Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95278 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2001
S29737
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardeli
"Film TiO2 disamping bersifat sebagai fotokatalis juga mempunyai sifat ampitilik, yaitu menjadi superhidrofilik bila disinari UV dan kmbali menjadi hidrofob bila sinar UV tidak ada. Pada permukaan superhidrohlik air cenderung menyebar rata pada permukaan bahan dari pada membentuk partikel-partikel berupa butiran. Film TiO2 di permukaan kaca saat disinari cahaya UV akan menghasilkan pasangan electron-hole (e? dan h", elektron-Iubang positif). Lubang positif berinteraksi dengan air atau ion OH' menghasilkan radikal hidroksil (°OH). Radikal hidroksil ini merupakan spesies yang sangat reaktif menyerang molekul-molekul organik dan dapat mendegradaslnya menjadi CO2 dan H20. Kotoran berminyak yang menempel pada permukaan fotokatalis akan menghambat molekul air belinteraksi dengan hole dari TiO2, pada kasus ini, radikal hidroksil tidak terbentuk. Pada penelitian ini, kaca digunakan sebagai bahan penyangga TiO2 dan film kataiis di permukaan kaca ini digunakan untuk mengevaiuasi reaksi fotodegradasi asam cleat' yang mempakan asam lemak tak jenuh dan asam palmitat sebagai asam lemak jenuh dari mlnyak kelapa sawit. Pmses peiapisan dilakukan melalui metoda sol-gel. Jumlah pelapisan yang dilakukan adalah 1x, 3x, 5x, 7x dan 9x. Pelapisan yang masih transparan adalah sampal pelapisan ke 'lx dan hasil degradasi yang paling optimal diperoleh pada pel plsan ke 5x. Struktur kristal dan morfologi permukaan film katalis dikaralcterisasi dengan XRD, SEM/EDAX dan hidrofilisitas film katalis dlanalisis dengan Confact Anglemeter. n-Heksana digunakan sebagai pelarut dan iradiasi UV dilakukan untuk 0, 1, 2, 3, 4 dan 6 jam. Untuk mengevaluasi perubahan pada asam lemak, produk fotodegradasi dianalisis dengan alat UV-Vis, GC-MS dan in~si!u FFIR yang digabung dengan fotoreaktor. Produk intermediet yang diperoleh dari fotodegradasi asam palmitat adalah asam pentadekanoat, asam mirisiat, pentadekanal, asam Iaurat, heptanol dan heksanol. Sementara itu produk intermediet yang diperoleh dari fotodegradasi asam cleat adalah 9-oktadekenal, nonanal, oktanal, asam 9-oksononanoat, asam oktanoat, asam heptanoat dan asam heksanoat.
TiO2 thin tilm coating on glass surface has photocatalyst and amphiphylic characteristics, that becomings superhydrophilic when it is illuminated by UV radiation and becomings hydrophobic again when UV ray is not existed. Water tends to spread rather than forming droplets on superhydrophilic surface. Glass coated with TiO2 thin layers when illuminated with UV ray will produce electron-hole pairs. Positive holes will interact with water or ion OH' to produce hydroxyl radicals ( 'OH). This hydroxyl radicals are very reactive species that attact organic molecules to become CO2 and HZO. Oily stains that covered a photocatalyst surface, would prevent water molecules to interact with the TiO2 holes, In this case hydroxyl radicals would not be produced. ln this research, glass was applied to support `l'iO2 thin layers and was used to evaluate the photodegradation reactions of oleic acid which ls unsaturated fatty acid and palmitic acid which is saturated fatty acid from palm oil. ln this studies, the coating process was conducted using sol-gel method. The coating process was done tx, 3x, 5x, 7x and 9x. The 7x coatings showed a still transparent surface but the optimal photodegradation was obtained on 5x coatings. The crystal structure and the surface morphology were characterized by XRD, SEMIEDAX and the glass surface hydrophiticity was analyzed by Contact Anglemeter. n-Hexane was used as solvent and the UV irradiation was conducted for the duration of 0, 1, 2, 3, 4, and 6 hours. To evaluate the transformations of those fatty acids, photodegradation products were analyzed by means of UV-VIS, GC~MS and in-situ FUR joined on-line with the photoreactor. The intemtediate products obtained from palmitic acid were pentadecanoic acid, myristic acid, pentadecanal, lauric acid, hepthanot and hexanol. While the intermediate photodegradation products of oleic acid were 9-octadecenal, nonanal, octanal, 9-oxononanoic acid, octanoic acid, heptanoic acid and hexanoic acid."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
D1234
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Prasetia
