Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147413 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Susi Rahayu
"Zeotit ZSM-5 merupakan zeolit yang sangat panting dalam industri
karena struktur pori dan susunan kristal zeollt ini memungkinkannya dapat
digunakan sebagai katalis, adsorben, penukar Ion dan penyaring molekul.
Zeollt ZSM-5 telah dislntesis dari gel dengan komposisi: AI2O3 : 22 NajO : 77
SiOs: 80 R : 4625 H2O : 44 H2SO4 dl mana R adalah zat pengarah 1,2-
diaminoetana sebagai pengganti TPA-Br. ZSM-5 diperoleh sebagai
Na-ZSM-5 dengan rasio Si02/ AI2O3 adalah 45.5 dan kadar Si/AI 40.
i' Sintesis dilakukan pada suhu 180°C selama 48-240 jam. Analisa dilakukan
dengan menggunakan difraktofotometer sinar-X dan spektrofotometer FT-IR.
Zeolit digunakan sebagai katalis, dengan merubah Na-ZSM-5 menjadi
H-ZSM-5, pada reaksi alkilasi toluena dengan metanol membentuk paraxilena.
Hasil yang diperoleh adalah campuran para-, meta-, dan ortho- xilena
dengan persentase para-xilena yang lebih tinggi. Rata- rata persentase paraxilena
31%, mefa-xilena 22.2 %, dan orfo-xilena 22.4%. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emmernesia Siti Nurul Ayu Septi
"ABSTRAK ZSM-5 merupakan zeolit yang sangat penting untuk industri karena memiliki struktur pori dan susunan kristal yang memungkinkan dapat digunakan sebagai katalis, adsorben, penukar ion, dan penyaring molekul. ZSM-5 disintesis dari larutan hidrogel dengan komposisi mol 33 Na2O : 44 R : Al2O3 : 100 SiO2 : 4000 H2O : 25 H2SO4, dengan membandingkan efektivitas 2 macam zat pengarah, yaitu tetrapropilamonium bromida (TPA-Br) dan 1,2-etanadiamina (ED). Sintesis dilakukan dengan sistem hidrotermal pada suhu 1800C selama 120 jam untuk zat pengarah ED, dan 240 jam untuk zat pengarah TPA-Br. Zeolit yang dihasilkan dikarakterisasi menggunakan difraktometer sinar-X dan spektrofotometer FT-IR. Zeolit ZSM-5 digunakan sebagai katalis, dengan mengubah Na-ZSM-5 menjadi H-ZSM-5, pada reaksi konversi metanol menjadi hidrokarbon cair yang dilakukan dengan variasi suhu 2000, 2250, 2500, 2750, dan 3000C, dengan menggunakan 2 gram katalis. Hasil analisis kromatografi gas menunjukkan hasil konversi yang diperoleh menggunakan zeolit dengan zat pengarah TPA-Br adalah senyawa sikloheksan dan xilena; sedangkan dengan pengarah ED hanya diperoleh senyawa sikloheksan. Suhu optimum konversi dicapai pada suhu 250oC dengan persen konversi 20,18% untuk H-ZSM-5 dengan TPA-Br dan 0,69% untuk H-ZSM-5 dengan ED. Kata kunci : Sintesis zeolit, ZSM-5, katalis heterogen, konversi metanol. ix + 74 hlm ; gbr. ; tab.; lamp. Bibliografi : 25 (1981-2004)"
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;, ], 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Mulyani
"Zeolit ZSM-5 merupakan zeolit yang sangat penting dalam industri
karena struktur pori dan susunan kristal zeolit in! memungkinkannya dapat
digunakan sebagal katalis, ad^orben, penukar ion dan penyaring molekul.
Zeolit ZSM-5 telah disintesis dari larutan hidrogel dengan komposisi mol
18 Na20 : 20 R : AI2O3: 60 Si02: 1500 H2O, dimana R adalah zat pengarah
1,2-diaminoetana sebagai pengganti TPA-Br. Sintesis dilakukan pada suhu
180° C selama 290 jam. Analisis dilakukan dengan menggunakan
difraktometer sinar-X dan spektrofotometer FT-IR. Zeolit digunakan sebagai
katalis, dengan mengubah Na-ZSM-5 menjadi H-ZSM-5, pada reaksi konversi
metanol menjadi komponen bensin dengan variasi suhu 350°, 400°, 450° C.
Dari analisis kromatografi gas, senyawa-senyawa yang dapat diidentifikasi
dari produk yang dihasilkan antara lain: isopentan, benzen, sikloheksan, dan
toluen. Diperoleh % konversi berturut-turut sebesar 40,71%, 57,34%, dan
27,67% pada reaksi yang dilakukan dengan suhu 350°, 400°, dan 450° C."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartono
"Zeolit ZSM-5 dan zeolit Y merupakan zeolit yang sangat penting dalam industri karena struktur pori dan susunan kristal kedua zeolit mi memungkinkannya dapat digunakan sebagai katalis, adsorben, penukar ion dan penyaring molekul.
