Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169705 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Situngkir, Anna Mariana
"Tumbuhan pulutan {Urena lobata Linn.) merupakan tumbuhan yang
hidup dari daerah beriklim tropis sampai daerah yang beriklim subtropis
termasuk Asia Tenggara. Tumbuhan ini termasuk ke dalam genus Urena darl
famili Malvaceae. Tumbuhan pulutan {Urena lobata Linn.) sering digunakan
oleh masyarakat Indonesia sebagai ramuan obat tradisional.
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menentukan struktur
senyawa kimia yang terdapat dalam daun pulutan {Urena lobata Linn.). ,
Isolasi senyawa kimia yang terdapat dalam daun pulutan dilakukan dengan
cara merendam daun tersebut dalam petroleum eter disertai pengadukan
agar senyawa yang terdapat dalam daun pulutan lebih larut. Filtrat petroleum eter yang diperoleh dipekatkan dan dilakukan uji bercak dengan '
menggunakan kromatografi lapis tipis (KIT) dengan peiarut pengembang
yaitu n-heksana dan etil asetat dengan perbandingan 8:1. Ekstrak petroleum
eter tersebut kemudlan disaring dengan karbon aktif untuk m'enarik pengotcr
yaitu klorofil. Pemisahan senyawa-senyawa kimia yang terdapat dalam
ekstrak petroleum eter dilakukan dengan kromatografi kolom lambat dengan
menggunakan silika gel sebagai fasa diam dan fasa geraknya berupa
campuran n-heksana dan etil asetat dengan kepolaran yang meningkat.
Senyawa yang diperoleh dari hasil pemisahan dianalisis dengan
menggunakan kromatografi lapis tipis (KIT) dan kromatografi gas (C5C).
Senyawa kimia yang berhasil dilsolasi: dari fraksi petroleum eter adalah
komponen A dan komponen B. Setelah direkristalisasi, keduanya berupa
kt istal putih berbentuk jarum. Kedua komponen tersebut ditentukan
strukturnya dengan spektrofofometer infra merah (IR) dan spektrometer
massa (MS). Komponen A merupakan suatu senyawa golongan triterpen
yaitu friedelin dengan rumus molekul CsoHgpO sedangkan komponen B
merupakan senyawa golongan steroid yaitu stigmasterol dengan rumus
molekul C29H48O dan (3-sitosterol dengan rumus molekul C29H50O."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Aprilia Mayaboni
"Tanaman cerakin {Croton argyratus Blume) merupakan tanaman
berkhasiat yang berasal dari Semenanjung Malaysia. Tanaman ini terkenal di
bagian barat nusantara, dan di Jawa sangat umum terdapat di daerah
pegunungan rendah. Di luar Indonesia, tanaman ini tersebar di beberapa
negara terutama Myanmar dan Malaysia.
Tanaman cerakin merupakan salah satu spesies dari genus Croton.
(poering-poeringan). Tanaman ini sering digunakan oleh masyarakat sebagai
ramuan obat tradisional, dan ada juga yang menggunakannya sebagai bahan
bakar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menentukan struktur
molekul senyawa kimia yang -terdapat dalam daun cerakin (Croton argyratus
Blume). Isolasi dilakukan dengan cara merendam daun kering yang telah
dihaluskan dalam pelarut petroleum eter (PE) disertai dengan pengadukan untuk mengekstrak senyawa-senyawa nonpolar. Setelah perendaman
selesai, ekstrak PE dipekatkan dan dilakukan uji bercak menggunakan KIT
dengan berbagai komposisi pelarut pengembang campuran etil asetat dan nheksana.
Dari pengujian KIT ini diperoleh komposisi pelarut pengembang
yang sesuai yaitu etil asetat dan n-heksana = 2:5. Kemudian dilakukan
pemisahan senyawa kimia yang terdapat daiam ekstrak PE dengan
menggunakan kromatografi kolom lambat dengan silika gel sebagai fasa
diamnya dan campuran n-heksana dan etil asetat dengan gradien kepolaran
yang meningkat sebagai fasa geraknya. Senyawa hasil isolasi diuji dengan
kromatografi lapis tipis (KIT).
