Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 62704 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Chairani
"
Men1ngkatnya kegiatan industri yang menggunakan logam-logam berat akan menyebabkan bertambahnya pencemaran lingkungan Terdapat banyak cara untuk mengurang1 konsentras1 logam-logam tersebut, salah satunya yaitu flotasi Flotasi (pengambangan) dilakukan terhadap logam-logam Cu(II), Cd(II), Co(II) dan N1(II) yang telah dikomplekskan dengan tanin sesuai dengan perbandingan stoikiometrinya dengan surfaktan dodesilamina dan oktadesilamina stoikiometri kompleks logam-tanin menggunakan Perbandingan ditentukan menggunakan cara perbandingan mol Pengaruh pH, konsentrasi dan Jenis surfaktan terhadap hasil flotasi dari 500 ml larutan, dengan masing-masing 1 on logam 1 ppm, diamati dengan mengukur konsentrasi logam sebelum dan sesudah flotasi dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom (AAS) Kondisi terbaik untuk flotasi masing-masing logam dengan surfaktan dodesilamina adalah untuk logam Cu(II) pH larutan 4 konsentrasi surfaktan 23 ppm untuk logam Cd(II), Co(II) dan N1(Il) pH larutan 8, konsentrasi surfaktan 39 ppm Sedangkan dengan oktadesilamina diperoleh untuk logam Cu(II) pH larutan 4 konsentrasi surfaktan 19 ppm untuk logam Cd(Il) Co(ll) dan N1(ll) pH larutan 7, konsentrasi surfaktan 23 ppm Hasil flotasi yang didapat pada kondisi terbaik untuk keempat logam tersebut dengan surfaktan dodesilamina lebih besar dari pada dengan oktadesilamina Pemanfaatan flotasi untuk menurunkan konsentrasi campuran keempat logam dalam larutan dengan surfaktan dodesilamina, yang dilakukan pada pH larutan 7, menghasilkan penurunan konsentrasi keempat logam yang lebih besar dar1 90 % kecuali untuk 1 on Cd(II) Dengan surfaktan yang sama flotasi pada pH 4 dapat memisahkan sebagian besar logam Cu(II) dari ketiga logan lainnya"
1993
S29830
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Safina Indahayati
Depok: Universitas Indonesia, 2000
S29767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Warno
Depok: Universitas Indonesia, 1999
S29762
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamim
"Kinetika dan mekanisme reaksi pembentukan kompleks M(II) : Co(II), Ni(II) dan Zn(II) dengan ligan 2-(5-bromo-2-piridilazo)-5 dietilaminofenol (5-Br-PADAP atau HL) pada antarmuka heksana-air telah dipelajari melalui pengukuran spektrofotometri UV-Vis menggunakan metode batch dan metode centrifugal liquid membrane (CLM) spektrofotometri. Molar rasio pembentukan kompleks Co(II), Ni(II) dan Zn(II) yang diperoleh adalah sama yaitu [M] : [HL] = 1 : 2, sehingga kompleks yang terbentuk adalah kompleks Co(II)L2, Ni(II)L2 dan Zn(II)L2.Melalui pembentukan kompleks dengan metode batch diketahui bahwa kompleks Co(II)L2 yang terbentuk akan terlarut dalam fasa air dengan ëmaks = 586 nm, kompleks Ni(II)L2 dapat terekstrak dalam fasa organik dengan ëmaks = 508 nm, sedangkan Zn(II)L2 terbentuk sangat sedikit pada fasa air. Kelarutan kompleks Zn(II)L2 pada kedua fasa sangat kecil. Pembentukan kompleks dengan metode CLM dapat diamati melalui spektra absorpsi pada waktu tertentu. Metode CLM menghasilkan spektra absorpsi monomer kompleks Co(II)L2 dengan ëmaks 574 nm, monomer kompleks Ni(II)L2 dengan ëmaks 550 nm serta kompleks Zn(II)L2 dengan ëmaks 566 nm, spektra yang berbeda dengan metode batch ini menunjukkan bahwa kompleks-kompleks tersebut berada pada antarmuka. Pembentukan kompleks M(II) ? 5-Br-PADAP yang diamati menggunakan metode CLM dipengaruhi oleh konsentrasi ion logam M(II), konsentrasi ligan dan pH.
Dari hasil kinetika reaksi pembentukan monomer kompleks, dapat diketahui mekanisme reaksi yang terjadi pada antarmuka sistem heksana-air. Untuk pembentukan kompleks Co(II)L2 diperoleh nilai Kkmp rata-rata sebesar (7,87 ±1,5) x101 M-1 s-1. Untuk pembentukan kompleks Ni(II)L2 diperoleh nilai kkmp rata-rata sebesar (1,72 0,26) x10±2 M-1 s-1, sedangkan untuk pembentukan kompleks Zn(II)L2 tidak diperoleh nilai konstanta laju reaksinya dikarenakan laju reaksi yang terlalu cepat. Penggunaan ligan dengan konsentrasi tinggi pada pembentukan kompleks dapat menghasilkan J-aggregat kompleks (kumpulan kompleks), yang ditunjukkan dengan pergeseran panjang gelombang ke arah panjang gelombang yang lebih besar (pergeseran merah atau batokromik). Bilangan aggregasi kompleks (Neff) yang diperoleh untuk kompleks Co(II)L2 adalah Neff = 3 sedangkan untuk kompleks Ni(II)L2 diperoleh nilai Neff = 4."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
KIM.027/08 Ham k
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
N.A.B Vera
"Kaliks[n]aren mempakan ligan makrosiklik yang dibentuk oleh unit-unit
fenolyang termetilasidan dapat membentuk kompleks dengan ion-ion logam.
