Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21060 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Afrizal
"ABSTRAK
Pemakaian aditif minyak pelumas telah dimulai sejak permulaan abad ke-20. Aditif yang paling banyak digunakan saat mi adalah senyawa logam dialkil ditiofosfat dan diaril ditiofosfat, khususnya Seng dialkil ditiofosfat.
Penelitian ini mencoba mempelajari pembuatan salah satu jenis aditif Seng dialkil ditiofosfat, yaitu Seng dietil ditiofosfat. Pembuatan Seng dietil ditiofosfat dilakukan melalui 2 tahapan reaksi dengan menggunakan atmosfer nitrogen selama reaksi berlansung . Tahapan pertama melalui pembuatan asam dietil dtiofosfat yang berasal dari reaksi antara etanol dengan fosfor pentasulfida, kernudian pada tahapan kedua asam dietil ditiofosfat direaksikan dengan Zn asetat membentuk Seng dietil ditiofosfat. Variasi suhu reaksi yang dilakukan adalah 300C,400C, 500C, 600C, dan 700C. Dengan komposisi reaktan 25 mL etanol dan 2,8 g P2S5 serta 2 g Zn asetat, menghasilkan produk Seng dietil ditiofosfat ( hasil percobaan ) pada
masing-masing suhu reaksi adalah 2,92 g; 3,73 g; 1,61 g; 0,98 g; dan 0,68 g. Berdasarkan perhitungan secara teoritis hasiJ yang di peroleh seharusnya adalah 5,49 g, sehingga produk optimum Seng dietil ditiofosfat adalah pada suhu 400C sebanyak 3,73 g dengan persen hasil 67,89 %.
Seng dietil ditiofosfat yang diperoleh dari penelitian ini mempunyai titik Ieleh antara 87,2 °C - 89,7oC. Hasil analisis Seng dietil ditiofosfat pada masing-masing suhu reaksi dengan spektrofotometer FT-JR menghasilkan pita-pita serapan yang mirip, dengan pita-pita serapan yang terletak pada bilangan geiombang antara 2981,42 Cm' s/d 539,97 Cm". Sementara analisis dengan spektrofotorneter GC-MS diperoleh pada spectrogram massanya informasi fragmen-fragmen ion antara m/z: 45 s/d m/z :186."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harun Al Rasyid Munar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36757
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Batubara, Leonardo
"Lingkungan industri pelumas di Indonesia telah memasuki babak baru. Gong keterbukaan dimulai dengan terbitnya Kepres No.21 Tahun 2001 menggantikan Kepres No.18 Tahun 1988. Inti Kepres baru tersebut adalah mencabut hak monopoli Pertamina di dalam tata niaga pelumas serta membuka kesempatan bagi para investor dalam negeri maupun dari luar Indonesia untuk melakukan kegiatan di bisnis pelumas dari hulu sampai ke hilir.
Perubahan deregulasi ini membuat PT. WGI mau tak mau harus mereview kembali strategi yang telah disusun, karena peta persaingan di industri ini menjadi sangat ketat dengan bertambahnya pemain yang berlomba-lomba memasukkan produk pelumasnya ke pasar Indonesia.
Faktor-faktor inilah yang melatar belakangi tujuan karya akhir ini yaitu untuk menganaiisis strategi bersaing yang dilakukan PT.WGI saat ini dalam menghadapi kondisi persaingan yang semakin ketat dan juga memberikan rekomendasi sebagai alternatif strategi bersaing bagi PT.WGI untuk mengembangkan posisi yang lebih dominan lagi di industri pelumas ini.
Saat ini Pertaniina masih mendominasi pasar pelumas kendaraan di Indonesia dengan memiliki pangsa pasar kurang lebih 60%. Pertamina yang sudah bertahun-tahun rnemonopoli pasar pelumas kendaraan ini, memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan para pesaingnya seperti jaringan distribusi yang sudah tersebar di berbagai daerah, kepemilikan berbagai kilang pabrik di sejumlah daerah yang membuat kapasitas produksi pelumas jauh lebih banyak dibandingkan produsen pelumas lainnya dan merek produk yang sudah bertahun-tahun dipakai masyarakat luas (experimental used) pada saat pilihan merek produk lain tidak ada sehingga brand loyalty terhadap produk Pertamina cukup kuat.
Sebagai perusahaan swasta produsen pelumas dan bahan daur ulang (recycling) pertama di Indonesia, PT.WGI memasuki lahan bisnis pelumas kendaraan dengan tujuan untuk mengakuisisi pasar Pertamina tersebut. Selama ini PT.WGI melakukan strategi diferensiasi terhadap produk pelumasnya untuk melawan strategi low cost Pertamina. Diferensiasi tersebut dilakukan dari segi manfaat produk yang berbeda dengan produk lainnya yaitu melalui kualitas pelumas yang sudah mendapat pengakuan internasional dan juga licence merek asing yaitu Pennzoil, Quaker AS. Pencapaian perusahaan mendapatkan sertifikat ISO 9002 dan 14001, merupakan komitmen perusahaan untuk terus menaikkan mitra perusahaan di mata konsumen sebagai produsen pelumas handal dan sekaligus ramah lingkungan. Prestasi ¡ni merupakan yang pertama untuk perusahaan pelumas swasta di wilayah Asean. Diferensiasi produk juga jelas dilakukan dalam membuat kemasan produk yang unik dan khas. Identifikasi warna kemasan Pennzoil berupa warna kuning terang sudah menjadi identitas yang melekat pada merek Pennzoil sejak awal didirikannya Pennzoil.
