Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92919 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2001
S29742
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Universitas Indonesia, 2004
S30193
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purnama Riyanti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
S29680
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meliyanthi
"ABSTRAK Telah dilakukan modifikasi pati dengan menggunakan metil metakrilat yang dicangkokkan pada pati tapioka dengan menggunakan larutan kalium permanganat sebagai inisiator, dan dilakukan dalam atmosfer gas nitrogen, menghasilkan kopolimer pati-g-metil metakrilat yang lebih hidrofobik. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kinetika reaksi pencangkokan metil metakrilat pada pati tapioka, supaya diperoleh persamaan laju reaksinya. Penentuan nilai orde reaksi terhadap konsentrasi kalium permanganat, metil metakrilat dan pati, dilakukan dengan metoda laju awal. Variasi terhadap konsentrasi larutan kalium permanganat, monomer, pati, waktu perendaman, temperatur pencangkokan, dan waktu pencangkokan dilakukan untuk mempelajari pengaruhnya terhadap proses pencangkokan. Hasil kopolimerisasi cangkok diperiksa dengan spektrofotometer FTIR untuk mengetahui gugus-gugus fungsi yang terdapat di dalamnya, perubahan hidrofilisitasnya dengan menggunakan alat pengukur sudut kontak, dan perubahan sifat termalnya diuji dengan Differential Scanning Calorimeter 7 (DSC 7). Kopolimerisasi cangkok metil metakrilat pada pati tapioka berhasil dilakukan dengan kondisi optimum pada konsentrasi larutan KMnO4 0.1 N, konsentrasi monomer 25 %, konsentrasi pati 6.70 x10-05 N, waktu perendaman 30 menit, temperatur pencangkokan 50oC, dan waktu pencangkokan 2 jam, menghasilkan pencangkokan sebesar 119,87 % w/w. Nilai orde reaksi terhadap konsentrasi kalium permanganat, metil metakrilat, dan pati diperoleh dari penelitian adalah ~1, ~1, dan ~2. Kopolimerisasi cangkok metil metakrilat pada pati tapioka ditunjukkan dengan munculnya serapan pada 1728.9 cm-1 yang merupakan serapan vibrasi ulur gugus karbonil senyawa ester metil metakrilat. Kopolimer pati-g-metil metakrilat lebih hidrofobik dari pada pati tapioka. Kopolimer pati-g-metil metakrilat memiliki temperatur transisi gelas yang lebih rendah dari pada pati tapioka. Kata kunci: pati tapioka; metil metakrilat; pati-g-metil metakrilat; hidrofobik, orde reaksi"
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;, ], 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Tussiono
"ABSTRAK Teknologi yang semakin modern dan canggih menuntut peneliti untuk bekerja lebih giat, tidak hanya pada bidang dengan cakupan skala mikro akan tetapi pada skala nano. Seperti halnya penelitian kali ini akan dicoba disintesis membran anorganik silika MCM-48 dengan skala nano. Membran anorganik silika MCM-48 memiliki struktur kubik dengan aliran tiga dimensi. MCM-48 mempunyai selektifitas cukup tinggi pada pemisahan cair-cair atau gas-gas, serta sangat bagus dipergunakan dalam proses katalisis. Membran ini dapat disintesis pada membran pendukung yang terbuat dari zeolit Malang dan clay Lampung dengan metode hidrotermal. Komposisi larutan dengan perbandingan mol yang digunakan untuk membuat MCM-48 adalah TEOS : CTABr : NaOH : H2O = 1 : 0,5 : 5,0x10-3 : 61. Hasil IR menunjukkan bahwa clay sebagai binder material mempunyai kemiripan komposisi dengan zeolit sebagai bahan support. Setelah pelapisan, hasil XRD terlihat puncak difraksi MCM-48 pada 2? = 2,24 dan 2,54. Hal ini membuktikan membran MCM-48 berhasil disintesis. Foto SEM menunjukkan tebal film MCM-48 mencapai sekitar 5?m. Pada foto permukaan, terlihat homogenitas distribusi Si dipermukaan support. Pada foto melintang, terlihat ada penyebaran unsur Si yang merata antara sisi support dan film MCM-48, dan terbentuknya nanokomposit MCM-48/support. Analisis dengan EDX juga membuktikan hal ini. Analisis gas permeasi N2 pada membran membuktikan ada kontribusi aliran viskus, hal ini mengindikasikan ukuran pori MCM-48 tidak terdistribusi seragam. Hasil filtrasi biodiesel terlihat terjadi pemudaran warna. Analisa dengan spektrofotometer UV-Vis memperlihatkan spektra serapan UV-Vis adanya penurunan nilai absorbansi pada hasil penyaringan. Kadar FFA pada biodiesel hasil filtrasi mengalami penurunan dari 0.57% menjadi 0.26%. Kata kunci: MCM-48; CTABr; gas permeasi; membran; TEOS."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Helmiyati
