Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76110 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Awalia Hafsyah
"ABSTRAK
Kapang Monascus purpureus telah lama dikenal masyarakat Cina sebagai
kapang penghasil zat warna (pigmen). Pigmen yang merupakan metabolit sekunder
darl kapang tersebut dimanfaatkan sebagai pewarna makanan, pewama kosmetika,
clan zat antiseptik. Wama pigmen yang dihasilkan kapang Monascus purpureus
bervariasi bergantung pada kondisi lingkungan clan komposisi medium
pertumbuhannya. Vanasi warna tersebut membenkan banyak pilihan kepada manusia
dalam menggunakan pewarna alami yang aman, mengingat akhir-akhir mi
penggunaan pewarna sintetis terutama pewarna makanan banyak diragukan bagi
kesehatan.
Dalam penelitian mi dilakukan variasi sumber karbon thiam medium
pertumbuhan kapang Monascus purpureus. Tujuannya adalah untuk membandingkan
penggunaan beberapa jenis tepung sebagai sumber karbon dalam media
pengembangbiakan kapang Monascus purpureus.
Tepung-tepung yang digunakan sebagai sumber karbon adalah kanji, sagu
aren, terigu, dan onggok (limbah padat industri tapioka). Pengamatan dilakukan
terhadap pigmen yang diambil darli cairan medium fermentasi. Absorbansi pigmen
diamati dengan menggunakan spektrofotometer path kisaran panjang gelombang 300-700.
Dan percobaan diperoleh waktu inkubasi terbaik bagi Monascus purpureus
untuk inenghasilkan pigmen dengan intensitas serapan tertinggi thiam berbagai
sumber karbon. Dalam medium onggok waktu inkubasi terbaiknya adalah 96 jam,
dalam medium kanji dan sagu aren adalah 120 jam, dan dalam medium terigu adalah
168 jam. Perbedaan warna pigmen dipengaruhi oleh konsentrasi sumber nitrogen
dalam medium. Selain itu konsentrasi sumber nitrogen juga mempengaruhi intensitas
serapan pigmen. Dengan menggunakan sumber nitrogen KNO 3 diperoleh konsentrasi
KNO3 terbaik pada 0,6% (wlv). Konsentrasi sumber karbon juga mempengaruhi
intensitas serapan pigmen. Dengan menggunakan sumber karbon onggok diperoleh
konsentrasi sumber karbon terbaik path 5% (w/v).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lila Kusuma Rahayu
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T40153
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Radiastuti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T40127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
A. Partha Komara S.
"ABSTRAK
Monascus purpureus merupakan salah satu fungi yang mampu memproduksi pigmen dan juga senyawa statin (lovastatin). Pigmen yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pewarna makanan yang aman dan
lovastatin dapat mengurangi tingkat kolesterol di dalam darah. Fermentasi dilakukan pada media cair dengan menggunakan glukosa sebagai sumber karbon dan MSG {Mono Sodium Glutamate) sebagai sumber nitrogen. MSG sebagai sumber nitrogen memiliki pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan dan pembentukan pigmen yang dihasllkan M. purpureus. Media cair yang digunakan yaitu media Miyake (media yang cocok untuk M. purpureus dalam produksi pigmen) dan media Hajjaj (media yang cocok untuk Aspergillus terreus dalam produksi lovastatin). Hasil pengujian dengan TLC dan LCMS tidak menunjukkan adanya lovastatin yang diproduksi oleh M. purpureus pada kedua media. Pembacaan m/z 405 (m/z milik lovastatin, dimana lovastatin memiliki berat molekul 404,55) pada Spektra Massa dalam beberapa sampel tidak mengindikasikan lovastatin, melainkan ion [M+Na]"
dari monascorubrin (pigmen jingga) yang memiliki berat molekul 382,455. XIC yang diminta untuk m/z 405 tidak menunjukkan waktu retensi yang sama
dengan lovastatin standar. Lovastatin standar memiliki waktu retensi 8,567 dengan kondisi laju alir 0,1 ml/menit dengan fasa gerak yang digunakan
methanol 90%. Pada hasil LCMS terdapat beberapa pigmen yang dihasllkan yaitu pigmen kuning, mon.ascin (dengan tp sekitar 6,7) dan ankaflavin (dengan tp sekitar 7,6) serta pigmen jingga, monascorubrin (dengan tp sekitar 9,8) dan rubropunctatin (dengan tp sekitar 7,5) pada kondisi yang sama dengan lovastatin standar. Pigmen merah rubropunctamin dan monascorubramin tidak tampak pada intensitas yang besar.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabbath Marchend
"Statin telah diketahui dapat menurunkan kandungan kolesterol dalam
darah. Statin menurunkan kandungan kolesterol dengan cara menghambat
kefja enzim HMG Co-A reduktase yang dibutuhkan pada biosintesis
kolesterol, Enzim tersebut mengkatalis reaksi perubahan p^iidrokshpmetilglutaril