Fraksi yang diambil untuk analisa lebih lanjut adalah fraksi 1 T-lBtS""----'
spot). Fraksi ini dimumikan lagi dengan kromatografi kolom ulang sehingga
diperoleh komponen A (1 spot). Komponen A ditentukan strukturnya dengan
menggunakan spektrofotometer IR dan GC-MS. Dari kromatogram GC
diperoleh bahwa komponen A terdiri dari 5 senyawa. Empat dari senyawa
tersebut dapat dilihat spektrum massanya, sehingga dapat ditentukan
strukturnya. Keempat senyawa tersebut adalah A1 (d-nerolidol) dengan
rumus molekui C15H26O, A2 (germacrene D) dengan rumus molekul G15H24,
A3 (5-eikosena) dengan rumus molekul C2oH^:. dan A4 (farnesol) yang
merupakan isomer struktur dari nerolidol."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Islami
"Tumbuhan Handeuleum (Graptophyllum pictum (L ) Griff ) merupakan tanaman perdu tegak dan banyak ditanam sebagai tanaman hias atau sebagai tanaman pagar 'Dalam pengobatan tradisional, daun Handeuleum berkhasiat sebagai obat untuk penyakit ambeien (bawasir), bisul, borok, batu empedu laksatif (pencahar atau urus-urus) emmolliensia (menghaluskan kulit), dieuretik (peluruh air kencing), bengkak, luka-luka dan lain-lain Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mencoba menentukan struktur molekul senyawa kimia yang terdapat dalam daun Handeuleum dari fraksi eter."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hindra Rahmawati
"Tanaman Polyscias guilfoylei (Cogs. & Marche) Bailey (sinonim Nothopanax guilfoylei Miq.) termasuk suku Araliaceae, yang sering digolongkan sebagai suku yang kaya akan saponin. Tanaman ini, yang dikenal dengan nama daerah 'puding', merupakan tumbuhan perdu yang tumbuh terutama di Sumatra dan Malaysia. Sejauh ini belum ada laporan penelitian yang rinci mengenai khasiat atau kandungan kimianya, sementara jenis yang lain dari marga Polyscias telah dikenal oleh penduduk sebagai obat tradisional, antara lain untuk peluruh keringat, diuretika, radang payudara, dan menyuburkan rambut.
Ekstrak petroleum eter dari daun Palyscias guilfoylei yang telah dikeringkan dan ditumbuk halus; difraksinasi dengan kromatografi kolom menggunakan silika gel sebagai fasa diam dan pelarut landaian kloroform-metanol sebagai fasa geraknya. Suatu glikosida triterpen telah berhasil diisolasi melalui pembuatan turunan pentaasetat dimetilester, yang diduga berasal dari senyawa asalnya yaitu asam 3-0-[ß-D-glukopiranosil(1__>4) ß -D-glukuronopiranosil] oleanolat (C42H66O14). Penentuan struktur molekulnya dilakukan dengan metode spektroskopi (IR, RMI 1H, RMI 13C serta MS).

Polyscias guilfoylei (Cogn. & Marche) Bailey (syn. Nothopanax guilfoylei Miq.) belongs to the Araliaceae, which is often considered as one of the richest saponin containing families. It is an ornamental plant which can reach up to 5 m in height. The plant is commonly known as 'puding', and grows especially in Sumatra and Malay. Up to now, there has been no report on the biological activity or chemistry of this plant, though other species of this genus, Polyscias scutellaria ('mangkokan') and Polyscias fruticosa ('kedondong laut'), have been used widely as home remedies for anti-inflammatory, diuretic, and sudorific drugs in Indonesian traditional medicine.
The petroleum ether extract of dried, ground leaves of Polyscias guilfoylei had been further purified by silica gel column chromatography using gradient mixture of chloroform and methanol as mobile phase. A triterpenic glycoside had been isolated through its dimethyl-pentaacetyl-derivative, and the original constituent was established to be 3-O-[ ß -D-glucopyranasyl(1-->4) ß -D-glucuronopyranosyl] oleanolic acid (C42H&60l4). The structure was measured by spectroscopic means (IR, 1HNMR, 13CNMR, and FARMS)."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudiningsih
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Nuraini
"Tanaman cerakin {Croton argyratus Blume) merupakan tanaman
berkhasiat yang berasal dari semenanjung Malaysia. Tanaman ini sering digunakan oleh masyarakat sebagai ramuan obat tradisional, bahan bangunan, dan minyak lampu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menentukan struktur molekul senyawa kimia yang terdapat dalam daun cerakin {Croton argyratus Blume) pada fraksi aseton. Penelitian ini menggunakan residu daun cerakin dari penelitian sebelumnya. Residu bubuk daun ini dimaserasi menggunakan pelarut aseton untuk menarik senyawa-senyawa agak polar yang larut dalam pelarut tersebut. Setelah perebdaman selesai, ekstrak aseton dipekatkan dan dilakukan uji bercak menggunakan KLT dengan berbagai komposisi pelarut pengembang campuran n-heksana dan etil asetat. Dari pengujian KLT ini diperoleh komposisi dengan perbandingan 5:2. Kemudian dilakukan pemisahan senyawa kimia yang terdapat dalam ekstrak aseton kasar dengan
