Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168747 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Yui Matsunaga
"Ganoderma lucidum (hereafter G. lucidum) has been known as a food and raw material used in the development of medications because of its high content of polysaccharides, or ?-glucans, which support the immune function. In this work, subcritical water was applied to utilize G. lucidum for the extraction of polysaccharides at temperatures of 373–463K and a pressure level of 4.0 MPa using a semi-batch system. Furthermore, these extracts were atomized and contacted with hot air to produce microsphere particles. During extraction, thermal softening of G. lucidum occurred, allowing the removal of the polysaccharides and protecting other constituents in G. lucidum via hydrolysis. Scanning electron microscope (SEM) images showed that the microsphere particles formed were spherical and dimpled or shriveled particles with diameters varying from 1 to 6 ?m. Characteristics of the molecular mass revealed that main massed peaks of water soluble products were distributed at around 688–2636 m/z with a peak-to-peak mass difference of 162 m/z, consistent with the repeating unit of the glucans."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2014
UI-IJTECH 5:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Cahya Kurnia Kusumawarni
"Industri kelapa sawit berperan penting dalam perekonomian Indonesia. Namun, penyakit Busuk Pangkal Batang oleh Ganoderma boninense mengancam perkebunan kelapa sawit. Pengembangan agen biokontrol diperlukan sebagai alternatif dari penggunaan fungisida. Pada penelitian sebelumnya, kultur tunggal Bacillus siamensis LDR, Bacillus sp. TKA6A, dan Stenotrophomonas maltophilia G17 berhasil menghambat pertumbuhan Ganoderma boninense. Pada penelitian ini, ketiga bakteri tersebut disatukan sebagai ko-kultur. Uji Antagonis dan Antibiosis dilakukan untuk melihat kemampuan ko-kultur dalam menghambat Ganoderma boninense. Efektivitas hambatan direpresentasikan sebagai nilai Persentase Hambatan Pertumbuhan Radial (PHPR). Uji Antagonis dilakukan dengan metode pour plate dan paper disc dual culture pada medium Potato Dextrose Agar (PDA) dan Plate Count Agar (PCA). Berdasarkan pengujian, nilai PHPR pada metode pourplate mencapai 100% di kedua medium, sedangkan pada metode dual culture, nilai PHPR pada medium PCA (46,88%) lebih tinggi dibandingkan medium PDA (32,80%). Sementara itu, Fermentasi ko-kultur bakteri pada uji antibiosis dilakukan di dalam medium NB dengan dua variabel perlakuan, yakni lama fermentasi dan sumber karbon. Uji Antibiosis dengan filtrat hasil fermentasi dilakukan dengan metode Pour plate dan agar well diffusion. Uji antibiosis dengan metode pour plate memperoleh hambatan sebesar 100% pada ketiga variasi medium fermentasi, dan 94,94% pada variasi 5 hari di medium NB+Glukosa. Di samping itu, nilai PHPR pada metode agar well diffusion berkisar dalam rentang 22.57% sampai 43,74%. Perlu dilakukan analisis lebih lanjut mengenai kandungan senyawa antifungi yang dapat dihasilkan oleh ko-kultur tersebut serta pengembangan aplikasi ko-kultur pada tahap pembibitan kelapa sawit.

The oil palm industry is crucial to the economic growth of Indonesia. However, Basal Stem Rot disease caused by Ganoderma boninense poses a significant threat. This study aimed to develop biocontrol agents as an alternative to environmentally harmful fungicides. Previous research demonstrated that single cultures of Bacillus siamensis LDR, Bacillus sp. TKA6A, and Stenotrophomonas maltophilia G17 inhibit Ganoderma boninense. In this research, the inhibiton activities against Ganoderma boninense of these strains in co-culture were evaluated through antagonist and antibiosis assays, presenting results as Growth Inhibition Rates (GIR). Antagonistic tests, conducted using the pour plate method and paper disc dual culture on Potato Dextrose Agar (PDA) and Plate Count Agar (PCA) media, showed 100% inhibition with the pour plate method on both media. The dual culture method revealed higher GIR on PCA (46.88%) compared to PDA (32.80%). Antibiosis tests involved fermenting the co-culture in Nutrient Broth (NB) medium with varying fermentation durations and carbon sources. The pour plate method using fermentation filtrate achieved 100% inhibition across all media variations, with 94.94% in the 7-day NB+Glucose medium. GIR values from the agar well diffusion method ranged from 22.57% to 43.74%. Further analysis is required to identify antifungal compounds produced by the co-culture and to develop applications for co-culture in palm oil nurseries.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakhel Rizqullah Fauzan
"Kendala yang sering dihadapi pada pertanian adalah hama tanaman yang dapat mengganggu produktivitas tanaman pangan. Pemberantasan hama sering menggunakan pestisida kimiawi yang dapat berdampak buruk pada lingkungan dan tanaman. Salah satu alternatif mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan mikroorganisme sebagai biokontrol bagi hama tanaman. Mikroorganisme diketahui berpotensi sebagai agen biokontrol, dan aktivitas tersebut dapat diuji dengan  Antibiosis. Aktivitas antibiosis terlihat sebagai kemampuan menghambat pertumbuhan suatu mikroorganisme terhadap mikroorganisme lain. Pada penelitian ini dilakukan uji antibiosis dan aktivitas enzim dari empat isolat basil Gram negatif yaitu TTM, TTO, TKL, TTH, terhadap fungi Fusarium oxysporum dan Ganoderma boninense. Keempat isolat bakteri difermentasikan dalam medium Nutrient broth (NB) selama 6, 9, dan 12 hari, pada suhu inkubasi 39oC. Uji antibiosis dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan cylinder diffusion method. Hasil uji antibiosis menunjukkan bahwa hanya isolat TTH dan TTM yang memiliki potensi untuk menghambat fungi Ganoderma boninense  dalam fermentasi hari ke 6,9, dan 12. Hasil uji aktivitas enzim menunjukkan bahwa hanya isolat TTO yang memiliki aktivitas kitinolitik.