"Kopolimerisasi cangkok metil metakrilat pada pati tapioka dengan menggunakan larutan-kalium permangaiial sebagai inisiator telah dipelajari. dan dilakukan dalam atmosfer gas nitrogen, menghasilkan kopolimer pati-to-metil metakrilat yang lebih hidrofobik. PeneMtJan ini bertujuan untuk mempelajari kinetika reaksi pencangkokan metil metakrilat pada pada tapioka, agar diperoleh persamaan laju reaksinya. Penentuan nilai orde reaksi terhadap konsentrasi kalium permanganat, metil metakrilat dan pati, dilakukan dengan metoda laju awal. Variasi terhadap konsentrasi larutan kalium permanganat, monomer, pati, waktu perendaman, temperatur pencangkokan, dan waktu pencangkokan. Kopolimerisasi cangkok metil metakrilat pada pati tapioka berhasil dilakukan dengan kondisi optimum pada konsentrasi larutan KMnO4 0.1 N, konsentrasi monomer 25 %, konsenlrasi pati 6.70 xlO"05 N, waktu perendaman 30 menit, temperatur pencangkokan 50°C, dan waktu pencangkokan 2 jam, menghasilkan pencangkokan sebesar 119,87 % w/w. Nilai orde reaksi terhadap konsentrasi kalium permanganat, metil metakrilat, dan pati diperoleh dari penelitian adalah -1. -I, dan ~2. Kopolimerisasi cangkok metil metakrilat pada pati tapioka ditunjukkan dengan munculnya serapan pada 1728.9 cm"' yang merupakan serapan vibrasi ulur gugus karbonil senyawa ester metil metakrilat. Kopolimer pati-g-metil metakrilat lebih hidrofobik dari pada pati tapioka."
2005
SAIN-10-1-2005-1
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Faridah Tulhotimah
"ABSTRAK
Sampah plastik menjadi masalah yang cukup rumit untuk diselesaikan, terutama di kota-kota besar yang padat penduduk. Kota Jakarta misalnya, produksi sampah plastic telah mencapai 1.870 m3/hari dan merupakan kandungan kedua terbesar setelah sampah kertas. Sedangkan plastik sulit didgradasi oleh mikroorganisme di dalam tanah.
Beberapa cara telah dilakukan untuk menangani limbah plastik, namun masih banyak menemui masalah. Akhirnya para ahli membuat plastik atau polimer yang dapat terdegradasi, dimana salah satunya adalah dengan memodifikasi pati. Penelitian ini bertujuan membuat kopolimensasi cangkok suatu polimer sintetik (metil akrilat) dengan polimer alam (pati singkong). Hasil kopolimerisasi tersebut diharapkan dapat menggantikan plastik petrokimia yang ramah Iingkungan..
Pembuatan kopolimerisasi cangkok dilakukan dengan cara inisiasi secara kirnia menggunakan inisiator ceric ammonium nitrat, dimana ion Cc akan mengoksidasi molekul pati melalui pembentukan kompleks yang stabil. Pada reaksi tahap lambat, kompleks tersebut akan membentuk radikal bebas pati. Radikal bebas molekul pati akan bereaksi dengan monomer metil akrilat membentuk kopolimer cangkok. .
Proses pembuatannya dilakukan dengan menggunakan dua metoda yang berbeda, yaitu pada penambahan inisiator. Untuk metoda A, inisiator ditambahkan sesudah monomer MA direaksikan dengan suspensi pati, sedangkan metoda B sebaliknya. Reaksi kopolimerisasi dengan metoda A berjalan sangat cepat, maka penambahan inisiator dilakukan secara bertahap. Untuk metoda B reaksinya lebih lambat dan menggunakan inisiator berlebih. Hasil kopolimerisasi dianalisa secara kuantitatif dan kualitatif dengan mengidentifikasi menggunakan spektrofoto meter FT-1R serta pengujian sifat termal menggunakan DSC (Differential Sanning Calorimeter).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kopolimerisasi cangkok dengan metoda B menghasilkan persentase konversi metil krilat (MA) menjadi polimetil akrilat (PMA) lebih besar dari metoda A, yaitu di atas 70%, sedangkan untuk metoda A dibawahnya Begitu pula dengan persentase PMA yang tercangkok pada rantai molekul pati. Untuk homopolimer PMA yang tidak tercangkok, kedua memberikan perbedaan yang tidak berarti, yaitu sekitar 11% - 12%.
Pengukuran dengan Spektrofotometer FT-liR, kopolimer cangkok MA dan pati dan kedua metoda membenikan daerah serapan yang tidak berbeda. Daerah serapan yang muncul pada spektrum kopolimer menunjukkan perbedaan dengan daerah serapan spektrum pati awal clan PMA. Pengujian sifat termal menggunakan DSC, menunjukkan bahwa termogram dani hasil pengukuran tidak memberikan puncak. Hasil kopolimer baik dan metoda A maupun metoda B Iebih bersifat amorphous."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
San Diego: Academic Press, 1998
547.28 POL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>