Co-A menjadi asam mevalonat. Statin biasanya dihasilkan
melalui fermentasi dengan menggunakan kapang jenis Aspergillus dan
Monascus. Akan tetapl, statin yang dihasilkan dari kapang Monascm tipe
liar, kadamya masih relatif kecil. Untuk Itu dilakukan upaya peningkatan
galur untuk mendapatkan galur yang leblh potensial dafem menghasilkan
statin. Jenis Monascus yang dipakal adalah Monascus purpumus. Upaya
peningkatan galur dilakukan dengan mutasi sinar gamma (y) pada
beberapa dosis irradiasi yaitu 0,1-0,5 kGy. Seleksl mutan dilakukan
secara aoak trerdasarican pola penampakan koloni pada cawan petii dan
setelah itu dipilih dosis optimum irradiasi (dosis yang memberikan persentasi
survival terkecil) berdasarkan jumlah koloni tunggal yang terbentuk. Dosisdosis
optimum yang didapatkan adalah 0,2 ; 0,3 dan 0,4 kGy. Fermentasi
yang dilakukan terhadap Monascus purpureus tipe liar dan isolat-isolatnya
tidak menunjukkan adanya statin. Beberapa senyawa yang diperkirakan
dihasilkan pada fermentasi dari isolat Monascus purpureus dan tipe liarnya
adalah pigmen warna monascin, monascorubrin, ankaflavin, serta
rubropunctatin

Statin has been known capable of reducing cholesterol content in
blood by inhibiting HMG Co-A reductase enzyme (an enzyme which is
needed in cholesterol biosynthesis). This enzyme catalysts the formation of
mevalonic acid from p-hydroxyl- p-methylglutaryl Co-A. Statin is usually
produced from the fermentation of AspergUlus and Monascus, but the statin
yield from the fermentation of Monascus wild type is still low. Therefore, it
needs strain improvement to increase the statin production which is done by
modifying the genetics. The strain used in this experiment Is Monascus
purpureus. The strain improvement is done by mutating Monascus purpureus
wild type using gamma (y) ray in several doses. The doses used in the
irradiation are 0,1; 0,2; 0,3; 0,4 and 0,5 kGy. Mutant selection is done
randomly based on the single colony pattern on petri dish. Before random
selection, the optimum doses of irradiation are needed to be determined. The
optimum doses are those which give the smallest survival fractions. Those
optimum doses are 0,2 kGy, 0,3 kGy and 0,4 kGy. Monascus purpureus wild
type and its isolates did not produce any statin under fermentation in Miyake's
medium. Several compounds which were predicted produced from
Monascus purpureus wild type and its isolates are monascin, monascorubrin,
ankaflavin and rubropunctatin
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2001
S29736
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2001
S29747
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Galih Parassanti
"Telah dilakukan penelitian di Laboratorium Biologi Reproduksi dan Perkembangan, Departemen Biologi FMIPA UI pada bulan Januari--April 2004 untuk mengetahui pengaruh pencekokan senyawa statin hasil fermentasi Monascus purpureus Went TISTR 3090 pada medium tempe kedelai terhadap spermatogenesis mencit (Mus musculus L.) galur DDY. Pencekokan dilakukan setiap hari selama 36 hari berturut-turut terhadap 30 ekor mencit yang dibagi dalam 3 kelompok perlakuan, yaitu satu kelompok kontrol negatif (KK 1) yang hanya dicekok dengan larutan CMC 1%, satu kelompok kontrol positif (KK 2) yang dicekok dengan tepung tempe dosis 14 mg/kg bb/hari dan satu kelompok eksperimen (KE) yang dicekok dengan filtrat kering statin dosis 14 mg/kg bb/hari. Pada hari ke-37, semua mencit percobaan dikorbankan dengan cara dislokasi vertebrae servikalis, kemudian pembedahan untuk diambil organ testisnya dan ditimbang. Selanjutnya pembuatan sediaan histologi dengan metode parafin dilakukan untuk diamati secara mikroskopik. Parameter yang diukur adalah berat organ testis, diameter tubulus seminiferus, dan struktur histologi sel-sel spermatogenik dengan skor metode Johnsen. Hasil uji statistik Kruskal Wallis menunjukkan bahwa diameter tubulus seminiferus dan skor metode Johnsen pada kelompok mencit yang dicekok filtrat kering statin dosis 14 mg/kg bb/hari (KE) tidak mengalami penurunan yang bermakna. Demikian pula hasil uji ANAVA menunjukkan bahwa berat testis kelompok mencit yang dicekok dengan filtrat kering statin dosis 14 mg/kg bb/hari (KE) tidak mengalami penurunan yang bermakna. Dengan demikian proses spermatogenesis tidak mengalami hambatan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S31292
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>