Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112690 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Susanti Priyandari
"Dalam pengobatan tradisional, daun sambiloto {Andrographis
paniculate Nees) dimanfaatkan sebagai ramuan untuk mengobati penyakit
disentrl atau diare dengan meminum air rebusan daunnya. Tujuan
diiakukannya penelltian inl adalah untuk mengetahui dan membandingkan
aktivitas antibakteri ekstrak metanol dan ekstrak air herba sambiloto,
Andrografolid - sebagai senyawa kimia utama dalam herba sambiloto, dan
asetilandrografolid - sebagai turunan andrografolid terhadap 3 (tiga) spesies
bakteri penyebab diare, yaitu Eschericia coll, Staphylococcus aureus, dan
Bacillus subtilis. Penelitian ini dilakukan dengan hipotesis, bahwa dengan
melakukan derivatisasi terhadap andrografolid, asetilandrografolid yang
dihasilkan akan mempengaruhi pertumbuhan ketiga bakteri uji. Parameter
yang diukur adalah diameter daerah hambat yang terbentuk di sekeliling
cakram kertas sebagai hasil pengaruh dari larutan uji. Hasil penelitian
menunjukkan ekstrak metanol herba sambiloto memberikan efek antibakteri
terhadap ketiga bakteri uji yang digunakan. Sedangkan ekstrak air herba
sambiloto tidak menunjukkan aktivitas antibakteri. Derivatisasi andrografolid
memberikan peningkatan daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri E.coli,
S. aureus dan B. subtilis"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Artati Hapsari
"Agregasi platetet, suatu proses kompleks yang memainkan peran penting dalam mekanisme terjadinya penyakit-penyakit yang berkaitan dengan penyumbatan pembuluh darah, sangat dipengaruhi oleh kesetimbangan antara TXA2 dan PGI2 senyawa bioaktif yang saling antagonistis hasil metabolisme asam arakhidonat. Salah satu bahan alam yang diperkirakan memiliki aktivitas anti-agregasi platelet melalui kemampuannya mempengaruhi metabolisme asam arakhidonat (dan inhibisi aktivasi platelet) adalah andrografolid. Oksidasi gugus hidroksi dari andrografolid - langkah awal dari modifikasi kimiawi untuk mendekati struktur molekul pinusolid, senyawa aktif dari Biota orientalis, tanaman obat tradisional Korea yang memiliki efek anti-agregasi platelet kuat- ternyata menurunkan aktivitas inhibisi agregasi platelet, secara in-vitro. Hal ini terlihat dari konsentrasi penghambatan 50% (ICso) senyawa hasil oksidasi andrografolid (4,9608 mM) yang lebih besar dibanding ICso andrografolid (0,5469 mM), pada pengukuran dengan alat agregometer menurut Metode Born (1963). Oksidasi gugus hidroksi dari andrografolid juga menurunkan toksisitasnya. Hasil uji toksisitas dengan brine shrimp (Artemia salina) menunjukkan bahwa harga LC5o senyawa hasil oksidasi andrografolid (156,68 ppm) lebih besar dibanding LCso andrografolid(121,62 ppm)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
T40308
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dani Sanjaya
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S30145
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anas Rusli
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S29701
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lely Khojayanti
"Andrographis paniculata Ness telah dikembangkan penggunaannya untuk pengobatan tradisional dan membantu melawan penyakit panas, disentri, pembengkakan, diabetes, kanker, dan lain-lain. Ekstraksi solid-liquid dengan metode perkolasi dilakukan untuk mengekstraksi andrografolid dari daun dan batang sambiloto dengan menggunakan pelarut etanol. Proses ekstraksi dimodelkan berdasarkan karakter fisikokimia, dengan memperhitungkan difusi intrapartikel dan transfer massa di fasa fluida menggunakan program Comsol Multiphysics 5.1. Model divalidasi dengan data percobaan pada salah satu kondisi operasi. Selanjutnya dilakukan simulasi untuk mengetahui pengaruh parameter operasi (kecepatan alir pelarut dan ukuran partikel). Kondisi optimal yang menghasilkan yield andrografolid paling besar adalah pada kecepatan alir pelarut 0,00446 m/s dengan jari-jari partikel 382,5.10-6 m.

Andrographis paniculata Ness has been extensively used for traditional medicine and help against fever, dysentry, inflammation, diabetes, cancer, etc. is one of the major comodities. Solid-liquid extraction using percolation method is performed from leaves and stem of Andrographis paniculata in ethanol solvent, in order to obtain andrographolide. Extraction process was modelled based on physicochemical characteristics, accounting for intraparticle diffusion and external mass transfers using Comsol Multiphysics 5.1. software. The model is compared with experimental data for one of operational condition. The simulation are done in order to study the influences of the operating parameters (solvent flow rate and particle size). The optimum yield of andrographolideobtain atsolvent flow rate 0,00446 m/s andradius ofparticle 382,5.10-6 m."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43869
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Adriany
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T39580
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hastuti Assauri
Depok: Universitas Indonesia, 1996
S32212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soleh Kosela
"ABSTRAK
Sambiloto atau Andrographis paniculata adalah tumbuhan obat yang telah diketahui mengandung senyawa andrografolid dan neoandrografolid. Kedua senyawa ini mempunyai bentuk kerangka struktur yang sama dengan senyawa pinusolid dan asam pinusolidat yang merupakan senyawa hasil isolasi dari tumbuhan Biota orientalis yang mempunyai aktivitas sebagai "platelet anti-aggregating". Pendekatan kemiripan struktur ini dipakai sebagai dasar hipotesis ditemukannya senyawa yang berkhasiat sebagai "platelet anti-aggregating".
