Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150613 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Sehabuddin Nur
"ABSTRAK
Flotasi (pengambangan) dilakukan terhadap logam-logam Fe(III) dan Cr(III) yang telah dikomplekskan dengan tanin sesuai dengan perbandingan stoikiometrinya. perbandingan stoikioinetri kompleks 1ogam-tarin ditentukan dengan inetoda perbaridingan fbi inenggunakan spektrofotometer UV-Vis. Pengaruh pH, konsentrasi dart jenis surfaktan terhadap hasil fiotasi diamati dengan mengukur konsentrasi logam sebeluin dart sesudah fiotasi dengari inenggunakan spektrofotometer serapan atom. Kompiek iogam-tart in d ibentuk dengan perbarid irtgan stoikiometri logam tanin 4 1 dan kesyabilan koinpieks logain Fe(III)-tanirt iebih besar dibandingkan dengan kompleks Cr(III)-tanirL Fiotasi terbaik urituk logam Fe( [II) dergar inenggurtakan surfaktan dodesilamin, heksadesilamiri dan oktadesiianTgin diperoieh pada pH 4 sedangkan untuk logam Cr(iii) pada pH 8 dengar surfaktan dodesilamin serta pH 7 untuk kedua surfaktan lainnya. Selektivitas flotasi dengan menggunakan surfaktan oktadesilamin > heksadesilamin > dodesilamin. Flotasi dengan menggunakan surfaktan dodeilamin diperoleh hasil yang lebih besar dibandingkan dengan kedua surf aktan lainnya. Pemanfaatan teknik flotasi untuk inenurunkan konsentrasi campuran logam Fe(III) dan Cr(III) da1au larutan dengan menggunakan surfaktan dodesilamin pada pH 7, dihasilkan penurunan konsentrasi kedua logani lebih dan 80 %. Flotasi pada pH 3,5 dengan menggunakan surfaktan dodesilainin dapat nieniisahkan sebagian besar logani Fe(III) dari logam Cr(III)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harefa, Wiseman
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariana M.
"ABSTRAK
Metode ekstraksi adalah suatu metode pemlsahan yang sudah lama digunakan untuk
tujuan pemlsahan. Metode ini bersifat sederhana dan mudah dikerjakan. Percobaan kali ini
bertujuan untuk memisahkan Cr (HI) dan Zn (U) dengan menggunakan metode ekstraksi
pelarut. Sebagai ligan pengkompleks digunakan asam salisilat sedangkan pelarut organik yang
digunakan adalah butanol.
Penentuan stokiometri kompleks dilakukan secara spektrofotometrik dengan
menggunakan metode perbandingan mol. Keberhasilan ekstraksi diukur dengan harga %E,
yang dihitung berdasarkan harga D (distribusi) , yaitu suatu harga yang menunjukkan
perbandingan antara konsentrasi logam di pelarut organik dengan konsentrasi logam di pelarut
air, setelah dilakukan ekstraksi. Pengukuran konsentrasi logam di air ditentukan dengan
menggunakan spektrofotometer serapan atom.
Di dalam fasa air interaksi antara Cr^"^ dan asam salisilat menghasilkan senyawa
kompleks Cr[(Hsal)2(H20)4]"^ sedangkan interaksi antara HSal dengan 2h menghasilkan
senyawa kompIeksZn[Hsal]2. Nilai pH optimum bagi ekstraksi Cr (III) berada pada pH 3
dengan harga % E =65,18% sedangkan pH optimum bagi ekstraksi Zn (II) terjadi pada pH
5 dengan harga %E=54,03 %
Terbentuknya kompleks Cr[(Hsal)2(H20)4]'^ dan Zn[HS^l] ditandai dengan
terbentuknya spektra yarig memiliki karakteristik berbeda dengan kharakteristik spektra
Cr(III), spektra ZnQl) ataupun spektra asam salisilat bebas.
Penambahan asam perklorat ke dalam ekstraksi Cr dan Zn salisilat menyebabkan harga
%E bagi Cr (III) meningkat menjadi 65,43% sedangkan harga %E bagi Zn (11) tidak
mengalami perubahan. Ini membuktikan bahwa asam perklorat yang ditambahkan mampu
menjadi pasangan ion bagi kompleks .