Penelitian ini bertujuan untuk tetapan ionisasi asam pertama (Kai) dari
25,26,27,28-tetra-karboksi-metoksi-5,11,17,23-tetra-tert-butil-kaliks[4]aren
(kaliks[4]aren, LH4), 37,38,39,40,41,42-heksakis-karboksi-metoksi-
5,ll,17,23,29,35-heksakis-tert-butil-kaliks[6]aren (kaliks[6]aren,LH6) dan
49,50,51,52,53,54,55,56-okta-karboksi-metoksi-5,l 1,17,23,29,35,41,47- okta-tertbutii-
kaliks[8]aren (kaliks[8]aren, LHg). Selanjutnya ligan dengan 4, 6 dan 8
gugus karboksilat tersebut dipelajari konstanta kestabilan kompleksnya dengan
ion Yb^^ pada daerah pH sekitar pKai. Percobaan dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer UVA^is
berkas ganda. Kurva Absorbans (Absorbansi vs Panjang gelombang) dari ketiga
ligan dipelajari pada berbagai pH dengan kenaikan 0,50 - 1,00 satuan pada
kisaran pH 1,00 - 10,00 dibuat untuk menentukan titik-titik isobestiknya.
Selanjutnya Kai ditentukan dengan membuat kurva Absorbansi vs Panjang
Gelombang dengan daerah pH yang lebih sempit (0,03 - 0,5 satuan pH ). Dari
spektrum serapan yang diperoleh, dibuat grafik Absorbansi vs pH dari panjang
gelombang sebelum dan sesudah titik isobestik pertama. Kestabilan reaksi
kompleks Yb(III)-Kaliks[n]aren ditentukan dengan menggunakan metode
mol-rasio pada daerah pH 1,6-1,7 untuk mempelajari pengaruh ukuran molekul
ligan terhadap kestabilan kompleks.
Pada daerah pH yang dipelajari titik isobestik yang telah didapat untuk
kaliks[4]aren, kaliks[6]aren dan kaliks[8]aren berturut-turut 4, 5, dan 3 dengan
titik isobestik pertama terdapat pada panjang gelombang 242,3 nm, 237,9 nm, dan
234,4 nm. Dengan bertambahnya gugus karboksilat dan ukuran rongga ionisasi
pertama lebih sukar teijadi.
Nilai pKai rata-rata yang diperoleh dari kaliks[4]aren = 1.93 ;
kaliks[6]aren = 1.97 ; kaliks[8]aren = 2.16 dan nilai konstanta kestabilan
kompleks Yb(in)-kaliks[4]aren 5.4905.10^^; Yb(m) kaliks[6]aren 3.6697.lO^V
Yb(III)-kaliks[8]aren 2.0508 . 10."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairil Zamzam
1992
S29874
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Widya Hantini
"ABSTRAK
Ion-ion logam dapat dipisahkan dari suatu campuran dengan menggunakan teknik pengendapan, resin penukar ion, adsorpsi dan flotasi. Teknik pernisahan dengan flotasi tidak memerlukan waktu yang lama, efisien dan efektif untuk memekatkan ion-ion logam dari larutan encer. ion-ion logam tersebut diangkat kepermukaan larutan dalam bentuk kompleksnya dengan menempel pada gelembung udara. Flotasi dilakukan terhadap ion-ion logam Mn(II), Ni(II) clan Co"1k 1) yang telah dikomplekskan dengan tanin, asam oksalat dan EDTA sesuai perbandingan stoikiometrinya dengan menggunakan surfaktan dodesilarnin. Perbandingan stoikiornetri kompleks logam-ligan ditentukan dengan metode perbandingan mol menggunakan spektrofotometer ultra - ungu-tampak. Pengaruh pH, konsentrasi ligan clan surfaktan terhadap hasil flotasi diamati dengan mengukur konsentrasi ion logam sebelum clan sesudah flotasi menggunakan spektrofotometer serapan atom. Perbandingan stoikiometri rata-rata kompieks logam-ligan yang diperoleh adalah 4 : 1 untuk kompleks logam-tanin clan 1:1 untuk kompleks logam-oksalat maupun logam-EDTA. Flotasi kompleks logam MnOl', Ni(II) clan CoOl" dengan ligan tanin, asam oksalat clan EDTA mencapai optimum pada pH 8,0. Asam oksalat dapat berfungsi sebagai depresan pada flotasi kompleks Nitanin yang semula pada pH 8,0 hasil flotasinya 92,07% menjadi 10,56%. Kecenderungan penurunan hasil flotasi ion logam Ni(II) dan Co(ll) dengan adanya EDTA memberikan kemiripan. Flotasi terhadap campuran larutan Ni(II) clan Co(II) pada pH 8,0 dengan penambahan asam oksalat sesuai yang dibutuhkan untuk flotasi satu ion logam saja diperoleh hasil yang selektif dan maksimum. Flotasi terhadap campuran kedua logam tersebut dengan penambahan EDTA diperoleh selektifitas yang renclah. Flotasi selektif untuk memisahkan NIn(II) dari Ni(II) dan Co(II) dalam campuran larutan ketiga logam dapat dilakukan pada pH 6,0 dengan menambahkan tanin, asam oksalat clan dodesilamin sesuai yang dibutuhkan untuk menghasilkan flotasi ion logam rvIn(lly,!qang optimum, selanjutnya larutan sisa difflotasi kembali pada pH 8,0 dengan kondisi yang sama untuk pernisahan ion logam Ni(II) dad Co(ll) pada percobaan sebelumya."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>