msnggunakan kromatografi kolom lambat dengan silika gel sebagal fasa diamnya dan campuran n-heksana dan etil asetat dengan gradien kepolaran yang meningkat sebagai fasa geraknya. Senyawa hasll isolasi diuji dengan
kromatografi lapis tipis (KLT). Fraksi yang diambil untuk analisis lebih lanjut adalah fraksi 15-19 (4 spot). Fraksi ini dimurnikan lagi dengan kromatografi kolom ulang sampai 2 kali sehingga diperoleh komponen A (1 spot). Komponen A ditentukan i strukturnya dengan menggunakan spektrometer IR dan GC-MS. Dari kromatogram GC diperoleh bahwa komponen A terdiri dari 7 senyawa. Namun, hanya 3 senyawa dominan dari 7 senyawa tersebut yang ditentukan spektrum fragmentasinya. Ketiga senyawa tersebut adalah Ai (a-guaiene) dengan rumus molekul C15H24, A2 (5-guaiene) dengan rumus molekul C15H24, dan A3 (patchouli alkohol) dengan rumus molekul C15H26O. Sedangkan 4 senyawa lainnya adalah seychellene (C15H24), a-patchoulene (C15H24), ppatchoulene (Ci5Fl24), dan caryophyllene (C15H24)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emil Budianto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
S29598
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Saefudin
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1985
S29593
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutjahyo
"ABSTRAK
Picisan (Cyclophorus nummularifolius) (C. Chr.) merupakan tanaman Paku-pakuan (pteridophyta) yang ephipit pada tanaman atau batuan, mempunyai bulu-bulu halus dibagian bawah daunya. Tanaman mi banyak terdapat di Indonesia. Dalam pengobatan tradisional, daun tanaman mi dapat digunakan sebagai obat untuk penderita penyakit ginggivitis, sanawan, borok, sakit perut dan batuk. Isolasi senyawa-senyawa kimia dari daun tanaman picisan dilakukan dengan cara perendaman dalam pelarut metanol. Ekstrak fraksi metanol yang diperoleh dilakukan pemisahan dengan menggunakan kromatografi kolom, dan pemurnian dengan cara reknistalisasi. Komponen-komponen yang telah murni ditentukan struktur molekulnya dengan menggunakan spektrofotometer Ultra Violet (UV) clan Infra Merah (IR), spektrometer resonansi magnetik inti proton ('H-NMR), karbon ( 3C-NMR) dan NOESY senta spektrometer massa (MS). Senyawa kimia yang berhasil di isolasi clan di identifikasi adalah senyawa asam 4-0-13-D-Glukopiranosil kaffeat dengan rumus molekul C1çH180."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Widowati
"Tanaman Calophyllum inophyllum Linn. atau lebih dikenal dengan nama daerah nyamplumg, termasuk suku Guttiferae (Clusiaceae). Tanaman ini berupa pohon besar yang tumbuh liar di tepi sungai, di daerah-daerah pantai dan ditempat-tempat lain yang berhawa panas.
Hampir seluruh bagian tanaman nyamplung secara tradisional digunakan di berbagai daerah untuk mengobati bermacam-macam penyakit seperti penyakit mata, wasir, rematik dan penyakit kulit. Selain itu juga berkhasiat sebagai pereda kejang, pembersih darah dan peluruh air seni.
Uniuk mendapatkan senyawa kimia dari kulit batang tanaman nyamplung, serbuk kulit batang diekstraksi dengan petroleum eter dan selanjutnya difraksinasi dengan kromatograi kolom menggunakan silika gel sebagai fasa diam dan sebagai fasa gerak digunakan pelarut landaian petroleum eter-etil asetat.
Telah berhasil diisolasi tiga senyawa, yang setelah ditentukan strukturnya secara spektroskopi, diketahui bahwa dua senyawa termasuk triterpenoid pentasiklik yaitu friedelin dan taraksasterol, satu senyawa termasuk senyawa sterol yaitu B-sitosterol.
Pada uji pendahuluan aktivitas antibakteri menggunakan metoda difusi dengan kertas cakram, tampak bahwa ekstrak petroleum eter pada konsentrasi 500 ug/ml memberikan hasil positif, sedangkan senyawa-senyawa hasil isolasi (senyawa A, B dan C) memberikan hasil negatif.

This work was carried out to investigate some chemical constituents from the petroleum ether fraction of Calophyllum inophyllum's stem barks and their antibacterial activity. The compounds were separated and isolated by column chromatography. Petroleum ether-ethyl acetate were used as mobile phase and silica gel as stationary phase. The isolated compounds were purified by crystalization.
The structure of the pure compounds were established by using infra red spectrophotometer, proton and carbon-13 nuclear magnetic resonances and also mas spec-trometer.
The study showed that petroleum ether function contained three compounds- The two compounds were pentacyclic triterpenoids i.e., friedelin and taraxasterol and the other was B-sitosterol, a common constituen of higher plant.
The antibacterial activity test showed that petroleum ether extract had effect on three bacteries, Salmonella typhi, Bacillus subtilis and Bacillus phumyllus, but the three isolated compounds had no effect.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>