"Semikonduktor TiO2 mulai dikembangkan menjadi beberapa bentuk morfologi skala nano, salah satu bentuk morfologinya yaitu bentuk TiO2 nanotube. Metode yang paling mudah dilakukan dalam sintesis TiO2 nanotube adalah dengan cara anodisasi menggunakan larutan elektrolit tertentu. Untuk menyempurnakan sintesis TiO2 nanotube, digunakan larutan elektrolit berviskositas tinggi agar mampu menahan laju disolusi dalam sintesis TiO2 nanotube. Natrium alginat merupakan salah satu zat pengental yang diekstrak dari ganggang coklat dan diharapkan mampu menahan laju difusi elektrolit pada sintesis TiO2 nanotube sehingga mampu menghasilkan TiO2 nanotube yang sangat teratur dengan ketinggian tabung yang cukup. Pada penelitian ini, mula-mula dilakukan penentuan viskositas natrium alginat dengan berbagai konsentrasi menggunakan viskometer ostwald. Kemudian, dilakukan anodisasi pada plat titanium dengan variasi konsentrasi natrium alginat, variasi konsentrasi NH4F, serta variasi pH elektrolit. Hasil karakterisasi SEM menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi natrium alginat dan NH4F dalam larutan elektrolit dapat meningkatkan tinggi, diameter, serta kerapihan dari nanotube yang terbentuk. Namun penambahan konsentrasi NH4F yang lebih tinggi serta kondisi pH elektrolit yang lebih rendah justru membuat morfologi TiO2 nanotube semakin tidak beraturan atau bahkan tidak terbentuk. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh morfologi TiO2 nanotube terbaik dengan menggunakan konsentrasi elektrolit natrium alginat dan NH4F masing-masing sebesar 0,30 % dengan media elektrolit pada pH 4.

TiO2 semiconductor has been developed in some nanoscale forms, one of those is TiO2 nanotube. The simplest way to synthesize TiO2 nanotube is anodization process using certain electrolyte solution. High-viscosity electrolyte solution can be used to control the dissolution rate in TiO2 nanotube synthesis. Sodium alginate is one of the thickening agent extracted from brown algae and hopefully it can control the dissolution rate in electrolyte solution in TiO2 nanotube synthesis, so the Highly-ordered TiO2 nanotube can be formed with sufficient nanotube length. In this research, first the determination of sodium alginate viscosity with viscometer Ostwald must be conducted. Then, titanium foil is anodized with concentration variation of NH4F and sodium alginate, also with the pH variation of electrolyte solution. Based on characterization using SEM, the addition of NH4F and sodium alginate in electrolyte solution can increase the length, diameter and organization of nanotube which formed. But the addition of higher NH4F concentration and electrolyte acidity causes TiO2 nanotube morphology more collapsed and not organized, moreover it cant be formed. Based in this research, TiO2 nanotube with the best morphology is obtained with using NH4F and sodium alginate concentration in 0,30 % each, in an electrolyte solution with pH 4."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heny Suseno
"Titanium dioksida adalah semikonduktor yang dapat digunakan sebagai fotokatalis dan mempunyai energi sela pada spektrum mendekati daerah ultraviolet (3,2 eV atau 387 nm). Kristal Ti02 berbentuk anatase lebih fotoaktif dibandingkan dengan bentuk rutil walaupun hal ini bergantung dari kondisi preparasititanium dan reaksi-reaksi utama yang terlibat. Fotokatalis ini juga dapat digunakan untuk menganalisis total karbon organik karbon di dalam air berbasis konversi fotokimia senyawaan organik menjadi C02. Pada metoda konvensional penetapan kandungan karbon di dalam air dilakukan menggunakan metoda analisis COD, BOD dan sebagainya. Hingga saat ini alat ukur untuk analisis total karbon organik (TOG) berbasis pada reaksi fotokimia yang · menggunakan suspensi fotokatalis yang dicampur dengan cuplikan. Oksidasi terjadi pada fotokatalis selama cairan dialirkan melalui reaktor koil yang terbuat dari gelas yang mengelilingi sumber sinar ultraviolet. Pada penelitian ini bertujuan membuat model instrumentasi TOC analyzer yang menggunakan fotokatalis Ti02 terimobilisasi pada dinding gelas koil reaktor yang berfungsi sebagai unit pengoksidasi. lmobilisasi fotokatalis Ti02 dibuat melalui kalsinasi Ti(IV) bis etilacetato diisopropoxida dan diduga akan menghasilkan bentuk kristal anatase yang mempunyai peningkatan luas sehingga mempunyai kemampuan yang sama _dibandingkan dengan fotokatalis dalam bentuk suspensi. Pada penelitian ini dilakukan proses imobilisasi Ti02 pada dinding gelas koil reaktor, karakterisasi hasil imobilisasi, pengujian kinerja reaktor memineralisasi senyawaan organik, penginstalasian model instrumentasi dan pengujian kinerja model instrumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses kalsinasi Ti(IV) bis etilacetato diisopropoxida pada suhu 400°C menghasilkan lapisan tipis Ti02 yang mempunyai struktur kristal anatase dengan energi seta 3,11 sampai dengan 3,27 eV. Ukuran partikel hasil imobilisasi tidak homogen (polikristalin). Menggunakan reaktor yang mempunyai karakter-karakter tersebut diperoleh kemampuan mineralisasi senyawaan organik sebesar 71,67% dibandingkan dengan penggunaan suspensi Ti02. Hasil pengujian kinerja model instrumentasi TOC yang dibuat pada percobaan ini diperoleh kisaran konsentrasi daerah kerja 10 samapai dengan 50 ppm dan limit deteksi sebesar 4,37ppm. Hasil pengujian menggunakan staistik dan QC Chart menunjukan model instrumentasi mempunyai presisi dan akurasi masing-masing sebesar 99,56% dan 96,9%.