One of the common challenges in agriculture is the presence of plant pests that can disrupt the productivity of food crops. Pest control often relies on the use of chemical pesticides, which can have negative impacts on the environment and plants. One alternative to address this issue is the utilization of microorganisms as biocontrol agents for plant pests. Microorganisms are known to have the potential as biocontrol agents, and this activity can be tested through antibiosis. Antibiosis activity is observed as the ability to inhibit the growth of one microorganism by another. In this study, antibiosis and enzyme activity tests were conducted on four isolates of Gram-negative bacteria, namely TTM, TTO, TKL, and TTH, against the fungi Fusarium oxysporum and Ganoderma boninense. The four bacterial isolates were fermented in Nutrient Broth (NB) medium for 6, 9, and 12 days at an incubation temperature of 39°C. The antibiosis test was qualitatively performed using the cylinder diffusion method. The results of the antibiosis test showed that only the TTH and TTM isolates had the potential to inhibit the Ganoderma boninense fungi during the 6th, 9th, and 12th days of fermentation. The enzyme activity test results indicated that only the TTO isolate exhibited chitinolytic activity."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siswati Setiasih
"Tanaman Aloe vera, lidah buaya, telah diketahui memiliki manfaat dan khasiat yang mengagumkan baik untuk kesehatan dan kosmetik, maupun sebagai bahan baku obat-obatan. Khasiat tersebut disebabkan karena lidah buaya selain mengandung vitamin, asam amino dan mineral, juga mengandung senyawa polisakarida seperti, mukopolisakarida (MPS) yang diduga merupakan komponen utama yang memiliki aktivitas biologik. Pada penelitian in! telah dilakukan analisis MPS yang terkandung dalam daun lidah buaya segar-dengan berbagai perlakuan yang dibandingkan dengan kandungan MPS dalam produk hasil olahannya (produk minuman sehat) baik secara kualitatif (FTIR, KLT, dan KCKT) maupuin kuantitatif (metode gravimetri dan Folin Wu). Hasil analisis mengarahkan pada dugaan adanya kandungan MPS yang dapat dipertahankan pada produk minuman tersebut. Kadar MPS dalam lidah buaya segar dengan perlakuan I. II, ill, IV. dan dalam produk minuman berturut-turut sebesar 0,34%; 0,20%; 0,32%; 0,81%; dan 0,28%. Sedangkan, kadar gula pereduksi yang terkandung dalam lidah buaya segar dengan perlakuan I, II, III, IV sena produk minuman berturut-turut adalah sebesar 16,83%; 17.62%; 20,20%; 20,49 %, dan 19,01%."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
SAIN-11-2-2006-25
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lira Windriawati Listriyani
"Ekstraksi dengan bantuan enzim dan gelombang mikro menjadi proses baru untuk mengekstrak polisakarida dari Ganoderma lucidum (PGL). Cellic® CTec2 dipilih sebagai en-zim yang membantu dalam ekstraksi gelombang mikro. Empat variabel yang terlibat dalam penelitian ini adalah konsentrasi enzim (%), waktu reaksi enzimatik (menit), rasio pelarut terhadap padatan (mL/g), dan waktu ekstraksi gelombang mikro (menit). Analisis statistik dari hasil percobaan menunjukkan bahwa konsentrasi enzim dan rasio pelarut terhadap padatan berpengaruh signifikan terhadap respons dalam rentang yang dipelajari. Rendemen ekstraksi polisakarida dari percobaan yang dilakukan pada kondisi optimum menunjukkan kesesuaian yang baik dengan prediksi dari model. Metode EMAE menunjukkan rendemen PGL yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode HWE. PGL dari metode EMAE memiliki aktivitas antioksidan sebesar 79,47 ± 0,71% (DPPH) dan 0,884 ± 0,013 mM Fe2+/L (FRAP), dimana nilai ini lebih tinggi dibandingkan dengan yang diperoleh dari metode HWE yaitu 45,73 ± 1,79% (DPPH) dan 0,691 ± 0,038 mM Fe2+/L (FRAP). Selanjutnya kandungan ?-glukan PGL dari metode EMAE sebesar 0,70 ± 0,04 g/10 g, sedangkan dari metode HWE hanya 0,22 ± 0,03 g/10 g.