Harga rata-rata %E total Cr (HI) dari dua kali ekstraksi dari lima larutan campuran
Cr (III) dan Zn (II) adalah 88,044% sedangkan harga rata-rata %E total Zn (II) adalah
39,15% .

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairani
"
Men1ngkatnya kegiatan industri yang menggunakan logam-logam berat akan menyebabkan bertambahnya pencemaran lingkungan Terdapat banyak cara untuk mengurang1 konsentras1 logam-logam tersebut, salah satunya yaitu flotasi Flotasi (pengambangan) dilakukan terhadap logam-logam Cu(II), Cd(II), Co(II) dan N1(II) yang telah dikomplekskan dengan tanin sesuai dengan perbandingan stoikiometrinya dengan surfaktan dodesilamina dan oktadesilamina stoikiometri kompleks logam-tanin menggunakan Perbandingan ditentukan menggunakan cara perbandingan mol Pengaruh pH, konsentrasi dan Jenis surfaktan terhadap hasil flotasi dari 500 ml larutan, dengan masing-masing 1 on logam 1 ppm, diamati dengan mengukur konsentrasi logam sebelum dan sesudah flotasi dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom (AAS) Kondisi terbaik untuk flotasi masing-masing logam dengan surfaktan dodesilamina adalah untuk logam Cu(II) pH larutan 4 konsentrasi surfaktan 23 ppm untuk logam Cd(II), Co(II) dan N1(Il) pH larutan 8, konsentrasi surfaktan 39 ppm Sedangkan dengan oktadesilamina diperoleh untuk logam Cu(II) pH larutan 4 konsentrasi surfaktan 19 ppm untuk logam Cd(Il) Co(ll) dan N1(ll) pH larutan 7, konsentrasi surfaktan 23 ppm Hasil flotasi yang didapat pada kondisi terbaik untuk keempat logam tersebut dengan surfaktan dodesilamina lebih besar dari pada dengan oktadesilamina Pemanfaatan flotasi untuk menurunkan konsentrasi campuran keempat logam dalam larutan dengan surfaktan dodesilamina, yang dilakukan pada pH larutan 7, menghasilkan penurunan konsentrasi keempat logam yang lebih besar dar1 90 % kecuali untuk 1 on Cd(II) Dengan surfaktan yang sama flotasi pada pH 4 dapat memisahkan sebagian besar logam Cu(II) dari ketiga logan lainnya"
1993
S29830
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safina Indahayati
Depok: Universitas Indonesia, 2000
S29767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Arini Izzataddini
"Cr metal adalah logam yang berbahaya bagi lingkungan. Jika terpapar ke tubuh manusia, kromium dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan. Menurut Badan Perlindungan Lingkungan AS (US EPA), total kontaminan kromium dalam air adalah 0,1 mg / L. Oleh karena itu, logam kromium harus dipisahkan sebelum terpapar ke tubuh manusia. Metode yang biasa digunakan untuk memisahkan logam Cr (III) dalam air adalah tidak selektif seperti adsorpsi dan elektrokimia. Ion Imprinted Polymer adalah teknik untuk menciptakan selektivitas melalui ikatan rongga pada permukaan adsorben. Selektivitas adsorben polimer didasarkan pada geometri koordinasi, jumlah koordinasi ion, muatan dan ukuran polimer. Dalam penelitian ini, sintesis Ion Imprinted Polymer dilakukan dengan template ion krom (Cr3 +) dengan asam galat sebagai ligan dan metil metakrilat sebagai monomer fungsional. Polimer imprinted Cr-ion (Cr-IIP) berhasil disintesis dengan metode polimerisasi massal menggunakan Ethylenglycoldimetaacrylate (EGDMA) sebagai pengikat silang dan Azobisisobutironitril (AIBN) sebagai Pemrakarsa. Variasi perbandingan Asam Galat: Methyl Methacrylate dipelajari dan rasio mol optimum Asam Gallic: Methyl methacrylate dipelajari yaitu 1: 1.