Titanium dioxyde is a semiconductor that can be used as photocatalist and has a band gap in near ultraviolet region spectrum (3,2 eV or 387 nm). The anatase form of Ti02 is regarded as more photoactive than rutile form, althought it is depend on the precise preparation condition of titania and the particular reaction involved. The catalist also can be used for analysis of total organic carbon in water based on photocatalisis conversion of organics to C02 over Ti02. In conventional methods, the measurement of organic compound in water was done by COD, BOD etc. Until now the measurement device for determination of total organic carbon (TOC) in water that based on photocatalisis use the suspension system. Oxidation occur at photocatalist during the liquids flow through glass coil reactor surronding the near ultraviolet light source. This experiment was proposed to created a model TOC analyzer instrumentation that used imobilized photocatalist Ti02 in glass coil reactor as oxidation unit. Photocatalist Ti02 is prepared by calcination process of precusor Ti(IV) bis ethylacetato diisopropoxide has anatase form and relatively large of surface area so it my equal performance to that of suspention system. Performance of the proposed reactor was evaluated for the determination of organic compound in water. The purposed reactor is capable to mineralize organic compound (benzoic acid) with rate and quantum yield 185, 7mg/KWh and 1 ,45 X 104 respectively. The overall performance of the model instrumentation is as follow: working concentration range 10 - 50ppm TOC; detection limit 4,37ppm, while the precision and acuration, as evaluated by using statistic and Quiality Control chart are 99,56% and 96,9% respectively.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T40315
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Metal-insulator transition (MIT) adalah suatu fenomena dimana suatu material dapat mengalami perubahan tingkat konduktivitas yang cukup tinggi (103 S/m). Bahasa awamnya, ada material tertentu yang bisa mengalami perubahan sifat dari insulator menjadi logam. MIT dapat disebabkan oleh beberapa faktor baik faktor internal (yang berasal dari sifat intrinsik material itu sendiri) maupun faktor eksternal (yang berasal dari lingkungan luar yang mempengaruhi sifat material tersebut). SrRuO3 merupakan salah satu material dari kelompok ruthenates (Ru), Srn+1RunO3n+1 yang memiliki aplikasi yang luas dalam teknologi lapisan tipis. SrRuO3 memiliki sifat ferromagnetik yang berbeda pada suhu rendah (2KTC), lihat gambar 1(a). Hal ini disebabkan karena perbedaan re-orientasi spin elektron Ru $d: (ii) pada suhu tinggi, MS 2 B/Ru. Selain memiliki sifat magnetik yang unik, SrRuO3 juga memiliki sifat konduktivitas yang baik, sehingga dapat digunakan sebagai elektroda dalam aplikasi devais nano teknologi yang berbasis oxide perovskite material."
MRS 1:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mulhaquddin Sastrayuninrat
"ABSTRAK
Telah dipelajari degradasi fotokatalisis etanol, benzena dan kloroform dalam fasa air menggunakan lapisan tipis TiO2. Percobaan dilakukan menggunakan reaktor alir kontinyu dengan TiO2 yang diimobilisasikan pada dinding dalam kolom gelas dan lampu UV black light digunakan sebagai sumber radiasi. Uji aktifitas reaktor terhadap larutan model pada reaktor dengan sistem tanpa pendingin dan memakai pendingin dilakukan untuk mengetahui pengaruh evaporasi pada pengolahan larutan model. Untuk evaluasi proses yang diuji dilakukan pengukuran pH larutan, daya hantar listrik dan ion klorida dan analisis senyawa intermediat dengan GC dan GC-MS.
Hasil percobaan degradasi fotokatalisis etanol, benzena dan kloroform dalam fasa air menunjukkan terjadinya penurunan pH, naiknya daya hantar listrik dan naiknya konsentrasi ion klorida untuk model kloroform selama proses berlangsung. Senyawa intermediet hasil degradasi secara fotokatalisis dari etanol yang dapat diamati adalah asetaldehida. Penerapan sistem pengolahan yang dikembangkan ini, pada contoh sisa bilasan pelarut organik, menunjukkan kemampuannya menurunkan nilai COD sebesar 83.95 %.