Penelitian mi bertujuan untuk membuat zeolit ZSM-5 dan zeolit Y secara refluks serta menguji daya katalitiknya pada reaksi konversi 1-heksanol menjadi senyawa karboksilat dan ester.
Pada penelitian mi zeolit ZSM-5 dibuat dengan penambahan katalis natrium fluorida (NaF) sebingga dibandingkan dengan penelitian sebelumnya dimana temperatur reaksi 180 °C dan waktu pemanasan selama 270 jam dapat diturunkan. Selain itu pula digunakan reaktor teflon (PTFE) agar diperoleh kristal zeolit yang lebih putih.
Pembuatan zeolit Y dilakukan dengan menggantikan sumber silika koloid yang seharusnya digunakan seperti Silica Colloidal Ludox HS-40 - pereaksi yang umum digunakan untuk pembuatan zeolit Y - dengan bahan-bahan yang digunakan pada pembuatan zeolit ZSM-5. Selain itu pula dilakukan variasi aging untuk melihat waktu aging maksimal sebelum dilakukan proses pemanasan pada suhu 95 °C selama 50 jam.
Zeolit yang dihasilkan selanjutnya dianalisa dengan spektrofotometer FT - IR dan difraktometer Sinar-X (XRD). Agar kedua zeolit dapat berfungsi sebagai katalis asam, maka kedua zeolit tersebut diaktivasi menjadi bentuk asamnya yaitu zeolit HZSM-5 dan zeolit HY dengan cara memberi perlakuan amonium sulfat [(NH 4)2SO4] I M berdasarkan prinsip pertukaran kation.
Pengujian daya katalitik zeolit ZSM-5 dan zeolit Y dilakukan dengan pemanasan secara refluks masing-masing katalis zeolit HZSM-5 dan zeolit HY dengan 1-heksanol selama 8 jam. Dengan katalis HZSM-5 dihasilkan produk reaksi yang mempunyai gugus karbonil pada bilangan gelombang 1698,2 dan 1716,0 cm' yang merupakan gugus karbonil asam dan pada bilangan gelombang 1732,6 dan 1737,0 cm' yang merupakan gugus karbonil ester. Sedangkan pemanasan secara refluks antara zeolit HY dengan 1-heksanol selama 8 jam tidak menunjukkan hasil yang baik."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
S30006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linasari
"Zeolit merupakan mineral aluminosilikat dengan struktur berongga Rongga ini biasanya diisi oleh kation alkali atau alkali tanah dan molekul air Karena strukturnya yang berongga zeolit dapat digunakan sebagai adsorben Penelitian ini bertujuan untuk membuat zeolit ZSM-5 dengan cara refluks dan menguji daya adsorpsi zeolit ZSM 5 terhadap gas S02 Zeolit ZSM-5 dianalisa dengan menggunakan Difraksi Sinar X (XRD) dan spektrofotometer Infra Merah (FT-IR) Hasil analisa XRD dan FT-IR menunjukkan zeolit yang dihasilkan merupakan zeolit ZSM-5 Pada difraktogram XRD terdapat juga puncak pada 20 30 -40 menandakan waktu kristalisasi dari zeolit ZSM-5 kurang lama Pengujian daya adsorpsi zeolit ZSM-5 terhadap gas S02 dilakukan dalam reaktor adsorpsi dengan memvariasikan temperatur adsorpsi Kapasitas adsorpsi zeolit ZSM-5 terhadap gas S02 selama 240 menit pada temperatur 300°C sebesar 0 1790 g gas S02/g zeolit ZSM-5 pada temperatur 400°C sebesar 2 2644 g gas S02/g zeolit ZSM-5 dan pada temperatur 500°C sebesar 1 1347 g gas S02/g zeolit ZSM-5 Terjadinya adsorpsi gas S02 pada zeolit ZSM-5 dianalisa dengan spektrofotometer Infra Merah (FT-IR)."
