat potensial untuk dibudayakan di Indonesia karena punya keunggulan dibandingkan dengan tanaman pangan yang lain. Di dalam limbah sorghum (malai dan tangkai) banyak terkandung hemiselulosa yang apabila dihidrolisis akan menghasilkan monomermonomernya. Salah satu monomer yang dihasilkan adalah xilosa yang merupakan bahan baku pembuatan xilitol.
Pada penelitian ini digunakan malai dan tangkai sorghum mandau sebagai bahan untuk pembuatan xilitol. Bahan tersebut dihidrolisis menggunakan asam sulfat (H2SO4) 0,3M pada suhu 121°C dengan waktu optimum 35 menit. Hasil pengukuran kadar xilosa dalam hidrolisat pada kondisi optimum 25,70 % (w/w) untuk malai dan 20,56 % tangkai. Hidrolisat optimum ini yang akan digunakan sebagai substrat dalam proses fermentasi oleh Candida fukuyamaensis UICC Y-247 khamir penghasil enzim xilose reduktase. Hidrolisat kemudian detoksifikasi dengan menambahkan arang aktif 1% (w/v) untuk menghilangkan senyawa toksik yang dapat menghambat pertumbuhan khamir.
Produk xilitol hasil fermentasi tanpa kosubstrat, konsentrasi tertinggi didapatkan waktu fermentasi 12 jam dengan persen konversi xilitol 12,88% untuk malai dan 10,88% tangkai. Produk xilitol hasil fermentasi dengan kosubstrat 7,5%, konsentrasi tertinggi pada waktu fermentasi 12 jam dengan persen konversi xilitol 18,04 untuk malai dan 16,50 tangkai. Sedangkan produk xilitol hasil fermentasi dengan kosubstrat 15%, konsentrasi tertinggi waktu fermentasi 12 jam dengan persen konversi xilitol 8,22% untuk malai 4,88% tangkai.

Sorghum is plant which is potential to be cultivated in Indonesia since it has many advantages compared with other plants. Sorghum?s waste (stem and branch) contains which can be hydrolyzed giving its monomers hidrolized, to produce xylose. One of the monomers is xylose which the materials of xylitol.
In this research, stem and branch of sorghum are used as souce is the source for xylitol production. The material was hydrolyzed using sulfuric acid (H2SO4) 0,3M At 121 degree Celcius with optimal duration of 35 minutes. The result of measurement of xylosa contained in hydrolyzed at optimal condition 24,90 % for stem and 20,56 % for branch. This hydrolyzed was used as substrate for the process of fermentation by Candida fukuyamaensis UICC Y-247 khamir is the producer of "xylose reductate" enzyme. The hydrolyzed is then decolorized by adding active carbon 1 % (w/v) to remove toxin substance which can fermentation process by khamir growth. The product of xylitol fermentation without kosubstrat, from the highest fermentation duration 12 hours with percent coversion of xylitol 12,88 % for stem and 10,88 % or branch.
The product of xylitol from fermentation with kosubstrat 7,5 %, from the highest concentration on fermented duration 12 hours with percentage of xylitol convention 18,04 for stem and 16,50 for branch. Where as the product of xylitol fermentation with 15 % kosubstrat, with the highest yealds fermentation duration 12 hours with the percentage of xylitol convention is 8,22 % for stem and 4,88 % for branch.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29072
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>