Enzyme-Microwave Assisted Extraction (EMAE) is a new process for extracting Ganoderma lucidum polysaccharides (GLPs). Cellic® CTec2 was chosen as an enzyme that assists in microwave extraction. The four variables involved in this study were enzyme concentration (%), enzymatic reaction time (minutes), solvent-to-solid ratio (mL/g), and microwave extrac-tion time (minutes). This study showed that the enzyme concentration and solvent-to-solid ratio had a significant effect on the response in the range studied. Yield extraction of polysaccharides from experiments conducted at optimum conditions showed good agreement with the predictions from the model. The EMAE method showed a higher polysaccharide extraction yield than hot water extraction (HWE) method. GLPs from EMAE method had antioxidant activity of 79.47 ± 0.71% (DPPH) and 0.884 ± 0.013 mM Fe2+/L (FRAP), where these values were higher than those of the HWE method, 45.73 ± 1.79% (DPPH) and 0.691 ± 0.038 mM Fe2+/L (FRAP). Furthermore, the ?-glucan content of GLPs from the EMAE method was 0.70 ± 0.04 g/10 g, while from the HWE method was only 0.22 ± 0.03 g/10 g."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nada Vanadya Zulfa
"Penyakit busuk pangkal batang dan busuk akar yang disebabkan oleh jamur patogen Ganoderma merupakan penyakit yang menyebabkan kerugian pada komoditas Hutan Tanaman Industri seperti Kelapa Sawit. Pertumbuhan Ganoderma dapat dikendalikan dengan menggunakan mikroba biokontrol. Bakteri kelompok actinomycetes, dari genus Streptomyces telah banyak diteliti kemampuannya untuk menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang bersifat antibiosis. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh masa delayed antagonistic test yang diperpanjang, medium dan lama fermentasi isolat S. cellulosae terhadap Ganoderma sp. TB3 dan TB4. Uji Antagonistis dilakukan dengan penundaan inokulasi selama 9 hari. Aktivitas antifungal dari S.cellulosae diujikan menggunakan filtrat fermentasi berumur 10 dan 14 hari pada medium CSM broth dan PDB yang disterilisasi dengan autoklaf dan membrane filter. Filtrat fermentasi terpilih dengan hambatan terbaik diekstraksi dan diujikan terhadap Ganoderma sp. pada konsentrasi 5.000, 10.000, 20.000 dan 40.000 ppm menggunakan metode paper disc diffusion. Aktivitas antagonistis S.cellulosae dapat menghambat pertumbuhan Ganoderma sp. TB3 (83%) dan Ganoderma sp. TB4 (85%). Filtrat S.cellulosae menunjukkan hambatan paling optimal terhadap pertumbuhan Ganoderma sp. TB3 (94%) dan TB4 (93%) bila ditumbuhkan di medium CSM broth selama 14 hari dengan teknik sterilisasi membrane filter. Uji Antibiosis dengan ekstrak kasar mulai memperlihatkan hambatan terhadap pertumbuhan terhadap Ganoderma sp. TB3 (68%) dan TB4 (47%) pada konsentrasi 20.000 ppm.

Basal stem rot and root rot diseases caused by pathogenic fungi Ganoderma are threatening diseases that can cause severe loss in industrial tree plantation commodities, including oil palm. The mycelial growth of Ganoderma can be managed using biological control microorganism. Bacteria from the group of Actinomycetes, namely Streptomyces has been widely researched because of their ability to produce various kinds of secondary metabolites which have antibiosis activity. This research was done to show the effect of prolonged delay antagonistic test, media and incubation period of S. cellulosae towards Ganoderma sp. TB3 and TB4. Antagonistic activity was assayed using the prolonged delay antagonistic test with a 9 days delay for Ganoderma inoculation. Antifungal activity of S.cellulosae was tested using fermentation filtrate of the isolate which had been grown for 10 and 14 days in CSM broth and PDB media by still culture method. Filtrates were sterilized using autoclave and membrane filter. The filtrate with highest inhibition activity was extracted and tested against Ganoderma at a concentration of 5.000, 10.000, 20.000 and 40.000 ppm using the paper disc diffusion method. Antagonistic activity of S.cellulosae can inhibit the growth of Ganoderma sp. TB3 (83%) and TB4 (85%). Culture filtrate from CSM broth at 14 days fermentation with membrane filter sterilization technique exhibited the maximum inhibition to Ganoderma sp. TB3 (94%) and TB4 (93%). Antibiosis assay of crude extract started to show 68% inhibition of Ganoderma sp. TB3 and 47% of Ganoderma sp. TB4 at a concentration of 20.000 ppm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>