1997
S29923
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debby Noviana
"ABSTRAK Zeolit merupakan mineral alumina silikat yang mempunyai struktur berongga. Beberapa penggunaan zeolit adalah sebagai adsorben, penukar ion, katalis, penyangga katalis, dan penyaring molekul. Pemanfaatan zeolit alam sebagai penyangga katalis Ni dilakukan dengan cara aktivasi zeolit terlebih dahulu, yaitu aktivasi asam tanpa pemanasan (zeolit TP) dan aktivasi asam disertai pemanasan (zeolit P). Metode yang digunakan pada pembuatan katalis Ni adalah metode impregnasi basah. Variasi konsentrasi logam Ni yang diimpregnasikan adalah 0,25; 0,5; 0,75; 1,0; 1,25; 1,5 M. Katalis dikarakterisasi dengan AAS, XRD, FT-IR, BET dan uji keasaman katalis. Karakterisasi dengan AAS menunjukkan bahwa makin besar konsentrasi logam yang diimpregnasikan, kandungan Ni dalam katalis juga semakin besar. Karakterisasi dengan XRD dan FT-IR menunjukkan Ni telah berikatan dengan penyangga (zeolit). Analisa BET menunjukkan bahwa zeolit TP mempunyai luas permukaan lebih besar daripada zeolit P, tetapi diameter pori zeolit TP lebih kecil daripada zeolit P. Uji keasaman katalis menunjukkan adanya sisi asam Bronsted dan asam Lewis secara kualitatif. Uji katalitik dari katalis Ni/Zeolit pada reaksi hidrogenasi benzena, didapat bahwa semakin besar konsentrasi Ni dalam katalis Ni/Zeolit TP, konversi benzena menjadi sikloheksana semakin sedikit. Sedangkan pada katalis Ni/Zeolit P semakin besar konsentrasi Ni dalam katalis, konversi benzena menjadi sikloheksana semakin banyak. Kata kunci : hidrogenasi benzena, karakterisasi katalis, katalis Ni/Zeolit, Zeolit Xii + 107 hlm.; gbr.; lamp.; tab Bibliografi : 28 (1978-2005)"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Simon
"ABSTRAK
Padatan superbasa dibuat dari reaksi padatan Y-A12O3 dengan padatan
NaOH dan logam Na. Y-AI2O3 yang digunakan disintesis dari reaksi larutan
AI(N03)3 dengan larutan NH4OH. Gel boehmit yang terbentuk dilakukan
penuaan (aging) secara hidrotermal menggunakan autoclave kemudian
dikalsinasi. Y-Al203ini dianalisis dengan difraktometer sinar-x. Y-AI2O3 yang
direaksikan dengan NaOH akan membentuk |3-natrium aluminat dan dengan
penambahan logam Na akan menyebabkan terisinya tempat kosong tersebut,
kemudian logam Na akan terionisasi, dan mentransfer elektron ke atom
oksigen tetangganya. Atom oksigen inilah yang merupakan pusat superbasa.
Padatan Y-Al203/Na0H/Na yang telah disintesis diuji sifat katalitiknya untuk
reaksi isomerisasi eugenol, dengan memperhatikan variasi faktor reaksi
seperti suhu, waktu, dan berat katalis. Dari semua reaksi isomerisasi yang
dilakukan, tidak ada yang menunjukan terbentuknya produk isomerisasi. Hal
ini mungkin disebabkan karena kondisi reaksi yang belum tepat dan/atau
karena padatan superbasa yang dihasilkan tidak dapat bertindak sebagai
katalis pada reaksi isomerisasi eugenol.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Yanthie K.
"ABSTRAK
Zeolit merupakan mineral alumunilikasilikat yang mempunyai struktur kerangka barongga Di dalam rongga tersebut terdapat kation logam alkali atau alkali tanah dan molelkul air. Karena stukturnya yang berongga itu, zeolit biasa dipakai sebagai adsorben- Adsopsi yang terjadi pada zeolit berupa adsorpsi putaran kation dan terjadi di dalam rongga. Daya adsorpsi zeolit dipengaruhi oleh ukuran rongga. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hendipo
"Gliserol merupakan senyawa organik yang dihasilkan dari trigliserida. Konversi gliserol menjadi hidrokarbon aromatik dapat meningkatkan nilai jual gliserol. Uji reaksi gliserol menjadi hidrokarbon aromatik berkatalis zeolit sintesis dilakukan dengan variasi suhu reaksi dan jenis zeolit sintesis yang digunakan.
Zeolit disintesis menggunakan 20% template MDEA, EDA, dan ALS menghasilkan luas permukaan masing-masing sebesar 163,550, 30,116, dan 16,388 m2/g dengan rasio massa katalis: umpan 1:3. Uji reaksi katalitik gliserol dengan zeolit sintesis dilakukan dengan variasi suhu reaksi 420, 440, 460, dan 480 menghasilkan persen konversi gliserol dan persen selektivitas hidrokarbon aromatik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan gliserol menjadi hidrokarbon aromatik untuk menghasilkan senyawa aditif menggunakan katalis hasil sintesis dapat dilakukan. Hasil konversi dan selektivitas paling tinggi didapat pada kondisi suhu reaksi 480 dengan menggunakan zeolit sintesis template 20% MDEA. Persen konversi mencapai 84% dan persen selektivitas hidrokarbon mencapai 12%.

Glycerol is an organic compound which is produced from triglycerides. Conversion into aromatic hydrocarbons can increase the sale value of glycerol. Reaction test of glycerol reaction conversion into aromatic hydrocarbons catalyzed with various synthesic zeolite with the variation of temperature is conducted.
Zeolite was synthesized using 20% MDEA, 20% EDA, and 20% ALS templates producing surface area 163,550, 30,116, and 16,388 m2/g respectively. Catalytic reaction test of glycerol with synthetic zeolite was carried out with variations of temperature 420, 440, 460, and 480 ℃ and with a mass ratio of catalyst: feed 1:3 resulting in the percent conversion of glycerol and percent selectivity of aromatic hydrocarbons.
The results of this study indicate that the use of glycerol to obtain aromatic hydrocarbons is viable. Conversion and selectivity results obtained at the highest temperature of the reaction conditions of 480 ℃ using zeolite synthesis templates 20% MDEA. Percent conversion obtained was 84% and the percent of aromatic hydrocarbon selectivity reached 12%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54866
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>