Berdasarkan analisis internal, perusahaan memiliki beberapa kompetensi inti yang dapat membantu perusahaan tetap exist di industri ini. Meskipun perusahaan sudah memiliki kompetensi inti sebagai modal awal dalam memulai bisnisnya, perusahaan WGI harus membangun kompetensi baru untuk dapat menuju persaingan pasar di masa depan. Agenda pembangunan kompetensi tersebut dapat dicapai melalui: (1) meningkatkan citra produk melalui kegiatan pemasaran dan promosi yang efektif (2) mengembangkan e-commerce untuk intranet dengan para distributor (3) menciptakan pelumas baru dan bahan sintetis (4) meningkatkan produktivitas dengan melakukan kerjasama dengan perusahaan lain untuk mencapal efisiensi bìaya.
Di samping strategi diferensiasi, langkah perusahaan WGI dalam menantang pemimpin pasar Pertamina sebaiknya mengambil tindakan menyerang sisi-sisi yang menjadi kelamahan Pertamina dan bukan menyerang keunggulan pemimpin pasar ini. PT.WGI harus mampu meningkatkan citra perusahaan sebagai produsen pelumas berkualitas melalui investasi yang lebih kuat dalam promosi dengan baik dan hati-hati. Perusahaan juga harus memberikan pelayanan (service) terhadap pelanggan dan mampu menciptakan hubungan yang baik dengan para distributor dan vendor dimana pihak-pihak ketiga ini memiliki peranan yang sangat besar dalam mempengaruhi end user dalam membeli produk pelumas.
Alternatif strategi yang dapat diimplementasikan perusahaan WGI sebagai acuan dalam menentukan strategi bisnisnya untuk mengembangkan pangsa pasarnya adalah dengan mengimplementasikan pilihan?pilihan yang ada di Grand Strategy yang sesuai dengan kondisi internal dan eksternal perusahaan saat ini. Misalnya PT.WGI harus dapat mengembangkan produknya melalui inovasi baik itu dalam menciptakan atribut produk, kualitas pelumas yang bervariasi dan juga model dan ukuran pelumas yang sesuai untuk berbagai jenis kendaraan bermotor. PT.WGI juga harus fokus dalam melakukan strategi diferensiasinya sehingga strategi untuk mengembangkan pangsa pasarnya dapat lebih optimal lagi."
2002
T1153
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Arbianti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T40204
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisna R. Hidayat
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T40191
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Addy Perdana S.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S31582
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Selama ini untuk kebutuhan pelumasan berbagai mesin industri maupun otomotif bahan bakunya di peroleh dari minyak bumi....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1996
TA1156
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Roza Adriany
"Dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap produk aditif impor telah dipelajari sintesis salah satu jenis aditif deterjen minyak. lumas otomotif yaitu kalsium petroleum sulfonat netral. Bahan dasar yang digunakan adalah minyak lumas dasar 1-M-650, oleun1 30 o/o sebagai stttn.ber gas S03, amil alkohol, dan kalsium hidroksida. Sintesis dilakukan dengan tiga tahap reaksi, yaitu proses sulfonasi terhadap HVI-650 de:ngan adanya gas S03 , menghasilkan asam sulfortat m.inyak. bumi (petroleum sufonates) baik yang bersifat larut. dalam rninyak ( disebut asam mahogani) maupun yang bersifat larut dalam air (green acids), yang takandung dalam sludge. Asam mahogani yang terlarut dalam minyak. dipisahkan dmi sludge dan selanjutny!l diubah ke dalam bentuk esta sulfa1at dengan adanya amil alkohcl.. Tahap akhir dari sintesis ini adalah pembentukan garam kalsium petrcl.eum _sulf"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T40317
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penggunaan mesin diesel telah berkembang dengan pesat. Peningkatan jumlah keadaraan bermotor terutama kendaraan bermesin diesel mengakibatkan polusi udara yang seperti NOx, SOx, hidrokarbon dan partikulat (PM-10).
Untuk itu diperlukan suatu upaya yang dapat mengurangi laju polusi dengan melakukan perbaikan terhadap kualitas pembakaran pada mesin diesel dan bahan bakar solar. Salah satu faktor yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan Cetane Number (CN) pada minyak solar. CN yang tinggi berarti waktu tunda penyalaan lebih singkat dan jumlah solar yang dibutuhkan untuk pembakaran menjadi lebih sedikit. Kenaikan harga CN akan menyebabkan penurunan emisi NOx, partikulat serta menurunkan getaran dan suara berisik mesin.
Salah satu cara untuk meningkatkan CN adalah dengan penambahan aditif/cetane
improver pada minyak solar. Aditif yang komersial adalah 2 Ethyl Hexy/ Nitrate (2-EHN)
yang merupakan senyawa organik nitrat
Pada penelitian ini dilakukan sintesis cetane improver dari minyak kelapa dengan
metode nitrasi menggunakan HN03 dan H2S04. Hasil reaksi adalah metil ester nitrat
yang mempunyai struktur mirip dengan 2-EHN.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
- Metil ester nitrat terbentuk sebagai basil sintesis yang ditunjukkan dengan adanya
peak NO3, pada spektra IR.
- Yield reaksi 74,84 %
- Penambahan 1% metal ester nitrat pada solar meningkatkan Cn dari 44,68 menjadi 47,49"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S49376
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>