Hasil sintesis Cr-IIP dikarakterisasi menggunakan Scanning Electron Microscope Energy Dispersive X-ray Spectroscopy (SEM) -EDX) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR). Untuk mengetahui kemampuan adsorpsi, Cr-IIP diuji untuk pengaruh pH dan waktu kontak. Adsorpsi maksimum Cr-IIP dicapai pada pH 5 dan waktu kontak 120 menit. Adsorpsi polimer imprint-Cr-ion mengikuti model isoterm freundlich dengan kapasitas adsorpsi maksimum 131,37 mg / g. Uji selektivitas polimer imprinted Cr-ion untuk ion logam lain menunjukkan nilai relatif faktor selektivitas (αr) dari Cr (III) / Ag (I) dan Cr (III) / Fe (III) adalah 3.08 dan 3.93. Penggunaan Cr-IIP memiliki reproduksibilitas yang baik dengan CV Horwitz 1,28% dan% RSD 1,02%. Cr (III) -IIP juga menunjukkan nilai pemulihan 110,26%; 121,37% dan 110,87%.

Cr metal is a metal which is dangerous for the environment. If exposed to the human body, chromium can cause several health problems. According to The US Environmental Protection Agency (US EPA), total chromium contaminants in water are 0.1 mg / L. Therefore, chromium metal must be separated before exposure to the human body. The commonly used method of separating Cr (III) metals in water is non-selective such as adsorption and electrochemistry. Ion Imprinted Polymer is a technique for creating selectivity through binding cavities on the surface of the adsorbent. The polymer adsorbent selectivity is based on the coordination geometry, the ion coordination number, the charge and the size of the polymer. In this research, synthesis of Ion Imprinted Polymer was carried out with a chromium ion (Cr3 +) template with gallic acid as a ligand and methyl methacrylate as a functional monomer. Cr-ion imprinted polymer (Cr-IIP) was successfully synthesized by the bulk polymerization method using Ethylenglycoldimetaacrylate (EGDMA) as a crosslinker and Azobisisobutironitril (AIBN) as an Initiator. Variation of Gallic Acid comparison: Methyl Methacrylate was studied and the optimum mole ratio of Gallic Acid: Methyl methacrylate was studied which was 1: 1.
The results of Cr-IIP synthesis were characterized using Scanning Electron Microscope Energy Dispersive X-ray Spectroscopy (SEM-EDX) and Fourier Transform Infra Red (FTIR). To find out the adsorption capability, Cr-IIP was tested for the influence of pH and contact time. Maximum adsorption of Cr-IIP is achieved at pH 5 and contact time 120 minutes. The adsorption of Cr-ion imprinted polymer follows the freundlich isotherm model with a maximum adsorption capacity of 131.37 mg / g. The Cr-ion imprinted polymer selectivity test for other metal ions shows the relative value of the selectivity factor (αr) of Cr (III) / Ag (I) and Cr (III) / Fe (III) is 3.08 and 3.93. The use of Cr-IIP has good reproducibility with a CV Horwitz of 1.28% and% RSD of 1.02%. Cr (III) -IIP also showed a recovery value of 110.26%; 121.37% and 110.87%.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puriyati
"Ion logam Cr (III) dan Cr (VI) merupakan logam berat yang dapat membahayakan bagi lingkungan. Oleh karena itu diperlukan cara untuk dapat menangani limbah tersebut, salah satu caranya yaitu menggunakan biomassa alga hijau sebagai biosorben yang dapat menyerap logam berat. Selain itu juga dilakukan protonasi biomassa dengan menggunakan larutan HCl 0,1 M yang diharapkan menghasilkan serapan (daya adsorpsi) terhadap ion logam Cr (III) dan Cr (VI). Penelitian ini menggunakan beberapa variasi yiatu, pH awal larutan logam, waktu kontak, dan konsentrasi awal larutan logam. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa biosorpsi optimum untuk ion logam Cr (III) berada pada pH 7 sebesar 94,68 % sedangkan biosorpsi optimum untuk ion logam Cr (VI) berada pada pH 2 sebesar 64,79 %. Penyerapan maksimum untuk ion logam Cr (III) dan Cr (VI) berada pada waktu kontak 60 menit. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa serapan terbesar untuk ion logam Cr (III) terjadi pada konsentrasi 10 mg/L dan untuk ion logam Cr (VI) terjadi pada konsentrasi 80 mg/l. Biomassa alga hijau terprotonasi dapat digunakan sebagai biosorben ion logam Cr (III) dan Cr (VI)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S30685
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>