ABSTRACT
Photocatalytic degradation of aquoeus etanol, benzene and chloroform was studied by using TiO2 film catalyst. The experiment was performed in a continous flow reactor, in which TiO2 was immobilized on the inner wall of glass tubes and UV black light lamps were used as radiation source. Test of reactor activity without condensor and with condensor was conducted to know influence of evaporation model. For evaluation process was done by measurement pH, conductivity and chloride ion, and analyses intermediat compound with GC and of GC-MS.
Result of Photocatalytic degradation aquoeus etanol, benzene and chloroform is shown decreasing of pH, increasing conductivity and increasing of chloride ion concentration for chloroform model during process. Result of intermediet compound for photocatalytic degradation of aquoeus etanol is asetaldehide. The experiment on laboratory waste water is indicated to ability decreasing of COD(chemical oxygen demand) about 83.95 %.
"
2007
T40102
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Riando Hastain
Depok: Universitas Indonesia, 1995
S28295
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Nurman Hakim
"ABSTRAK
Teknologi atau metode Sol Gel telah banyak digunakan untuk beberapa aplikasi. Salah satu diantaranya adalah untuk pemrosesan/pembuatan lapisan tipis (thin film). Salah satu batasan/kekurangan dari metode Sol-Gel ini adalah tingginya temperatur yang dibutuhkan pada saat fase pembakaran (firing step).
Pada pane/Wan ini akan ditunjukkan bahwa pembuatan lapisan tipis TiO2 dengan menggunakan metode Sol-Gel dapat dilakukan pada temperatur rendah. Cara yang digunakan ialah dengan memodifikasi/menggabungkan metode Sol-Gel dengan penembakan ion berenergi (ion bombardment). Hasil pane/Wan ini menunjukkan bahwa penembakan dengan menggunakan ion Hidrogen pada energi sebesar 25 keV serta dosis sebesar 1XTOrs ions/cm2 menunjukkan hasil yang bagus dalam hal bentuk permukaan dari film/lapisan (surface morphology) dan juga sifat mekaniknya.

ABSTRACT
Sol-Gel technology has been widely used for many applications. One of them is for thin film processing. One limitation of this process is the high temperature process during the firing step.
In this project, it was shown that it is possible to obtain TiO2 so! gel thin films at low temperature. The method used was ion bombardment on the unfired TiO2 sol gel thin films. With this method, we can obtain a thin film with similar mechanical property and surface morphology to that obtain by conventional so/ gel route_ Bombardment of hydrogen ions with energy of 25 keV and dose of 1X10'16 ions/cm2 have shown a very good result in terms of surface morphology and mechanical properties.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nursiah
"ABSTRAK
Titanium Dioksida sebagai semikonduktor fotokatalisis telah banyak diaplikasikan untuk keperluan pemurnian air dan udara. Pada rangkaian sistem TiO2 untuk keperluan fotokatalisis, dapat digunakan TiO2 yang diimmobilisasikan dalam bentuk lapisan tipis dengan proses sol-gel. Jenis kristal yang paling aktif untuk keperluan fotokatalisis untuk degradasi polutan adalah anatase. Berbagai upaya terus dilakukan untuk mengoptimalkan proses fotokatalisis tersebut antara lain upaya untuk memperbesar persentase anatase dan memperbaiki karakteristik lapisan tipisnya. Pada penelitian mi, divariasikan jenis pelarut alkohol, lama kalsinasi dan pengulangan kalsinasi.Variasi pelarut alkohol yang digunakan yaitu metanol, etanol dan isopropanol. Persentase anatase pada Ti0 2 yang dihasilkan dari ketiga larutan berbeda, yang terbesar Ti0 2 dari larutan dengan pelarut metanol. Dari foto SEM terlihat bahwa proses sol-gel pada larutan dengan pelarut etanol menghasilkan proses gelasi sedangkan yang berpelarut isopropanol menghasilkan proses presipitasi. Luas permukaan lapisan yang paling besar adalah yang berasal dan larutan dengan pelarut isopropanol. Vaniasi lama kalsinasi yaitu 30 menit, 45 menit, 60 menit, 90 menit, 2,5 jam, 5 jam, 7,5 jam dan 10 jam. Dari difraktogram sinar-X tenlihat bahwa semakin lama kalsinasi yang diberikan, jumlah anatase semakin sedikit. Percohaan ketiga adalah mengulangi kalsinasi setelah T10 2 terbentuk. Kalsinasi dilakukan dua kali masing-masing selama 45 menit. Persentase anatase pada kristal T102 jauh lebih banyak dibandingkan dengan yang sekali kalsinasi selama 45 menit."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S34447
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>