Tujuan pokok penelitian adalah modifikasi struktur dari tipe senyawa andrografolid ke arah senyawa yang mempunyai aktivitas platelet antiaggregating lantikoagulan yang tinggi. Untuk pembuktian hipotesis dilakukan serangkaian tahapan kerja yaitu isolasilekstraksi, uji fitokimia, pemumian, analisis spektroskopi, transformasi molekul, uji toksisitas, dan uji aktivitas.
Kegunaan dari penelitian dapat memberikan informasi tentang arti dan manfaat tumbuhan berkhasiat obat serta memperluas pengetahuan tentang hubungan struktur dan aktivitas sehingga dapat ditemukan senyawa unggulan yang mempunyai aktivitas tinggi sebagai platelet anti-aggregating lantikoagulan. Metoda yang dipakai pada penelitian ini adalah metoda eksperimental in-vitro dilaboratorium."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Idah Rosidah
"Sambiloto (Andrographis paniculata Nees) adalah salah satu tanaman obat yang mempunyai aktivitas sebagai anti kanker dengan komponen bioaktif utama andrografolid. Andrografolid merupakan seyawa diterpen lakton yang sukar larut dalam air. Penelitian ini bertujuan untuk membuat fraksi aktif dari ekstrak etanol herba sambiloto yang menunjukkan aktifitas sitotoksik terhadap larva Artemia salina Leach dan kultur sel kanker payudara, serta pembuatan mikrosfer fraksi aktif herba sambiloto dengan metode semprot kering. Fraksi aktif herba sambiloto diperoleh dengan cara fraksinasi ekstrak etanol herba sambiloto menggunakan etanol, n-heksan, etil asetat, dan air secara berturut-turut. Ekstrak dan fraksi herba sambiloto dievaluasi aktivitas antikanker terhadap A.salina dan dua kultur sel kanker payudara (MCF7 dan T47D). Pemilihan fraksi aktif berdasarkan uji aktivitas pendahuluan menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) dan uji sitotoksik menggunakan metode MTT (3-(4,5-dimetiltiazolil-2)-2,5-difenil-tetrazolium bromida) assay, kemudian fraksi aktif yang diperoleh dilakukan evaluasi dan karakterisasi. Mikroenkapsulasi fraksi aktif herba sambiloto dibuat dengan metode semprot kering menggunakan polimer PVP K30 dan HPMC sebagai bahan penyalut. Mikrosfer yang mengandung fraksi aktif herba sambiloto dievaluasi dan dikarakterisasi meliputi uji perolehan kembali, distribusi ukuran partikel, morfologi, kadar air, efisiensi penjerapan, uji kelarutan, dan uji disolusi secara in vitro dalam medium aquadest, fosfat pH 6,8 dan klorida pH 1,2. Hasil uji BSLT terhadap ekstrak dan fraksi herba sambiloto menujukkan bahwa fraksi etil asetat memberikan nilai aktifitas tertinggi dengan nilai LC50 sebesar 30,13 ppm. Hasil uji sitotoksik terhadap dua jenis sel kanker payudara galur MCF7 dan T47D menunjukkan bahwa fraksi etil asetat termasuk kategori fraksi yang paling aktif dengan nilai IC50 masing-masing sebesar 82,82 dan 45,27 ppm. Fraksi etil asetat herba sambiloto mengandung kadar andrografolid tertinggi yakni sebesar 32,12%b/b. Mikroenkapsulasi fraksi etil asetat herba sambiloto yang menggunakan PVP K30 dan HPMC dapat meningkatkan kelarutan dan laju disolusi andrografolid dibandingkan dengan fraksi etil asetat dan andrografolid standar.

Sambiloto (Andrographis paniculata Nees) is one of a medicinal plants containing andrographolid as its primary bioactive component, which indicate anticancer activity. Andrographolid is a diterpene lacton and sparingly soluble in water. The aims of this study were to investigate the active fraction of the ethanol extract of A. paniculata herbs that show cytotoxic activity against Artemia salina Leach and breast cancer cell lines, followed by preparation of the active fraction microspheres using spray-drying method. The active fraction of A. paniculata herbs was prepared by fractionation the ethanol extract with ethanol, n-hexane, ethyl acetate, and water consecutively. The extract and fractions were evaluated for anticancer activity against A. salina and two human breast cancer cell lines (MCF7 and T47D). Selection of the active fraction based on the pre-activity assay was conducted using Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) and the cytotoxic assay was performed using MTT [(3-(4,5-dimethylthiazol-2yl)-2,5-diphenyltetrazolium bromide] assay, and then the obtained active fraction that was evaluated and characterized. The active fraction of A. paniculata herbs was microencapsulated using PVP K30 and HPMC as the coating polymer by spray-dryed method. Microspheres containing the active fraction of A. paniculata herbs were evaluated and characterized in term of recovery factor, morphology, particle size distribution, water content, entrapment efficiency, saturation solubility, and in vitro dissolution test in medium of aquadest, phosphate pH 6.8 and chloride pH 1.2. The BSLT of extract and fractions of A. paniculata herbs showed that ethyl acetate fraction had the highest activity with 30.13 ppm of the LC50 value. The result for cytotoxicity assay of the ethyl acetate fraction on two kind breast cancer cell lines, MCF7 and T47D, was considered as the most active fraction with the IC50 values of 82.82 and 45.27 ppm respectively. The ethyl acetate fraction of A. paniculata herbs have contained the highest amount of andrographolide (32.12%w/w). Microencapsulation of the ethyl acetate fraction A. paniculata herbs using PVP K30 and HPMC could increase the saturation solubility and dissolution rate of andrographolide as compared to the ethyl acetate fraction and andrographolide standard."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29834
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Emil Budianto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
S29598
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>